BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengelolaan program dalam layanan pendidikan bisa terselenggara

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PERSEPSI ALUMNI TERHADAP PELATIHAN MANAJEMEN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI BBPPKS BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JOHARI WINDOW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Melalui observasi awal di lapangan yang telah dilakukan di sekolah- sekolah

2015 DAMPAK HASIL BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN MENDONG

BAB I PENDAHULUAN. kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helda Rakhmasari Hadie, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kegiatan penting dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan semakin meningkatnya peradaban hidup

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian juta 66,9 juta (67 juta) Golput atau suara penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin dan kemiskinan pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wenni Febriani Setiawati, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat seluruhnya. Dalam menciptakan cita-cita pembangunan nasioanal

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Raden Aufa Mulqi, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN PARTISIPATIF DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI DAN PERILAKU WARGA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

Bab 4. Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ahmad Wahyudi, 2015

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5

Tabel 3.28 Pencapaian Misi IV dan Indikator. tercapai. tidak tercapai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam dunia pendidikan mengalami perubahan konsep. Diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wina Desi Fitriana Witarsa, 2013

PELATIHAN PENDAMPING SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN FASILITASIPROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA DI BBPPKS REGIONAL II BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Ditegaskan bahwa tujuan Negara Indonesia adalah untuk melindungi segenap. ekonomi, maupun sosial budaya bahkan pertahanan-keamanan.

: pendampingan, vokasi, kelompok keterampilan, peternakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang penulis. Adapun tujuan metode penulisan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. fenomena/gejala kian merenggangnya nilai-nilai kebersamaan, karena semakin suburnya

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL KABUPATEN BANJAR.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu benda pakai yang memiliki nilai seni tinggi dalam seni rupa ialah

BAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1).

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

2.3. Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pertumbuhan nilai tambah produksi industri itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang eksistensi proyek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan umat manusia. berkualitas yang akan mampu menghadapi tantangan kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal di dunia ini tidak ada yang sempurna namun kita dapat

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

2015 PENGARUH PENYULUHAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) TERHADAP SIKAP PENERIMAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia selama hidupnya akan selalu berpikir dan bekerja agar kebutuhan hidupnya terpenuhi. Karena setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbedabeda. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Manusia akan memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan mengikuti berbagai macam pembelajaran maupun keterampilan-keterampilan yang dapat menunjang dalam kehidupannya. Sehingga dengan memanfaatkan dan mengembangakan potensi yang dimilikinya kebutuhan hidupnya akan terpenuhi serta kemampuan dalam berbagai hal seperti pengetahuan, kreativitas, skill, dan sebagainya yang dapat membuat orang tersebut mampu bersaingan di masyarakat. Karena semakin maju dan semakin canggih suatu negara, maka masyarakatnya pun harus semakin berkembang dan memiliki keterampilan agar mampu bersaing dalam pembangunan masyarakat. Pembangunan masyarakat mengandung arti sebagai upaya terencana dan sistematis yang dilakukan oleh, untuk, dan dalam masyarakat guna meningkatkan kualitas hidup penduduk dalam aspek kehidupannya (Sudjana, 2010, hlm. 240) Menurut Sudjana (2010, hlm. 240) Pembangunan masyarakat mempunyai tujuan untuk terjadinya : (a) peningkatan kesejahteraan hidup dan kualitas kehidupan masyarakat, (b) pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan, dan (c) terjabarnya kebijaksanaan dan program pembangunan nasional untuk masyarakat pedesaan. Singkatnya, pembangunan masyarakat merupakan upaya wajar yang didasarkan atas kebutuhan individual, masyarakat, dan pemerintah serta potensi-potensi yang tersedia atau dapat disediakan untuk mewujudkan kemajuan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam konteks pembangunan istilah pemberdayaan pada dasarnya bukanlah istilah yang baru melainkan telah sering dikemukakan sejak adanya kesadaran bahwa faktor manusia memegang peranan penting dalam pembangunan. Carlzon

2 dan Macauley (dalam Roesmidi, 2006, hlm. 2) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pemberdayaan adalah Membebaskan seseorang dari kendali yang kaku, dan memberi orang tersebut kebebasan untuk bertanggungjawab terhadap ide-idenya, keputusan-keputusannya dan tindakan-tindakannya. Pemberdayaan perempuan yaitu salah satu upaya dalam mengatasi pemerataan hak dan kewajiban antara perempuan dengan laki-laki khususnya dalam proses pembangunan. Guna terwujudnya peningkatan kualitas hidup perempuan, maka perlu dilaksanakannya berbagai kegiatan pemberdayaan yang dapat memberikan peluang bagi perempuan untuk meningkatkan kualitas dirinya. Salah satu upaya yang dilakukan dalam pemberdayaan perempuan yaitu melalui kegiatan peningkatan keterampilan. Peningkatan keterampilan ini dapat diperoleh melalui proses pembelajaran atau pelatihan pada jalur pendidikan nonformal yang berdasarkan fungsi, kebutuhan dan harus terkait dengan kehidupan serta pekerjaan sehari-hari peserta didik. Keterampilan fungsional ini mempunyai peran penting yaitu, yang pertama adalah keterampilan ini menekankan pada kemampuan peserta didik sesuai dengan fungsi, kebutuhan, pengalaman, bakat, dan keahlian. Kedua, keterampilan ini mempunyai kecocokan dengan pendidikan nonformal yang peserta didiknya cenderung orang dewasa, kegiatan pembelajaran yang cenderung bersifat praktis, sederhana, mudah diterapkan dan bermanfaat bagi kehidupannya. Ketiga, akan memudahkan tercapainya efektivitas belajar. Sehingga keterampilan fungsional mempunyai peran penting dalam meningkatkan keterampilan peserta didik. Keterampilan pada dasarnya ada dalam setiap orang, dimana keterampilan tersebut dapat berkembang sesuai dengan keinginan individu itu sendiri. Keterampilan yang dimiliki seseorang dapat berkembang dan menghasilkan sesuatu melalui ide dan gagasan, yang dapat membantu dalam kehidupannya melalui suatu pelatihan. Salah satu upaya pemerintah dalam memberikan keterampilan fungsional bagi masyarakat yaitu melalui program Desa Vokasi. Program Desa Vokasi adalah kawasan perdesaan yang menjadi sentra penyelenggaraan kursus dan/atau pelatihan berbagai kecakapan vokasional dan pengelolaan unit unit usaha (produksi/jasa) berdasarkan keunggulan lokal dalam dimensi sosial, ekonomi,

3 budaya, dan lingkungan. Dengan demikian, Desa Vokasi merupakan kawasan perdesaan yang mengembangkan berbagai layanan pendidikan keterampilan (vokasi) dan kelompok kelompok usaha untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang mampu menciptakan produk barang/jasa atau karya lain yang bernilai ekonomi tinggi, bersifat unik dengan menggali dan mengembangkan potensi desa yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif berbasis kearifan lokal yang memberikan pengaruh banyak terhadap masyarakat dan menguntungkan secara ekonomis. (Juknis Desa Vokasi 2014). Salah satu bentuk keterampilan yang diselenggarakan pada program desa vokasi yaitu keterampilam pengembangan Anyaman Mendong. Dalam kamus bahasa Indonesia anyaman diartikan sebagai menganyam, mengatur (bilah, daun pandan dan sebagainya) tindih menindih dan silang menyilang (seperti pembuatan tikar dan bakul) (http://kbbi.web.id/anyam). Sementara menurut wikipedia mendong adalah salah satu jenis rumput yang hidup di rawa. Tumbuhan ini menghasilkan bahan anyaman, sehingga mendong dapat dibudidayakan dibeberapa daerah. (https://id.wikipedia.org/wiki/mendong). Anyaman mendong adalah tindih menindih dan silang menyilangnya jenis rumput yang hidup dirawa yang dapat menghasilkan kerajinan anyaman seperti tikar, tas, dompet, tempat hantaran, dan lain-lain. Keterampilan pengembangan anyaman mendong ini telah dilaksanakan oleh pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Tasikmalaya dengan sasaran dari program ini adalah ibu rumah tangga. Kegiatan pemberdayaan ini dilakukan di Desa Cintaraja, karena di desa Cintaraja banyaknya tanaman mendong yang tumbuh. Selain banyaknya tanaman mendong yang tumbuh didukung pula oleh pihak kepala desa Citaraja untuk dapat mengembangkan dan memanfaatkan potensi tersebut bagi ibu-ibu rumah tangga yang kebanyakan tidak bekerja dan memiliki waktu luang yang banyak. Serta kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat dalam mengolah dan mengembangkan tanaman mendong yang dapat bernilai ekonomi yang tinggi. Program ini dilaksanakan dalam upaya pembelajaran yang memberikan bekal pengetahuan, kemampuan fungsional praktis termasuk perubahan sikap untuk bekerja maupun berusaha mandiri, membuka lapangan kerja dan lapangan usaha

4 sekaligus memanfaatkan peluang yang dimiliki sehingga dapat menguntungkan secara ekonomis dalam meningkatkan keterampilan. Program keterampilan pengembangan Anyaman Mendong di rancang untuk membimbing, melatih, memberi kesempatan dan membelajarkan masyarakat khususnya ibu rumah tangga mengenai bagaimana mengolah potensi sumber daya yang ada dilingkungannya. Keterampilan yang diselenggarakan pada program desa vokasi ini sebagai upaya pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pemaparan masalah yang diuraikan di atas, menarik peneliti untuk melakukan penelitian terutama mengenai pelaksanaan pembelajaran keterampilan pengembangan Anyaman Mendong, sehingga hal tersebut dituangkan dalam judul skripsi, yaitu Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Desa Vokasi dalam Meningkatkan Keterampilan Pengembangan Anyaman Mendong di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan hasil pengamatan peneliti di lapangan, peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : a. Sebagian besar perempuan di Desa Cintaraja merupakan ibu rumah tangga yang kurang memiliki keterampilan. b. Adanya minat dan antusias dari ibu rumah tangga yang cukup tinggi untuk mengikuti program Desa Vokasi. c. Adanya program pemerintah bagi masyarakat untuk mengembangkan pendidikan keterampilan dan kelompok-kelompok usaha untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang mampu menciptakan produk barang/jasa yang bernilai ekonomis tinggi. d. Adanya dukungan dari pihak pemerintah setempat khususnya Bapak Kepala Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna untuk menampung hasil karya anyaman mendong ibu rumah tangga untuk membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga.

5 Berdasarakan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah Bagaimana Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Desa Vokasi dalam Meningkatkan Keterampilan Pengembangan Anyaman Mendong di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.? 2. Pertanyaan Penelitian Guna memudahkan dan mengarahkan penelitian serta pembahasannya maka peneliti mengajukan pertanyaan penelitian diantaranya : a. Bagaimana kegiatan penyelenggaraan Program Desa Vokasi di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kab. Tasikmalaya? b. Bagaimana pendekatan pemberdayaan yang dilakukan program desa vokasi dalam meningkatkan keterampilan pengembangan anyaman mendong di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kab. Tasikmalaya? c. Apa hasil kegiatan program Desa Vokasi dalam meningkatkan keterampilan pengembangan anyaman mendong di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kab. Tasikmalaya? d. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dari program Desa Vokasi dalam meningkatkan keterampilan pengembangan anyaman mendong di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kab. Tasikmalaya? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mendeskripsikan kegiatan penyelenggaraan Program Desa Vokasi di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kab. Tasikmalaya 2. Untuk mendeskripsikan pendekatan pemberdayaan yang dilakukan program desa vokasi dalam meningkatkan keterampilan pengembangan anyaman mendong di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kab. Tasikmalaya 3. Untuk mendeskripsikan hasil kegiatan program Desa Vokasi dalam meningkatkan keterampilan pengembangan anyaman mendong di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kab. Tasikmalaya

6 4. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dari program Desa Vokasi dalam meningkatkan keterampilan pengembangan anyaman mendong di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna Kab. Tasikmalaya D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktik sebagai berikut: a. Kegunaan Teoretis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk kepentingan teori dan pengembangan keilmuan pendidikan luar sekolah. serta dapat memberikan masukan pada peneliti untuk penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dan salah satu sumber belajar oleh mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah. b. Kegunaan Praktik Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pengelola program pelatihan desa vokasi dan penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan hal yang positif serta tambahan wawasan dan pengalaman bagi peneliti. E. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, terlebih dahulu diuraikan sistematika penulisan laporan penelitian yang mengacu pada Pedoman Karya Tulis Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (2014, hlm. 16) mengemukakan sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut : BAB I Pendahuluan yang didalamnya membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II Kajian pustaka/landasan teoritis, yang secara garis besarnya mengikuti beberapa teori dan konsep mengenai masalah yang sedang diteliti. BAB III Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan isu etik. BAB IV Hasil dan pembahasan, terdiri atas dua hal utama yakni (1) hasil penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, (2) pembahasan hasil

7 penelitian agar berfokus pada simpulan dan saran penelitian yang akan dirumuskan BAB V Simpulan dan Saran, menyajikan temuan dan rekomendasi peneliti terhadap hasil penelitian.