Teknologi Rekayasa Limbah Transformator Las Listrik

dokumen-dokumen yang mirip
Membuat Las Titik Dan Busur

TEKNOLOGI TEPAT GUNA MEMBUAT GENSET MENGGUNAKAN SEPEDA MOTOR

Membuat Parut Listrik Sederhana MEMBUAT PARUT LISTRIK SEDERHANA (KOMPETENSI DASAR PERBANDINGAN) Oleh : Sutaji Pratomo. 1 x 2.

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Diketahui : Ditanya : m Al : 200g : 0,2kg Q :... (Joule) c Al

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PERANCANGAN KELISTRIKAN PADA MESIN SPOT WELDING STASIONER

III. METODE PENELITIAN. IImu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Maret 2015 sampai

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT. perancangan pembuatan simulasi listrik, Pada perancangan sistem simulasi ini di

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

TRANSFORMATOR. Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 2014

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

BAB IV PROSES PRODUKSI

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik.

Disusun Oleh : Oka Dwi Nugroho ( ) Modul Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

111. DISAIN PAGAR LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

BAB III PERANCANGAN ALAT

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo

BAB IV PROSES PRODUKSI

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB III PERANCANGAN ALAT

Peralatan Las Busur Nyala Listrik

qz3 r-l I - + r 5 6. Transpormator. r I 4. kapasitor kapasitor accu.

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN. 3.1 Langkah-Langkah Dalam Merancang Motor Induksi 3 Phase. memerlukan langkah-langkah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1

DATA LAPANGAN WAKTU DASAR INDIVIDU WAKTU NORMAL INDIVIDU TABULASI DATA TES KESERAGAMAN DATA TES KECUKUPAN DATA WAKTU NORMAL WAKTU STANDAR

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

LAS LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan. Dosen Pembimbing :

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

C. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

ULANGAN MID SEMESTER GENAP. Mata Pelajaran : Ketrampilan Elektronika : VII (Tujuh) Hari/tanggal : Waktu :

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.3

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

POMPA TALI 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN 4. PERALATAN

M O D U L T UT O R I A L

FM-UII-AA-FKU-01/R0. Fakultas : Teknologi Industri Jumlah Halaman : 28 Jurusan / Program Studi : Teknik Industri Kode Praktikum ` MESIN GERGAJI & LAS

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

FUNGSI DAN JENIS GAMBAR DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

TRAFO. Induksi Timbal Balik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di bawah konduktor Gardu Induk Teluk Betung

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

BUNGA MAWAR SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN PERABOT RUANG TERAS TUGAS AKHIR KARYA SENI

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang

Sensor Arus Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB V PERENCANAAN PLTMH

Bab III ENERGI LISTRIK

untuk mengetahui nilai Fy (tegangan leleh ) maupun Fu (tegangan ultimit) yang

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

Jurnal Teknik Elektro ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP Kelas / Semester : IX (Sembilan) / Semester I Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

KINCIR AIR PEMBANGKIT LISTRIK (PLTA SEDERHANA)

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

Transkripsi:

TEKNOLOGI TEPAT GUNA REKAYASA LIMBAH MEMBUAT TRANSFORMATOR LAS LISTRIK Oleh : 1 Sutaji Pratomo B erawal dari pengalaman memesan tralis jendela rumah, setelah dihitung budget membuat pembuatan tralis lebih baik uang tersebut untuk membuat alat las listrik sendiri berupa transformator las listrik yang sudah termasuk besi sebagai bahan pembuat tralis. Dan alasan kedua untuk memberikan ketrampilan las siswa SMP Muhammadiyah Pleret agar dapat memotivasi untuk belajar ilmu-ilmu yang lain khususnya mata pelajaran Fisika dan Matematika. A. LATAR BELAKANG a. Awal Munculnya ide/tema Alasan penulis menggunakan judul Teknologi Tepat Guna Rekayasa Limbah karena bahan yang digunakan menggunakan seng bekas atap rumah. Pada bulan Januari 2006 penulis datang ke tukang las untuk memesan tralis jendela rumah dengan membawa sket dan ukuran jendela. Setelah dihitung oleh tukang las tersebut diperkirakan membutuhkan 50 kg besi, sedang harga setiap kilogramnya Rp 12.000,00 jadi total harga Rp 600.000,00. Tawar menawarpun terjadi dan penulis memilih mundur tidak jadi pesan, lebih baik uang sejumlah itu untuk membuat alat sendiri berupa transformator las listrik termasuk besinya tidak sampai seharga Rp. 600.000,00, sehingga dapat untuk membuat tralis sendiri jendela rumah maupun jendela sekolahan. Alasan kedua untuk memberi keterampilan las siswa SMP Muhammadiyah Pleret yang kebanyakan tingkat kecerdasannya kurang-sedang berdasarkan tes IQ bulan Agustus tahun 2007, sehingga untuk KBM diperlukan kesabaran dan ketelatenan. Berdasarkan angket ekstrakurikuler siswa SMP Muhammadiyah Pleret tahun ajaran 2007/2008 kebanyakan siswa memilih ekstrakurikuler keterampilan elektronika. Dari siswa kelas VII dan VIII yang berjumlah 130 siswa, ikut elektro 70 siswa, menjahit 30 siswa, Iqro' 19 siswa, dan seni suara 11. Dari data tersebut penulis timbul gagasan untuk memberi keterampilan elektronika dibidang las listrik agar siswa memiliki bekal : trampil mengelas perabot dari besi sendiri. 1. Sutaji Pratomo, S.Pd adalah Guru SMP Muhammadiyah Pleret, Bantul, Yogyakarta 836

Las Listrik ini dapat dipergunakan di sekolah dengan daya listrik PLN 1.300 VA untuk memberi keterampilan siswa pada ekstrakurikuler. Dengan keterampilan Las Listrik di SMP Muhammadiyah Pleret dapat memberi bekal keterampilan tersendiri disamping dapat menimbulkan motivasi untuk belajar ilmu-ilmu yang lain khususnya mata pelajaran fisika dan matematika. b. Persiapan Penuangan Ide Persiapan pembuatan transformator las disini pertama-tama mengidentifikasi kebutuhan bahan, alat dan cara pembuatannya. Kemudian penulis membuat sketsa trafo las tersebut serta menentukan ukuran yang diharapkan, dilanjutkan pengadaan barang berupa seng bekas, kawat spul/kawat email dan papan kayu untuk tempat trafo. Sebelum mengadakan bahan dan alat perlu persiapan : 1. Menentukan daya (Power) las listrik P = Volt x Ampere 2. Menentukan Luas teras inti trafo (keren) L = 1,25 x ; L = Luas teras ; W = Daya las 3. Menentukan diameter kawat email (spul) sesuai dengan day alas. Diameter kawat Primer 2,5 mm dan diameter kawat Sekunder 2 x 4 mm (table 1). Tabel 1 Kemampuan Kawat email dilalui arus listrik Diameter dalam mm 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 Kuat arus dalam ampere 0,016-0,024 0,063-0,094 0,141-0,212 0,251-0,377 0,39-0,588 0,566-0,849 0,770-1,16 1,01-1,51 1,27-1,91 1,57-2,36 3,53-5,3 6,28-9,42 9,82-14,73 14,14-21,20 19,24-28,86 25,14-37,71 837 Me (nilai tengah) 0,02 0,075 0,2 0,3 0,5 0,75 1 1,3 1,6 2 4,2 8 12 18 25 30 (C.M.Prasodjo,1985: 14).

c. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah 1. Seng bekas talang air atap rumah 2. Kawat spul diameter 2,5 mm dan 4 mm 3. Mika Acrylic 4. Kertas kantong semen 5. Kain bekas Alat yang digunakan 1. Gunting 2. Gergaji 3. Lem B. PROSES PENCIPTAAN Berikut ini langkah-langkah pembuatan transformator las listrik 1. Mengambil seng bekas talang air atap rumah, menggunting bagian tepinya selebar 8 cm sepanjang 20 m sampai dengan 30 m. 2. Menggulung seng tersebut pada mal bambu berdiameter 10 cm sedemikian sehingga menjadi cincin besar dengan ketebalan 3,2 cm. 3. Membalut gulungan seng tersebut dengan kain sebagai isolator. 4. Mengukur luas penampang inti trafo disini luas penampang nya 2 2 2 (8 x 3,2)cm = 25,6 cm 25 cm Menentukan GPV (Gulung Per Volt) artinya setiap volt memerlukan berapa gulung. GPV = F L F = Frekuensi listrik PLN, L = Luas penampang transformator (luas inti trafo) (C.M.Prasodjo,1985: 12-14). 50 Jadi GPV = = 2, 25 artinya setiap volt memerlukan 2 gulung kawat email. 5. Menentukan jumlah gulungan : a. Jumlah gulungan Primer 220 V : 220 x 2 = 440 gulung b. Jumlah gulungan Sekunder 40 V : 40 x 2 = 80 gulung 6. Menggulung kumparan Primer 440 gulung. 7. Melapisi dengan kertas semen gulungan tersebut sebagai isolator. 8. Menggulung kumparan Sekunder 2 x 80 gulung yang disusun secara paralel. Membuat tempat berbentuk balok tanpa tutup dari kayu sebagai tempat transformator las 9. Merakit dan memasang stopkontak. 220 V PRIMER 440 gulung 40 V 0 V 0 V Skema Transformator Las Listrik SEKUNDER 2 x 80 gulung 838

Kumparan sekunder = 2 x 4 mm Kumparan primer = 2,5 mm C. UNSUR YANG DOMINAN 3,2cm Gulungan seng Sketsa Transformator Las Listrik 8 cm Sehingga rata-rata daya pada kumparan primer 2.640 VA maka daya yang dihasilkan pada kumparan sekunderpun sebesar 2.640 VA (hukum azas black). Tegangan listrik yang disyaratkan untuk melelehkan elektroda pada las listrik adalah antara 30 volt sampai dengan 40 volt, dan penulis membuat 40 volt. Untuk mendapatkan daya seimbang (2.640VA) pada kumparan sekunder maka penulis menggunakan kawat email berdiameter 2 x 4 mm sehingga arus yang dihasilkan sebesar 60 Ampere untuk 2 kawat dan 30 Ampere untuk 1 kawat. (C.M.Prasodjo,1985: 12-14). Dengan sistim kumparan ganda tadi dapat dihasilkan daya las listrik 1.200 VA dan 2.400VA, sehingga untuk las rumah tangga menggunakan variak/daya 1.200VA. Dengan perhitungan (40 x 30)VA =1.200 VA atau (40 x 60)VA = 2.400 VA. Cara membuat transformator berdasarkan teori/hukum kekekalan energi (azas black) antara kumparan primer dan kumparan sekunder Artinya energi pada kumparan primer sama dengan energi kumparan sekunder. (Azas Black). Adapun cara kerja transformator menggunakan konsep induksi listrik (Mundilarto, 1995:487). Pada kumparan primer perancang menggunakan kawat email berdiameter 2,5mm sehingga arus yang dihasilkan sebesar 9-14 Ampere sehingga daya yang dihasilkan (9 x 220)VA = 1.980VA sampai dengan (14 x 220)VA = 3.080VA. Rata-rata daya P = 220 x 12 = 2.640 watt. (C.M.Prasodjo,1985: 12-14). D. BENTUK YANG DIINGINKAN 839

Karena bentuk trafo yang bulat seperti cincin maka perlu tempat untuk menempatkan agar mudah membawanya. Penulis merancang tempat berbentuk kubus dari kayu yang diberi pendingin dari kipas angin yang dibagian atas diberi pegangan untuk membawa. Untuk saluran arus listrik PLN pada kumparan primer menggunakan kabel panjang 2 m, sedang untuk saluran arus sekunder (out put) menggunakan kabel serabut dengan diameter 10 mm panjang 2 x 2m dengan cara membautkan pada tempatnya. F. HASIL/CARA KERJA Perkakas yang akan dilas harus disambungkan dengan salah satu kabel out put sedang kabel out put yang lain disambungkan pada penjepit elektroda. Hubungkan/sentuhkan elektroda dengan perkakas (besi) secara dimiringkan sehingga timbul percikan api dan membakar elektroda besipun akan meleleh dan tersambung satu dengan lainnya. Karena tegangan elektroda 40 volt maka api sangat panas besi mudah meleleh. E. WAKTU YANG DIBUTUHKAN Waktu merancang sampai membuat dibutuhkan 15 hari yaitu pada tanggal 2 Januari 2006 sampai dengan 17 Januari 2006. 840