OBJEK DAN METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian yang di lakukan oleh peneliti yaitu di CAS

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian tepatnya di SMA Negeri 1 Margahayu, maka penulis membahas

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. WR.Supratman No 37 Telp. (022) Bandung Jawa Barat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis melaksanakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang dijadikan penelitian didalam penulisan skripsi ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Jl.Percobaan No.38 Cileunyi. Penelitian ini mengenai Sistem informasi pelayanan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sangat penting dikarenakan menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga halhal

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dari FUTSAL99 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. akan di pergunakan sebagai bahan penulisan laporan tugas akhir.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Apotek Century Jalan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung Barat Telp Fax dan yang menjadi objek

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian pengolahan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Distro Ouval Research yang beralamatkan Jl.Buah Batu No 64 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis telah melakukan penelitian di sebuah cafe yang bernama Treehouse

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan penjualan dan persediaan barang pembuatan produk jaket dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Untuk mendukung penulis dalam melakukan penelitian dan pengumpulan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. struktur organisasi dan uraian tugas unit-unit organisasi Koperasi Karyawan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. GERLONG FUTSAL berdiri pada 8 juni 2008 yang dipimpin oleh

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE. Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Apotik Vita Sari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Kaliurang KM 62. No.55 Sambirejo Yogyakarta. Adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Sejarah Singkat Purwa Caraka Music Studio

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang penulis lakukan adalah Toko Bangunan Yudian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilakukan. Pertama, penelitian ditunjukan semata mata untuk menghasilkan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejahtera II Padalarang yang beralamat di Jl. Gadobangkong 145 Cimareme

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. deskripsi tugas atau pekerjaan (job description) pada bagian yang terkait dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah PT. Royal Abadi Sejahtera

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Apotek Bio-Syifa yang bertempat di jalan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut akan dijelaskan mengenai objek penelitian.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Gudang Royal Abadi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. pendaftaran, registrasi, pembagian kelas, penjadwalan dan pemberian nilai di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek penelitian penulis ialah SMK PGRI 3 Cimahi, yakni Sejarah Singkat SMK PGRI 3 Cimahi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak dibidang wedding organizer yang berlokasi di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (2006 : 118) menyatakan, Objek penelitian dipandang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Gossip Cafe & Resto terbentuk atas kerjasama beberapa orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dewasa ini

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian distribusi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yaitu di BORASPATI BANDUNG, Jl. Sukamantri no. 109 Bandung, adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Maret 1998 di Cimahi. Dengan Ijin Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yaitu di Toko Anis Cell Handphone. Adapun sejarah singkat perusahaan, visi,

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. SMAN 1 Cileunyi adalah nama sekarang yang definitive sebagai sekolah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam pembuatan sistem informasi penjualan barang ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat PB. PUTRA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kantor pusat Perusahaan Daerah Air Minum

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung yang beralamat di jalan Tubagus Ismail Raya No. 22 Dago Bandung.

BABA III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Dinas Kesehatan UPT Puskesmas Garuda yang Sejarah Singkat UPT Puskesmas Garuda

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diketahui dan diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak lebih

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah Badan Ketahanan Pangan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra

BAB III. Landasan Teori

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. SD Griba 18 I/II Kecamatan Antapani Kota Bandung didirikan pada tahun

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia (PERSERO)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan tentang sejarah Dinas Pengelolaan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang meliputi sejarah singkat CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (AMIK), visi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. juga menyediakan jasa EPC (Engineering Procurement Construction) untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian yang akan dilakukan adalah Hotel Setiabudhi Indah,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB I PENDAHULUAN. minuman dan keperluan operasional lainnya dengan para rekanan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis

SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG

Transkripsi:

37 BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Objek penelitian yang sedang penulis bahas atau teliti adalah sebuah Lembaga Villa Teratai yang beralamatkan di Jl. Raya Tangkuban Perahu 108, Cibogo, Cikereo, Lembang, Jawa Barat,Berikut adalah penjelasanny ya : 3.1.1. Sejarah Singkat Villa Teratai Villa teraratai berdiri pada tanggal 24 Oktober tahun 2006 yang di didirikan oleh Bapak Siaw. Villa Teratai Lembang memiliki luas hampir 3,5 hektar dengan berbagai macam fasilitass sebagai alternatif Villa, Bagi Anda yang merencanakan menikmati liburan di Bandung serta Lembang khususnya. Berbagai macam tipe yang dapat menyesuaikan keinginan serta kebutuhan Anda, baik untuk berlibur maupun pertemuan bisnis. Gambar. 3.1.. Villa Teratai Lembang.

38 Villa teratai lembang merupakan, sebuah penginapan yang bila kita lihat dari segi bangunannya, sangat cocok keberadaanya, apalagi di sekeliling villa teratai kita bisa melihat panorama alam yang begitu mempesona. Sebagai contoh, bisa anda lihat bentuk dan harga villa teratai di bawah ini: A. Daftar harga villa teratai : 1. Teratai Minimalis ( 5 unit ) Harga per unit : Rp. 1.200.000,- 2. Teratai Bambu ( 5 unit ) Harga per unit : Rp. 1.500.000,- 3. Teratai Kayu ( 3 unit ) Harga per unit : Rp. 1.500.000,- 4. Teratai Air ( 2 unit ) Harga per unit : Rp. 1.200.000,- 5. Teratai Putih ( 7 unit ) Harga per unit : Rp. 500.000,- 6. Teratai Ungu ( 14 unit ) Harga per unit : Rp. 400.000, 7. Batang Teratai (22 unit masing-masing 4 tempat tidur untuk 8 Orang) Harga per unit : Rp. 1.000.000 8. Daun Teratai ( 7 unit ) Harga per unit : Rp. 300.000,-

39 9. Rumah Batu (8 Villa) terbagi ke dalam 2 lantai, 1 lantai minimum terdiri Dari 4 Villa Harga per unit: Rp. 1.200.000,-) )(minimum 4 villa B. Kelompok Dan Tipe Villa a. Teratai I 1. Batang Teratai Suatuu villa yang berbentuk Hotel baik dari segi luar maupun dalam, serta dari segi fasilitasnya hampir menyerupai Hotel, Batang teratai di bagi menjadi 2 bagian yaitu batang teratai lantai 2, dan batang teratai lantai 3. Yang keseluruhan villanya berjumlah 222 villa, di setiap villa terdapat 2 atau 3 tempat tidur, dan kamar mandi yang di lengkapi dengan air panas. Gambar.3.2. Gambar Villa Teratai Batang Teratai.

40 2. Daun Teratai satu unit villa standar yang terdiri dari 1 tempat tidur, 1 sampai 2 bad, dan kamar mandi yang di lengkapi dengan air panas. Gambar.3.3. Gambar Villa Teratai Daun Teratai. 3. Rumah Batu Suatuu penginapan yang adaa di villa teratai yang hanya terdirii dari 8 villa, yang terbagi ke dalam 2 yaitu : rumah batu lantai 1 dan lantai 2, Di setiap villa terdapat 1 atau 2 tempat tidur dan ruang keluarga, Televisi, dan dispenser, kulkas, dan kamar mandi yang di lengkapi dengan air panas. Gambar.3.4. Gambar Villa Teratai Rumah Batu.

41 b. Teratai II (Teratai Warna) 1. Teratai Ungu Terdiri dari 14 unit villa yang di setiap villa terdapatt 1 kamar tidur, ruang tamu dan kamar mandi, yang di lengkapi dengan air panas. Gambar.3.5. Gambar Villa Teratai Ungu. 2. Teratai putih terdiri dari 7 unit villa, 1 kamar tidur, ruang tamu dan kamar Mandi yang di lengkapi dengan bathtub, Serta air panas. c. Teratai III (Bungalow) 1. Teratai Air Adalah satu unit villa yang terdiri dari 1 tempat tidur 2, ruang tamu, dapur beserta peralatan masak, dan kamar mandi yang di lengkapi dengan air panas.

42 Gambar..3.6. Gambar Villa Teratai Air. 2. Teratai Kayu Adalah villa yang bermotif kayu, yang terdiri dari 2 kamar tidur, yang masing masing terdapat 1 Bad, ruang tamu, dapur yang di lengkapi dengan Peralatan masak, dan kamar mandi air panas. Gambar.3.7. Gambar Villa Teratai Kayu. 3. Teratai Bambu Adalah : villa yang bermotif bambu, yang terdiri dari 2 kamar tidur, masing masing terdapat 1 Bad, ruang tamu, dapur yang di lengkapi dengan Peralatan masak, dan kamar mandi air panas.

43 Gambar.3..8. Gambar Villa Teratai Bambu. 4. Teratai Minimalis Adalah : Villa yang terbuat dari tembok, yang di Desain secara minimalis supaya terlihat bagus, yang terdiri dari 1 kamar tidur yang luas dengan di lengkapi 2 bad, ruang tamu, dapur yang di lengkapi dengan peralatan masak, dan kamar mandi air panas. Gambar.3.9. Gambar Villa Terataiai Minimalis.

44 C. Untuk melengkapi kenyamanan serta kualitas berlibur atau Kegiatan rapat anda, Maka Villa Teratai dilengkapi berbagai Macam fasilitas : a. Kolam Renang 1. Area bermain air 2. Ruang ganti pria dan wanita 3. Pancuran air 4. Disain artistic 5. Ban renang untuk anak-anak b. Restaurant Dan Caffe 1. Ruangan yang luas 2. Menampung hingga 50 orang 3. Dilengkapi bar 4. Disain yang artistic 5. Menghadap kolam renang dan lapangan olah raga 6. Dapat diset outdoor dengan tenda-tenda besar c. Ruang konfrensi dan resepsi 1. Ruangan yang luas dibawah villa batang teratai yang esklusif 2. Menampung hingga 500 orang 3. Dilengkapi bar 4. Disain yang artistic 5. Menghadap lapangan parkir yang luas 6. Dapat diset outdoor dengan tenda-tenda besar

45 d. Taman dan Penghijauan 1. Dilengkapi bangu-bangku taman 2. Teduh dikelilingi vila-villa 3. Dapat tempat anak-anak dapat bermain e. Lapangan Olah Raga 1. Berbagai fasilitas olah raga, baik lapangan rumput maupun keras 2. Basket, Bulu Tangkis, Pingpong, Sepak Bola, Baseball, Kasti, dan lain sebagainya 3. Tarik tambang di lapangan pasir atau tanah 4. Berbagai lomba ketangkasan 5. Terdapat lapangan seluas 2.000 m2 yang dapat digunakan berbagai aktifitas f. Taman bermain anak 1. Terbagi atas dua lokasi yaitu di Teratai II dan Teratai III 2. Memiliki berbagai media permaian anak 3. Alas dari pasir sehingga dapat digunakan sebagai sarana bermain pasir 4. Menghadap langsung lembah yang indah g. Tempat parkir 1. Area luas terdapat di Teratai I, II dan III 2. Selain itu tersedia tambahan lapangan seluas 2.000 m2 3. Dapat menampung bis-bis besar

46 h. Keamanan 24 jam 1. Satpam yang terlatih 2. Dukungan dari aparat kepolisian (brimob cikole) 3. Bangunan yang menjamin keamanan Anda dalam berlibur 4. Pemanfaatan sistem keamanan terintegrasi 3.1.2. Visi dan Misi villa teratai 3.1.2.1 Visi Menjadi perusahaan penginapan yang terbaik di bidangnya dan menjadi perusahaan yang bertanggung jawab, terhadap para pelangganya ( tamu yang akan check-in pada villa teratai ). 3.1.2.2. Misi Villa Teratai Lembang ini, selalu memegang komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan atau tamu yang hendak menggunakan pasilitas villa teratai, Kami didukung dengan memusatkan pada profesionalisme kerja sebagai suatu keharusan untuk dapat menguntungkan para pelanggan. 3.1.3. Struktur Organisasi Villa Teratai Lembang. Struktur organisasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian bagian manajemen yang tersusun dari suatu kesatuan hubungan yang menunjukan tingkatan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam manajemen perusahaan.

47 Dimana dalam penerapan struktur organisasi di lingkungan Villa Teratai Lembang, wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan satuan organisasi dibawahnya untuk semua bidang pekerjaan bantuan. Gambar 3.10. Struktur Organisasi Villa Teratai Lembang. Villa Teratai dipimpin oleh seorang Kepala villa teratai yang dibantu oleh General manager, Manager Operasional serta di bantu oleh beberapa staf di bawahnya.

48 3.1.4. Deskripsi Tugas 1. Owner Adalah : a. Pimpinan atau pemilik Villa teratai b. Memberikan suatu kebijakan-kebijakan. c. Berhak menerima dan mengeluarkan karyawan. d. Melakukan pengawasan baik internal maupun eksternal dalam segala bidang dalam rangka melancarkan program kerja usaha. e. Bertugas mengawasi dan mengontrol jalannya kegiatan perusahaan secara keseluruhan. 2. General Manager Adalah: a. Orang yang bertugas mengurus segala sesuatu yang ada di villa teratai, atas dasar masukan atau intruksi dari owner villa teratai itu sendiri. b. Melakukan pengawasan baik internal maupun eksternal dalam segala bidang dalam rangka melancarkan program kerja usaha 3. Manager Operasional Adalah : a. Mengetahui semua data tamu check-in maupun data tamu yang check- Out serta memeriksa laporan laporan. b. Bertugas mengurus kegiatan di villa teratai 4. Security Adalah : a. Bertugas segabai keamanan pada villa teratai b. Mengatur kendaraan yang masuk dan keluar

49 5. Marketing Adalah : Bagian pemasaran 6. Food And beverage ( F. B ) Adalah : Penyedia fasilitas makanan dan minuman. 7. House Keeping Adalah : Bertugas membersihkan seluruh villa yang ada di villa teratai, dll. 8. General Adalah : Menjabat semua hal kegiatan yang di berikan oleh General manager. 9. Kitchen Adalah : Yang mengurus bagian kebersihan dapur. 10. Gardener Adalah : Yang bertugas mengurus dan merawat semua taman yang ada di teratai. 11. Engineering Adalah : bertugas merawat peralatan. 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan bagaimana secara berurut suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Tamu Di Villa Teratai Lembang.adalah metode deskriptif / Survei. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

50 Alasan peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif, karena dalam melaksanakan penelitian di Villa Teratai Lembang Bandung dengan menggambarkan mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi di Villa Teratai Lembang Bandung, pada masa sekarang, kemudian tidak melakukan pengujian hipotesis, peramalan, pencarian implikasi hubungan antar variabel penelitian karena salah satu ciri dari penelitian deskriptif yaitu tidak ada pengujian hipotesis, peneliti mengambil data dari villa teratai lembang Bandung yang benar-benar representatif dan data tersebut mewalikili objek penelitian. 3.2.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variabel, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program yang dirancang dan diimplementasikan kepada pengguna (user) dalam perusahaan. Studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari beberapa fenomena, kelompok atau individu. Dalam hal penelitian di villa teratai Lembang Bandung peneliti menggambarkan sifat-sifat yang terjadi dari beberapa kejadian didalam perusahaan. Mulai dari proses pengolahan data tamu, data villa, data check-in maupun data check- Out yang dilakukan masih secara manual yang di catat pada buku tamu villa, dan juga meneliti sifat dari petugas di villa teratai Lembang Bandung dalam hal penginputan data-data, penerapan Sistem Informasi Pelayanan Tamu Di Villa Teratai Lembang dan cara mengelola data tersebut.

51 Studi untuk menentukan frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk mengurangi abstrak dan memaksimumkan fakta atau kenyataan. Dalam hal ini penelitian yang dilakukan peneliti dalam hal mendesain kenyataan faktual yang terjadi di Di Villa Teratai Lembang Bandung dalam melakukan setiap pengolahan, penyimpanan, dan pencarian data penerapan sistem informasi Untuk pengolahan data tamu, data villa, data Check-In maupun data Check-Out yang dilakukan masih secara manual yang di catat pada buku tamu villa, sehingga dalam pembuatan laporan penelitian mengurangi laporan yang bersifat abstrak dan memaksimumkan data yang real yang terjadi dalam perusahaan. 3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data Agar data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang ada di Villa Teratai Lembang Bandung ini, maka penulis menggunakan metode penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang dijadikan objek penelitian. 3.2.2.1 Sumber Data Primer Data primer adalah adalah data yang menggunakan metode Penelitian Lapangan (Field Research), dimana data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan atau responden penelitian. a. Penelitian / Observasi Yaitu cara mengumpulkan data dan informasi, dengan cara mengamati langsung ke objek penelitian pada Villa Teratai Lembang Bandung.

52 b. Wawancara / Interview Yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung ke bagian manajemen khususnya di bagian HRD, yang di pegang oleh Bpk Deden M. tedja, penelitian yang bersangkutan mengenai data-data yang dibutuhkan. 3.2.2.2 Sumber Data Sekunder Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama. Dengan data sekunder peneliti menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian. Peneliti menganalisa dokumen-dokumen pada bagian HRD yang ada di Villa Teratai Lembang, yang berhubungan dengan sistem informasi Pelayanan Tamu yang akan mendukung peneliti dalam perancangan sistem informasi pelayanan Tamu Di Villa Teratai Lembang. 3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan, pengembangan sistem, metode analisis dan alat bantu analisis perancangan. Berikut ini adalah uraian dari metode pendekatan dan pengembangan sistem.

53 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem Metode pendekatann sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur permasalahan-permasalahan yang komplek dapat di pecahkan kedalam sub-sub yang lebih kecil untuk mendapatkan jawaban dari permasalah yang timbul dan hasil dari sistem diharapkan dapat memudahkan pemakai. 3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem Didalam pengembangan sistem paradigmaa yang digunakan oleh penulis adalah pradigma Prototyping Berikut Gambar 3.1I.Prototype. (sumber : http: ://riahandayani06720025.wordpress.com/ -pemodelan-pengembangan- sistem/ 15/00/2009) ini akan diuraikan ahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode prototyping di antaranya yaitu :

54 1. Pengumpulan kebutuhan Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. 2. Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output) 3. Evaluasi protoptyping Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2, dan 3. 4. Mengkodekan sistem Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji sistem Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan.

55 6. Evaluasi Sistem Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan, Jika ya, langkah 7 dilakukan, jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5. 7. Menggunakan sistem Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan. 3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Flow Map Flowmap merupakan representasi grafik dari sistem informasi, proses-proses, aliran-aliran data logis, masukan-masukan, keluarankeluaran dan file-file serta entitas sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Bagan ini menggunakan simbolsimbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem. 2. Diagram Konteks Diagram konteks merupakan diagram arus data yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi berkaitan dengan aliran-aliran sistem dengan bagian-bagian luar.

56 3. Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan bagian sistem ke modeul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. 4. Kamus Data Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang yang tetap dan sesuai dengan sistem. Sehingga user dan analis mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data. Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir didalam sistem, sehinggan pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. 5. Perancangan Basis Data Basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data. Didalam lingkungan basis data, data lebih mudah digunakan. Basis data merupakan salah

57 satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. 6. Normalisasi Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud suatu database yang mudah untuk dimodifikasi. Normalisasi bertujuan agar data menjadi lebih sedehana dan mudah untuk diatur. Normalisasi juga merupakan suatu prosedur untuk memastikan bahwa suatu model data memenuhi standar, yaitu meminimumkan duplikasi data, meyediakan fleksibilitas untuk kebutuhan fungsional yang berbeda dan memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam berbagai perancangan database. 7. Tabel Relasi ERD adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam system secara abstrak. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan menjabarkan proses yang harus dilakukan. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data.

58 3.2.4. Pengujian Software Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori: (1) fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang (2) kesalahan interface (3) kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal (4) kesalahan kinerja, (5) inisialisasi dan kesalahan terminasi.

59 Berbeda dengan pengujian white box, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut : a) Bagaimana validitas fungsional diuji b) Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik c) Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu d) Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi e) Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh system f) Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap sistem operasi.