BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain

dokumen-dokumen yang mirip
Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam. jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. serta dapat menjalar ke ke tempat yang jauh dari asalanya yang disebut metastasis.

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sel asalnya, namun dalam bentuk primitif dan tidak sempurna (Pusat Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara. Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGALAMAN PASIEN YANG MENDERITA KANKER PAYUDARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non-infeksi, degenerasi dan. kanker (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit namun tidak merasa sakit tidak akan memeriksakannya ke layanan kesehatan, tetapi apabila mereka mendapat penyakit dan merasa kesakitan maka baru akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha. Respon seseorang apabila sakit adalah : yang pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain bahwa kondisi yang demikian tidak akan mengganggu kegiatan atau pekerjaan sehari-hari; kedua, tindakan mengobati sendiri, dengan alasan sudah mempercayai diri sendiri dan sudah merasa bahwa pengobatan sendiri sudah dapat mendatangkan kesembuhan, hal ini menyebabkan pencarian pengobatan keluar tidak diperlukan; ketiga, mencari pengobatan ke fasiliitas-fasilitas pengobatan tradisional, untuk masyarakat perdesaan khususnya, pengobatan tradisional masih menduduki tempat teratas dibandingkan dengan pengobatan-pengobatan yang lain; keempat, mencari pengobatan dengan membeli obat-obatan di warung atau di apotek; kelima, mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan modern yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan swasta, seperti puskesmas dan rumah sakit; keenam, mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang diselenggarakan oleh dokter praktik. Persepsi masyarakat terhadap sehat-sakit erat hubungannya dengan perilaku pencari pengobatan. Kedua pokok

2 pikiran tersebut akan mempengaruhi dipakai atau tidak dipakainya fasilitas kesehatan yang disediakan (Notoatmodjo, 2012). Komunikasi kesehatan merupakan usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku mencari pengobatan pada masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi interpersonal maupun komunikasi massa. Tujuan utama komunikasi kesehatan adalah untuk merubah perilaku kesehatan atau mencari pengobatan masyarakat. Selanjutnya perilaku masyarakat yang sehat tersebut akan berpengaruh kepada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2012). Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang sangat ditakuti. Saat ini, kanker menempati peringkat kedua penyebab kematian setelah penyakit jantung. Seluruh pakar di bidang kesehatan berusaha mencari tahu penyebab berikut obatnya, namun hingga kini kepastian yang akurat tak juga diketahui. Kanker adalah kata yang sangat menakutkan bagi setiap orang. Bila seorang diketahui menderita kanker, berarti orang tersebut menderita suatu penyakit yang sangat parah atau akan menemui kematian. Kanker sering diketahui menyerang orang yang telah berusia lanjut dan bahkan anak-anak. Kanker adalah pembelahan sel yang tidak terkendali. Sel-sel tersebut kemudian menyerang dan merusak jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis) (Ghofar, 2009).

3 Apabila pada tubuh terdapat pertumbuhan sel-sel berlebihan maka akan terjadi suatu benjolan atau tumor. Benjolan tersebut dapat bersifat jinak maupun ganas. Benjolan yang ganas inilah yang disebut dengaan kanker. Kanker ganas mempunyai sifat khas yaitu menyebarkan tumor ke bagian lain di seluruh tubuh. Penyebaran tersebut disebut dengan metastasis (Suryaningsih dan Sukaca, 2009). Kanker payudara adalah kanker yang paling lazim pada wanita yang mempengaruhi satu dari sepuluh wanita pada suatu waktu dalam kehidupan mereka. Kemungkinan munculnya menjadi lebih besar, seiring bertambahnya usia, dan wanita yang telah melewati masa menopausenya mempunyai kemungkinan besar terkena kanker ini (Buckman dan Whittaker, 2000). Kanker payudara mempengaruhi image tubuh wanita dan perasaan seksualitas. Seksualualitas merupakan aspek integral yang dalam dan pervasif dari total kepribadian manusia. Seksualitas mendasari pengalaman manusia dan ada dalam semua interaksi dan konteks, dan berhubungan secara langsung dengan kondisi dan pengalaman seksual. Jadi jelas bahwa seksualitas bukan konsep yang dianggap terpisah dari kesehatan, seksualitas adalah penting dalam suasana kebaikan dan konsep diri seseorang. Image tubuh merupakan konsep integral dalam kesehatan seksual (Sheppard dkk, 2008). Roid dan Fitts (dalam Sheppead dkk, 2008) mengemukakan image tubuh merupakan gambaran mental tentang fisik dan mencakup sikap dan persepsi penampilan fisik, kondisi kesehatan, kemampuan, dan seksualitas seseorang. Dampak kanker payudara dan pengobatannya terhadap efek bio-psikososio-spiritual yang telah diteliti oleh Nurachmah, pada penderita kanker payudara

4 di dua rumah sakit besar di Jakarta menunjukkan bahwa penderita kanker payudara mengekspresikan ketidak berdayaan, merasa tidak sempurna, merasa malu dengan bentuk payudara, ketidak bahagiaan, merasa tidak menarik lagi, perasaan kurang diterima oleh orang lain, merasa terisolasi, takut, berduka, berlama-lama di tempat tidur, ketidak mampuan fungsional, gagal memenuhi kebutuhan keluarga, kurang tidur, sulit berkonsentrasi, kecemasan, dan depresi (Nurachmah, 1999). Sebagian besar kanker payudara terjadi pada wanita lebih dari 99%. Faktor risiko penting berikutnya adalah umur wanita itu. Penyakit ini ditemukan lebih sering pada wanita yang lebih tua. Pada usia 25 tahun, risiko terkenanya kira-kira 1 : 20.000. Pada usia 35 tahun, telah bertambah menjadi kira-kira 1 : 600 dan pada usia 50 tahun risikonya 1 : 50. Wanita yang lebih tua, yang telah melewati masa menapousenya adalah yang berisiko terbesar terkena kanker payudara. Itulah sebabnya, program penyaringan kanker payudara ditujukan kepada wanita yang lebih tua. Program screening payudara tingkat nasional di Inggris memantau wanita antara 50 dan 64 tahun, menawarkan mammogram rutin setiap tiga tuhun sekali. Program screening bertujuan untuk menemukan kanker payudara sedini mungkin sebelum tumor mempunyai waktu untuk tumbuh dan berkembang. Semakin cepat tumornya ditemukan dan kankernya didiagnosis, semakin besar juga kemungkinan pengobatannya berhasil (Buckman dan Whittaker, 2000). Tidak hanya wanita yang dapat terkena kanker payudara. Sejumlah kecil (kurang dari 1%) kanker payudara terdiagnosis pada pria di Amerika Serikat. Pada

5 tahun 2001, sekitar 1.500 pria didiagnosis kanker payudara di Amerika Serikat; sekitar 400 pria meninggal akibat penyakit ini setiap tahunnya. Banyak faktor risiko pada wanita (usia, berat, keturunan, dan aktivitas hormonal) serupa pada pria; sama halnya dengan gejala yang menunjukkan adanya masalah kanker cenderung serupa. Pria yang menunjukkan gejala serupa dengan wanita, gumpalan payudara, masuknya puting ke dalam, perubahan mendadak pada bentuk payudara, dan lain sebagainya, harus mengkonsultasikan pengecekan kanker payudara dengan dokter (Brown dan Boatman, 2011). Satu dari sembilan wanita mengalami kanker payudara. Setiap tahun, jutaan wanita memeriksakan diri untuk mengetahui apakah mereka mengalami kanker payudara atau tidak. Pada dasarnya, kanker payudara dapat menyerang siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki. Kanker payudara pada laki-laki sekitar 1%-nya adalah penyebab dari semua kematian akibat kanker sehingga perlu dipertimbangkan kemungkinan kejadian kanker payudara pada setiap pemeriksa kanker pada perempuan maupun laki-laki. Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua terhadap wanita pada semua kasus kejadian kanker. Sebagian besar kanker baru didiagnosis setelah melihat hasil mammogram (Ghofar, 2009). Di negara berkembang setiap tahunya lebih dari 580.000 kasus kanker payudara ditemukan. Kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini. Data WHO (Word Health Organization) menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas. Sedangkan 6%-nya pada usia kurang dari 40 tahun. Namun banyak juga para wanita yang berusia 30-an terkena

6 kanker yang mematikan ini. Sedangkan di Indonesia jumlah pasien kanker payudara menduduki tingkat kedua setelah kanker mulut rahim. Sejak tahun 1990 penyakit ganas ini menurun. Hal ini disebabkan karena sudah banyak para perempuan yang melakukan deteksi dini dalam pengobatan kanker payudara (Suryaningsih dan Sukaca, 2009). Menurut data American Cancer Society (ACS) dari tahun 2001-2003 menunjukkan kanker payudara tidak meningkat setelah 20 tahun sebelum terjadinya lonjakan. Banyak faktor yang menyebabkan perubahan ini, di antaranya sosialiasi mendeteksi dini penyakit atau berkurangnya penggunaan terapi suntik hormon bagi perempuan menopause (Suryaningsih dan Sukaca, 2009). Kanker ini memang tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya. Kanker ini juga masuk dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode 17. Sel kanker pada payudara hanya tumbuh sebesar 1 cm, pada waktu 8-12 tahun. Sel tersebut bersembunyi dalam tubuh kita dan tanpa kita ketahui keaktifannya. Sel tersebut diam dalam kelenjar payudara dan dapat menyabar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Penyakit ini merupakan penyakit yang berbahaya dan mematikan, namun apabila penderita melakukan pengobatan secara rutin, maka bukan tidak mungkin penyakit tersebut akan sembuh (Suryaningsih dan Sukaca, 2009). Banyak penelitian menegaskan, salah satunya penelitian Farouk dkk (2010) bahwa harapan bervariasi menurut variabel demografis seperti pendidikan, usia, dan pengalaman kanker pasien sebelumnya. Penelitian ini menyatakan

7 bahwa pendidikan memiliki peran dalam pengembangan harapan dan menunjukkan bahwa kapan pun individu yang berpendidikan, perasaan dan kesadaran akan harapan meningkat. Kanker menimbulkan banyak gejala yang berbeda, tergantung pada lokasi, karakter, keganasan sel kanker dan kemungkinan adanya metastasis. Sebuah diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi dan terapi sinar (kemoterapi dan atau radiasi). Bila tidak dirawat, sebagian besar kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Sebagian besar kanker dapat dirawat dan disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal (Ghofar, 2009). Sama seperti kanker lainnya, semakin cepat kanker payudara didiagnosis, semakin besar keberhasilan pengobatannya. Salah satu cara untuk memastikan bahwa kanker payudara diketahui sedini mungkin adalah dengan memeriksakan payudara (Buckman dan Whittaker, 2000). Ada satu kasus yang dialami Ibu dengan 2 anak. Ibu tersebut mengeluh kesakitan di sekitar ketiaknya, dan mendapatkan benjolan pada payudaranya. Pada awalnya ia mengabaikan rasa sakitnya tersebut, karena pengetahuannya tentang kanker payudara sangat minimal, Ibu tersebut hanya diam dan tidak menceritakan keluhannya tersebut pada orang lain. Berselang enam bulan benjolan tersebut semakin besar dan akhirnya Ibu tersebut memeriksakan ke dokter. Dokter mengatakan bahwa benjolan tersebut adalah kanker. Ibu tersebut sangat terkejut, karena di keluarganya tidak ada riwayat kanker payudara. Ibu tersebut mengobati

8 kanker payudaranya dengan pengobatan alternatif karena menurutnya pengobatan alternatif akan menyembuhkan kankernya. Satu tahun kemudian kenkernya tidak kunjung sembuh dan semakin parah. Bahkan mulai pecah dan menjadi luka serta mengeluarkan nanah, darah dan bau tidak sedap. Ibu tersebut akhirnya dirujuk ke rumah sakit. Setelah diperiksa, ternyata kanker payudara tersebut sudah memasuki stadium 4. Ibu tersebut hanya bisa terbaring di atas tempat tidur, tangan kirinya mulai membengkak. Keadaan yang dialami Ibu tersebut mungkin bisa dialami oleh siapa saja. Oleh sebab itu pengetahuan mengenai kanker payudara sangat diperlukan, sehingga dapat melakukan pencegahan, penanganan dan mendeteksi sedini mungkin (Suryaningsih dan Sukaca, 2009). Ada banyak cara untuk mendeteksi kanker secara dini, yaitu dengan thermography payudara: suatu prosedur diagnosis yang menggambarkan payudara sebagai langkah deteksi dini kanker payudara, mamografi: suatu metode pendeskripsian dengan menggunakan sinar X berkadar rendah, ductography: merupakan bagian dari mamografi, biasanya disebut dengan galactografy, biopsi payudara: sebuah tindakan untuk mengambil contoh jaringan payudara dengan lensa mikroskop, dengan begitu maka dapat diketahui adanya sel kanker payudara yang bersarang pada payudara, dan USG: merupakan kelanjutan dari pemeriksaan dengan mamografi (Suryaningsih dan Sukaca, 2009). Diagnosis kanker sangatlah sulit diterima. Walaupun kanker tidak lagi kondisi fatal, banyak orang cenderung berpikir seperti itu. Hal penting yang harus diingat bila terdiagnosis kanker adalah tidak boleh menunda pengobatan (Brown dan Boatman, 2008).

9 Ada beberapa contoh mengenai keberhasilan pengobatan kanker payudara, dua wanita tersebut berhasil sembuh dari kanker payudara dengan melakukan pengobatan yang berkala. Contoh 1: Pertama kali melakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah tumor di RSCM dengan membawa hasil dari lembaga kanker. Tahap berikutnya adalah pemeriksaan darah, mamografi, ultrasonografi (USG), CT Scan, jantung, paru-paru, dan lain-lain. Setelah itu melakukan kemoterapi 3 kali dengan jangka waktu 3 minggu yang berdampak perut mual, muntah, fisik lemah, pinggang sakit, rambut rontok, dan lain-lain. Sebelum dioperasi, sempat mengkonsumsi rebusan sirih merah, rebusan daun sirsak, dan jus sirsak untuk mengurangi pembengkakan. Dari hasil pemeriksaan medis kemoterapi selama 3 bulan, maka dokter mendapat kesimpulan sel-sel kanker tidak menjalar ke organ tubuh lainnya, dan akhirnya diputuskan untuk menjalani operasi secepat mungkin. Tanggal 02 Agustus 2010 dilakukan operasi dari jam 8 pagi sampai 12 siang oleh dokter spesialis bedah tumor. Selesai menjalani operasi, dilanjutkan dengan kemoterapi selama 3 kali selang 3 minggu, dan dilanjutkan dengan fisioterapi, kemudian 1 bulan penuh setiap hari kerja menjalani radioterapi, berguna untuk membunuh sisa sel kanker (Razuki, 2012). Contoh ke 2: Didiagnosa kanker payudara tahun 2009, saat sedang mengikuti suami tugas di Brasil. Awalnya menemukan benjolan kecil di bawah ketiak sebelah kanan yang dikira hanya benjolan biasa yang timbul setiap datang bulan. Satu minggu setalah itu benjolannya tidak mengecil dan tubuh menjadi semakin kurus. Setelah diperiksakan ternyata benjolan itu adalah kanker payudara, perasaan waktu itu sangat hancur karena anak-anak masih kecil-kecil.

10 Dokter meminta untuk melakukan bone scan, pemeriksaan limphonodus secepat mungkin. Dengan perasaan gundah, mencoba mencari pengobatan alternatif, melalui internet berburu obat di Indonesia, dan akhirnya menemukan obat keladi tikus. Dengan harapan yang besar untuk sembuh akhirnya memesan obat tersebut. Dokter sudah menjadwalkan operasi di bulan juni. Tapi menurut kesepakatan akhirnya operasi ditunda 1 bulan, karena menurut perasaan berkat pengobatan alternatif tersebut keadaannya semakin membaik, karena menurut pemeriksaan limphonodus dan bone scan tidak ditemukan metastase. Satu bulan berlalu, setelah pemeriksaan lagi dokter meminta untuk segera melakukan operasi, jika tidak, dokter tidak menanggung kemungkinan terburuknya. Akhirnya operasi pengangkatan payudarapun dilakukan, tidak hanya 1 tapi dua-duanya, sebab dari 3 dokter spesialis kanker payudara mengatakan besar kemungkinan akan kembali tumbuh di payudara sebelahnya dengan jenis kanker payudara lain, karena kanker payudara ini adalah genetik. Karena kondisi tubuh yang kurus, tidak memungkinkan menjalani operasi TRAMP, diputuskan diganti dengan silikon. Setelah operasi menjalani kemoterapi sebanyak 8 kali dalam waktu 6 bulan. Ternyata pengobatan belum selesai, dari hasil laboratorium diketahui bahwa kanker payudara tersebut ditimbulkan oleh hormon indung telur, maka diminta untuk mengkonsumsi obat selama 5 tahun (tamoxifeno), dan 2 tahun suntik zoladek per-tiga bulan. Di tahun 2010 November melakukan operasi TRAMP untuk menggantikan silikon sekaligus pengambilan batu empedu. Selama 2 tahun hasilnya baik-baik saja sampai saat ini, hanya telapak tangan dan kaki sering terasa ngilu (Mumpuni, 2011).

11 Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai perilaku penderita kanker payudara dalam mencari pengobatan. Oleh karena itu, penulis memilih judul penelitiannya adalah : Perilaku Mencari Pengobatan Pada Penderita Kanker Payudara (Studi Kasus pada Penderita Kanker Payudara yang Telah Berhasil Sembuh Menjalani Pengobatan Secara Medis).

12 B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan perilaku mencari pengobatan pada penderita kanker payudara. C. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya : 1. Manfaat secara teoritis adalah : Penelitian ini daharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang Psikologi Kesehatan terutama mengenai perilaku mencari pengobatan pada penderita kanker payudara. 2. Manfaat secara praktis adalah : a. Bagi subjek diharapkan dapat membagi pengalamannya kepada penderita kanker payudara lain, mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. b. Bagi masyarakat diharapkan dapat membantu penderita kanker payudara dalam upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencari pengobatan. c. Bagi peneliti lain adalah dapat dijadikan sebagai referensi penelitian dengan tema yang sama.