Kuliah Hukum dan Administrasi Perencanaan Kuliah 3 / 27 April 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Modul KLHS DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJPD/RPJMD

Modul PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Modul KLHS DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJPD/RPJMD

Modul PENGANTAR KLHS

KLHS DALAM PENYUSUNAN RPJPD DAN RPJMD. Modul PERSIAPAN KLHS

Modul KLHS DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJPD/RPJMD

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG

Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Lahat Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYUSUNAN DAN EVALUASI KLHS RPJMD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)/OPD

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN

Modul KLHS DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJPD/RPJMD

BAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN AKHIR 1-1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

Disampaikan dalam Rapat Regional Pengelolaan Lingkungan Hidup Wilayah Barat Indonesia Batam, 8 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar

BAB V KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I P E N D A H U L U A N

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DisampaikanOleh: Ir. Agustenno Siburian, M.Si Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi Wilayah III

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 86 TAHUN 2017

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Transkripsi:

Kuliah Hukum dan Administrasi Perencanaan Kuliah 3 / 27 April 2013 11/22/2016 1

Materi diadaptasi dari: UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup PERMENDAGRI No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah PERMEN LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum KLHS PERMENDAGRI No. 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah 11/22/2016 2

2 Telah banyak upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan, namun laju pengrusakan lingkungan hidup di tingkat global justru meningkat. AMDAL tidak mampu mengatasi semua permasalahan di atas. Masalah lingkungan hidup bersifat lintas batas, lintas sektor, lintas pemangku kepentingan, maka diperlukan kejasama antar berbagai pihak. Maka perlu dikembangkan pendekatan baru yang mampu mendeteksi permasalahan pada tingkat hulu (kebijakan, rencana, program) - KLHS 11/22/2016 3

4 Sejak 1996, Pemerintah menyadari kelemahan AMDAL Di Era Otda, kerusakan & pencemara n lingkungan justru meningkat 2006, KLH-Bappenas- Kemendgri bersinergi mengembangkan & menerapkan KLHS pada Kebijakan, Rencana, Program 2007, KLH menyusun Konsepsi Arah Kebijakan KLHS di Indonesia 2007, Bangda, Bappenas, KLHS melakukan uji-coba penerapan KLHS di berbagai lokasi 2009, UU No.32, ttg PPLH 2011, Permen LH ttg Pedum KLHS 2012, Permendagri No.67 ttg KLHS dlm Pemb Daerah 11/22/2016 4

7 Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membuat KLHS dalam penyusunan atau evaluasi: Rencana tata ruang wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya, rencana pembangunan jangka panjang (RPJP), dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota; dan Kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan Pasal 15 ayat (1) dan (2), UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 11/22/2016 5

8 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum KLHS (Idealnya PP) KEMENDAGRI BAPPENAS (PU/KDN/LH/BKPRN) Permendagri No. 67/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (RPJPD, RPJMD, RENSTRA) Peraturan Bappenas tentang Pedoman Pelaksanaan KLHS dalam Perencanaan Pembangunan Nasional (PJMPN, RPJMN, RENSTRA KEMENTERIAN)? RTRW & Rencana Rinci Provinsi, Kabupaten/Kota 11/22/2016 6

9 Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program Pasal 1, UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 11/22/2016 7

10 Sistematis Menyeluruh Partisipatif memenuhi kaidah-kaidah ilmiah (kerangka logika dan konsistensi) menelaah seluruh aspek terkait Para pemangku kepentingan berpartisipasi dalam seluruh proses, sejak identifikasi isu, pengumpulan data s/d pengambilan keputusan 11/22/2016 8

11 Setidaknya meliputi prinsip: Keterkaitan (Interdependency) saling ketergantungan/keterkaitan antar wilayah, sektor, tingkat pemerintahan, pemangku kepentingan Keseimbangan (Equilibrium) Keadilan (Justice) Keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial budaya, lingkungan Keadilan, antar kelompok masyarakat dan generasi Dirangkum dari berbagai sumber 11/22/2016 9

12 Fokus pada tujuan Evaluasi diri Decision relevant Iiteratif Terpadu Akuntabel Transparan Partisipatif 11/22/2016 10

13 Perbedaan KLHS vs AMDAL Berdasarkan Ranah Kebijakan Rencana Program Proyek KAJIAN LINGKUNGAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) KLHS Kebijakan AMDAL KLHS Tata Ruang KLHS Sektor KLHS Regional / Program Partidario (2000, 2003) 11/22/2016 11

ATRIBUT KLHS AMDAL Level Keputusan Kebijakan, Rencana & Program Proyek Karakter/Sifat Strategik, visioner, konseptual Segera, operasional Output Umum/garis besar Rinci/detil Alternatif Alternatif regulasi, teknologi, fiskal, atau kebijakan ekonomi Alternatif lokasi, disain, konstruksi, dan operasi Dimensi Waktu Jangka menengah s/d panjang Jangka pendek s/d menengah Dampak Makro, kumulatif Mikro, terlokalisir Sumber Data Kedalaman Kajian Tipe Data Laporan pembangunan berkelanjutan, Neraca Lingkungan Hidup Lebar, tidak terlampau dalam Lebih banyak bersifat kualitatif & sekunder Hasil survey lapang, analisis sampel Sempit, dalam, dan rinci Lebih banyak kuantitatif dan primer Akurasi kajian Ketidakpastian lebih tinggi Lebih akurat Fokus Agenda keberlanjutan, berupaya untuk memitigasi dampak dan/atau risiko lingkungan 11/22/2016 12 14 Kajian dampak penting, pengelolaan & pemantauan dampak lingkungan

15 Obyek KLHS Provinsi a. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi; b. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi; d. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi; e. Kebijakan, rencana, dan/atau program sesuai dengan urusan pemerintah provinsi yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup. Objek KLHS Kabupaten/Kota a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota; b. Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota; c. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/Kota; d. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten/Kota; e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten/Kota; f. Kebijakan, rencana, dan/atau program sesuai dengan urusan pemerintah kabupaten/kota yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup. 11/22/2016 13

KLHS DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (pengantar) 11/22/2016 14

PROGRAM RENCANA KEBIJAKAN 16 KLHS RPJPD RPJMD Visi dan Misi Sasaran Pokok & Arah Kebijakan Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan - - - Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Indikasi Rencana Program Prioritas 11/22/2016 15

17 Visi & Misi Tujuan & Sasaran Tujuan & Sasaran Tujuan & Sasaran Strategi & Arah Kebijakan Strategi & Arah Kebijakan Strategi & Arah Kebijakan Program Program Program Program Program Program 11/22/2016 16

19 Menyatu (Embedded) Terpadu (Integrated) RTRW RTRW KLHS KLHS RTRW KLHS KLHS dilakukan menyatu dalam penyusunan RTRW (embedded) KLHS dilakukan saat penyusunan RTRW sudah berjalan KLHS dilakukan paralel dan terintegrasi dengan proses penyusunan RTRW 11/22/2016 18

KLHS DALAM PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (PERSIAPAN) 11/22/2016 19

20 1 UU No. 32/2009 Pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah 2 Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program 3 Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana, dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip Rincian Tahapan KLHS Melakukan persiapan dengan: (a) membentuk Pokja Pengendalian Lingkungan (PL); (b) menyusun KAK; merekrut Tenaga Ahli Melakukan pemetaan pemangku kepentingan Melakukan Pra Pelingkupan Melakukan Pelingkupan isu-isu strategis dan Analisis Baseline Data Melakukan kajian prinsip pembangunan berkelanjutan terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah Mengkaji pengaruh program prioritas RPJMD terhadap isu-isu strategis Merumuskan mitigasi atau counter programs untuk meminimalkan potensi dampak negatif yang diperkirakan timbul (intensitas, persebaran, lokasi, lamanya berlangsung dan akumulasi) dan/atau mengusulkan alternatif Merekomendasikan mitigasi dan/atau alternatif yang telah disepakati melalui proses pengambilan keputusan Mengintegrasikan hasil pengambilan keputusan ke dalam Rancangan Awal RPJMD Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pelaksanaan KLHS dalam suatu sistematika laporan dan mempubikasikannya 11/22/2016 20

BAGAN ALIR KLHS DALAM TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJMD Persiapan Penyusunan RPJMD Pengolahan data dan informasi Hasil evaluasi capaian RPJMD 0 0 0 Analisis Gambaran umum kondisi daerah Analisis pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan 1. Laporan Pra-Pelingkupan 2. Laporan Pelingkupan 0 Penelaahan RTRW prov. Dan RTRW Prov/Kab/Ko ta lainnya VISI, MISI dan Program KDH 0 0 Penelaahan RPJMN, RPJMD Provinsi dan kab/kota lainnya 1 Analisis isu-isu strategis Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Penelaahan RPJPD Prov/Kab/Kota Perumusan Penjelasan visi dan misi Perumusan Tujuan dan Sasaran 2 3. Laporan Draf Akhir 4. Laporan Akhir Perumusan Strategi dan arah kebijakan Perumusan Kebijakan umum dan program pembangunan daerah Perumusan Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan Penetapan Indikator Kinerja Daerah Pembahasan dgn SKPD Prov/Kab/Kota Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Pembahasan dengan DPRD utk memperoleh masukan dan saran Penyelarasan program prioritas dan kebutuhan 11/22/2016 pendanaan 21 2. 1 2. 2 2. 1 2. 2 2. 3 3 Rancangan Awal RPJMD Rancangan RPJMD Musrenbang RPJMD Rancangan Akhir RPJMD Konsultasi rancangan akhir RPJMD dengan KEMENDAGRI/ GUBERNUR Pembahasan dan penetapan Perda RPJMD Penyusunan Rancangan Renstra SKPD

KETUA & WAKIL PERMENDAGRI NO. 54/2010 Tim Penyusun RPJPD/RPJMD SEKRETARIS POKJA POKJA POKJA PL KETUA POKJA PL: KEPALA SKPD Lingkungan PERMENDAGRI NO. 67/2012 Pokja Pengendalian Lingkungan (KLHS) SEKRETARIS KaBid. SDA & LH di BAPPEDA ANGGOTA: Unsur Pemerintah yang memiliki (1) Kemampuan & Kompetensi; (2) Waktu & Konsentrasi 11/22/2016 22

Pokja mengkomuni -kasikan setiap proses & hasil pd pemangku kepentingan Kepemimpinan kuat Karakter Penting Anggotaanggota yang berkomitmen Pokja berkoordinasi dengan Tim Penyusun RPJPD/RPJMD Kesepakatan pembagian tugas dan tanggung jawab dengan baik 11/22/2016 23

11/22/2016 24

Pra Pelingkupan Pra upaya untuk mendapatkan daftar isu-isu/permasalahan pembangunan berkelanjutan (ekonomi sosial lingkungan) sebagai bahan Pelingkupan KLHS 11/22/2016 25

Pokja PL melakukan curah pendapat isu-isu diantara anggota dengan cara, antara lain: Mind Mapping atau Metaplan Process Pokja PL melakukan studi literatur terkait isu-isu melalui cara sbb: Menggali isu dari dokumen-dokumen program di daerah yang bersangkutan, daerah tetangga, dan tingkat pemerintahan yang lebih tinggi Menggali isu dari hasil kajian yang sudah ada; misalnya: Profil Kesehatan Daerah, Rakesda, Analisis ekonomi daerah, gambaran umum kondisi daerah, dsb. Internet Browsing (Internet Search) Pokja PL mengidentifikasi Informasi dan Data yang masih diperlukan Pokja PL menginventarisasi Pemangku kepentingan yang akan dilibatkan dalam proses KLHS 11/22/2016 26

1 Mengidentifikasi Isu-isu Pembangunan Berkelanjutan Pokja PL melakukan diskusi internal untuk mengidentifikasi isu-isu pembangunan berkelanjutan Pokja PL mengelompokkan isu-isu pembangunan berkelanjutan berdasarkan kesamaan substansi/muatan (tematik) Pokja PL menyusun daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan menurut substansi muatan atau tema dalam sebuah tabel 11/22/2016 27

11/22/2016 28

2 Mendeskripsikan Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan Pokja PL mengidentifikasi lingkup wilayah dan kebutuhan data/informasi pendukung isu-isu pembangunan berkelanjutan Pokja PL membuat tabel deskripsi yang berisi: o o o o o Sejarah dan kekinian situasi/kondisi isu-isu pembangunan berkelanjutan Target dan indikator masing-masing isu dengan berdasarkan kepada sumber informasi yang tersedia baik internasional, nasional, provinsi dan kabupaten/kota Isu-isu lain yang terkait yang dapat diidentifikasi Sumber data/informasi untuk mendukung isu-isu pembangunan berkelanjutan yang belum dapat dideskripsikan Pemangku kepentingan yang akan dilibatkan dalam pelingkupan 11/22/2016 29

11/22/2016 30

3 Menyusun Laporan Pra Pelingkupan Pokja PL menyusun laporan pra pelingkupan sebagai bahan pelaksanaan pelingkupan untuk verifikasi dan klarifikasi kepada pemangku kepentingan Laporan pra pelingkupan dapat berisis sebagai berikut: o o o Latar Belakang Profil Wilayah Ringkasan RPJMD o Hasil Pra Pelingkupan, yang merupakan kompilasi dari : o o Tabel daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan, Tabel deskripsi dari kelompok isu-isu pembangunan berkelanjutan, Bahan Paparan (untuk proses pelingkupan) Daftar Pustaka 11/22/2016 31

11/22/2016 32

Teknokratik- Birokratik + Menggunakan metodologi analisis ilmiah & dapat dipertanggungjawabkan secara birokrasi Partisipatif Melibatkan pemangku kepentingan terkait = Deliberatif Perpaduan antara Teknokratik-Birokratik dan Partisipatif 11/22/2016 33

Pemangku Kepentingan (Stakeholder) Individu dan kelompok yang mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh, keputusan, kebijakan, dan operasi suatu organisasi (Freeman E, 1984) 11/22/2016 34

Publik sebagai kekuatan riil pembangunan Semakin Kuat dan Efektif Pemangku Kepentingan berperanserta aktif dalam diskusi publik Pemangku Kepentingan berperanserta pasif dalam diskusi publik Sumber: Arnstein, 1969 11/22/2016 35

PEMANGKU KEPENTINGAN Persiapan Workshop Pelingkupan (Verifikasi dan Klarifikasi Hasil Pra Pelingkupan) FGD Lanjutan & Kerja Tim Teknis (Analisis Baseline, Kajian Pengaruh) Workshop Perumusan Mitigasi dan Alternatif Workshop Perumusan Rekomendasi Mengintegrasikan hasil pengambilan keputusan Kepala Daerah ke dalam Draf raperda RPJMD, RPJP, RPJM 11/22/2016 36

Bahan-bahan Cetak (Disclosure & Printed Materials) Poster & Brosur (Displays & Exhibitions) Hotline Informasi Kuesioner dan Survei Wawancara Langsung (konsultasi terstruktur melalui pertemuan individu, telepon atau email) Konsultasi Berbasis Internet Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion) Temu Publik (Public Hearings) Lokakarya (Problem-solving Workshops) Perundingan Metode Tim/Panitia/Badan Penasehat 11/22/2016 37

Memperoleh pemahaman isu dan masalah lingkungan Membangun Rasa Kepemilikan dan Komitmen dalam pelaksanaan K/R/P Memperoleh masukan pilihan mitigasi & optimasi Pembuatan keputusan lebih transparan Menyeimbangkan hak dan manfaat kelompok masyarakat Mencari solusi terbaik Meningkatkan kualitas pembuatan keputusan 11/22/2016 38

Stakeholder Pemerintah Mempengaruhi 1. Propinsi Bappeda PU BPN Kehutanan Pertanian ESDM BLHD BPDAS PU BPN 2. Kabupaten/Kota Sama, kecuali: BP DAS, ESDM dll 11/22/2016 39

LSM/Ormas PT/Akademisi Stakeholder WALHI WARSI PINSE HKTI, dll Universitas Mempengaruhi Lembaga Penelitian Dll., Dunia Usaha Masyarakat Stakeholder Mempengaruhi GAPKI GAPKINDO MPI Sinarmas Forestry Asian Agri Tokoh Adat Tokoh Agama 11/22/2016 40

FOKUS UTAMA dalam Pra-Pelingkupan: 1. Keragaman isu 2. Deskripsi dari isu 3. Target dan indikator 4. Identifikasi kebutuhan data/informasi dan analisis yang akan dilakukan 5. Pemangku kepentingan yang akan dilibatkan dan cara pelibatan (FGD, kunjungan instansional dll) 6. Pembagian tugas antar anggota tim 7. Menyampaikan hasil pra pelingkupan kepada pemangku kepentingan dalam tahap pelingkupan 11/22/2016 41

melakukan diskusi untuk mengidentifikasi isuisu pembangunan berkelanjutan Kelompok melakukan Pra Pelingkupan mengelompokkan isu-isu pembangunan berkelanjutan berdasarkan kesamaan substansi/muatan (tematik) menyusun daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan menurut substansi muatan atau tema dalam sebuah tabel 11/22/2016 42