BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X-2 SMA PGRI 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. atau kaidah kebahasaan. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketermpilan, yaitu mendengar,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan menulis merupakan aspek keempat dalam keterampilan berbahasa.

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1991: 3 dalam Sobariah, 2008: 2). Hal ini bisa disebabkan oleh kekeliruan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA SISWA KELAS X PJ 2 SEMESTER 1 SMK

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. menulis seperti membuat ikhtisar, menulis puisi, mencatat pelajaran, menulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sebuah keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa terbagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. benar. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika pembacanya

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

membuat siswa semakin malas dalam belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa setelah menyimak,

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat saling berinteraksi satu sama lainnya. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara lisan dan tulisan. Komunikasi secara lisan berarti seseorang itu dapat langsung menyampaikan pesan kepada lawan bicaranya. Sedangkan secara tulisan lebih cenderung terstruktur dan teratur, dengan menulis inilah seseorang dapat mengungkapkan ide atau gagasan dalam bentuk karangan secara leluasa. Keterampilan menulis sangat dibutuhkan di dalam kehidupan yang modern ini. Komunikasi akan lebih banyak berlangsung secara tertulis. Keterampilan menulis merupakan ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Di dalam dunia pendidikan menulis mempunyai arti yang sangat penting. Siswa yang sering menulis akan menjadi terampil dan terarah kemampuan berekspresinya sehingga secara tidak langsung akan mempertajam kemampuan berpikir. Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (Suparno dan Yunus dalam Dalman 2015:4). Kemampuan menulis merupakan proses belajar yang memerlukan ketekunan berlatih, semakin rajin berlatih, kemampuan menulis akan meningkat. Untuk itu keterampilan menulis siswa perlu ditumbuhkembangkan. Dalam perkembangan bahasa dan sastara Indonesia sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pemerintah menghendaki terwujudnya suasana yang menarik agar siswa 1

2 dapat mengembangkan potensi dirinya, salah satu pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi siswa adalah menulis sebuah cerpen. Keterampilan menulis cerpen bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan melalui uraian atau penjelasan semata-mata. Siswa tidak akan memperoleh keterampilan menulis hanya dengan duduk, mendengarkan penjelasan guru, dan mencatat penjelasan guru. Keterampilan menulis cerpen dapat ditingkatkan dengan melakukan kegiatan menulis cerpen secara terus-menerus sehingga akan mempengaruhi hasil dan prestasi siswa dalam menulis cerpen. Hasil dan prestasi dapat meningkat apabila ada perubahan sikap dan tingkah laku siswa baik pada aspek pengetahuan, keterampilan maupun psikomotor. Cerpen merupakan cerita fiksi yang berbentuk prosa yang relatif pendek ruang permasalahannya yang menyuguhkan sebagian kecil saja dari kehidupan tokoh yang paling menarik perhatian pengarang dan keseluruhan cerita memberikan kesan tunggal. Tetapi keterampilan menulis cerpen yang diajarkan selama ini masih menggunakan model konvensional yang kurang menarik, membosankan dan hanya berorientasi pada teori dan pengetahuan semata, seperti pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Sukawati Kabupaten Gianyar. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia dan dengan melihat hasil ulangan semester lalu pada mata pelajaran cerpen tahun pelajaran 2014/2015, di dapat bahwa masih banyak siswa yang mengalami hambatan dalam mengembangkan keterampilannya menulis cerpen, hambatan-hambatan tersebut yaitu daya imajinasi siswa masih kurang, diksi yang digunakan dalam menulis

3 cerpen kurang bervariasi, kesulitan menentukan tema dan kurang dapat mengembangkan ide sehingga nilai siswa SMK Negeri 2 Sukawati dalam menulis cerpen khususnya kelas XI belum menunjukan keberhasilan dalam pembelajaran menulis cerpen. Hal ini ditunjukan dengan masih banyak siswa yang mendapat nilai yaitu rata-rata nilai kelas 52,57 dengan 6 siswa atau 14,29% dengan nilai 65-75 dengan kategori cukup baik dan siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 dengan kategori kurang sebanyak 36 siswa atau 85,71%, sedangkan hasil yang ingin dicapai adalah nilai siswa minimal 75, sesuai KKM yang terdapat di SMK Negeri 2 Sukawati. Pembelajaran menulis cerpen perlu adanya beberapa inovasi. Hal tersebut dapat dilakukan pada teknik pengajaran, model, atau media yang digunakan untuk menyampaikan materi agar lebih memotivasi, mengembangkan daya imajinasi, berfikir kreatif siswa. Di sini peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran picture and picture sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Menurut Huda (2013: 236), model pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu model yang dapat digunakan untuk mendorong anak agar dapat meningkatkan hasil belajar menulis cerpen. Peneliti berkeyakinan bahwa model pembelajaran picture and picture ini akan berhasil didasarkan pada asumsi bahwa model ini memiliki beberapa kelebihan, yakni penggunaan gambar biasanya disukai siswa, penggunaan model dirasa praktis, model pembelajaran picture and picture dengan menggunakan media gambar bisa digunakan berulangulang, menarik, inovatif, dan hemat.

4 Penggunaan model tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, terutama kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menulis cerpen. Dalam penggunaan model ini, guru dapat mengikuti langkah-langkah yang telah ada jadi siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Penggunaan model picture and picture didukung dengan penggunaan gambar seri. Dukungan dalam bentuk gambar seri tersebut dapat merangsang siswa sehingga mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, dan pengetahuan secara tertulis dan memiliki kegemaran menulis dapat diwujudkan. Selain itu dengan menggunakan model pembelajaran menggunakan picture and picture siswa lebih mudah dalam menentukan alur dan sudut pandang dalam menulis cerpen. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh model pembelajaran picture and picture tersebut maka proses pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan. Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Sukawati Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2015/2016 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan : 1. Apakah penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa kelas XI SMK Negeri 2 Sukawati Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2015/2016?

5 2. Bagaimanakah respons siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Sukawati Kaupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2015/2016 dalam Keterampilan Menulis Cerpen dengan Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture? 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini adalah salah satu penelitian yang dilaksanakan oleh seorang guru sebagai alternatif untuk menemukan cara dalam rangka meningkatkan mutu atau kualitas pembelajaran di sekolah. Dalam penelitian ini terdapat dua tujuan yang ingin dicapai yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan umum Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan (Sugiyono, 2013: 5). Di dalam penelitian ini, tujuan secara umum dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa kelas XI SMK Negeri 2 Sukawati Kaupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture. 1.3.2 Tujuan khusus Setiap penelitian pastinya memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini, di antaranya:

6 1. Untuk mengetahui keefektifan Model Pembelajaran Picture And Picture dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa kelas XI SMK Negeri 2 Sukawati Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Untuk mengetahui respon siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Sukawati Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2015/2016 dalam keterampilan menulis cerpen dengan Model Pembelajaran Picture And Picture. 1.4 Ruang Lingkup Untuk menghindari penafsiran ganda terhadap masalah penelitian dan juga untuk memperoleh pembahasan masalah penelitian secara lebih mendalam, maka peneliti perlu menentukan ruang lingkup penelitian ini. Ruang lingkup adalah batasan penelitian terhadap masalah yang akan dipecahkan. Karena keterbatasan dana, waktu, dan tenaga, penelitian ini tidak mengungkapkan seluruh aspek permasalahan yang ada. Sesuai dengan tujuan yang telah dipaparkan di atas, dan untuk menghindari pembahasan yang meluas, maka ruang lingkup ini dibatasi pada: 1) Kemampuan siswa menulis cerpen dengan Model Pembelajaran Picture And Picture 2) Respon siswa dalam keterampilan menulis cerpen dengan menggunakan media gambar berseri dan menuliskan kembali secara tertulis dalam bentuk cerpen. Dalam menulis cerpen, guru akan menyediakan beberapa gambar berseri yang diletakkan secara acak, dan siswa ditugaskan untuk mengurutkan gambar

7 tersebut sehingga menjadi urutan yang logis, setelah mengurutkan gambar siswa ditugaskan menuliskan sebuah cerpen berdasarkan urutan gambar tersebut. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.5.1 Bagi Siswa Manfaat bagi siswa, diantaranya: (1) dapat memberikan pengalaman menulis cerpen yang dapat digunakan siswa dalam kegiatan tertentu, dan (2) dapat memberi motivasi dan memberi kemudahan siswa dalam menulis cerpen, (3) Penggunaan model Picture And Picture dapat memotivasi siswa dalam mengekspresikan dan mencurahkan segenap kemampuan dalam menulis cerpen. 1.5.2 Bagi Guru Manfaat bagi guru, di antaranya: (1) Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dalam menciptakan suasana belajar mengajar sastra khususnya menulis cerpen secara bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mempelajari bahasa dan sastra Indonesia, (2) penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan upaya guru dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen, dan (3) selain itu juga dapat bermanfaat untuk memperbaharui cara pembelajaran menulis sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya menulis cerpen

8 1.5.3 Bagi Sekolah Manfaat bagi sekolah, penelitian ini juga memberikan manfaat bagi sekolah, dalam hal ini kepada kepala sekolah penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan meningkatkan prestasi sekolah yang dapat disampaikan dalam pembinaan guru atau kesempatan lain. Dengan demikian mutu sekolah akan meningkat. 1.5 Asumsi Penelitian Pada bagian ini, akan dikemukakan asumsi yang dipakai dalam penelitian ini. Asumsi adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya (Arikunto, 2013). Berdasarkan pengertian tersebut, dalam penelitian ini penulis menggunakan asumsi sebagai berikut. 1. Pengajaran sastra khususnya mengenai cerpen di SMK Negeri 2 Sukawati Kabupaten Gianyar ini sudah diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dengan demikian siswa sudah mendapatkan pembelajaran tentang menulis cerpen. 2. Guru bidang studi Bahasa Indonesia di SMK Negeri 2 Sukawati Kabupaten Gianyar sudah memiliki kualifikasi dan kewenangan dalam mengajar bahasa dan sastra Indonesia khususnya cerpen 3. Perbedaan jenis kelamin siswa tidak berpengaruh terhadap hasil penelitian.