BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG PEMBERIAN UPAH KULI BANGUNAN DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGUPAHAN DI DESA SUMBERREJO KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO. Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV UPAH (IJARAH) MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. sehingga harus terjadi interaksi antarsesama manusia untuk memenuhi kebutuhan yang mereka

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem ujrah (upah) buruh panggul di pasar ngemplak tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. yakni fungsi abdun dan khali>fah fi> al-ard}. Manusia harus mengemban dua

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PELAYANAN PAKET PERAWATAN JENAZAH ONLINE DI KELURAHAN SUMBER REJO KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Sebagai makhluk sosial, dalam hidupnya manusia memerlukan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB IV ANALISIS TENTANG PEMOTONGAN GAJI KULI KONTRAKTOR DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang lengkap dan bersifat universal, berisikan ajaran-ajaran

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

online. Mulai dari pencarian campaign hingga transfer uang donasi dapat dilakukan Website Kitabisa menawarkan kepada setiap orang yang ingin melakukan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB I PENDAHULUAN. jumpai adalah urusan perdagangan. Muhammad sejak usia 12 tahun. Sebagai pemimpin besar umat Islam

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB I PENDAHULUAN. diberikannya akal kepada manusia. Dengan akal itulah manusia dapat berpikir sesuai

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. dipatuhi tetapi juga tauhid, akhlak dan muamalah, misalnya ketika seseorang ingin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

Hadits-hadits Shohih Tentang

BAB I PENDAHULUAN. lain karena manusia merupakan makhluq sosial. Begitu juga dalam bekerja

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Hukum Mengubah Nazar

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam adalah agama yang universal. Segala sesuatunya telah

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. wawancara kepada para responden dan informan, maka diperoleh 4 (empat) kasus

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

SESUAI PROFESI, BOLEHKAH SAYA MENASEHATI PENCARI KERJA UNTUK BEKERJA DI PERUSAHAAN HARAM?

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri, artinya

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB I PENDAHULUAN. sosial semacam ini telah merupakan fitrah yang ditetapkan oleh Allah SWT. Itu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG PEMBERIAN UPAH KULI BANGUNAN DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN A. Analisis Praktik Hutang Piutang Pemberian Upah Kuli Bangunan di Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan Upah disebut juga dengan ija>rah dalam Islam. Ija>rah menurut Ulama Hanafiyah adalah transaksi terhadap suatu manfaat dengan imbalan sedangkan menurut Ulama Syafi iyah yaitu transaksi terhadap suatu manfaat yang dituju, tertentu, bersifat mubah dan boleh dimanfaatkan dengan imbalan tertentu. 1 Upah adalah bentuk kompensasi atas jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Sedangkan mengupah adalah memberi ganti atas pengambilan manfaat tenaga dan orang lain menurut syarat-syarat tertentu. Secara bahasa, ija>rah digunakan sebagai nama bagi al-ajru yang berarti imbalan terhadap suatu pekerjaan على اجلزاء) (العمل dan pahala.(الثواب) 2 Dalam bentuk lain, kata ija>rah juga biasa dikatakan sebagai nama bagi al-ujrah yang berarti upah atau sewa.(الكراء) Selain itu, menurut al-ba liy, arti kebahasaan lain dari al-ajru tersebut, yaitu "ganti",(العوض) baik ganti itu diterima dengan 1 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, Cet. 2, 2007), 228-229. 2 Muhammad bin Mukram bin Manzhur, Lisa>n al- Arab, Juz 4, (Beirut: Dar Shadir), 10. 57

58 didahului oleh akad atau tidak. 3 Secara istilah, ija>rah adalah suatu transaksi (akad) yang objeknya adalah manfaat atau jasa yang mubah dalam syariat dan manfaat tersebut jelas diketahui dalam jangka waktu yang jelas serta dengan uang sewa yang jelas. 4 Pembayaran tenaga kerja dibedakan dua jenis, yaitu upah dan gaji. Gaji adalah pembayaran yang diberikan kepada pekerja tetap dan tenaga kerja profesional yang biasanya dilaksanakan sebulan sekali seperti pegawai pemerintah, guru, dosen, manajer, akuntan. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja yang pekerjaannya berpindahpindah, seperti pekerja pertanian, tukang kayu, tukang batu, dan buruh kasar. Berbeda dengan teori ekonomi yang mengartikan upah sebagai pembayaran atas jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. Dalam ekonomi pembayaran pekerja tidak dapat dibedakan antara upah dan gaji, keduanya berarti pembayaran kepada pekerja. Upah adalah harga yang dibayarkan kepada pekerja atas jasanya dalam produksi kekayaan seperti faktor produksi lainnya, tenaga kerja diberikan imbalan atas jasanya. 5 Upah dapat didefinisikan sebagai harga yang dibayarkan pada pekerja atas pelayanannya dalam memproduksi kekayaan. Tenaga kerja seperti halnya 3 Al-Sayyid al-bakriy bin al-sayyid Muhammad Syatha al-dimyathiy, I anah al-thalibin, Juz 3 (Beirut: Da>r al-fikr), 109. 4 http://pengusahamuslim.com/transaksi-ijarah-1472 5 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, penerjemah, Soeroyo Nastangin, (Jakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995), 23.

59 faktor produksi lainnya, dibayar dengan suatu imbalan atas jasa-jasanya. Dengan kata lain, upah adalah harga tenaga kerja yang dibayarkan atas jasa dalam produksi. 6 Seperti dalam hadis yang berbunyi sebagai berikut; عن أنس بن مالك رضي اهلل عنه قال حجم أبو طيبة رسول اهلل صلى اهلل عليه 7 بصاع من متر وأمر أهله أن خيففوا من خراجه.( رواه البخاري ومسلم وأمحد) وسلم فأمر له Dari Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah Saw berbekam dengan Abu T{hayyibah. Kemudian beliau menyuruh memberinya satu s}ha' gandum dan menyuruh keluarganya untuk meringankannya dari beban kharaj. (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad). ع ن ع ب جد الل جه ب جن ع م ر ق ال : ق ال ر س ول الل جه ص ل ى الل ه ع ل ي جه و س ل م أ ع وا ا أ جر أ ج ر ه ق ب ل أ ن ي ج ف ع ر ق ه. رواه س نن ابن ماجه Dari Abdullah bin Umar ia berkata, Rasulullah s}halla>llahu alaihi wasallam bersabda: Berikanlah upah kepada para pekerja sebelum kering keringatnya (HR. Ibnu Majah). 8 Praktik yang terjadi di Desa Ragang Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, adalah sebuah tradisi dimana apabila ada seorang yang ingin membangun rumah ketika mencari kuli biasanya dari kuli tetangga sebelah yang merupakan kuli bangunan yang pokok serta kuli pendukung yang merupakan dari masyarakat sekitar, baik saudara maupun tetangga, sedangkan mengenai upah 6 Hamzah Ya qub, Kode Etik Dagang Menurut Islam (Pola Pembinaan Hidup dalam Berekonomi), (Bandung : CV. Diponegoro, Cet II 1992), 56. 7 Ibid. 8 Abi Abdillah bin Yazid al-qazwainy, Sunan Ibnu Majah, (Beirut : Dar al-fikr, 2004), Juz II, 20.

60 yang diberikan kepada masyarakat tetangga maupun saudara biasanya upah yang diberikan di hutang terlebih dahulu yaitu dibayarkan ketika musim tembakau. 9 Masyarakat yang melakukan tradisi seperti ini merupakan suatu kebiasaan yang sering terjadi di Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan dimana sudah menjadi kebiasaan dan merupakan perbuatan yang wajib untuk dibayarkan 3 bulan- 6 bulan mulai dari musim padi sampai kepada musim tembakau dimana ketika musim tembakau biasanya masyarakat sekitar jika terbakau yang di tanamnya berhasil dalam artian ketika menanam tembakau sampai panen tidak terjadi hujan. Dimana ketika tembakau belum dipanen terjadi hujan maka petani sering rugi karena tembakau yang sudah di panen tidak kering dan tembakau yang kenak hujan akan rusak. 10 Mengenai praktik tersebut di atas menurut ulama berdasarkan hadis dibawah ini dilarang memberikan upah sampai kering keringatnya. Dimana alasan tersebut berdasarkan hadis adalah sebagai berikut: ع ن ع ب جد الل جه ب جن ع م ر ق ال : ق ال ر س ول الل جه ص ل ى الل ه ع ل ي جه و س ل م أ ع وا ا أ جر أ ج ر ه ق ب ل أ ن ي ج ف ع ر ق ه. رواه س نن ابن ماجه Dari Abdullah bin Umar ia berkata, Rasulullah s}halla>llahu alaihi wasallam bersabda: Berikanlah upah kepada para pekerja sebelum kering keringatnya (HR. Ibnu Majah). 11 9 Samsul, Wawancara, Pamekasan, tanggal 15 Mei 2015. 10 Samsuri, Wawancara, Pamekasan, tanggal 16 Mei 2015. 11 Abi Abdillah bin Yazid al-qazwainy, Sunan Ibnu Majah, (Beirut: Dar al-fikr, 2004), Juz II, 20.

61 Adapun hutang piutang pemberian upah kuli bangunan yang terjadi di Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan sudah memenuhi syarat dan rukun pengupahan adalah sebagai berikut: 12 1. Adanya orang yang membutuhkan jasa. 2. Adanya pekerja. 3. Adanya jenis pekerjaan yang harus dikerjakan. 4. Adanya upah. Tetapi dalam hal ini upah yang diberikan masih dihutangkan dalam jangka waktu yang tertentu. Dimana upah yang diberikan masih dihutangkan sampai panen musim tembakau. Syarat-syarat ujrah yang lain tersebut antara lain sebagai berikut: 13 1. Jelasnya pekerjaan yan harus dikerjakan. 2. Pekerjaannya tidak melanggar ajaran Islam. 3. Jelasnya upah atau imbalan yang akan diterima oleh pihak kedua. Meskipun upah yang diberikan masih dihutangkan tetapi dalam hal ini masih ada suka sama suka dan sudah ada perjanjian dalam jangka waktu tertentu. Dari penjelasan di atas Allah memerintahkan kepada kita untuk memberika upah kepada orang-orang yang telah selesai melakukan tugas yang kita bebankan kepada mereka. Kecuali jika pemilik jasa atau pekerja tersebut mengerjakan pekerjaannya dengan suka rela tanpa minta imbalan apapun. Rukun dan syarat lainnya antara lain yaitu meliputi akad atau transaksi upah adalah alat 12 Muhammad bin Idris al-syafi'iy, al-umm, (Beirut: Dar al-ma'rifah, 1393 H), Juz 2, 124. 13 Ibid.

62 yang terjadi antara dua belah pihak dengan didukung faktor-faktor yang lain, jika salah satunya tidak ada maka transaksi tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai transaksi upah. Dalam Islam, semua komponen tersebut disebut dengan rukun. Sebaliknya yang terjadi di Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan merupakan syarat dan rukun sudah terpenuhi tetapi mengenai keharaman dan kebolehan tentang upah yang dihutangkan dalam jangka tertentu terdapat beberapa pendapat tetapi peneliti mengambil kesimpulan bahwa hutang piutang permberian upah kuli bangunan dalam pengambilan upah diperbolehkan karena pada zaman sekarang semua serba mahal dan perkembangan zaman semakin maju meskipun upah yang diberikan kepada kuli bangunan dihutangkan tetapi dalam jangka waktu tertentu tetap dibayarkan. B. Analisis tentang Praktik Hutang Piutang Pemberian Upah Kuli Bangunan di Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan dalam Perspektif Hukum Islam Dalam perjalanan hidupnya manusia mempunyai dwi fungsi kehidupan yakni fungsi abdun dan khalifah fi> al-ard}. Manusia harus mengemban dua fungsi tersebut secara beriringan tanpa mengesampingkan salah satunya. Dalam kaitannya dengan fungsi yang kedua, manusia dituntut untuk berinteraksi dengan manusia dan alam semesta dengan baik. Antara sesama manusia misalnya, harus berhubungan dengan baik, saling tolong-menolong agar mampu mencukupi kebutuhannya. Tanpa orang lain manusia tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dari itu hubungan antara manusia ini diperintahkan oleh

63 Allah untuk saling membantu agar semua dapat terpenuhi kebutuhannya, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam su>rah al-maidah ayat 2, sebagai berikut: و ت ع او ن و ا ع ل ى الج ب و الت ق و ى و ال ت ع او ن و ا ع ل ى ا جإل ث ج و ال ع د و ا جن و ات ق و ا اهلل إجن اهلل ش جد ي د الع ج ق ا جب...Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah kamu kepada Allah sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. 14 Berdasarkan pemaparan di atas, maka jelaslah bahwa manusia ditakdirkan hidup berkelompok untuk saling membantu dan tolong menolong. Dalam berinteraksi dengan orang lain, tiap-tiap individu mempunyai kepentingan dengan individu lainnya. Dimana seperti yang terjadi di Desa Ragang Kecamatana Waru Kabupaten Pamekasan dimana setiap ada seseorang yang membangun rumah maka tetangga atau kerabat terdekat biasanya yang membantu untuk membanguna rumah tersebut dimana upah yang diberiklan di hutang terlebih dahulu sampai musim panen tembakau. Upah (ujrah) adalah setiap harta yang diberikan sebagai kompensasi atas pekerjaan yang dikerjakan manusia, baik berupa uang atau barang, yang memiliki nilai harta (maal) yaitu setiap sesuatu yang dapat dimanfaatkan. Upah adalah imbalan yang diterima seseorang atas pekerjaannya dalam bentuk imbalan materi 14 Majma al-malik Fahd, Al-Qu>r an dan Terjemahnya dengan Bahasa Indonesia, (al-madinah al- Munawwarah: Majma Malik Fahd, 1418), 156-157.

64 di dunia (adil dan layak) dan dalam bentuk imbalan pahala di akhirat (imbalan yang lebih baik). Yang menentukan upah tersebut (ajrun mitsli) adalah mereka yang mempunyai keahlian atau kemampuan (skill) untuk menentukan bukan standar yang ditetapkan Negara, juga bukan kebiasaan penduduk suatu Negara, melainkan oleh orang yang ahli dalam menangani upah kerja ataupun pekerja yang hendak diperkirakan upahnya orang yang ahli menentukan besarnya upah ini disebut dengan Khubara u. 15 Upah uang dan upah riil merupakan pembayaran tenaga kerja yang dibedakan dua jenis, yaitu upah dan gaji. Gaji adalah pembayaran yang diberikan kepada pekerja tetap dan tenaga kerja profesional yang biasanya dilaksanakan sebulan sekali seperti pegawai pemerintah, guru, dosen, manajer, akuntan. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja yang pekerjaannya berpindah-pindah, seperti pekerja pertanian, tukang kayu, tukang batu, dan buruh kasar. Berbeda dengan teori ekonomi yang mengartikan upah sebagai pembayaran atas jasa-jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. Dalam ekonomi pembayaran pekerja tidak dapat dibedakan antara upah dan gaji, keduanya berarti pembayaran kepada pekerja. 15 Yusanto, M.I dan M.K. Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam, (Jakarta : Gema Insani Press, Cet I, 2002.), 123.

65 Dari pengertian di atas tentang hutang piutang pemberian upah kuli bangunan harus diberikan upahnya sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan dari awal berapa per harinya. Sedangkan yang terjadi di Desa Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan merupakan sebuah praktik dimana bagi orang yang membantu melakukan pembangunan rumah tersebut harus dibayarkan tetapi yang dibayarkan ketika rumah tersebut selesai hanya kuli bangunan yang utama yaitu per hari Rp 100.000,00 sedangkan kuli bangunan pembantu yang terdiri dari tetangga dan keluarga dekat diberi Rp 80.000,00 per orang dan per hari dengan diberi makan 2X dalam sehari yaitu pagi dan siang hari. Mengenai perbuatan tersebut di atas dijelaskan ketika melakukan sesuatu perbuatan ibadah hendaklah ikhlas karena Allah bukan karena sesuatu hal yang diinginkan dimana dalam hal ini niat dari membangun rumah bukan karena uang tetapi karena ibadah meskipun upah yang diberikan masih dihutangkan tetapi dalam jangka waktu tertentu dibayarkan. Allah Swt berfirman, ف جإن أ ر ض ع ن ل ك م ف آت وه ن أ ج ور ه ن... Jika mereka telah menyusukan anakmu maka berilah upah mereka. (Q.S. Ath-Thalaq 65 : 6) Allah Swt., berfirman, ق ال ت إجح د ا ه ا ي ا أ ب جت اس ت أ جر ه إجن خ ي ر م جن اس ت أ ج ر ت ال ق جوي ا أ ج مي Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang

66 paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. (Q.S. Al-Qashash 28 : 26). Upah tidak menjadi dengan hanya sekedar akad, menurut mazhab Hanafi. Mensyaratkan mempercepat upah dan menangguhkannya sah, seperti juga halnya mempercepat yang sebagian dan menangguhkan yang sebagian lagi, sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, Jika dalam akad tidak terdapat kesepakatan mempercepat atau menangguhkan, sekiranya upah itu bersifat dikaitkan dengan waktu tertentu, maka wajib dipenuhi sesudah berakhirnya masa tersebut. Misalnya orang yang menyewa suatu rumah untuk selama satu bulan, kemudian masa satu bulan telah berlalu, maka ia wajib membayar sewaan. Jika akad ija>rah untuk suatu pekerjaan, maka kewajiban pembayaran upahnya pada waktu berakhirnya pekerjaan.