BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini yang akan dibahas lebih terfokus pada metode yang digunakan dalam perancangan karya environment, observasi data serta teknik pengolahannya dalam perancangan environmental Museum Sepuluh Nopember. 3.1 Jenis Penelitian pada penelitian ini peniliti menggunakan metode kualitatif untuk mencari informasi dan menganalisis perancangan yang baik untuk diaplikasikan pada Museum Sepuluh Nopember Surabaya. Metode kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih diutamakan dengan menggunakan teknik analisis mendalam in-depth analysis, yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakni bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat masalah lainnya. Tujuannya dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif. Menurut Sugiono (2009:15), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber dan
data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. 3.2 Rancangan Penelitian Pada tahap perancangan penelitian harus disusun secara logis dan sistematis merupakan pola yang paling penting pada penelitian. Hal ini bertujuan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga memberikan solusi permasalahan tentang karya perancangan environmental Museum Sepuluh Nopember Surabaya. Proses perancangan ini dilakukan dengan beberapa tahapan : 1. Riset lapangan Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang sebanyakbanyaknya terhadap fenomena yang ada pada saat ini atau tahap pencarian permasalahan yang dihadapi. Pada tahap ini memiliki tujuan untuk menambah wawasan peneliti dan berfungsi sebagai bahan proses perancangan. 2. Identifikasi Setelah mendapatkan data dari hasil riset, lalu dilakukan identifikasi sesuai dengan data yang sudah diperoleh, sehingga terlihat permasalahan yang dihadapi.
3. Ide dan Gagasan Tahapan ini adalah hasil dari serangkaian identifikasi yang sudah dilakukan sehingga didapatkan ide dan gagasan dari permasalahan yang ada. Ide dan gagasan tersebut lalu dijadikan sebuah acuan untuk langkah selanjutnya hingga proses perancangan environmental. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh memiliki peranan yang penting untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam perancangan environmental Museum Sepuluh Nopember Surabaya, sehingga diperlukannya data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Data ini digunakan untuk mengetahui konsep awal yang akan digunakan untuk perancangan environmental Museum Sepuluh Nopember Surabaya. 3.3.1 Observasi Observasi atau pengamatan, merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap obyek penelitian mengenai masalah dan fenomena yang diteliti. Melakukan pengamatan dengan turun langsung ke lapangan untuk mencari apa saja atribut yang ada pada Museum Sepuluh Nopember tersebut dan mencatat hasil observasi sehingga menjadi data acuan pembuatan analisis data dan perancangan karya.
3.3.2 Wawancara Metode ini merupakan proses tanya jawab lisan yang bertujuan untuk mencari informasi-informasi lebih mendalam mengenai Museum Sepuluh Nopember Surabaya yang tidak diketahui oleh masyarakat terutama wisatawan lokal. Wawancara adalah suatu proses komunikasi interaksional antar dua orang, dan salah satu diantaranya memiliki tujuan tertentu yang telah ditentukan sebelumnya, dan dilakukan dengan melibatkan pemberian dan menjawab pertanyaan. Pada hal ini pihak yang akan diwawancarai adalah bagian pengelola Museum Sepuluh Nopember dikarenakan perancangan ini berkaitan dengan detail museum tersebut yang berupa environmentnya 3.3.3 Studi Pustaka Metode ini menggunakan pembahasan yang berdasarkan pada buku, literatur, catatan-catatan dan laporan yang bertujuan untuk memperkuat materi pembahasan maupun sebagai dasar untuk menggunakan teori-teori tertentu yang berhubungan dengan penulisan ini dan menunjang keabsahan data yang diperoleh di lapangan. Pada metode ini, menggunakan berbagai literatur yang berhubungan dengan perancangan environmental Museum Sepuluh Nopember Surabaya, seperti penelitian terdahulu, buku jurnal dan artikel yang diperoleh dari website.
3.3.4 Dokumentasi Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan seluruh bukti otentik yang berkaitan dengan Museum Sepuluh Nopember berupa foto, video maupun gambar-gambar environmental Museum Sepuluh Nopember Surabaya, arsip serta bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah perancangan environmental yang nantinya akan dicatat. 3.3.5 Diskusi Proses pengumpulan data dan informasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok. Proses diskusi kali ini akan dilakukan dengan tim pengelola museum dikarenakan perancangan ini menggunakan forum discussion group yang berfungsi sebagai brain storming kepada pihak pengelola. 3.4 Teknik Analisis Data Moleong (2006:248), adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Selanjutnya di cari kaitannya antara data yang satu dengan yang lainnya dalam proses sintesisasi. Dan yang teakhir adalah membuat kesimpulan menjadi datu pertanyaan yang menjawab pertanyaan penelitian. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis data tersebut selesai dilaksanakan, maka dibuat beberapa rancangan environmental Museum Sepuluh Nopember Surabaya yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.