PENGOLAHAN LAHAN BAWANG PUTIH

dokumen-dokumen yang mirip
PENYIAPAN LAHAN. Oleh : Juwariyah BP3K Garum

Sumber Pustaka Hilman. Y. A. Hidayat, dan Suwandi Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta.

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGOLAHAN LAHAN

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Teknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

Pengelolaan tanah dan air di lahan pasang surut

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA JAGUNG BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PENGOLAHAN TANAH BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

Olah Tanah Konservasi (olah tanah minimum dan tanpa olah tanah)

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PENGOLAHAN TANAH BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting

Pengelolaan Tanah dan Air di Lahan Pasang Surut

BAB III METODE PENELITIAN

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN. bermata pencarian sebagai petani (padi, jagung, ubi dan sayur-sayuran ). Sektor

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengolahan tanah merupakan tindakan mekanik terhadap tanah yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

I. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Jagung merupakan bahan pangan pokok kedua setelah beras yang memiliki

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

I. PENDAHULUAN. perkebunan tebu terbesar di Lampung adalah PT. Gunung Madu Plantation

Implementasi Budidaya Tanaman Padi. Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu. Oleh : ASEP FIRMANSYAH

III. METODE PENELITIAN

MENGKAJI HASIL DAUN BAWANG MERAH PADA JARAK TANAM BERBEDA.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

III. MATERI DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

TINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah salah satu komoditas perkebunan

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

1. PENDAHULUAN. yang biasa dilakukan oleh petani. Tujuan kegiatan pengolahan tanah yaitu selain

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan sumber bahan makanan ketiga setelah padi dan jagung.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

Bawang merah (Allium ascalonicum) mempunyai prospek

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

I. PENDAHULUAN. tidak berkelanjutan. Pertanian dengan olah tanah intensif di lahan kering merusak

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

Teknik Penyediaan Bibit Kelapa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN KERING

Gambar 1. Lahan pertanian intensif

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

Transkripsi:

PENGOLAHAN LAHAN BAWANG PUTIH Tujuan Sanitasi Membersihkan lahan dari hal-hal yang mengganggu Pertumbuhan tanaman diperoleh lahan yang siap diolah dan terbebas dari gangguan fisik (batu2batuan maupun biologis(gulma dan sisa sisa tanaman). Membuat bedengan adalah menyiapkan lahan pertanaman dengan cara mengolah tanah hingga gembur,diperoleh lahan pertanaman yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman Alat : 1. Parang untuk memotong dan membersihkan semak yang dapat menghalangi pertumbuhan tanaman muda 2. Cangkul untuk membersihkan tanah dari rumput dan sisa-sisa tanaman yang tertinggal serta untuk mengolah lahan dan membuat Bedengan 3. Gancu untuk mengambil rumput agar tidak putus dan mudah menancap pada tanah juga dapat dipergunakan untuk olah tanah 4. Herbisida Untuk Mengendalikan Rumput Tanaman pengganggu apabila diperlukan 5. Bajak/Traktor untuk mengolah lahan 6. Meteran sebagai alat ukur menentukan ukuran calon bedengan dan parit 7. Garpu/garu untuk membuat bedengan 8. Tali dan patok kayu Bahan 1. Herbisida UntukMengendalikanRumput Tanaman pengganggu apabila diperlukan 2. Pupuk Organik (pupuk kandang dan Kompos 3. Alat tulis dan bangko sisa untuk mencatat kegiatan

Langkah Kerja : No Tahapan 1. Persiapkan peralataan yangakan dipergunakan 2. Bersihkan lahan dari bebatuan,gulma,semak yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dengan menggunakan cangkul 3. Sisa-sita Tanaman dibenamkan 4. Batu -batuan dikumpulkan dan dibuang pada tempat tertentu yang aman diluar areal tanam

5 Lakukan pencatatan Pembuatan bedengan untuk tanah debu berpasi (wilayah selatan) 1. Membajak tanah sedalam 30 cm beberapa kali sampai tanah menjadi gembur dan dipetak petak dengan sebelumnya diberi pupuk kandang (10 ton/ha) 2. Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 180-200 cm dan panjang menyesuaikan lahan 3. Jarak antara bedengan (got/parit dalam ) adalah 50-60 cmkedalaman 30 cm 4. Membuat got Keliling dengan lebar 60 cm dan kedalaman 50 cm

5. Membuat pematang lahan galengan 6. Lakukan Pencatatan sebagaimana format yang digunakan Pembuatan bedengan untuk tanah lempung berpasir (wilayah Utara) 1. Membuat got Penampung air dengan lebar 60 cm kedalaman 90-100 cm tanah galian dinaikan ditepi bedengan 2. Setelah 3-4 hari,sebagian tanah galian digunakan sebagai penahan air di bedengan dan sisanya diremahkan dicampur dengan pupuk kandang (10/ha) sebagai media tanam 3. Membuat bedengan dengan ukuran lebar 180 200 cm dan panjang menyesuaikan lahan

4. Jarak antar bedengan (got/parit dalam ) adalah 50-60 cm 5. Membuat Got keliling dengan lebar 60 cm dan kedalaman 50 cm 6. Membuat Pematang lahan/galengan 7. Pengolahan lahan dilakukan 10-15 hari sebelum tanam untuk membperbaiki keadaan tata udara dan aerasi tanah serta menghilangkan gas-gas beracun dan panas hasil dekomposisi sisa-sia tanaman

8. Lakukan Pencatatan sebagaimana format yang digunakan 9. Pembuatan draenase Melakukan pencatatan sesuai format yang telah ditentukan INFORMASI Persiapan lahan dapat diartikan sebagai upaya menyiapkan lahan sehingga layak sebagai tempat dilakukannya kegiatan pembudidayaan tanaman. Kegiatan persiapan lahan ini berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman yang akan diusahakan, sistem budidaya yang diterapkan dan diproduksi tanaman yang diinginkan yang meliputi : A. Pembersihan dan Pengolahan lahan Pembersihan lahan merupakan kegiatan untuk membersihkan semak, rumput dan sisa tanaman produksi sebelumnya yang tumbuh pada lahan yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Pembersihan lahan ini dapat dilakukan dengan pembabatan, penggunaan herbisida, pencabutan dan pembakaran sisasisa tanaman. Tujuannya adalah diperoleh lahan yang siap diolah dan terbebas dari gangguan fisik (batu-batuan, dll) maupun biologis (gulma atau sisa-sisa tanaman).

Pengolahan tanah perlu mendapat perhatian, karena banyak tanaman bawang merah gagal sebagai akibat pengolahan tanah yang kurang baik. Pengolahan tanah dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi mekanik terhadap tanah. Pengolahan tanah merupakan tindakan yang penting untuk menciptakan kondisi media perakaran yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Perlu diingat bahwa tanaman tidak memberikan tanggapan langsung kepada alat yang digunakan dalam mengolah tanah, tetapi pada kondisi tanah yang diciptakan dari pengolahan tanah tersebut. Perlu atau tidaknya tanah diolah harus dilihat dari keadaan kepadatan tanah, kekuatan tanah dan tingkat aerasi. Kepadatan tanah umumnya ditandai dengan tingginya berat isi, sedangkan kekuatan tanah berkaitan dengan fleksibilitas tanah untuk merobah sasarannya. Pengolahan tanah diperlukan bila kondisi kepadatan, kekuatan tanah, aerasi lagi mendukung perakaran tanaman, tidak lagi mendukung penyediaan air dan perkembangan akar serta tingkat kepekaan tanah. Pengolahan tanah bertujuan untuk : 1. Untuk mencampur dan menggemburkan tanah. Setiap upaya pengolahan tanah akan menyebabkan terjadinya perubahan sifat-sifat tanah. Tingkat perubahan yang terjadi sangat ditentukan oleh jenis alat pengolahan lapisan bawah tanah yang digunakan. Penggunaan cangkul misalnya, relatif tidak akan banyak terjadinya pemadatan lapisan bawah tanah. 2. Mengontrol tanaman pengganggu dan hama lainnya Dengan mengadakan pengolahan tanah terutama pengolahan tanah sempurna akan dapat menghilangkan tanaman pengganggu dan begitu juga dapat memutus siklus hidup OPT yang merugikan tanaman bawang putih 3. Mencampur sisa tanaman dengan tanah. Dengan melakukan pengolahan tanah, sisa-sisa tanaman bercampur dengan bongkahan-bongkahan kecil dari tanah yang diolah 4. Menciptakan kondisi kegemburan tanah yang baik untuk pertumbuhan akar Kepadatan tanah akan mempengaruhi pertumbuhan akar tanaman, dengan adanya pengolahan tanah akan meningkatkan porositas tanah dan sifat-sifat hidrolik tanah sehingga mempermudah penetrasi akar dalam menyerap unsur hara di dalam tanah. (Rahman et al., 2004) menyebutkan bahwa hantaran

hidrolik tanah berbanding lurus dengan pori berukuran makro, yang berarti bahwa hantaran hidrolik tanah meningkat dengan makin besarnya volume pori tanah. 5. Mendorong aktifitas mikroorganisme tanah, dan membuang gas-gas beracun dari dalam tanah. Pengolahan tanah memacu aktivitas mikroba yang ditandai oleh meningkatnya jumlah populasi dan aktifitas respirasi. Simulasi ini terjadi karena terganggunya agregat tanah dan tereksposnya bahan-bahan cepat lapuk (degradable material). Menurut Elliott (1986) agregat tanah makro merupakan tempat paling aktif terjadinya proses mineralisasi (perubahan elemen organik menjadi anorganik). Pembalikan tanah dan penghancuran bahan-bahan organik menciptakan zona aktivitas mikroba intensif di lapisan olah. Pengolahan tanah umumnya dillakukan 2 (dua) kali. Pada pengolahan pertama, tanah dicangkul atau dibajak dan dibalik sehingga sisa-sisa tanaman terbenam dan selanjutnya mengalami pembusukan. Alat yang umum digunakan adalah cangkul, garpu, dan bajak singkal/rotari. Cangkul dan garpu merupakan alat sederhana yang dioperasikan oleh tenaga manusia. Pengolahan tanah dengan cangkul membutuhkan waktu sekitar 44 jam kerja/ha. Bajak singkal dan bajak rotari umumnya digunakan untuk pengolahan pertama. Tenaga penarik bajak dapat berupa traktor tangan berkekuatan 5-10 tenaga kuda (TK), traktor mini (12-12,5 TK), dan traktor besar (30-80 TK). Jumlah bajak yang dapat digandengkan ke traktor bergantung pada sumber tenaga traktor. Traktor tangan biasanya hanya menggunakan 1(satu) bajak, traktor mini 1-2 bajak dan traktor besar 3-8 bajak.

Pengolahan Tanah sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat (tidak ada hujan) 2-4 minggu sebelum tanam. Pada awal musim kemarau, keadaan tanahnya mulai kering dan keras, tanah diolah dengan traktor atau pacul/bajak. Olahan tanah dibiarkan kering benar, kemudian disiram air sedikit dan tanah bedengan diratakan. Setelah tanah diratakan, yakni ± 1 minggu sebelum tanam diberikan pupuk kandang yang telah jadi sebanyak 10 ton per hektar. Pada tanah yang berat seperti tanah alluvial, pengolahan tanah pada waktu tanah masih basah akan sulit dikerjakan (lengket) dan menghasilkan struktur tanah yang kurang menggumpal. Oleh karena itu sebaiknya pengolahan tanah dikerjakan pada waktu tanah mulai kering. Namun pada tanah ringan seperti tanah andosol/tanah berpasir, pengolahan tanah dapat dikerjakan setiap saat. Pengolahan Tanah pada budidaya tanaman bawang merah di daerah lahan yang tanahnya berat dan sering banjir seperti di daerah Brebes, Tegal dan sebagainya, pengolahan tanah dilakukan dalam bentuk surjan dengan selokan dalam (lebar selokan 40 era dan dalam selokan 50 cm). Pembuatan surjan-surjan dengan selokan dalam pada bawang Putih tidak lain untuk menciptakan. Kondisi tanah menjadi bergumpal (remah), karena gumpalan tanah olahan mengalami pengeringan. Drainage cepat, karena bedengan surjan tidak terlalu lebar, sedangkan selokannya dalam (pada musim hujan). Tetapi pembuatan selokan yang terlalu dalam (lebih dari 0,5 meter) merupakan pemborosan. Selokan yang dalam dari bedengan surjan ini mempunyai 2 fungsi penting yaitu sebagai berikut: a. Sebagai tempat penampungan air yang dapat digunakan untuk pengairan apabila musim kemarau. b. Merupakan alat pembuangan air (drainage) pada musim hujan atau kelebihan air. Pada tanah berat, pengolahan tanah yang terlalu dangkal, terutama apabila pengolahan tanah dengan traktor, akan menyebabkan terjadinya lapisan keras di

bawah bajak traktor, hingga mengakibatkan air tanah menjadi tergenang (tidak porus). Dengan kejadian seperti ini tanaman bawang akan kerdil tumbuhnya dan rendah hasilnya. Oleh sebab itu pembajakan tanah harus dalam (lebih dari 30 cm). Keadaan air tanah yang menggenang dapat menyebabkan hal-hal berikut. Keadaan aerasi kurang baik, akibatnya tanaman kerdil. Beberapa penyakit tanah mudah menyerang akar (leher batang) tanaman bawang. Sumber Pustaka Achmad Hidayat, budidaya Bawang Merah, Balai Penelitian Tanaman sayuran, Jakarta Agus Nurawan, 2009, Peluang Pengembangan Feromon Seks Dalam Pengendalian Hama Ulat Bawang Merah, Journal Litbang pertanian, Bogor Anonimous, 2009, Budidaya Bawang merah, Journal Litbang Pertanian, Jakarta Anonimous, 2009, Bawang Merah, Journal Litbang Pertanian, Jakarta Anonimous, 2003, Perbenihan Bawang Merah, Journal Litbang Pertanian, Jakarta Anonimous, 2005, Penyimpanan Benih dan Pembibitan, IPB, Bogor Edy Suprapto, 2007, Penekanan Hayati Penyakit moler Pada Bawang merah Dengan PGPR, Journal litbang Pertanian, Jakarta Karno, 2009, Buku Petunjuk Penggunaan Agens Hayati Pada Tanaman Hortikultura, Balai Penyuluhan pertanian Kecamatan Plemahan, Kediri Surojo G, 2006, Pemupukan dan Pemeliharaan Bawang Merah, Dipertabun, Nganjuk Surojo G, 2006, Penggunaan Benih dan Pemeliharaan Bawang Merah, Dipertabun, Nganjuk Surojo G, 2006, Pengelolaan Lahan dan Penyiapan Lahan Media Tanam Bawang Merah, Dipertabun, Nganjuk Standar Oprsional Prosedur (SOP)2015 Budidaya Bawang merah Kabupaten nganjuk Propinsi jawa timur Sumber : Bahan Ajar Kegiatan pendampingan/pengawalan pengembangan dan peningkatan produksi komoditas strategis pertanian melalui pengadaan benih/bibit Tanaman Pangan (kedelai), Hortikultura, Perkebunan, dan peningkatan kinerja SIWAB, Pengadaan Alat Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tanaman Hortikultura dan Perkebunan serta dukungan Penelitian dan Pengembangan Perbenihan dan Perbibitan Komoditas Strategis Pertanian.yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian, Mahasiswa, Alumni STPP, Dosen, Widyaiswara, Petugas Teknis dan Fungsional (POPT, PBT, Medis Veteriner, Wasbitnak dan fungsional lainnya), Pusat Pelatihan Pertanian, BPSDMP Kementerian Pertanian RI. 2017