BAB I PENDAHULUAN. siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. separuh APBN terkonsentrasi pada pemberian subsidi. Menurut Kompas.com

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat dalam satu dekade terakhir ini. Terutama teknologi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. media melalui perbedaan kemasan dan sifat siarannya. dirasakan oleh audiencennya. Menurut Marshall Mc Luhan, Media televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

oleh Stephani Arum Sari Drs. Mario Antonius Birowo, M.A., Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

Oleh Abdurrahman. Universitas Indonusa Esa Unggul. Jakarta Barat

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. online, media elektronik dan cetak menjadi primadona dalam menyebarkan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa politik selalu menarik perhatian media massa sebagai bahan

Hasil Riset Media Monitoring Parpol dan Capres April-Juni 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEDIA DAN KOMUNIKASI POLITIK (POSISI MEDIA DALAM KONFLIK POLITIK) Wulan Widyasari Shibu lijack

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Shirley Biagi (2010), teknologi televisi yang menyatukan suara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai macam produknya kepada masyarakat. Berkembangnya industri

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4)

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kasus korupsi sering kali terjadi didalam pemerintahan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis berarti negara atau kota dan teta berarti urusan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

BAB I PENDAHULUAN. massa baru bermunculan. Secara umum, media massa tergolong. media elektronik (televisi dan radio), serta media online.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. dianggap pasif karena pengaruh media pada saat itu didukung oleh munculnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian ini adalah analasis framing tentang kasus KPK versus Polri di

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KONFLIK PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (NASDEM) DI HARIAN MEDIA INDONESIA DAN KORAN SINDO

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH ORIENTASI POLITIK PEMILIK MEDIA TERHADAP PEMBERITAAN TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. TVRI Stasiun Yogyakarta yang keberadaannya sudah lama di Yogyakarta dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

12/10/2012. Politisi Muda di Media Hotel Century, 09 Desember 2012 FFH

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

KONFLIK KEPENTINGAN DI MEDIA TELEVISI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa khususnya pers memiliki beberapa fungsi bagi masyarakat yaitu fungsi memberikan informasi, fungsi edukasi, fungsi koreksi, fungsi rekreasi, dan fungsi mediasi. Salah satu peran yang disorot oleh penulis adalah peran media sebagai pemberi informasi kepada masyarakat. Fungsi utama dari lima fungsi utama pers adalah media menyampaikan informasi secepat-cepatnya kepada masyarakat seluas-luasnya dengan akurat, aktual, faktual, menarik, penting, benar, lengkap, jujur dan bermanfaat, serta berimbang (Sumadiria, 2006:32). Media sebagai penyebar informasi dalam bentuk nyatanya adalah sebuah siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is the timely report of fact or opinion, to hold interest or importance, or both for a considerable number of people. Maksudnya adalah berita adalah sebuah laporan berkala yang diambil berdasarkan fakta atau opini, untuk menyajikan hal yang menarik dan penting bagi khalayak. Sedangkan menurut Wahyudi berita adalah uraian tentang peristiwa atau fakta dan pendapat, yang mengandung nilai berita, dan sudah disajikan melalui media massa periodik (Wahyudi, 1996:27). 1

Namun tak dapat dihindari bahwa setiap media memiliki visi dan misi mereka masing-masing. Hal ini tentu mempengaruhi pilihan berita dan gaya penyampaian berita. Salah satu faktor penentu adalah pemilik. Pemilik sebagai pemegang modal tentu mempunyai andil besar dalam membuat keputusan. Menurut Ana Nadhya Abrar (2011:37) biasanya redaktur berusaha menyeimbangkan antara bisnis dan jurnalisme, akibatnya berita yang dihasilkan kehilangan kedalamannya, fokus berita menjadi samar-samar dan tidak lagi memiliki perspektif. Di Indonesia sendiri media-media dikuasai oleh orang atau kelompok pengusaha bahkan politisi. Contoh konglomerasi yang ada di Indonesia antara lain MNC Groups milik Harry Tanoesoedibjo, Visi Media Asia milik Aburizal Bakrie, CT Corp milik Chairul Tanjung dan Media Group milik Surya Paloh. Bagi pemilik media yang menjadi politisi tentu akan diuntungkan dengan keberadaan medianya. Media yang dimiliki dapat membentuk opini publik sesuai dengan yang mereka inginkan (Nugroho, Putri dan Laksmi, 2012:17) Bagi pengusaha media, kepentingan ekonomi dan politik yang dipadukan bisa kian mengaburkan fungsi media massa yang dimilikinya. Independensi media yang diharapkan lahir dari liberalisasi dan demokratisasi di sektor media pada akhirnya menjadi kian kabur dan menebar bias bagi publik. Pemilik media yang berpolitik dengan mudah menggunakan medianya untuk menyuarakan kepentingannya. Ini dengan mudah bisa dilihat dari apa yang telah dilakukan oleh Surya Paloh dan Hary 2

Tanoesoedibjo melalui pemberitaan dan iklan politik Nasdem di Metro TV dan televisi yang bernaung di MNC (Kompasiana, 2013). Surya Paloh sebagai pendiri partai politik Nasional Demokrat melakukan kerja sama dengan Harry Tanoesoedibjo. Mereka membentuk sebuah kekuatan media dan politik baru yang sangat diperhitungkan di Indonesia. Harry Tanoesoedibjo bergabung dengan Partai Nasdem karena ingin berkontribusi kepada bangsa dan negara, selain itu ia merasa memiliki visi dan misi yang cocok dengan Surya Paloh (Munir, 2011). Harry Tanoesoedibjo baru-baru ini membuat sebuah keputusan yang mengejutkan, yaitu keluar atau memutuskan kerja sama dengan Surya Paloh dalam Partai Nasional Demokrat. Harry Tanoesoedibjo mengundurkan diri dari Partai Nasional Demokrat disebabkan oleh visi dan misi yang bersebrangan dengan Surya Paloh (Asril, 2013). Peristiwa keluarnya Harry Tanoesoedibjo dari Nasional Demokrat turut mengundang reaksi dari partai politik lain. Beberapa partai mulai menunjukan minat untuk melakukan kerja sama dengan Harry Tanoesoedibjo. Seperti yang dikutip Anggriawan dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar bahwa Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan keinginannya untuk menjadikan Harry Tanoe sebagai ketua dewan pakar (Anggriawan, 2013). 3

Media yang menjadi sorotan penulis adalah salah satu media dalam jaringan online yang dimiliki oleh Surya Paloh yaitu Metrotvnews.com dan Harry Tanoesoedibjo yaitu Okezone.com. Metrotvnews.com adalah media online yang dimiliki oleh Surya Paloh dan banyak sekali memberitakan isu-isu yang berhubungan dengan kegiatan Surya Paloh dan partai Nasional Demokrat. Okezone.com adalah salah satu media online yang dimilili oleh Harry Tanoesoedibjo. Media ini banyak memberitakan isu mengenai kegiatan Harry Tanoesoedibjo bersama partai Nasional Demokrat. Berangkat dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti pembingkaian media pada kasus keluarnya Harry Tanoesoedibjo dari Partai Nasional Demokrat. Pada penelitian ini, penulis memilih Okezone.com dan Metrotvnews.com sebagai objek kajian. Pemilihan dua media ini tidak lepas dari kepemilikan masingmasing media. Seperti yang diketahui bahwa Okezone.com merupakan salah satu media yang dimiliki oleh Harry Tanoesoedibjo sedangkan Metrotvnews.com merupakan salah satu media yang dimiliki oleh Surya Paloh. 4

1.2 Rumusan Masalah Bagaimana pembingkaian berita yang dilakukan Okezone.com dan Metrotvnews.com terkait pemberitaan keluarnya Harry Tanoesoedibjo dari partai Nasional Demokrat? 1.3 Tujuan Penelitian Ingin mengetahui pembingkaian berita yang dilakukan Okezone.com dan Metrotvnews.com terkait pemberitaan keluarnya Harry Tanoesoedibjo dari partai Nasional Demokrat. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Secara akademis penelitian ini diharapkan akan memperkaya studi pengemasan informasi yang membahas bagaimana pengaruh pemilik dapat mempengaruhi konten media. Selain itu, menambah pengetahuan penulis dalam gaya penulisan berita online. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini dapat bermanfaat untuk kalangan mahasiswa dan praktisi media massa terutama media online mengenai pembingkaian sebuah berita. Sekaligus 5

memberi pengetahuan tentang bagaimana peristiwa disajikan dan dikemas menjadi sebuah berita. 1.5 Batasan Penelitian Pemberitaan pada penelitian ini cukup luas, maka dalam penelitian ini penulis memberi batasan sebagai berikut : Penelitian dibatasi hanya pada artikel berita terkait dengan keluarnya Harry Tanoesoedibjo dari partai Nasional Demokrat dalam Okezone.com dan Metrotvnews.com pada tanggal 21 Januari 2013 sampai dengan 22 Januari 2013. Pembatasan masalah ini juga dipilih berdasarkan waktu terjadinya peristiwa tersebut dan kepemilikan dari masing-masing media yang dapat mempengaruhi isi pemberitaan serta frame media tersebut 6