PERSEPSI TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN STRES KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT X DI BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN DI PT. X

Syafmarini, Unika Prihatsanti* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

EFIKASI DIRI DAN STRES KERJA PADA RELAWAN PMI KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN QUALITY CONTROL PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA AGEN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KANTOR CABANG SEMARANG

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA

LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN JOB INSECURITY PADA KARYAWAN CV. ELFANA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA PILOT PENERBANGAN ANGKATAN DARAT (PENERBAD) DI SEMARANG DAN JAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA SOPIR BUS PO AGRA MAS (DIVISI AKAP) JURUSAN WONOGIRI-JAKARTA

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1,

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA SAT LANTAS POLRESTABES SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG

HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP GAJI DENGAN ETOS KERJA KARYAWAN KPRI DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI

LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DUA KELINCI PATI

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN STRES KERJA PADA SALES PT.ASTRA INTERNATIONAL Tbk-DAIHATSU KOTA SEMARANG DAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UKM RESEARCH AND BUSINESS (R nb) UNIVERSITAS DIPONEGORO

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

SKRIPSI PENGARUH JAM KERJA DAN JAMINAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN PADA PT KARYA TANAH SUBUR MEDAN OLEH

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

KECEMASAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA JANDA/DUDA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DAN GENDER

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT. X

ABSTRAK. Kata Kunci : Motivasi kerja dan produktivitas. vii Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA LEADER MEMBER EXCHANGE DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN UNIT CABIN MAINTENANCE SERVICES PT.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

KAJIAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DENGAN KEPUASAN KERJA WIRANIAGA NASMOCO GRUP DI SEMARANG

PERSEPSI TERHADAP FUNGSI MANAJEMEN DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

Aulia Nur Amalita Hamidah Nayati Utami Yuniadi Mayowan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Laura Dwi Purwanti Mochammad Al Musadieq Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG

Rita Mustika Sihotang, Agus Hermani DS, Sri Suryoko Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT BANK JABAR BANTEN CABANG SERANG

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

Ananda Eka Puteri Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN DISIPLIN DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA RSBI KELAS VII SMP NEGERI 4 SURAKARTA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

SELF ESTEEM DAN OPTIMISME RAIH KESUKSESAN KARIR PADA FRESH GRADUATE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

ABSTRACT. Keywords: Total Quality Management (TQM), Corporate Performance

STRATEGI MEMINIMASI STRES KERJA OPERATOR BERDASARKAN FAKTOR PEMICU STRES KERJA PADA PT AGRONESIA INKABA *

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan tempat para karyawan bekerja kerja terdiri dari berbagai macam

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN REKAN KERJA DENGAN

HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF DALAM PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek.

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR

SKRIPSI HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PERSEPSI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

SKRIPSI. Disusun Oleh: Ummi Salamah Sitorus

FOCUSED. Memperoleh SKRIPSI. Disusun oleh: Mutiara Nandini M2A SEMARANG

ABSTRAK. Kata kunci : sistem informasi akuntansi, enterprise resource planning, kualitas informasi akuntansi. vii

PENGARUH OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (OHS) TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA LAKI-LAKI KELAS X SMK NEGERI 4 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DAN STRES AKADEMIK PADA SISWA SMK YANG MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN TEKANAN DARAH PEKERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING SURAKARTA SKRIPSI

SKRIPSI HUBUNGAN TEMPERATUR DAN KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN SUBJEKTIF INDIVIDU DI PT X JAKARTA

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Jatim Selatan Malang

EDUFORTECH 2 (1) EDUFORTECH.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP METODE PEMBELAJARAN GURU DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GISIKDRONO 02 DAN 04 SEMARANG

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan bagian Produksi PT Hankook Tire Indonesia, Cikarang)

ABSTRAK. Kata kunci: kecerdasan emosional, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan.

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

ARTIKEL. Hubungan Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai BKKBN Provinsi Jawa Tengah

KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN

MAHARDIKHA ADHI NUGROHO, PRASETYO BUDI WIDODO* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Transkripsi:

PERSEPSI TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN STRES KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT X DI BEKASI Raden Irham Susetyo, Ika Zenita Ratnaningsih Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 irhamsusetyo@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara persepsi terhadap Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) dengan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT X. Hipotesis penelitian ini, ada hubungan negatif antara persepsi terhadap K3 dengan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT X. Sampel penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT X yang berjumlah 95 orang. Sampel diambil menggunakan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi, yaitu Skala Persepsi K3 dan Skala Stres Kerja. Metode analisis data dengan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukan nilai koefisien korelasi rxy = - 0,369 dengan p = 0,000 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan diterima yaitu terdapat hubungan negatif antara persepsi terhadap K3 dengan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT X. Semakin positif persepsi K3 maka akan semakin rendah stres kerja karyawan, sebaliknya semakin negatif persepsi terhadap K3 maka akan semakin tinggi stres kerja. Sumbangan efektif variabel persepsi terhadap K3 pada stres kerja sebesar 13,6 % sedangkan 86,4 % dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Kata Kunci: persepsi K3; stres kerja; karyawan bagian produksi Abstract This study aims to determine the perceptions of occupational safety and health with work stress on the production employees of PT "X. The hypothesis of this study, there is a negative relationship between perceptions of occupational safety and health with work stress on the production employees of PT "X". The sample was the production employees of PT "X". Samples were taken using proportional random sampling technique. Data collection using scale Perception Occupational Safety and Health and Work Stress Scale. Data analysis using simple regression analysis rxy = -0.369, p = 0.000 (p <0.01). These results indicate that the hypothesis is accepted that there is a negative relationship between perceptions of occupational safety and health with work stress on the production employees of PT "X". The more positive perception of occupational safety and health the lower the stress of the employees, and vice versa. Perception of occupational safety and health gave 13.6% contribution, while 86.4% influenced by other factors were not examined in this study. Keywords: occupational safety and health; work stress; production employees PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi suatu perusahaan. Sumber daya manusia atau biasa disebut juga dengan karyawan adalah orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha kepada perusahaan. Karyawan tidak bisa dipisahkan dengan perusahaan, karena karyawan memegang peran utama dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Handoko, 2012). Perkembangan zaman yang begitu cepat mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan tuntutan pada karyawan seperti dalam hal penguasaan teknologi baru, batasan waktu yang lebih ketat, perubahan tuntutan terhadap hasil kerja serta perubahan dalam peraturan kerja (Tunjungsari, 2011). Hal tersebut dapat menimbulkan suatu situasi yang menekan karyawan yang menjalaninya. Jika karyawan sebagai individu tidak dapat beradaptasi dengan segera maka perubahan akan dimaknai sebagai tekanan yang mengancam dirinya dan lama kelamaan akan menimbulkan stres bagi karyawan tersebut. 55

Data kecelakaan kerja yang dirilis Depnakertrans RI pada tahun 2014 menunjukan terjadinya kecelakaan kerja sebanyak 103.000 kasus dengan korban meninggal sebanyak 2.400 orang, sehingga rata-rata ada delapan orang meninggal setiap hari di Indonesia (Indrawan, 2015). Berdasarkan data tersebut beban kerja industri termasuk di dalamnya industri manufaktur memiliki resiko yang tinggi terhadap munculnya stres terhadap karyawan karena resiko kecelakaan yang cukup besar. Yeow, Kiat, Tan, Chin & Lim (2014), menyimpulkan dari hasil penelitiannya bahwa 90% kecelakaan kerja terjadi akibat human error. Penelitian tersebut dilakukan untuk melihat hubungan dari efek stres, kegiatan yang berulang, kelelahan, dan lingkungan kerja terhadap kecelakaan kerja yang terjadi pada industri manufaktur. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 200 subjek, didapatkan hasil 48,8% dari jawaban mereka menunjukan bahwa faktor kesalahan manusia atau human error secara signifikan berhubungan dengan stres, kegiatan yang berulang, kelelahan dan lingkungan kerja. Menurut Ivanevich dan Matteson (dalam Bernardin & Russell, 1998), faktor pemicu stres atau stressor dapat berasal dari lingkungan fisik, organisasi, kelompok maupun dalam diri individu. Lingkungan fisik meliputi pencahayaan, kebisingan, temperatur, getaran dan polusi udara. Pada tingkatan individu stres dipengaruhi oleh beban kerja, konflik peran, ketidakjelasan peran, perbedaan tujuan karir dan tanggung jawabnya terhadap orang-orang yang bersangkutan dengan dirinya. Hasil penelitian Dhania (2010), yang dilakukan pada medical representative di kota Kudus menunjukan bahwa beban kerja berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja. Winarsunu (2008), menjelaskan bahwa angka kecelakaan kerja akan menjadi lebih tinggi jika tingkat stres baik secara fisiologis maupun psikologis melebihi tingkat kemampuan individu dalam mengatasi stres tersebut. Jenis stresor yang umumnya mempengaruhi karyawan antara lain kebisingan, pencahayaan yang jelek, suhu udara, kecemasan dan sebagainya. Kondisi kerja yang berbahaya dan tidak menyenangkan serta kontrol kerja yang rendah juga merupakan faktor yang memiliki kontribusi pada stres kerja (Brauer, dalam Winarsunu 2008). Stres kerja yang dialami oleh karyawan dapat merugikan perusahaan dan menjadikan adanya ketidakseimbangan antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan, total biaya yang harus dikeluarkan terkait dengan kesehatan dan produktivitas karyawan yang mengalami stres di Amerika diperkirakan mencapai 50-150 miliar dollar per tahun (Lee, 2000). Stres kerja bisa mengakibatkan kepuasan kerja karyawan jadi menurun. Mansoor, Fida, Nasir & Ahmad (2011), melakukan penelitian pada karyawan telekomunikasi, didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang negatif antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan. Semakin tinggi stres kerja maka akan semakin rendah kepuasan kerja karyawan. Keadaan tersebut memaksa perusahaan untuk melakukan upaya yang maksimal demi melindungi dan menjamin kesehatan dan keselamatan kerja karyawan agar terhindar dari stres kerja. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan cara membuat suatu aturan baku atau Standar Operasional Prosedur (SOP) ketika berada di lingkungan kerja yang memiliki resiko kecelakaan yang cukup tinggi ataupun ketika sedang mengoperasikan alat-alat besar yang menunjang produksi perusahaan. Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta mengacu pada Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), K3 dapat dijadikan acuan bagi perlindungan tenaga kerja dari bahaya kecelakaan dan penyakit akibat bekerja maupun akibat lingkungan kerja. PT X sudah menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja karena perusahaan menyadari bahwa setiap karyawan berhak untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan 56

kesehatan kerja. Namun berdasarkan hasil analisis terhadap kuesioner guna penggalian data awal, didapatkan bahwa 55% dari jumlah responden karyawan mengeluhkan tentang masalah lingkungan kerjanya yang terkait dengan suara bising dan udara yang panas di tempat kerja terasa menganggu. Hasil penelitian Nawawinetu & Adriyani (2007) mengatakan bahwa kebisingan yang terjadi ditempat kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan terjadinya stres kerja. Suara bising yang terjadi di lingkungan kerja tidak hanya memberikan gangguan sementara kepada alat pendengaran individu, namun juga menjadi salah satu sumber stres yang dapat mengganggu keseimbangan psikologis. Kondisi yang demikian bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Pada dasarnya perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau lingkungan kerja sangat dibutuhkan oleh karyawan agar karyawan merasa aman dan nyaman ketika melaksanakan tugasnya, sehingga diharapkan karyawan terhindar dari stres kerja yang dapat merugikan diri sendiri dan perusahaan. Menurut Robbins & Judge (2015), stres dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Stres dapat terjadi dalam berbagai situasi, salah satunya dalam bekerja. Menurut Anoraga (2014), stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkunganya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah sebuah bentuk respon fisik ataupun mental yang ditunjukan oleh karyawan terhadap suatu perubahan di lingkungan kerjanya yang dirasakan mengganggu dan mengancam pada saat seorang karyawan melaksanakan tugasnya. Anoraga (2014), mengatakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu usaha untuk menciptakan lingkungan kerja dan pengadaan sarana-sarana kerja yang dapat menjamin keselamatan serta kesehatan para pekerja. Hal ini namun harus dibarengi dengan kesediaan para pekerja untuk mematuhi peraturan-peraturan yang berkaitan dengan penggunaan sarana kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara persepsi K3 dengan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT X dan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan efektif yang diberikan oleh persepsi K3 terhadap stres kerja pada karyawan bagian produksi PT X. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT X di Bekasi yang berjumlah 134 karyawan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 95 karyawan yang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik proportional random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memberikan proporsi yang sama untuk setiap divisi di bagian produksi demi mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua skala yaitu Skala Stres Kerja (26 aitem, α = 0,879 ) yang disusun berdasarkan gejala stres seperti gejala fisiologis, psikologis dan perilaku, sedangkan Skala Persepsi terhadap K3 (27 aitem, α = 0,889 ) yang disusun berdasarkan aspek persepsi dan aspek K3 yaitu aspek kognitif dan afektif terhadap lingkungan kerja, alat dan bahan serta cara melakukan pekerjaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 17. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana diperoleh hasil koefisien rxy= -0,369 dengan tingkat signifikansi korelasi p = 0,000 (p<0,01). Koefisien 57

korelasi tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif antara persepsi K3 dengan stres kerja. Nilai negatif pada korelasi menunjukan bahwa semakin positif persepsi K3 yang dimiliki karyawan maka akan semakin rendah stres kerja yang mereka alami. Sebaliknya semakin negatif persepsi terhadap K3 yang dimiliki karyawan makan akan semakin tinggi stres kerja yang mereka alami. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan negatif antara persepsi terhadap K3 dengan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT X dapat diterima. Hal ini sejalan dengan penelitian Savitri (2010), tentang hubungan antara persepsi karyawan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan stres kerja PT Liebherr Indonesia Perkasa didapatkan hasil bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara persepsi K3 karyawan dengan stres kerja. Karyawan bagian produksi PT X mayoritas berada dalam kategori persepsi terhadap K3 yang positif, dengan jumlah 74 orang atau sebesar 78% dari sampel penelitian. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi PT X memiliki tingkat stres kerja pada kategori yang sangat rendah, dengan jumlah 59 orang atau sebesar 62% dari sampel penelitian. Hasil penelitian mengenai hubungan antara persepsi K3 dengan stres kerja menunjukan adanya sumbangan sebesar 13,6 % yang diberikan persepsi K3 kepada stres kerja pada karyawan bagian produksi, sedangkan sisanya 86,4 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan negatif antara persepsi terhadap K3 dengan stres kerja pada karyawan bagian produksi PT X. Persepsi terhadap K3 memberikan sumbangan efektif sebesar 13,6% dalam mempengaruhi stres kerja pada karyawan bagian produksi PT X, sementara sisanya sebesar 86,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, P. (2014). Psikologi kerja. Jakarta. Rineka Cipta. Bernardin, H. J & Russell, J. E. A. (1998). Human research management: An experential approach (2nd ed.). New York. McGraw-Hill Companies, Inc. Coren, S., Ward, L. M. & Enns, J. T. (2004). Sensation and perception. Fort Worth Harcourt College Publisher. Dhania, D. R. (2010). Pengaruh stres kerja, beban kerja terhadap kepuasan kerja (Studi pada medical representatif di kota Kudus). Jurnal Psikologi: PITUTUR Universitas Muria Kudus, 1(1). Handoko T. H. (1998). Manajemen personalia & sumberdaya manusia. Yogyakarta. BPFE. Indrawan, A. (2015). Sehari, delapan orang meninggal kecelakaan kerja. Diakses pada 2 Maret 2015. Dari http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/03/02/ nkkwtb-seharidelapan-orang-meninggal-kecelakaan-kerja. 58

Lee, D. (2000). Managing employee stress and safety: A guide to minimizing stress-related cost while maximizing employee productivity. United States. Maine Employers Mutual Reserves and David Lee. Mansoor, M., Fida, S., Nasir, S. & Ahmad, Z. (2011). The impact of job stress on employee job satisfication A study on telecommunication sector of Pakistan. Journal of Business Studies Quartely. 2(3): 50-56. Nawawinetu, E. D., Adriyani, R. (2007). Stres akibat kerja pada tenaga kerja yang terpapar bising. The Indonesian Journal of Public Health, 4(2): 59-63. Robbins, S. P, Judge T. A. (2015). Perilaku organisasi. Jakarta. Salemba Empat. Tunjungsari, P. (2011). Pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada kantor pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, 1(1). Winarsunu, T. (2008). Psikologi keselamatan kerja. Malang. UMM Press. Yeow, J. A, Ng, K. P., Tan, K. H., Chin, T. S. & Lim, W. Y. (2014). Effects of stress, repetition, fatigue and work envinronment on human error in manufacturing industries. Journal of Applied Science, 14(24): 3463-3471. 59