DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

dokumen-dokumen yang mirip
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 44 /PB/2007 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PENGUJIAN DOKUMEN PERSYARATAN PEMBAYARAN PINJAMAN LUAR NEGERI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/PMK.05/2006 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PHLN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBEr'\IDAHARAAN. PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-'l5 IPB/2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 207/PMK.05/2008 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI

2016, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan Dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri (Lembaran Negara

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONES.IA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERSENDAHARAAN

BAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA

1 of 10 18/12/ :50

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 04/PMK.07/2008 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDOENSIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.08/2012 TENTANG

1 of 15 21/12/ :53

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.07/2008 TENTANG TATA CARA PENYALURAN HIBAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH MENTERI KEUANGAN,


BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 91 /PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 82/PMK.05/2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.07/2009 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163/PMK.05/2013 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 87 1P13/2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d

MENTER!KEUANGAN REPUBUK lndonesla SALINAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1 of 8 18/12/ :01

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Saldo. Anggaran Lebih. Pengelolaan.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 219/PMK.05/2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 136/PMK.05/2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.05/2014 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG

1 of 6 18/12/ :41

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI MELALUI PEMBIAYAAN SBSN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK. 05/2006 TENTANG TATACARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PENGELOLAAN DANA DUKUNGAN INFRASTRUKTUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kementerian Keuangan. Keuangan. Kas.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 173/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BANTUAN DALAM RANGKA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM DI SUMATERA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142/PMK.02/2013 TENTANG

Transkripsi:

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 14/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA HIBAH NOMOR TF-053814 JAPAN SOCIAL DEVELOPMENT FUND GRANT FOR THE IMPROVEMENT OF THE QUALITY OF EDUCATION SERVICES THROUGH ENHANCED COMMUNITY PARTICIPATION CENTRAL JAVA AND YOGYAKARTA (CENTRAL JAVA AND YOGYAKARTA IQE&CP) DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, Menimbang : a. bahwa untuk membantu pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional dalam rangka peningkatan kaulitas pendidikan melalui perluasan partisipasi masyarakat yang akan dilaksanakan di wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, disediakan dana yang berasal dari hibah Japan Social Development Fund (JSDF) yang dikelola oleh Bank Dunia; b. bahwa dalam rangka mempercepat pencairan dana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Pencairan Dana Hibah Nomor TF-053814 Japan Social Development Fund Grant For The Improvement Of The Quality Of Education Services Through Enhanced Community Participation Central Java And Yogyakarta (Central Java And Yogyakarta IQE&CP); Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan dalam rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai Dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri; 6. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 tentang perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418); 7. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 61 tahun 2004; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tanggal 27 Desember 2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2006; 9. Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas

tanggal 5 Mei 1995 masing-masing Nomor 185/KMK.03/1995 dan Nomor 031/Ket/5/1995 jo. Nomor 459/KMK.03/1999 dan Nomor KEP-264/KET/09/1999 tanggal 29 September 1999 tentang Tata Cara Perencanaan, Pelaksanaan, Penatausahaan, dan Pemantauan Pinjaman/Hibah Luar Negeri Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.04/2000 tanggal 20 November 2000 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 239/KMK.01/1996 tanggal 1 April 1996 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 463/KMK.01/1998 tanggal 21 Oktober 1998 tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan dalam rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah ynag Dibiayai Dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri; 11. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK.01/2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan; 12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 214/KMK.01/2005 tanggal 2 Mei 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara; 13. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 66/PB/2005 tanggal 28 Desember 2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 14. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE- 77/PB/2005 tanggal 16 Agustus 2005 tentang Tata Cara Penerbitan SP2D Rekening Khusus pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.

MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA HIBAH NOMOR TF-053814 JAPAN SOCIAL DEVELOPMENT FUND GRANT FOR THE IMPROVEMENT OF THE QUALITY OF EDUCATION SERVICES THROUGH ENHANCED COMMUNITY PARTICIPATION CENTRAL JAVA AND YOGYAKARTA (CENTRAL JAVA AND YOGYAKARTA IQE&CP). BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, yang dimaksud dengan: 1. Tujuan grant adalah membantu Departemen Pendidikan Nasional dalam mengembangkan dan menguji metode-metode inovatif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pelayanan dan kualitas pendidikan, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Pemberian subsidi untuk komite sekolah; b. Memfasilitasi pemberdayaan masyarakat dan pelatihan komite sekolah; c. Survei siswa dan sekolah; d. Supervisi dan komunikasi, serta desain instrumen dan pelaksanaan survei 2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau Satuan Kerja (Satker) serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dokumen pelaksanaan pembiayaan kegiatan. 3. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA/KPA adalah Menteri/Pimpinan Lembaga atau kuasanya yang bertanggung

jawab atas pengelolaan bagian anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. 4. Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara pada Bank Sentral. 5. Rekening Khusus adalah rekening pemerintah yang berada di Bank Indonesia atau bank pemerintah lainnya yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk menampung penarikan uang muka (initian deposit) dan bersifat revolving fund ( berdaur ulang). 6. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA. 7. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM. 8. Closing Date adalah tanggal batas akhir pencairan SP2D di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara pembayar. 9. Initial Deposit adalah dana awal atau uang muka ( cash advance) yang dapat ditarik setelah naskah perjanjian hibah dinyatakan efektif Pasal 4 Pembayaran dilakukan secara proporsional sesuai dengan kategori dan persentase hibah nomor TF-O53814 sebagaimana tercantum pada lampiran peraturan ini. Pasal 5 (1) Pembayaran kontrak-kontrak valuta asing untuk konsultan harus dibayar dalam valuta asing yang bersangkutan, tidak diperkenankan merupiahkan tagihan valuta

asing tersebut (sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE- 43/A/61/0392 tanggal 26 Maret 1992 tentang Pembayaran Mata Uang AsingNaluta Asing atas Beban Rekening Khusus jo. Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-32/A/63/0295 tanggal 27 Februari 1995, dan Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-130/A/1989 tanggal 28 Oktober 1989 tentang Petunjuk Tata Cara Penyaluran Pembiayaan Training Dalam Rangka Bantuan Luar Negeri Melaui Rekening Khusus). (2) Khusus untuk pelaksanaan pembayaran tersebut pada ayat (1), SPM disampaikan kepada KPPN Khusus Jakarta VI. (3) Untuk pelaksanaan pembayaran dalam rupiah, SPM disampaikan kepada KPPN Jakarta III. BAB III PENCAIRAN DANA Pasal 6 (1) Dalam penerbitan SP2D-LS, KPPN harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Pembayaran terhadap kontrak-kontrak yang mempersyaratkan No Objection Letter (NOL), dapat dilaksanakan apabila SPM yang diajukan dilampiri copy NOL sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE- 104/A/2000 tanggal 24 Juni 2000 (form 384C untuk pekerjaan kategori consultant dan form 384P untuk pekerjaan kategori goods and works) atas kontrak yang bersangkutan. NOL dari Bank Dunia yang dimaksud adalah NOL terhadap kontrak yang telah ditetapkan/ditandatangani (final/signed contract). b. Berita Acara Pembayaran (BAP) yang dilampirkan pada pengajuan SPM harus sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-84/A/71/0696 tanggal 11 Juni 1996 tentang Penulisan Nilai Kontrak dan Berita Acara Pembayaran (BAP) untuk proyek Pemerintah yang Dibiayai dengan Dana Pinjaman/Hibah Luar Negeri.

c. Pada SPM tercantum nilai, nomor dan tanggal kontrak termasuk adendum, nomor, dan tanggal BAP, nomor pinjaman, kode dan besarnya persentase (porsi) kategori dan tanggal NOL (bila dipersyaratkan). (2) Penerbitan SP2D-GUP oleh KPPN didasarkan atas SPM-GUP beserta dokumen pendukungnya dari PA/KPA disertai dengan Daftar Rekapitulasi Pengeluaran per Kategori NPLN sesuai dengan lampiran III Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-20/AJ61/0291 tanggal 11 Pebruari 1991. BAB IV PENGISIAN KEMBALI DANA REKENING KHUSUS Pasal 7 (1) Proyek Improvement Quality Education and Community Project (IQE&CP) menyampaikan aplikasi replenishment serta dokumen pendukung ke Direktorat Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PPHLN). Dokumen pendukung tersebut meliputi: a. Form 1A (Special Account Reconciliation Statement); b. Form 1B (Summary Sheet); c. Form 1C (Summary of Statement of Expenditures/SUM-SOE); d. Copy SP2D; e. Copy SPM; f. Berita Acara Pembayaran; g. NOL (hanya untuk kontrak-kontrak yang memerlukan NOL); h. Jumlah pengeluaran per kategori. (2) Apabila IQE&CP tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mengakibatkan saldo akhir yang tersedia pada Rekening Khusus di Bank Indonesia tidak mencukupi kebutuhan kegiatan, maka pembayaran oleh KPPN akan dihentikan sementara. (3) Penghentian sementara dan atau pembayaran kembali dapat dilaksanakan setelah KPPN menerima surat pemberitahuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur Pengelolaan Kas Negara.

BAB V PELAPORAN DAN PENGIRIMAN DOKUMEN Pasal 8 (1) IQE&CP wajib membuat Financial Statement of Special Account (FISSA) yang disampaikan kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan tembusan kepada Direktorat Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PPHLN). (2) FISSA merupakan laporan keuangan atas penggunaan dana dari Rekening Khusus selama satu tahun anggaran berupa rekonsiliasi saldo awal Rekening Khusus, penggunaan Rekening Khusus, replenishment dari lender, reimbursement, dan saldo akhir Rekening Khusus. (3) FISSA dibuat segera setelah tahun anggaran berakhir. Pasal 9 Dalam rangka pengisian kembali Rekening Khusus, diminta agar KPPN mengirimkan copy SP2D dan SPM berkenaan yang membebani Rekening Khusus. Pasal 10 Pengiriman SP2D yang diterbitkan beserta dokumen pendukungnya, dilaksanakan setiap hari Senin dan dialamatkan kepada: Direktorat Pengelolaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri Subdit Pinjaman dan Hibah Luar Negeri II (PHLN II) Gedung Perbendaharaan I Lantai V Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta (10710)

BAB VI LAIN-LAIN Pasal 11 (1) PPN, PPnBM, dan PPh yang terutang untuk porsi PHLN diberlakukan ketentuan sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-80/A/71/0696 tanggal 6 Juni 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan PPN/ PPnBM dan PPh dan Surat Direktur Jenderal Anggaran Nomor S-256/A/2001 tanggal 24 Januari 2001 tentang Penerusan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-526/P.J/2000 tanggal 7 Desember 2000, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.04/2000 tanggal 20 November 2000 dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2000, Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE- 29/A.6/2001 tanggal 21 Februari 2001, Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-106/A.6/2001 tanggal 6 Agustus 2001, dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001, dengan catatan pengesahan Faktur Pajak dan SSP PPh tetap dilakukan oleh Seksi Perbendaharaan pada KPPN. (2) Kepala KPPN Jakarta III diminta memberitahukan maksud Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini kepada Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan. Pasal 12 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-14 /PN/2006 TENTANG PETUNJUK PEMCAIRAN DANA HIBAH NOMOR TF-053814 JAPAN SOCIAL DEVELOPMENT FUND GRANT FOR THE IMPROVEMENT OF THE QUALITY OF EDUCATION SERVICES THROUGH ENHANCED COMMUNITY PARTICIPATION CENTRAL JAVA AND YOGYAKARTA (CENTRAL JAVA AND YOGYAKARTA IQE&CP) Daftar Persentase Pembiayaan Grant No. TF-053814 (Japan Social Development Fund Grant for the Improvement of the Quality of Education Services Through Enhanced Community Participation Central Java and Yogyakarta) Rekening Khusus No. 602.002.411 No. 1. Uraian Kategori Consultants services: (a) For services under Parts B and C of The Project (b) For services under Parts D of the project Kode Kategori (1) Persentase Grant 100% SOE Thresholds/ NOL (USD Eqv) $100,000.00 for firms; $50,000.00 for individuals 2. Training (2) 100% All SOE 3. Good and services other than consultans services (3) 100% All SOE 4. Sub grants (4) 100% All SOE Catatan: - Pernbebanan terhadap kategori tersebut atas kontrak yang dilakukan dengan perusahaan (pt, CV, dll) yang nilainya lebih dari atau sama dengan equivalen USD 100,000.00 dalam pengajuan SPM-LS harus dilampiri NOL final dari Bank Dunia. Sedangkan yang nilainya kurang dari equivalen USD 100,000.00 dalarn pengajuan SPM-LS tidak perlu dilampiri NOL final dari Bank Dunia. - Pembebanan terhadap kategori tersebut atas kontrak yang dilakukan dengan perorangan yang nilainya lebih dari atau sarna dengan equivalen USD 50,000.00 dalam pengajuan SPM-LS harus dilampiri NOL final dari Bank Dunia. Sedangkan yang nilainya kurang dari equivalen USD 50,000.00 dalam pengajuan SPM-LS tidak perlu dilampiri NOL dari Bank Dunia.