BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Puisi merupakan ungkapan perasaan penulis yang diterjemahkan dalam susunan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah perubahan yang bersifat evolutif, antisipatif, dan terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperhatikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. pembelajaran merupakan tercapainya perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam dan luar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pembaca dan hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih ketrampilan berpikir Tarigan

BAB I PENDAHULUAN. periode jenjang pendidikan. Kurikulum tercatat sebagai perubahan ketiga selama

BAB I PENDAHULUAN. mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Namun pada kenyataannya

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memproduksi yaitu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk membentuk kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. makna kata-kata secara individul akan dapat diketahui. diharapkan dapat melatih kreatifitas dan keterampilan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis. penggunaan keempat keterampilan berbahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses ketercapaian ilmu dari berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kemampuan berbahasa pada siswa. Dari pengajaran sastra, siswa

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Pada prinsipnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

Mengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas utama seorang pendidik adalah menyelenggarakan kegiatan belajar

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. edu-katif tergambarkan dengan adanya interaksi yang terjadi antar guru dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia, tanpa bahasa komunikasi akan lumpuh. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide, pikiran, perasaan atau informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2008:2), bahwa bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Oleh karena itu, setiap jenjang pendidikan menjadikan pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai mata pelajaran yang pokok. Sastra merupakan hasil karya manusia, baik berupa prosa, drama yang dipentaskan, maupun puisi pada dasarnya adalah untuk dibaca, ditonton, didengarkan, diucapkan, dan diperagakan dengan maksud untuk dinikmati dan dihayati sehingga dengan sastra dapat diperoleh suatu pengalaman apresiasi yang baik. Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, siswa selalu diarahkan agar terampil berbahasa Indonesia. Berkaitan dengan itu, Tarigan (2008:1) mengatakan bahwa keterampilan berbahasa itu mencakup empat aspek, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Salah satu aspek keterampilan berbahasa adalah keterampilan menulis. Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafolegi, struktur berbahasa, kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakana bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. 1

2 Morsey dalam Tarigan (2008:4) menyatakan bahwa, menulis dipergunakan, melaporkan atau memberitahukan dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat. Tarigan (2008:4) menyatakan bahwa, menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut jika mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Salah satu tujuan pembelajaran adalah siswa mampu menulis kreatif puisi, menulis kreatif puisi merupakan bidang apresiasi sastra yang harus dikuasai oleh siswa SMP. Di dalam kurikulum bahasa Indonesia materi menulis kreatif puisi terdapat pada pembelajaran di kelas VII SMP, yakni menuliskan puisi dengan memperhatikan bait, irama, dan rima. Akan tetapi, pada kenyataannya menulis puisi di sekolah masih banyak kendala pada siswa dan cenderung untuk dihindari, antara lain: 1) Siswa sering kali merasa kesulitan ketika akan mengembangkan gagasan atau ide mereka. 2) Siswa sulit menemukan kata pertama dalam puisinya 3) Siswa tidak dapat mengembangkan ide menjadi puisi karena minimnya penguasaan kosakata. 4) Siswa tidak terbiasa mengemukakan perasaan, pemikiran dan imajinasinya ke dalam puisi. Permasalahan kegiatan pembelajaran menulis juga bisa bersumber dari guru, antara lain: 1) Guru kurang memahami kegiatan menulis dalam proses pembelajaran.

3 2) Guru tidak memberikan pembelajaran menulis yang bisa membuat siswa tergugah dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. 3) Pembelajaran yang diberikan oleh guru masih menggunakan gaya tradisional. 4) Tidak adanya media pada proses pembelajaran menulis puisi. Maka, aktivitas siswa saat pembelajaran di kelas menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut guru dapat memilih media pembelajaran untuk memotivasi siswa, agar pembelajaran menulis dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berencana untuk melakukanpenelitian dengan judul Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi dengan Menggunakan Media Diorama pada Siswa Kelas VII MTs Nurul Falah Cimahi Tahun Pelajaran 2016/2017. 1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah 1.2.1 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut. 1) Mampukah penulis melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan media diorama pada siswa kelas VII MTs Nurul Falah Tahun Pelajaran 2016-2017? 2) Mampukah siswa siswa kelas VII MTs Nurul Falah Cimahi, menulis kreatif puisi dengan memperhatikan bait, irama dan rima yang tepat dengan menggunakan media diorama? 3) Efektifkah media diorama digunakan dalam pembelajaran menulis kreatif puisi pada siswa kelas VII MTs Nurul falah? 1.2.2 Pembatasan Masalah Setiap penelitian yang akan dilakukan harus dibatasi masalahnya, agar permasalahan yang akan diteliti lebih terarah dan tidak menyimpang dari

4 permasalahan semula. Maka untuk itu, penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada masalah sebagai berikut. 1) Kemampuan penulis mampu merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran menulis kreatif puisi melalui media Diorama. 2) Kemampuan siswa kelas VII MTs Nurul Falah Cimahi mampu menulis kreatif puisi dengan memperhatikan bait, irama dan rima yang tepat dengan menggunakan media diorama. 3) Ketepatan media diorama tepat digunakan dalam pembelajaran menulis kreatif puisi pada siswa kelas VII MTs Nurul Falah Cimahi 4) Media yang digunakan untuk menulis kreatif puisi dengan menggunakan media diorama yaitu pemandangan. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah memecahkan permasalahan yang tergambar dalam latar belakang dan rumusan masalah. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah:untuk mengetahui kemampuan penulis dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis kreatif puisi menggunakan media diorama. 1) Untuk mengetahui keberhasilan penulis dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan media diorama pada siswa kelas VII MTs Nurul Falah Cimahi tahun pelajaran 2016/2017. 2) Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII MTs Nurul Falah Cimahi dalam menulis kreatif puisi yang sesuai dengan alasan dan bukti yang tepat. 3) Untuk mengetahui ketepatan media diorama dalam pembelajaran menulis kreatif puisi pada siswa kelas VII MTs Nurul Falah Cimahi. 1.3.2 Manfaat Penelitian Selain memiliki tujuan yang terarah, penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut.

5 1) Bagi Penulis Kegiatan penelitian ini dijadikan sebagai pengalaman yang berharga dalam upaya meningkatkan kemampuan penulis dalam mengembang-kan ilmu dan dapat memberikan gambaran mengenai hasil pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan media diorama. 2) Bagi Siswa Kegiatan penelitian ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan dan meningkatkan kreativitas, bakat, serta ide terhadap pembelajaran menulis kreatif puisi. 3) Bagi Guru Bahasa Indonesia Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif dalam memilih media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Selain itu, hasil penelitian ini dapat juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia ke arah yang lebih baik. 4) Bagi Sekolah Dengan adanya penelitian ini, manfaat bagi sekolah adalah dapat menerapkan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar khususnya dalam menulis kreatif puisi. 5) Bagi Peneliti Lanjutan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian lanjutan dan sebagai dasar pemikiran bagi pengembangan pembelajaran untuk melanjutkan penelitian dalam meningkatkan pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan media diorama. 1.4 Anggapan Dasar dan Hipotesis 1.4.1 Anggapan Dasar Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki anggapan dasar yang bisa mendukung penelitian kegiatan pembelajaran menulis kreatif puisi, sebagai berikut: 1) Penulis telah lulus Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), di antaranya: Pancasila, Agama Islam, dan Pendidikan Kewarga-negaraan; lulus

6 Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), di antaranya: Membaca, Teori dan Praktik Komunikasi lisan, Teori dan Praktik Menulis; Telaah Kurikulum dan Bahar Ajar; lulus Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), di antaranya: Strategi Belajar Mengajar (SBM), Analisis Berbahasa Indonesia, Perencanaan Pengajaran, Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia, Media Penelitian; lulus Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), di antaranya: Pengantar Pendidikan, Psikologi Pendidikan, Belajar dan Pembelajaran, Profesi Pendidikan; lulus Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB), di antaranya: Kuliah Praktik Bermasyarakat (KPB), Micro Teaching, dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan jumlah 141 SKS. 2) Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. 3) Pembelajaran menulis kreatif puisi terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kelas VII semester 2. 4) Media Diorama merupakan jenis media pembelajaran aktif yang berupa pemandangan tiga dimensi mini yang bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Media diorama dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan, khususnya pada pembelajaran menulis kreatif puisi. 1.4.2 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atau masalah yang perlu diteliti lebih lanjut melalui penelitian yang bersangkutan. Dari kerangka pemikiran di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut. 1) Penulis mampu melaksanakan pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan media diorama pada siswa kelas VII MTs Nurul Falah Cimahi tahun pelajaran 2016-2017. 2) Siswa Kelas VII MTs Nurul falah Cimahi mampu menulis kreatif puisi dengan memperhatikan bait, irama dan rima yang tepat dengan menggunakan media diorama.

7 3) Media diorama tepat digunakan dalam pembelajaran menulis kreatif puisi pada siswa Kelas VII MTs Nurul falah Cimahi. 1.5 Metode dan Teknik Penelitian 1.5.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, media yang penulis gunakan adalah media eksperimen semu (Quasi Eksperiment). Eksperimen semu (Quasi Eksperiment) memberikan kesempatan untuk memilki perlakuan-perlakuan di dalam masyarakat yang tidak ditempatkan dengan sengaja, melainkan terjadi secara alami. Akan tetapi, keampuhannya tidak dapat menyamai keampuhan penelitian eksperimen yang sebenarnya (Margono, 2004:112). Media penelitian eksperimen digunakan dalam penelitian ini untuk menguji pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan media diorama pada siswa kelas VII MTs Nurul falah Cimahi tahun pelajaran 2016/2017. Menurut Sukardi dalam Syamsuddin dan Damaianti (2011:23) jenis penelitian eksperimen semu banyak digunakan dalam bidang pendidikan atau bidang lain yang subjek penelitiannya adalah manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif. Jenis media eksperimen semu yang digunakan adalah jenis the one group pretes posttest. Pada proses pembelajaran rancangan ini melakukan dua tes yaitu tes awal dan pascates, sehingga data hasil penelitian bisa lebih akurat karena menggunakan dua kali tes. Media jenis the one group pretes posttest, akan digunakan pada siswa SMP kelas VII smester 1. Siswa sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, siswa akan diberikan pretest untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa. Kemudian selesai melaksanakan kegiatan belajar mengajar, siswa akan diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar yang sudah dilakukan. 1..5.2 Teknik Penelitian Teknik penelitian adalah cara-cara yang digunakan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian yang dilaksanakan adalah teknik pengumpul-an data dan

8 pengolahan data. Teknik yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Teknik Studi Pustaka Telaah pustaka digunakan untuk memperoleh informasi mengenai materi serta teori-teori yang relevan dan berhubungan dengan menulis kreatif puisi serta media diorama. Adapun buku-buku yang penulis telaah adalah buku tentang menulis, buku tentang media penelitian pendidikan bahasa, buku tentang puisi, dan buku tentang media diorama. 2) Teknik Uji Coba Dalam penelitian ini, penulis melakukan uji coba untuk menguji rancangan pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan media diorama pada siswa kelas VII MTs Nurul Falah Cimahi. 3) Teknik Tes Dalam penelitian ini penulis melakukan tes, berupa pretes dan postes. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis kreatif puisi dengan tes tertulis. 4) Teknik Analisis Teknik analisis digunakan untuk memperoleh penyelidikan terhadap siswa dalam pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan media diorama. Media ini dilakukan untuk menganalisis kesulitan siswa dalam menulis kreatif puisi. 5) Wawancara Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di MTs Nurul Falah Cimahi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis kreatif puisi. 6) Observasi Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan di MTs Nurul Falah Cimahi untuk mengetahui keadaan atau kondisi yang akan dijadikan sampel penelitian.

9 1.6 Populasi dan Sampel 1.6.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Sudjana (2001:84) mengemukakan bahwa dalam istilah penelitian sumber data yang memungkinkan informasi yang berguna bagi masalah penelitian disebut populasi yang bentuknya bisa berupa manusia, gedung, nilai tes, benda-benda peristiwa. Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi dapat diartikan sebagai yang ingin dicapai di dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) kemampuan penulis dalam mengajarkan Bahasa dan Sastra Indonesia; 2) kemampuan siswa kelas VII SMP MTs Nurul Falah Cimahi dalam membedakan fakta dan opini. 1.6.2 Sampel Sampel adalah yang mewakili populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel dengan cara purposive sampling dikarenakan kelas yang digunakan sebagai sampel memiliki kekurang aktifan dalam pembelajaran, memiliki minat yang kurang dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, maka penulis memilih sampel tersebut diperlukan untuk memenuhi keinginan dan kepentingan dalam membedakan fakta dan opini sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas, sampel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) kemampuan penulis dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan media diorama pada siswa kelas VII MTs Nurul Falah Cimahi tahun pelajaran 2016-2017.

10 2) kemampuan siswa kelas VII MTs Nurul Falah Cimahi dalam menulis kreatif puisi. 1.7 Definisi Operasional Dalam penelitian ini, istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini dapat didefinisikan, untuk memudahkan pemahaman terhadap judul penelitian, maka penulis mendefinisikan kata-kata yang terdapat dalam judul sebagai berikut. 1) Pembelajaran adalah suatu proses pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap baru pada siswa untuk berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. 2) Menulis adalah suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif ya-ng dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. 3) Menulis kreatif puisi adalah kegiatan menulis untuk meningkatkan daya pikir, imajinasi dan pembentukan watak siswa. 4) Media diorama adalah jenis media pembelajaran aktif yang berupa pemandangan tiga dimensi mini yang bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Media diorama dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Berdasarkan uraian di atas, penulis membuat kesimpulan mengenai pengertian pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan media Diorama yaitu kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa agar dapat menulis kreatif puisi dengan memperhatikan bait, irama dan rima yang tepat dengan menggunakan media diorama. Adapun pada pelaksanaannya, menganut konsep dimana siswa dituntut untuk berpikir kritis, aktif, dan teliti untuk meningkatkan semangat melaksanakan tugas.