EDUCATION IN THE STREAMS OF GLOBALIZATION Oleh: Dr. Wanti Siregar Wowor

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN MORAL. Oleh Sukiniarti FKIP UT

HASIL SIDANG KOMISI 8 REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bermacam-macam kebudayaan, diantaranya bahasa daerah,

BAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak

2015 PENANAMAN NILAI-NILAI KESUND AAN MELALUI PROGRAM TUJUH POE ATIKAN ISTIMEWA D I LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djahiri (1999), nilai adalah harga, makna, isi pesan dan semangat, atau

BAB I PENDAHULUAN. dimensi ini berpengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang. merupakan bagian dari upaya membangun karakter dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

I. PENDAHULUAN. manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan kemunduran yang terkandung dalam berbagai peristiwa di

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

Setelah beberapa lama, Kau mengerti bahwa sinar mentari pun akan membakarmu kalau berlebihan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SURATKU BUAT RI 1-2: "Dua Harapan Agar Generasi Muda dapat Berkarya" (112)

BAB V PENUTUP. Penelitian yang bejudul Konsep Diri Pada Penderita Tumor Jinak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Harga Diri. Harris, 2009; dalam Gaspard, 2010; dalam Getachew, 2011; dalam Hsu,2013) harga diri

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

PENINGKATAN KECERDASAN DAN KREATIVITAS SISWA (Improving Students Intelligence and Creativity)

I. PENDAHULUAN. Pola hidup mengacu pada cara-cara bagaimana menjalani hidup dengan cara yang baik dan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELAKSANAAN SELEKSI PASKIBRA KABUPATEN SEMARANG TAHAP II TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

Oleh : Izza Akbarani*

SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-87 TAHUN 2015

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa yang penting karena dimasa ini seseorang

PENDAHULUAN. dapat membawa kemajuan, namun juga sekaligus melahirkan kegelisahan. pada masyarakat, hal ini juga dialami oleh Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak

Biya Ebi Praheto Mahasiswa S3 Pendidikan Bahasa Indonesia UNS Dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini masalah kenakalan remaja menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sambutan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2012, Jakarta, 29 Agustus 2012 Rabu, 29 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi telah membuat perubahan yang signifikan, semakin

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. ( diakses 2 Maret 2015) ( diakses 2 Maret 2015)

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi saat ini telah membawa kemajuan ilmu

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan ku cabut Semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda maka akan ku guncang dunia -Ir.

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila dan Implementasinya (Bag. 3) Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

IMPROVING PERSONAL, INTERPERSONAL, & ORGANIZATIONAL COMMUNICATIONS

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

Perancangan Media Pembelajaran Penanaman Nilai Moral Peduli Lingkungan Alam Anak Usia Dini dengan Menggunakan Animasi 3D Stereoscopic Artikel Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan

A. Latar Belakang B. Rumusan Maalah C. Pembahasan Pengertian Nasionalisme Ernest Renan: Otto Bauar: Hans Kohn L. Stoddard: Dr.

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Peningkatan Kualitas PENDIDIKAN VOKASI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peserta didik merupakan aset suatu negara yang nantinya akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KUALITAS SISWA TERAMPIL IPTEK DENGAN EDUKASI KOMPUTER BAGI SISWA SD DI DUSUN WONOLELO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akan menghadapai era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. secara persuasif yang dilandasi kesadaran dan kesukarelaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

Presiden Jokowi Berpesan Estafetkan Nilai-nilai Positif bagi Generasi Penerus Senin, 19 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Dalam Negara manapun remaja adalah penerus. pertanda akan merosotnya akhlak anak bangsa. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

Transkripsi:

Annual Morning Star Teachers Conference 2010 (MSTC) EDUCATION IN THE STREAMS OF GLOBALIZATION Oleh: Dr. Wanti Siregar Wowor Saat ini keadaan dunia di sekeliling kita telah sangat berubah. Arus globalisasi masuk dengan begitu cepat. Apakah sebagai pendidik dan orangtua, kita mengerti persiapan apakah yang harus dapat kita berikan kepada anak-anak sebagai generasi penerus? Anak-anak maupun para generasi muda perlu mendapatkan pengertian bahwa tidak semua yang dari luar negeri itu bernilai atau baik/layak untuk ditiru dan diikuti. Pada umumnya, anak terutama anak remaja cenderung dengan mudah mengikuti apa saja yang sedang populer dan hal apa saja yang sedang trend dan dilakukan oleh kebanyakan orang, tanpa mengerti nilai moral apakah yang terkandung di balik semua hal tersebut. Anak-anak yang bertumbuh dalam generasi ini, cenderung sudah tidak lagi mencerminkan kebudayaan bangsa Indonesia, melainkan mencerminkan "kebudayaan barat modern" Hal ini dapat terlihat lewat dari cara mereka berpakaian, dalam cara mengekspresikan diri mereka baik dalam sikap maupun tutur kata setiap harinya. Kemajuan tekhnologi dan media secara gencar terus menerus menawarkan anak-anak agar mereka mencintai dan terfokus kepada hal-hal materi dan hanya kepada hal-hal yang menyenangkan semata. Semua bentuk kesenangan itu, baik dalam bentuk mainan elektronik, komputer, media televisi, pada akhirnya membuat otak anak menjadi pasif dan kehilangan keinginan untuk belajar. Sehingga bagi anak, belajar menjadi hal yang sulit dan membosankan. Anak sekarang sudah tidak lagi memiliki "fighting spirit" - "semangant juang" untuk mengejar pendidikan demi masa depan yang lebih baik. Mereka lebih senang menghabiskan waktu mereka dengan bermain, chatting dengan teman dan bersenang-senang terus tanpa memikirkan apa yang akan terjadi dengan hari esok. Sebagai hasil akhir, anak bertumbuh dengan pola pikir untuk lebih memperhatikan penampilan luar mereka dan hidup hanya untuk mengejar popularitas. Mereka tidak memiliki kesadaran bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah membangun kualitas diri sebagai manusia yang memiliki tanggung jawab moral - moral integrity Arus globalisasi lebih membentuk anak dari luar dan membuat anak menjadi lemah dan tidak memiliki pertahanan dari dalam untuk bisa menjaga dirinya agar tetap memiliki identitas diri sendiri.

Oleh karena terbawa oleh kekuatan arus dari luar, kepercayaan diri anak hanya akan timbul apabila mereka memiliki barang ini dan itu atau karena mereka berani melakukan dan mengikuti apa saja yang sedang populer di masyarakat. (Dan hampir semua adalah melakukan hal yang negative dan destruktif). Hal ini jugalah yang membuat tingkat depresi dan stress anak di masyarakat modern semakin tinggi karena tanpa sadar terus melibatkan diri dalam kompetisi yang tidak sehat. (Di Jepang tingkat bunuh diri anak remaja mencapai 800 orang per hari) Sangatlah menyedihkan apabila kita melihat anak-anak sudah tidak memiliki sopan santun dan rasa peduli terhadap keadaan masyarakat di sekelilingnya. Yang dipikirkan hanyalah bagaimana cara mendapatkan kesenangan dan kepuasan bagi dirinya sendiri. Keberhasilan masa depan Indonesia sangat tergantung bagaimana kita dapat mendidik anak-anak bangsa menjadi anak yang peduli dan memiliki tanggung jawab moral, untuk memiliki jiwa patriotisme dan rasa bakti untuk membangun negeri Indonesia yang tercinta ini. Dengan melihat gambar di bawah ini..., hati kita patutlah menjadi sedih dan menangis melihat keadaan putra putri bangsa Indonesia saat ini. Begitu mudahnyakah seorang anak di zaman sekarang ini... terpengaruh untuk mengikuti kebudayaan barat modern?? Bagaimana bisa... mereka dapat melakukan hal-hal yang seperti ini dengan hati yang merasa tidak bersalah?? Bahkan dari pancaran muka dan sikap tubuhnya... mereka mengkomunikasikan suatu rasa kebanggaan akan kesaggupannya untuk berani melakukan sikap yang sangat tidak layak dan tidak sopan terhadap seseorang yang lebih tua dan yang lebih lemah. Apakah anak SD ini mengerti apa yang sedang dilakukannya?? Ini jelas bukan kebudayaan bangsa Indonesia...ancungan jari adalah kebudayaan asing yang masuk karena arus globalisasi. Dan hal ini hanyalah secuil gambaran dari dampak negative arus globalisasi yang menghancurkan kebudayaan bangsa kita. Suatu pemandangan yang sangat...sangat menyedihkan, yang terjadi di bumi pertiwi ini.

Hal-hal Yang Akan Terjadi Apabila Pendidikan Tidak Mempersiapkan Generasi Muda Menghadapi Era Globalisasi: 1. Anak akan mencintai kebudayaan modern daripada kebudayaan bangsa sendiri. 2. Anak bertumbuh dengan sikap yang tidak peduli kepada keluarga dan masyarakat. 3. Anak tidak memiliki moral karakter. 4. Kita akan kehilangan nilai dan kebudayaan Indonesia karena generasi penerus sudah tidak menyukainya. 5. Kita akan kehilangan kekayaan negeri ini karena generasi penerus tidak memiliki pengetahuan dan tanggung jawab moral untuk membangun, mengelola dan mengembangkan kekayaan alam Indonesia. 6. Masyarakat hanya tahu menjual kekayaan alam kepada bangsa asing karena inilah cara yang paling cepat dan paling mudah untuk menjadi kaya tetapi kekayaaan alam kita akan menjadi aset dan milik bangsa asing. Tanpa melakukan sesuatu, apakah yang akan terjadi dengan Indonesia di 50 tahun mendatang?? Apakah kita bisa menjamin bumi Indonesia ini masih menjadi milik bangsa Indonesia sendiri??? Dengan arus globalisasi yang memberikan akses untuk semua bangsa asing untuk masuk ke bangsa ini... apakah kita siap menghadapinya?? Sangatlah mengerikan...apabila kita atau anak kita nantinya menjadi budak di negara kita sendiri karena kurangnya pengetahuan dan pendidikan. Di dalam seminar ini, kami akan mempersiapkan pendidik dan orang tua untuk mengerti sikap apa yang harus dilakukan untuk mencegah hal-hal yang telah disebutkan tadi untuk tidak terjadi. Anak-anak bangsa perlu dididik untuk memiliki semangat juang (fighting spirit) yang rela berkorban untuk kepentingan diri sendiri untuk membangun dan berbakti bagi bangsa Indonesia.

Kami mengundang para pendidik dan orangtua untuk berpartisipasi mengikuti seminar ini karena hanya dengan bergandengan tangan secara bersama-samalah kita dapat memikul tanggung jawab yang besar ini dan mampu berdiri teguh melawan arus globalisasi. Ini adalah saatnya bagi kita menggalang kekuatan bersama, sebagai pendidik dan orangtua untuk mendidik anak-anak kita agar bertumbuh dengan benar, dengan cara membangun jati diri mereka sendiri sebagai bangsa Indonesia yang mencintai budaya bangsa tetapi memiliki kemampuan internasional. Pendaftaran & informasi: 021-5790-5929 EXT 410, 303, 302 Biaya Pendaftaran: Rp. 400,000/orang Biaya sudah termasuk materi pelajaran dan makanan ringan (snack). Tempat penginapan dan makanan tidak termasuk. Setiap orang bertanggung jawab untuk melakukan reservasi hotel sendiri. Pendaftaran Anda berlaku sewaktu kami menerima pelunasan pembayaran. MSTC 2010 Speakers and Topics Dr. George Grant The Dangers of Smothering Uniformity Why Diversity and Distinctiveness are Important Learning from the Past to Understand the Present and Prepare for the Future Progress through Decentralization Dr. Wanti S. Wowor Technology and the Fragmentation of Culture The Ethics of Responsibility Preserving Culture and Social Cohesion Parental Involvement The Home We Build Together The Art of Story Telling Lilies Tjoandi Effective Teaching 10 Values Every Kid should Know

Markus Simanjuntak Building School Culture Discipline is the Road for Character Building Rachel Ong Different Children Different Needs The Importance of Self Identity Ya Chin Chen Introducing Brain-based Learning Maximizing Your Brain Capacity Learn How to Learn Part I Learn How to Learn Part II