BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, dimana pendidikan memegang peranan penting dalam. pengembangan potensi dalam diri peserta didik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. makhluk ciptaan Allah yang mulia, maka sangat beralasan jika Allah

ق ال ل ه م وس ى ه ل أ ت ب ع ك ع ل ى أ ن ت ع ل م ن مم ا ع ل م ت ر ش د ا

ی ر ف ع الله ال ذ ین ء ام ن وا م نك م و ال ذ ین أ وت وا ال ع ل م د ر ج ا ت.

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB II. terlebih dahulu mengetahui arti pemahaman dan konsep. Pemahaman. kejadian - kejadian, kegiatan - kegiatan atau hubungan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. (jasmani). Untuk melakukan itu semua diperlukan suatu proses yang. yang diakibatkan oleh belajar tersebut. 2

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan. mudah dari berbagai sumber.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan perkembangan lingkungannya,

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi standar pelayanan yang berlaku (Sutrisna, 2008). peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan seseorang dimana aktivitas itu membuat seseorang memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan

Oleh: SUNIPAN NIM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan peserta didik menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik

PENERAPAN PELAYANAN PRIMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH SIMPANAN DI KJKS BMT WALISONGO MIJEN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. media untuk menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Belajar bisa. melalui pendidikan formal maupun nonformal.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. segala sisi. Hal tersebut tidak terlepas dari peran masing-masing lembaga. mudah dalam mencapai perkembangan yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang diberi kewajiban oleh Allah Swt

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. farmasi klinik agar memberikan kontribusi terhadap perkembangan sistem

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

PENERAPAN NILAI-NILAI AKHLAK DALAM MENUNTUT ILMU DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ط ل ب ا لع ل م ف ر ی ض ة ع ل ى ك ل م س ل م و ا لم س ل م ة

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB II LANDASAN TEORI

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MOTTO. Artinya :...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan. takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN FAKTOR NASABAH MEMILIH TABUNGAN MUḌĀRABAH. A. Analisis Implementasi Akad Produk Tabungan Muḍārabah di BPRS Jabal

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan. linkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting sebagai wahana untuk

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Selain berperan penting dalam kehidupan manusia secara individu,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan berhubungan dengan manusia. 1 Sebagai makhluk pribadi, ia

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah kemahiran memecahkan masalah yang merupakan. meningkatkan kemahiran pemecahan masalah matematika membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang. pentingnya pendidikan seperti pada ayat berikut ini:

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب


BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 2002), hlm Ibid, hlm. 61

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB IV ANALISIS PERILAKU NASABAH BANK MINI SYARIAH UNTUK MENJADI NASABAH BANK MINI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UINSA

BAB I PENDAHULUAN. satu kekuatan ekonomi yang sejajar dengan kekuatan ekonomi lain yang telah

PENERAPAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS SYARIAH DALAM DI BMT USAHA GABUNGAN TERPADU (UGT) SIDOGIRI KANTOR CABANG BLITAR SKRIPSI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. penghayatan dan pengalaman siswa tentang agama Islam sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO


BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

ISLAM IS THE BEST CHOICE

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusian Indonesia. pengetahuan, kesehatn, keterampilan dan seni.

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

BAB I PENDAHULUAN. menusia yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi, yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. lain karena manusia merupakan makhluq sosial. Begitu juga dalam bekerja

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan sumber daya manusia, dimana pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia di masa yang akan datang. Namun banyak persoalan pendidikan yang sangat menarik untuk diperbincangkan dan dibahas di setiap zaman. Baik dalam mencapai tujuan pendidikan maupun pengembangan potensi dalam diri peserta didik. Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan perlu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan, dimana mutu pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan pada pendidikan formal berupa hasil belajar siswa dan perubahan perilaku terhadap peserta didik. Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif. Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar peserta didik (learning style) dan gaya mengajar guru (teaching style). 1 Penerapan pembelajaran saat ini perlu adanya perubahan, dimana perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga pentingnya ilmu pengetahuan dalam membentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, minat, watak, penyesuaian diri, dan harga diri. 2 h. 21. 1 Nanang, Konsep Strategi Pembelajaran, Rifika Aditama, Bandung, 2009, h. 54. 2 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta, 2010, 1

2 Pentingnya ilmu pengetahuan ini sesuai dengan ayat Al Qur an yang mana menjelaskan keutamaan dalam menuntut ilmu dan memposisikan manusia yang memiliki pengetahuan pada derajat yang tinggi. al-qur an surat al-mujadalah ayat 11 menyebutkan: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dalam hadis Rasulullah juga menjelaskan tentang pentingnya ilmu pengetahuan dimana Rasulullah bersabda bahwasanya menuntut ilmu itu adalah kewajiban setiap umat islam, hadis Rasulullah itu menyebutkan: Dari Anas ibn Malik r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam. (H.R. Ibn Majah). Pada proses pembelajaran, faktor yang mempengaruhi pendidikan dalam pembelajaran yaitu mengenai adanya kesulitan atau kurang minat siswa terhadap pelajaran terutama pelajaran kimia, yang di dalam pembahasannya lebih banyak bersifat abstrak sehingga mengakibatkan pengajaran kimia tidak berlangsung baik. Selama ini metode pengajaran kimia di sekolah cenderung hanya berjalan satu arah, dimana guru yang lebih banyak aktif memberikan informasi kepada siswa sehingga pembelajaran kimia menjadi kurang efektif. 3 Salah satu cara untuk pembelajaran lebih efektif yaitu dengan menggunakan model pembelajaran, melalui model 3 Kean dalam skripsi Hayati, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Pair Check untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi dan Oksidasi Kelas X SMA XII Koto Kampar, Pekanbaru, UNRI 2010, h. 2.

3 pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, serta dapat mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. 4 Proses pembelajaran kimia yang kurang efektif dapat dilihat dari tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi kimia SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru Bapak Hanafi M.Pd, bahwa guru sudah berusaha menerangkan pelajaran semaksimal mungkin, tetapi hasil belajar siswa belum juga maksimal hal itu disebabkan karena siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru, sementara siswa tidak mengembangkan atau mencari materi- materi lain yang berkaitan dengan materi yang disajikan. Hal yang lainnya yaitu siswa tidak berani bertanya kepada guru atau siswa lain tentang materi yang belum dipahaminya, siswa kurang berinteraksi dengan teman temannya mereka untuk membahas materi pelajaran dan selalu mengandalkan siswa lain atau temannya untuk mengerjakan soal latihan yang diberikan guru maupun latihan pada buku cetak, dan juga siswa kesulitan memahami materi sehingga enggan untuk mengerjakan latihan, ini biasa terjadi karena siswa kurang siap dalam menerima materi yang akan dipelajari, serta diakibatkan waktu pelajaran yang sangat singkat yang mengakibatkan hasil belajar siswa kurang maksimal. Mengingat pentingnya penguasaan kimia oleh siswa, maka guru perlu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas 4 Agus Suprijono, Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, h. 46.

4 pembelajaran kimia guru harus mengupayakan pembelajaran yang akan membangun keaktifan siswa dan menambah minat siswa untuk mempelajari kimia sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, tantangan bagi seorang guru untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan mampu meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Penggunaan berbagai macam model pembelajaran yang merangsang minat siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sudah mulai banyak dilakukan di sekolah-sekolah. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check. Model pembelajaran Pair Check, merupakan tipe dalam pembelajaran kooperatif yang siswa tidak hanya bekerja dalam kelompok tetapi juga saling berbagi tugas dan pengetahuan, dalam model pembelajaran Pair Check ini semua siswa saling menguntungkan, karena siswa saling membantu dan melatih sehingga membuat siswa lebih termotivasi menemukan konsep, mencari jawaban yang benar, mencari informasi untuk memecahkan masalah dan mencari cara untuk menuntaskan kegiatan belajar. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Allah untuk saling membantu dalam kebaikan yang sangat sesuai dengan model pembelajaran Pair Check yang dalam langkah langkahnya siswa di tuntut untuk saling membantu. Allah menyebutkan dalam surat al- Maidah ayat 2: و ت ع او ن وا ع ل ى ال ب ر و الت ق و ى و لا ت ع او ن وا ع ل ى الا ث م و ال ع د و ان و ات ق وا

5 الله ش د ید ال ع ق اب الله إ ن Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa- Nya [al-mâidah/5:2] Pada model pembelajaran Pair Check, siswa akan dibagi menjadi berpasangan dan diberi tugas, tiap kelompok akan bekerja dan mengecek secara bergantian, dengan demikian akan mendorong timbulnya motivasi dan mengembangkan potensi secara aktif, dimana Pair Check sangat cocok untuk materi materi kimia yang sifatnya hitungan seperti termokimia. Penerapan model pembelajaran Pair Check ini sebelumnya telah dilakukan oleh mahasiswa pendidikan kimia UNRI. Okta Fitriani melakukan penelitian menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan hasil kali kelarutan sebesar 20,9% 5. Selma Yetri juga berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa pokok bahasan hidrolisis garam sebesar 16,9546% 6. Mencermati situasi dan kondisi yang telah dikemukakan di atas. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru, maka dalam penelitian ini peneliti memilih judul: "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan 5 Ibrahim dalam skripsi Okta Fitriani, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Pair Check Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI SMA N 2 Siak, Pekanbaru, UNRI, 2011, h. ii. 6 Nasution dalam skripsi Selma Yetri, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Pair Check Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bahasan Hidrolisis Garam Kelas XI IPA SMA Negeri 10 Pekanbaru, Pekanbaru, UNRI 2010, h. ii.

6 Pair Check dalam Meningkatkan Hasil Belajar siswa pada Mata Pelajaran Kimia di SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru". B. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam pemahaman pada penelitian ini, peneliti menjelaskan istilah istilah dalam judul ini: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan cara berpasangan dan saling memeriksa. 7 2. Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan jumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemempuannya berbeda. 8 3. Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. 9 4. Termokimia merupakan hubungan antara reaksi kimia dengan energi panas. 10 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasakan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang teridentifikasi adalah sebagai berikut : a. Siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. 7 Miftahul Huda, Model Model Pengajaran dan Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, h. 211 8 Isjoni, Kooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Alfabeta, Bandung, 2011, h. 11. h. 3. 9 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Proses Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, 10 I Wayan Juliartawan, Kimia Contoh Soal Dan Pengertiannya, Indonesia Tera, Yogyakarta, 2008, h. 63.

7 b. Siswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran terutama untuk bertanya kepada guru atau siswa lain tentang materi yang tidak pahaminya. c. Kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran. d. Siswa kurang berinteraksi dengan temannya membahas materi pembelajaran e. Belum maksimalnya hasil belajar siswa. f. Model pembelajaran Pair Check belum pernah diterapkan oleh guru kelas XI SMA Muhammadiyah 1 pekanbaru. Pertanyaan tersebut merupakan identifikasi masalah yang berkaitan metode pembelajaran yang di prediksi akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa kelas XI Muhammadiyah 1 pekanbaru. 2. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan mencapai sasaran, maka peneliti membatasi permasalahan yang terfokus pada yaitu: a. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif tipe Pair Check. b. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa. c. Pokok bahasan yang diteliti adalah pokok bahasan termokimia. d. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru kelas XI IPA. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

8 a. Apakah dengan model pembelajaran Pair Check dapat mengetahui peningkatan hasil belajar kimia pada pokok bahasan termokimia siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru? b. Bagaimana hasil belajar siswa menurut klasifikasi N-Gain? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Pair Check pada pokok bahasan termokimia di kelas XI SMA Muhammadiyah 1 pekanbaru serta untuk mengetahui hasil belajar siswa menurut klasifikasi N-Gain. 2. Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : a. Bagi Siswa Meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa untuk bekerjasama serta meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 pekanbaru. b. Bagi Guru Dapat dijadikan sebagai metode pengajaran alternatif, sehingga keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dapat meningkat dan siswa menjadi termotivasi dalam belajar c. Bagi Sekolah

9 Memberikan wacana baru bagi sekolah untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih tepat. d. Bagi peneliti Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang penelitian dan bisa dimanfaatkan suatu saat kelak.