BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan penelitian PT. PLN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:11) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa Setiap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. PT. Charoen Pokphand Unit 7 Jombang yang terletak di Desa Penggaron,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

III. METODE PENELITIAN. digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian. hubungan atau pengaruh yang satu dengan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Tuanku Tambusai/Pergudangan Nangka Blok D No

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT.Hexindo Adiperkasa Tbk Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat kerja, dan lingkungan masyarakat. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkuri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi atau perusahaan. Komunikasi mempunyai peranan yang penting di dalam suatu organisasi/perusahaan. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu kegiatan perusahaan dapat berjalan lancar dan begitu pula sebaliknya, kurang atau tidak adanya komunikasi akan berakibat buruk bagi perusahaan. Komunikasi dalam organisasi berfungsi untuk memberikan informasi kepada seluruh anggota organisasi. Komunikasi juga mempunyai fungsi regulatif yaitu pimpinan dapat menyampaikan aturan perusahaan yang harus dilakukan. Selain itu komunikasi juga mempunyai fungsi persuasif yaitu pimpinan dapat mendorong karyawan untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih sukarela, serta fungsi integratif yang dapat menciptakan suatu lingkungan perusahaan yang terintegrasi (Sendjaja,1994:16) Jalinan kerjasama diperlukan diantara sesama anggota organisasi atau perusahaan melalui komunikasi yang terarah dengan baik. Seorang pemimpin atau manajer berperan besar dalam menciptakan suasana yang kondusif dan komunikatif diantara sesama anggota organisasi maupun unit kerja lainnya agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan semangat dan kepuasan kerja dan akhirnya kinerja karyawan juga meningkat.

Menurut Mathis & Jackson (2002:17), kinerja suatu organisasi dapat dilihat dari seberapa efektif produk tersebut dan bagaimana pelayanan organisasi diteruskan kepada para pelanggan. Oleh karena itu, kinerja yang maksimal dari setiap karyawan amat diperlukan di perusahaan ini mengingat produk yang dihasilkan adalah berupa jasa dan kepuasan pelanggan juga merupakan hal yang utama bagi perusahaan. Untuk menghasilkan kinerja seperti yang diinginkan, komunikasi yang efektif antara atasan dengan bawahan mutlak diperlukan. Komunikasi juga dapat mempengaruhi kelangsungan kegiatan perusahaan secara berkesinambungan karena menyangkut bagaimana atasan memotivasi, memberi perintah dan memimpin karyawannya. Sebaliknya komunikasi yang tidak efektif dapat menghambat peningkatan kinerja karyawan. PT. PLN (Persero) memiliki sejarah panjang dalam industri ketenagalistrikan di Indonesia. Sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik di tanah air, PT. PLN (Persero) berusaha untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi seluruh komponen masyarakat Indonesia. PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3B Sumatera) adalah salah satu unit PT. PLN (Persero) yang memiliki tugas dan lapangan usaha berupa pengoperasian dan pengelolaan aset penyaluran serta melakukan transaksi energi listrik pada Sistem Interkoneksi Sumatera. Para karyawan dituntut memiliki kinerja yang baik sehingga tidak mengecewakan masyarakat. Penilaian Kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan menggunakan dua faktor, yaitu faktor uraian tugas dan faktor kompetensi individu. Penilaian pada faktor uraian tugas disesuaikan dengan tugas yang diduduki karyawan. Artinya indikator penilaian pada faktor tersebut harus terfokus dengan arah dari pekerjaan, dapat diukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif, serta

dapat dicapai sesuai dengan kemampuan pegawai. Penilaian juga harus mempunyai target waktu pekerjaan. Sedangkan faktor kompetensi individu adalah gabungan antara pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dimana setiap individu yang menduduki suatu tingkatan, harus mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan, agar sesuai dengan hasil yang diinginkan. Adapun indikator penilaian kompetensi individu yaitu integritas, orientasi melayani pelanggan, adaptasi, membangun hubungan, mengembangkan orang lain dan kerjasama/memimpin kelompok. Dalam kegiatannya, Indikator tersebut paling tidak melibatkan dua orang atau lebih karyawan dan melibatkan komunikasi di dalamnya. Sehingga peran komunikasi dominan pada faktor penilaian kompetensi individu. Kesimpulan kinerja adalah hasil akhir penilaian kinerja karyawan dari penilaian uraian tugas dan kompetensi individu. Tingkat kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan dilihat pada tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Data Penilaian Kinerja Karyawan Tahun 2008-2009 (Orang) Faktor yang dinilai 2008 Semester II 2009 Semester I 2009 Semester II Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup baik baik baik Uraian 7 154 7 154 6 153 - Tugas Kompetensi 38 123 19 142 14 145 - Individu Kesimpulan 41 120 19 142 14 144 1 kinerja Jumlah 161 161 159 Sumber:PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan,2010; data diolah Berdasarkan hasil pra survei terhadap beberapa orang karyawan, mereka berpendapat komunikasi yang diterapkan sudah cukup baik, namun masih belum maksimal. Dapat dilihat dari menurunnya faktor kompetensi individu dalam penilaian kinerja. Dari tabel diatas dapat terlihat faktor kompetensi individu dalam penilaian kinerja

karyawan. Jumlah karyawan dengan penilaian sangat baik pada semester II 2008 sebanyak 38 orang menurun pada semester berikutnya menjadi 19 orang. Pada semester II 2009 menjadi 14 Orang. Sedangkan faktor uraian tugas cenderung tetap. Jumlah karyawan dengan penilaian sangat baik pada semester II 2008 sebanyak 7 orang cendrung tetap pada semester berikutnya. Pada semester II 2009 menjadi 6 orang. Kesimpulan kinerja juga cenderung menurun, Jumlah karyawan dengan penilaian sangat baik pada semester II 2008 sebanyak 41 orang menurun pada semester berikutnya menjadi 19 orang. Pada semester II 2009 menjadi 14 Orang. Hal ini tampak dipengaruhi oleh faktor kompetensi individu dengan melihat proporsi penurunannya. Mengingat pentingya faktor komunikasi dalam rangka membentuk dan meningkatkan kinerja karyawan dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi terhadap kinerja di perusahaan ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Analisis pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan Pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan? C. Kerangka Konseptual Keberhasilan komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aset penting bagi pencapaian sasaran atau tujuan organisasi. Purwanto (2006:35) menjelaskan komunikasi organisasi dalam beberapa aspek, yakni: komunikasi intrapersonal, pola komunikasi, pengelolaan komunikasi, dan hambatan komunikasi.

Kinerja yang baik akan menghasilkan loyalitas tinggi pada perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan yang optimal sehingga untuk mencapainya dibutuhkan suatu komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut maka penulis merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut : Komunikasi (X) 1. Komunikasi Intrapersonal 2. Pola komunikasi 3. Pengelolaan komunikasi 4. Hambatan komunikasi Kinerja (Y) 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Jangka Waktu 4. Kehadiran 5. Sikap Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber: Purwanto (2006: 35) & Mathis dan Jackson (2002:78); data diolah. D. Hipotesis Menurut Sugiyono (2006:51), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu jawaban yang diberikan masih berdasarkan pada teori yang relevan dan belum berdasarkan pada faktor-faktor empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan. E. Tujuan dan Manfaaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan.

2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi perusahaan yang diteliti, sebagai bahan masukan dalam membuat kebijakan, terutama mengenai sistem komunikasi. b. Bagi penulis, menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia. c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi bagi para peneliti lain yang tertarik pada masalah terkait. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus dan mendalam. Agar penelitian data dilakukan secara terfokus maka tidak semua masalah diteliti. Untuk itu diperlukan batasan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel yang lain. Penelitian ini hanya dibatasi mengenai pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan. 2. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Independen (X): Komunikasi Menurut Purwanto (2006:35), komunikasi meliputi: 1) Komunikasi intrapersonal Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam satu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan non

bisnis), dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu. 2) Pola Komunikasi Pola komunikasi dapat dikelompokkan menjadi saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi informal. 3) Pengelolaan Komunikasi Ada dua hal yang diperhatikan dalam mengelola komunikasi, yaitu bagaimana menangani pesan-pesan yang bersifat rutin dan bagaimana menangani krisis komunikasi. 4) Hambatan Komunikasi Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat masalah utama yang mencakup antara lain masalah dalam pengembangan pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan, dan penafsiran pesan. 2. Variabel Dependen (Y): Kinerja Menurut Mathis dan Jackson (2002:78) pada dasarnya pengukuran kinerja didasarkan pada 5 hal berikut : 1) Kuantitas output, yaitu menyangkut jumlah output yang dihasilkan dan ketepatan untuk menyelesaikan pekerjaan rutin. 2) Kualitas output, meliputi ketepatan mutu dalam menghasilkan output yaitu menyangkut kerapian, ketelitian dan keterampilan. 3) Jangka waktu output, yaitu pemanfaatan waktu yang telah disesuaikan. 4) Kehadiran di tempat kerja

5) Sikap, yaitu menyangkut cara bersikap di perusahaan, baik terhadap atasan, karyawan lain, ataupun terhadap pekerjaan yang diberikan untuk penyelesaian secara bersama-sama. Berdasarkan uraian diatas, maka secara keseluruhan variabel, indikator variabel dan skala pengukurannya dapat dilihat dari Tabel 1.2 berikut ini: 3. Skala Pengukuran Variabel Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel Skala Pengukuran Komunikasi (X) Likert Komunikasi merupakan keterkaitan antara individu-individu dengan organisasi, yang mempunyai peranan yang cukup penting Variabel dalam penelitian ini adalah variabel komunikasi dan variabel kinerja yang diukur dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likerts digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono: 2006, 86). Dalam penelitian ini diberikan 5 alternatif jawaban kepada responden yang dapat di lihat pada Tabel 1.3 sebagai berikut: 1. Komunikasi intrapersonal 2. Pola komunikasi 3. Pengelolaan komunikasi 4. Hambatan komunikasi Kinerja (Y) Kinerja adalah apa yang dilakukan 1. Kualitas oleh karyawan, dimana yang 2. Kuantitas mempengaruhinya seberapa banyak 3. Jangka Waktu mereka memberi kontribusi kepada 4. Kehadiran organisasi 5. Sikap Sumber: Purwanto (2006: 35) & Mathis dan Jackson (2002:78); data diolah. Likert

Tabel 1.3 Skor Pernyataan No Jawaban Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (ST) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju(TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju(STS) 1 Sumber: (Sugiyono, 2006: 86) 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan yang beralamat di Jalan Listrik No. 12 Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan November 2010 sampai dengan bulan Desember 2010. 5. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006 : 72). Populasi pada penelitian ini adalah semua karyawan perusahaan yaitu sebanyak 160 orang. Desain pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2006:74). Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil digunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10% (Umar, 2008: 108). Rumus Slovin: n =

Keterangan: n N = jumlah sampel = ukuran populasi e = tingkat kesalahan, 10% Berdasarkan rumus di atas dapat diketahui jumlah sampel dengan cara: n = n = = 61,534 = 62, sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah 62 orang. Penarikan sampel dari populasi menggunakan teknik Simple Random Sampling yang dilanjutkan dengan alokasi sampel proporsional. Rumus yang dipakai adalah berikut (Ridwan, 2002): n1= x n Keterangan : n1 = Anggota sampel pada proporsi ke I N1 n N = Populasi ke I = Sampel yang diambil dalam penelitian = Populasi total Contoh: Sampel Bagian Perencanaan dan Evaluasi n1 = x n n1 = x 62 = 6,2

Tabel 1.4 Jumlah Sampel No Bagian/Unit Jumlah Populasi (Orang) Jumlah Sampel (Orang) Jumlah Pembulatan Sampel (Orang) 1 Bagian Engenering 16 6,2 6 2 Bagian Operasi dan 40 15,5 16 Pemeliharaan 3 Bagian Keuangan, SDM 19 7,3 7 dan Adm 4 Tragi Glugur 21 8,14 8 5 Tragi Paya Pasir 25 9,69 10 6 Tragi Sei Rotan 21 8,14 8 7 Tragi Binjai 19 7,3 7 Jumlah 160 62 62 Sumber:PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan, 2010; data diolah 6. Jenis dan Sumber Data Peneliti mengadakan penelitian guna mendapatkan data dan informasi yang akan digunakan sebagai bahan analisis. Dalam hal ini, jenis data yang diperlukan adalah : a. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian langsung ke objek penelitian melalui kuesioner/pertanyaan dimana data tersebut harus diolah terlebih dahulu, yaitu berupa data hasil wawancara dan jawaban dari kuesioner b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari melalui penelitian kepustakaan yang tidak perlu diolah lagi seperti buku literatur, internet serta bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian yang digunakan sebagai data penunjang.

7. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu : a. Observasi Observasi adalah dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti, dalam hal ini adalah Karyawan PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan. b. Daftar pertanyaan (Kuesioner) Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara menyebar angket (daftar pertanyaan) kepada responden yang dijadikan sampel penelitian tentang sistem komunikasi dan kinerja. c. Studi Kepustakaan Teknik studi kepustakaan ini adalah mengumpulkan data dan informasi melalui telaahan berbagai literatur yang relevan atau berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam penulisan skripsi ini, dapat diperoleh dari buku-buku, internet dan sebagainya. 8. Uji Validitas dan Reabilitas a. Uji Validitas Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Menurut Umar (2008 : 60), validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang perlu diukur. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: Jika rhitung > rtabel, maka pernyatan tersebut dinyatakann valid. Jika rhitung< rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat kendala instrumen penelitian. Instrumen yang realibel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006 : 110). Uji reabilitas akan data menunjukan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha positif atau > r tabel, maka pernyataan reliabel. Jika r alpha negatif atau < r tabel, maka pernyataan tidak reliabel. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya reliabel bila digunakan untuk peneliti lain. Uji Validitas dan reabilitas ini dilakukan pada karyawan PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. 9. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang peneliti gunakan berpedoman pada Sugiyono (2006:18), bahwa untuk menguji hipotesis dan menganalisis data penelitian yang bersifat hubungan (associative) maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut:

a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya menginterprestasikannya, sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan. b. Metode Regresi Linier Sederhana Metode regresi linier sederhana digunakan karena jumlah variabel bebas dan variabel terikatnya tidak lebih dari satu dan untuk melihat bagaimana pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + bx + e Keterangan : Y = kinerja X = komunikasi a = konstanta b = koefisien regresi e = standar error c. Uji Hipotesis 1) Uji signifikan Parsial (Uji-t) Dilakukan uji t, yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh komunikasi sebagai variabel bebas terhadap kinerja sebagai variabel terikatnya. H 0 : b 1 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). H a : b 1 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan:

H 0 : diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% H a : diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 2) Koefisien Determinan (R 2 ) Koefisien determinan (R 2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen menggunakan software SPSS versi 16.00. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat. Jika determinasi (R 2 ) semakin besar/mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas semakin besar menjelaskan variabel terikat.