LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA (PTNU)

dokumen-dokumen yang mirip
TENTANG PERATURAN LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA

TENTANG PEDOMAN KERJA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA (PTNU)

BUKU IV FORMULIR SPMI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR 03/PRN/I.0/B/2012 TENTANG MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

2 2015, No.1392 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

TENTANG TATA KELOLA KEPENGURUSAN PERHIMPUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI INDIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

COMMUNITY OF SANTRI SCHOLARS OF MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS. (CSSMoRA)

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE

, No Tinggi tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Trunodjoyo Madura; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

No.972, 2014 KEMENAG. Muadalah. Pondok Pesantren. Satuan Pendidikan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH NOMOR 17 TAHUN 2000

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 02/KONBES-XVIII/VI/2012

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN AGAMA. Institut Agama Islam. IAIN. Organisasi. Ambon.

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Polimdo. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2013

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

SALINAN Draft hasil pembahasan 14 Juni 2016

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

prodinya masing-masing. ANGGARAN RUMAH TANGGA REPUBLIK MAHASISWA TELKOM APPLIED SCIENCE SCHOOL 3. Dipilih sebagai : Applied Science School, dan

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

Peraturan Lembaga Manajemen Kelembagaan dan Organisasi. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kelembagaan dan Organisasi

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN GERAK SEDEKAH CILACAP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG

IKATAN ALUMNI CEDS UI

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

2 2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

2 Memperhatikan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Nega

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM

Transkripsi:

TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI NAHDALATUL ULAMA LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA (PTNU)

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA Nomor : TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA Bismillahirrahmanirrahim Pengurus Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama setelah : Menimbang : Bahwa sebagai perangkat jam iyyah Nahdlatul Ulama, Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama perlu menjabarkan tugas dan fungsinya dalam bidang pendidikan tinggi. Mengingat : a. Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama Hasil Mukatamar ke- 33 Nahdlatul Ulama Tahun 2015 di Jombang Jawa Timur, pasal 8, 9 poin b, 12 dan 13; b. Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama Hasil Mukatamar ke-33 Nahdlatul Ulama Tahun 2015 di Jombang Jawa Timur, pasal 16 dan 17 ayat (6) poin q; c. Peraturan Organisasi Nahdlatul Ulama Nomor.. d. Keputusan Rapat Kerja Nasional Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama tahun 2015 di Jakarta. Dengan senantisa bertawakkal kepada Allah Subhahu Wata ala seraya memohon taufiq dan Hidayah-Nya MEMUTUSKAN Menetapkan : Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan: 1. Jam iyyah adalah organisasi Nahdlatul Ulama;

2. Lembaga adalah Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama yang merupakan perangkat di bidang pendidikan tinggi; 3. Kekayaan dan keuangan adalah seluruh hartabenda milik Jam iyyah yang dikuasakan dan dikelola kepada dan oleh Lembaga; 4. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi pelaksanaan Pendidikan Tinggi; 5. Pengelolaan Perguruan Tinggi adalah kegiatan pelaksanaan Pendidikan Tinggi melalui pendirian Perguruan Tinggi Badan Penyelenggara Perkumpulan Jam iyyah dan/atau yayasan untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi; 6. Pengawasan adalah pemeriksaan dan pengedalian yang dilakukan oleh Pengurus Lembaga terhadap penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan tinggi; 7. Badan Pelaksana Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama, disingkat BPPPTNU adalah satuan kerja yang dibentuk oleh Lembaga untuk melaksanakan fungsi Lembaga sebagai penyelenggara pendidikan tinggi; 8. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota; 9. Perguran Tinggi Nahdlatul Ulama, selanjut disingkat PTNU, adalah satuan pendidikan tinggi dalam universitas, institute, sekolah tinggi atau akademik dilingkngan Nahdlatul Ulama. BAB II PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI Pasal 2 (1) Penyelenggaraan pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama adalah serangkaian kegiatan pengembangan pendidikan tinggi di bawah pembinaan Lembaga; (2) Badan Hukum Penyelenggara pendidikan tinggi di lingkukan Nahdlatul Ulama terdiri atas : a. Badan Perkumpulan Jam iyyah; b. Yayasan yang didirkan oleh warga dan asset milik Jam iyyah; c. Yayasan yang didirikan oleh warga; d. Yayasan Pondok Pesantren. (3) Penyelenggaraan pendidikan oleh jam iyah secara operasional dijalankan oleh Lembaga; (4) Dalam menjalankan fungsi penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (3) dilaksanakan oleh BPPPTNU. (5) BPPPTNU membawahi satu atau lebih satuan pendidikan tinggi menjalankan fungsi penyelenggara atas nama Lembaga;

(6) Struktur Kepengurusan BPPPTNU sekurang-kurangnya terdiri dari: 3 (tiga) orang dewan pembina; 3 (tiga) orang dewan pengawas; dan dewan pengurus harian yang terdiri dari: ketua, sekretaris, bendahara, dan 3 (tiga) orang anggota; (7) Penyelenggaraan pendidikan oleh yayasan atau bdan hokum lain yang didirikan oleh jama ah dijalankan secara mandiri dengan mengikuti peraturan perundang- undangan yang berlaku dan tunduk pada program dan kebijakan pendidikan jam iyah yang dijalankan Lembaga; BAB III PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI Pasal 3 Jatidiri dan Karakteristik Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (1) PTNU merupakan pusat pengembangan ilmu budaya yang mampu memberikan keteladanan secara fisik, sosial maupun nilai dan sikap dalam mengamalkan ajaran Islam berhaluan Ahlussunah Waljama ah, baik di lingkungan PTNU maupun dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (2) PTNU memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. (3) Karakteristik PTNU adalah: a. Menjadikan paham Ahlussunah Waljama ah sebagai kekhasan dan keunggulan; b. Memelihara suasana keagamaan di satuan pendidikan dalam hal amaliyah ibadah, pergaulan, dan akhlakul karimah dalam perilaku sehari-hari sesuai dengan ajaran Ahlussunah Waljama ah; c. Menekankan semangat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersinergi dan berintegrasi non-dikotomi disiplin ilmu yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara untuk mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat; d. Menjadikan Mabadi Khaira Ummah sebagai landasan manajemen yang merefleksikan nilai-nilai kebenaran/ kejujuran (ash-shidq), kepercayaan (al-amanah), keadilan (al- adalah), gotong royong (atta awun), konsistensi terhadap kebenaran (al-istiqamah), kerja keras, serta menjunjung tinggi nilai amal kerja dan prestasi sebagai bagian dari ibadah kepada Allah Swt. Pasal 4 Bentuk PTNU (1) Perguruan Tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama berbentuk Universitas, Institut, Sekolah Tinggi dan Akademik;

(2) Perguruan Tinggi di Lingkungan Nahdlatul Ulama berada dalam binaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian Agama. Pasal 5 Jenis PTNU Jenis Perguruan Tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama terdiri atas : a. PTNU dengan penyelenggara BPPPTNU; b. PTNU dengan penyeleggara Yayasan dengan asset Jam iyyah; c. PTNU dengan penyeleggara Yayasan; d. PTNU dengan penyeleggara Yayasan Pondok Pesantren. Pasal 7 Tata Kelola PTNU Organisasi PTNU paling sedikit terdiri atas unsur: a. penyusun kebijakan; b. pelaksana akademik; c. pengawas dan penjaminan mutu; d. penunjang akademik atau sumber belajar; dan e. pelaksana administrasi atau tata usaha. Pasal 8 Kewajiban dan Hak Satuan Pendidikan (1) PTNU berkewajiban untuk: a. Menjalankan kegiatan pendidikan sesuai Standar Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama; b. Menaati segala peraturan dan kebijakan Lembaga; c. Melaporkan perkembangan pengelolaan pendidikan kepada Pengurus Lembaga secara periodik; d. Memelihara dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk kemajuan pendidikan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama. (2) PTNU berhak untuk: a. Mendapat bimbingan, pembinaan, pelayanan dan advokasi kependidikan dari Lembaga; b. Mendapat bantuan sarana dan prasarana bagi peningkatan mutu pendidikan yang diusahakan oleh Lembaga; c. Mengikuti musyawarah atau rapat yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan atau institusi lain yang berkepentingan dengan Lembaga berdasarkan peraturan yang berlaku; d. Menyampaikan saran dan pendapat kepada Pengurus Lembaga. Pasal 9 Kurikulum

(1) Kurikulum yang diterapkan oleh PTNU mengacu pada kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah yang disempurnakan dengan lembaga; (2) Paham Islam Ahlussunah Waljama ah dan ke-nahdlatul Ulama-an menjadi bagian dari struktur kurikulum PTNU; (3) Implementasi kurikulum yang ditetapkan pemerintah dikembangkan oleh PTNU untuk menciptakan situasi kondusif bagi aktualisasi nilai-nilai Islam Ahlussunah Waljama ah; (4) Nilai-nilai ajaran Ahlulsunnah Waljama ah menjadi ruh seluruh proses pembelajaran baik kurikuler maupun ekstra kurikuler. BAB IV PEMBERHENTIAN/PEMBUBARAN PERGURUAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA Pasal 10 (1) PTNU berhenti atau keluar dari pembinaan Lembaga apabila: a. Penyelenggara pendidikan bubar; b. Keluar atas permintaan sendiri; c. Diberhentikan oleh Pengurus Lembaga. (2) Permintaan keluar dari pembinaan Lembaga disampaikan secara tertulis kepada Pengurus Lembaga; (3) Satuan Pendidikan PTNU diberhentikan apabila terbukti melakukan kegiatan yang menyimpang dari peraturan Lembaga; (4) Penetapan pemberhentian/pembubaran PTNU dilakukan oleh Pengurus Lembaga berdasarkan verifikasi atas laporan yang masuk dan mendapatkan persetujuan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. BAB V AKUNTABILITAS DAN PENGAWASAN Pasal 11 (1) BPPPTNU melaporkan keadaan, perkembangan dan potensi PTNU secara berkala; (2) PTNU wajib memberikan laporan berkala sebagaimana ditentukan oleh pemerintah kepada pihak-pihak yang berwenang (laporan bulanan, semester, tahunan) dengan tembusan kepada Pengurus Lembaga; (3) PTNU wajib melaporkan hal-hal khusus mengenai kasus tertentu kepada Pengurus Lembaga;

Pasal 12 (1) Lembaga dan BPPPTNU melaksanakan pengawasan, bimbingan dan pembinaan terhadap Satuan Pendidikan PTNU; (2) Pengurus Lembaga dan BPPPTNU dapat membentuk tim advokasi dan tim supervisi yang memberikan bimbingan administrasi dan teknis kependidikan; BAB VI KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP Pasal 13 (1) Pedoman ini berlaku sejak tanggal ditetapkan; (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman ini akan diatur lebih lanjut oleh Pengurus Lembaga atas persetujuan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Jakarta, 17 November 2016 DISAHKAN OLEH, PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA Prof.H.Mohammad Nasir, Ph.D.,Ak. Ketua Lukmanul Khakim, M.Si Sekretaris MENGETAHUI PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA Prof.Dr.KH.Said Aqil Sirodj, MA Zaini Ketua Umum Dr. Ir. Helmy Faishal Sekretaris Jendral