METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan food and beverages yang menerbitkan laporan keuangan tahunan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

Daftar Populasi dan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

BAB III METODE PENELITIAN. minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilihan sampel menggunakan purpose sampling dengan beberapa syarat. Tabel 4.1 Data Sampel yang di Teliti

BAB III METODE PENELITIAN. BEI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan Food and Beverage yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan pada penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:

No Nama Perusahaan Kode Sampel. PT. Pioneerindo Gourmet Internasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Dari 14

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman. viii

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah perusahaan industri non barang konsumsi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dengan data waktu penelitian periode 2009-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELETIAN. Indonesia Periode Data penunjang lainnya diperoleh melalui situs resmi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur (sub sektor makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaaan industri atau manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan rumus-rumus matematik. Penulis juga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan lengkap mengenai perusahaan yang sudah go public. Selain itu penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sampai dengan Waktu penelitian dimulai bulan April sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi di pasar modal agar bisa mengambil keputusan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN

Jumlah nilai maksimal 5 0

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

Transkripsi:

s BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Prosedur Penentuan Sampel Menurut Arikunto (2011:115) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi yang akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan food and beverages yang menerbitkan laporan keuangan tahunan (annually report) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 201 0 2012. Sedangkan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probabilistic sampling yaitu pengambilan sampel yang bersifat tidak acak, dimana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan ( purposive sampling atau judgement sampling) yaitu salah satu teknik pengambilan sampel non probabilistic sampling yang dilakukan berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi kriteria pemilihan sampel, yaitu : a. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 sampai 2012. b. Perusahan menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan selama periode pengamatan penelitian. Berdasarkan kriteria diatas maka: 51

52 Tabel III.1 Proses Pemilihan Sampel No. Keterangan Jumlah Perusahaan 1. Total perusahaan Food And Beverages yang 15 terdaftar di BEI tahun 2010 sampai 2012 2. Data tidak lengkap 0 Perusahaan yang terpilih menjadi sampel 15 Sumber : Hasil pengolahan data Adapun perusahaan yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel III.2 Daftar Perusahaan Food And Beverages yang Menjadi Sampel Penelitian Periode 2010 sampai 2012 No Kode Nama Perusahaan 1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 2 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 3 FAST PT Fastfood Indonesia Tbk 4 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 5 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 6 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 7 MYOR PT Mayora Indah Tbk 8 PSDN PT Prashida Aneka Niaga Tbk 9 PTSP PT Pioneerindo Gourmet International Tbk 10 ROTI PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 11 SIPD PT Sierad Produce Tbk 12 SKLT PT Sekar Laut Tbk 13 SMAR PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk 14 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk 15 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk Sumber : www.idx.co.id (data telah diolah) 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Hasan (2008:151) data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti yang terdahulu. Data sekunder disebut juga data yang telah ada yang telah tersedia.

53 Data data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Data tersebut berupa laporan keuangan tahunan (annually report) pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode 2010 sampai 2012. Sumber data dan informasi yang mendukung penelitian ini diperoleh dari : a. Website Bursa Efek Indonesia, yaitu http://www.idx.co.id b. Jurnal jurnal akuntansi, buku teks, artikel dan skripsi terdahulu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar konsep yang digunakan dapat diukur secara empiris serta menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam penafsiran yang berbeda. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.3.1.1 Variabel Independen 1) Pengungkapan Good Corporate Governance (X1) Adalah pengungkapan dalam laporan tahunan yang meliputi struktur dan proses good corporate governance, kinerja emiten serta pengungkapan tanggung jawab social perusahaan sebagaimana dijelaskan dalam teori stakeholders (Tunggal, 2013:208). 2) Asimetri Informasi (X2) Adalah kondisi dimana ada ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi

54 (prepaper) dengan pihak pemegang saham dan stakeholder sebagai pengguna informasi (user). 3.3.1.2 Variabel Dependen Manajemen Laba (Y) Adalah usaha yang dilakukan manajemen untuk merubah angka akuntansi perusahaan dengan menaikkan atau menurunkan laba perusahaan untuk kepentingan tertentu. 3.3.2 Pengukuran Variabel 3.3.2.1 Variabel Independen 1). Pengungkapan Good Corporate Governance (X1) Pengukuran pengungkapan Good Corporate Governance dilakukan bedasarkan pada dua aspek, yaitu: Banyaknya item pengungkapan good corporate governance dan tingkat relevansi setiap item pengungkapan good corporate governance. Skor pengungkapan Good Corporate Governance (Utami, SNA 2005 dalam Lestari, 2010:73) dihitung sebagai berikut: Skor pengungkapan = (P x Q) Keterangan: P Q : Mean skor setiap item pengungkapan : Item pengungkapan yang disajikan dalam laporan tahunan Jika perusahaan menyajikan pengungkapan diberi skor satu (1) dan nol (0) jika tidak mengungkapkan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan bobot relevansi pengungkapan aspek Good Corporate Governance bagi investor,

55 dimana penilaian ini menunjukkan seberapa penting pengungkapan itu bagi investor. Tabel III.3 Bobot Relevansi Pengungkapan Aspek Good Corporate Governance Bagi Investor NO. ITEM PENGUNGKAPAN INDEKS STRUKTUR DAN PROSES GCG 1 Struktur Organisasi 3,55 2 Komposisi Pemilikan Saham 4,38 3 Nama dan photo Komisaris 3,3 4 Latar belakang pendidikan dan karier Komisaris 3,53 5 Nama dan photo Direksi 3,43 6 Latar belakang pendidikan dan karier Direksi 3,81 7 Remunerasi Komisaris Direksi 3,19 8 Latar belakang Komisaris Independen 3,89 9 Jumlah Komisaris Independen 3,62 10 Jumlah anggota Komite Audit 3,66 11 Frekuensi rapat Komite Audit setahun 3,38 12 Deskripsi aktivitas Komite Audit dalam tahun pelaporan keuangan 3,57 13 Deskripsi tentang penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik pada operasi perusahaan 3,87 ASPEK STRATEGI DAN KINERJA 14 Strategi bisnis / Corporate strategy 4,45 15 Deskripsi kinerja keuangan 4,7 16 Deskripsi kinerja produksi / operasi 4,58 17 Deskripsi kinerja pemasaran 4,6 18 Deskripsi kinerja distribusi 4,51 19 Penghargaan yang diperoleh dalam tahun pelaporan keuangan 3,57 20 Informasi tentang kerja sama dengan organisasi lain yang terkait dengan bisnis perusahaan 3,87 21 Rencana bisnis 4,53 22 Jumlah pegawai 3,26 23 Rincian pegawai menurut pendidikan 3,06 24 Pelatihan pegawai 3,17

56 25 Kompensasi dan upah minimum 3,04 26 Jaminan Sosial Tenaga Kerja 3,08 27 Dana pensiun karyawan 3,08 28 Penghargaan prestasi kerja 2,92 29 Koperasi karyawan 2,81 30 Pengendalian politisi dan lingkungan 3,08 31 Beasiswa sekolah / kuliah 3,04 32 Menyediakan fasilitas social 2,83 33 Mendukung program pemerintah 3,06 34 Jaminan kualitas produk 4,08 35 Sertifikasi Nasional / Internasional 4,06 Sumber: Wiwik Utami, 2005:163 dalam Lestari, 2010:74-75 2). Asimetri Informasi Penelitian ini mengukur asimetri informasi dengan menggunakan relative bid-ask spread yang dioperasionalisasikan sebagai berikut (Rahmawati, dkk. 2006:15): Keterangan: SPREAD = (ask i,t bit i,t )/{ (ask i,t + bit i,t )/2}x100 ask i,t : harga ask tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada periode t bit i,t : harga bid terendah saham perusahaan i yang terjadi pada periode t 3.3.2.2 Variabel Dependen Manajemen laba diproksi berdasarkan rasio akrual modal kerja dengan penjualan (Utami, SNA 2005:105):

57 Manajemen Laba (ML) = Akrual Modal Kerja = AL - HL - Kas Akrual Modal Kerja (t) Penjualan Periode (t) Keterangan: AL = Perubahan aktiva lancar pada periode t (Selisih aktiva lancar pada periode t aktiva lancar periode t-1) HL = Perubahan hutang lancar pada periode t (Selisih hutang lancar pada periode t hutang lancar periode t-1) Kas = Perubahan kas dan ekuivalen kas pada periode (Selisih kas pada periode t kas periode t-1). Data akrual modal kerja dapat diperoleh langsung dari dari laporan arus kas aktivitas operasi, sehingga investor dapat langsung memperoleh data tersebut tanpa melakukan perhitungan yang rumit (Octorie, 2009:6). 3.4 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Regresi linier berganda bertujuan utnuk menguji dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini, regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui kelinieran pengaruh secara bersamaan antara tingkat pengungkapan Good Corporate Governance dan Asimetri Informasi terhadap Manajemen Laba.

58 3.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali (2007: 76) uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik atau dengan melihat histrogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah: i. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. ii. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan distribusi pola normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji Kolmogorov- Smirnov (K-S) dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal 3.4.2 Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, multikolinearitas, dan

59 heteroskedasitas. Model yang baik dan representative harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimation) sehingga memenuhi asumsi dasar klasik, yaitu: a. Tidak adanya Multikolinearitas diantara variabel yang dijelaskan b. Tidak terjadi Heteroskedastisitas c. Tidak terjadi Autokorelasi d. Data yang digunakan dalam penelitian ini harus berdistribusi normal Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan diantaranya: 3.4.2.1 Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Faktor (VIF). Apabila tolerance mendekati 1 atau nilai VIF angka 1 maka tidak terjadi multikolinearitas.. 3.4.2.2 Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Menurut Ghozali (2007: 301) deteks i adanya heterokedastisitas adalah: i. Nilai probabilitas > 0,05 berarti bebas dari heterokedastisitas. ii. Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena heterokedastisitas.

60 3.4.2.3 Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2005) Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelu mnya). Jika terjadi korelasi, berarti terdapat autocorrelation. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autocorrelation. Untuk mengetahui ada tidaknya autocorrelation dengan mendeteksi besarnya Durbinwatson test, jika angka D-W >dl< (k-du) berarti tidak terdapat gejala autokorelasi. Tabel 3.4 Tabel pengambilan keputusan ada tidaknya Autokorelasi Nilai Dw Keputusan Kurang Dari 1,10 Ada Autokolerasi 1,10 sampai 1,54 Tanpa Kesimpulan 1,55 sampai 2,46 Tidak ada Autokorelasi 2,46 sampai2,90 Tanpa kesimpulan Lebih dari 2,91 Ada Autokorelasi 3.4.3 Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan kerangka pemikiran dari bentuk diagram hubungan antar variabel, maka metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Uji hipotesis statistik yang dilakukan untuk parameter regresi secara parsial (uji statistik t) dan uji parameter secara simulatan (uji statistik f). Fungsi regresi dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Y X1 X2 = Manajemen Laba = Pengungkapan Good Corporate Governance = Asimetri Informasi

61 3.5 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis ini dilakukan melalui 2 tahap yaitu: pengujian hipotesis dengan uji adjusted R 2 (koefisien determinasi), uji F dan uji t, dan merangking standardized coefficients beta yang diperoleh dari hasil analisis regresi linier berganda. Pengujian hipotesis pertama yang diajukan pada penelitian ini yaitu diduga adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara pengungkapan Good Corporate Governance dan asimetri informasi terhadap manajemen laba perusahaana food and beverages, dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: 3.5.1 Pengujian secara Parsial (Uji t) Menurut Ghozali (2005) uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian 2 sisi yaitu membandingkan antara t hitung dengan tingkat t tabel, sehingga H a akan diterima apabila nilai t hitung > t table dengan significancelevel 0,05 ( α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

62 3.5.2 Uji Simultan (Uji F) Menurut Ghozali (2005) uji stastistik F p ada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis adalah sebagi berikut : 1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan ketiga variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara simultan ketiga variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis dapat juga dilakukan dengan cara melihat F hitung dan F tabel. Apabila F hitung > F tabel maka H a diterima. Hal ini berarti variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya apabila F hitung < F tabel maka H a ditolak. Hal ini berarti variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 3.5.3 Koefisien Determinasi (R 2 ) Untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square). Jika Adjusted R Square adalah sebesar 1 maka fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada

63 faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel. Nilai Adjusted R Square hampir 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai Adjusted R Square semakin mendekati 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.