21 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin majunya sarana informasi dan komunikasi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut setiap orang memiliki kecepatan dan ketepatan yang tinggi. Kecepatan dan ketepatan dalam menyerap informasi baik secara lisan maupun tulisan. Penafsiran dan penyerapan dapat dilakukan dengan cara membaca dan menulis. Kegiatan membaca dan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Fungsi mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia adalah sebagai (1) sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa, (2) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya (3) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. (4) sarana penyebarluasan pemakaian. Bahasa dan sastra indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah (5) sarana pengembangan penalaran, budaya indonesia melalui khazanah kesusastraan indonesa, selain itu juga (6) sebagai sarana pemahaman beragam budaya indonesia melalui khazanah kesusastraan Indonesia.
22 Sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa, keterampilan menulis mendapatkan porsi yang lebih dalam pengajaran bahasa mulai dari sekolah dasar. Hal ini disebabkan keterampilan menulis sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses belajar peserta didik, dengan keterampilan menulis yang memandai akan memudahkan peserta didik untuk menuangkan ide, pendapat, perasaan dan pengalamannya untuk mencapai maksud dan tujuan. Keterampilan menulis peserta didik tidak akan datang dengan sendrimya, tetapi harus terus menerus dibina dan dikembangkan agar mendapatkan hasil tulisan yang baik, komunikatif dan menarik. Hal ini dapat dilaksanakan oleh guru dengan aktif dan terus menerus dengan cara mengadakan latihan- latihan dan praktek menulis yang teratur dan berkelanjutan. Namun kenyataan dilapangan masih banyak peserta didik yang memiliki minat menulis masih sangat rendah. Ini disebabkan pandangan peserta didik bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang sulit dan melelahkan. Selain itu, kualitas hasil-hasil belajar bahasa Indonesia peserta didik sampai saat ini belum memuaskan. Keterampilan berbahasa mereka belum mantap, keterampilan membaca menulis masih banyak kekurangan. Masalah ini dibuktikan dengan masih banyaknya tulisanpeserta didik yang menggunakan bahasa yang kurang tepat, kurang kreatif, dan sulit untuk dipahami karena penguasaan struktur kalimat yang kurang efektif. Menulis merupakan salah satu kompetensi dasar dalam dalam pembinaan keterampilan menulis ditingkat sekolah dasar. Keterampilan menulis yang baik dapat memberikan pengaruh yang positif bagi proses peningkatan prestasi belajar
23 dan peningkatan kreatifitas peserta didik, karena dengan menulis yang baik berarti peserta didik telah mampu mengetahui dan memahami ide pokok yang akan diuraikan atau dituangkan dalam tulisannya dengan menggunakan katakatanya sendiri. Namun dalam pengajaran keterampilan menulis terkadang guru kurang intensif dalam mengarahkan peserta didiknya. Disamping itu, peserta didik juga merasa kesulitan dalam mengembangkan ide, dan gagasannya dalam tulisan sehingga hasilnya kurang menarik. Hasil pengajaran menulis ini dipengaruhi oleh faktor kebahasaan dan nonkebahasaan. Dalam faktor kebahasaan yang mempengaruhi antara lain pemilhan kata atau diksi, dalam penggunaan tanda baca, pembentukan kata, penggunaan ejaan dan penguasaan kalimat efektif, sebagai salah satu faktor kebahasaan yang mempengaruhi hasil tulisan peserta didik. Ada peserta didik yang kemampuan menulisnya singkat, logis dan sesuai dengan kaidah tata bahasa sehingga tulisannya mudah dipahami dan menarik bagi yang membacanya. Penguasaan kalimat efektif sangat mendukung kelancaran, kebaikan dan keberhasilan peserta didik dalam membuat tulisan. Dengan demikian belajar yang baik akan menghasilkan kecakapan-kecakapan baru yang dimiliki, diantaranya keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Pengetahuan sikap dan keterampilan itu tercemin pada prestasi yang diperoleh peserta didik, diantaranya adalah prestasi atau keterampilan membuat tulisan yang bermutu dan menarik. Faktor nonkebahasaan yang mempengaruhi keterampilan menulis dintaranya adalah menulis, motivasi kedisiplinan inteligansi dan tidak kalah pentingnya adalah minat membaca. Dari sejumlah faktor nonkebahasaan yang
24 ada, fakta minat membaca khususnya merupakan faktor penting dan perlu diperhatikan, hal ini terutama berkaitan dengan kenyataan bahwa sebagian kegiatan belajar dilakukan dengan membaca. Dan dari hasil membaca diperoleh sumber pengetahuan yang sangat berguna dalam pengembangan tulisan yang dihasilkannya. Dengan dimilikinya penguasaan kalimat efektif yang tinggi berkencendrungan kemampuan menulis juga tinggi. Penerapan metode pembelajaran yang tepat akan memungkinkan keberhasilanyang tinggi. Penerapan metode pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi kemampuan menulis siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi terwujudnya minat membaca yang tinggi. Salah satu faktor ini adalah peranan perpustakaan di sekolahan. Perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan harus benarbenar dapat memainkan perannya. Pepatah mengatakan perpustakaan merupakan jantung sekolah. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan Medikbud yang sekarang antara lain berisi meningkatkan budi pekerti, meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kemampuan menulis. Berdasardan uraian diatas, perlu kiranya diadakan penelitian yang berkaitan dengan masalah (1) penguasaan kalimat efektif,dan (2) penerapan metode pembelajaran yang tepat. Sebagai seorang guru, peneliti akan merasa puas jika nilai yang dicapai peserta didiknya dapat memenuhi standar KKM yang telah ditetapkan. Penelitian ini berawal dari pengalaman peneliti sendiri di lapangan. Ketika peneliti menyampaikan pembelajaran menulis yang sesuai dengan kaidah kebahasaan,
25 dengan materi menyalin penggalan penggalan cerita menjadi beberapa paragraf, pada siswa kelas V SD ternyata masih banyak siswa yang merasa kesulitan. Pada awal pembelajaran guru bertanya kepada siswa tentang pengalaman pribadi yang pernah dialaminya. Kemudian secara bergiliran siswa disuruh menceritakannya di depan kelas. Ada siswa yang dapat menceritakan pengalaman pribadinya secara urut dan mudah dipahami, namun masih ada pula siswa yang kesulitan, terutama dalam mennyampaikan kalimat yang mudah dipahami, banyak kata yang diulang-ulang, bahkan ada sebagian siswa yang tidak tahu apa yang akan ia tuliskan atau lakukan. Kemudian guru menjelaskan secara singkat tentang tata aturan menulis yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang terdiri atas: huruf kapital, tanda baca, maupun permulaan menulis pada awal paragra atau alinea. B. Pembatasan Masalah Mengingat banyaknya permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, baik yang berkaitan dengan teknik pembelajaran maupun metode pembelajaran, penelitian ini membatasi permasalahannya pada metode pembelajaran dan penguasaan kalimat efektif, terutama pengaruh metode explicit instruction dan metode quantum learning learning terhadap penguasaan kalimat efektif siswa kelas V SD.
26 C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh metode expliscit instruction terhadap penguasaan kalimat efektif siswa? 2. Adakah pengaruh metode quantum learningterhadap penguasaan kalimat efektif siswa? 3. Adakah perbedaan pengaruh antara metode explicit instruction dan metode quantum learningterhadap penguasaan kalimat efektif siswa? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. mengetahui ada tidaknya pengaruh metode explicit instruction terhadap penguasaan kalimat efektif siswa. 2. mengetahui ada tidaknya pengaruh metode quantum learning terhadap penguasaan kalimat efektif siswa. 3. mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh antara metode explicit instruction dan metode quantum learningterhadap penguasaan kalimat efektif siswa.
27 E. Manfaat Penelitian Penelitian dengan judul Pengaruh Metode Explicit Instruction dan Metode Quantum learning Terhadap Penguasaan Kalimat Efektif Siswa Kelas V SD Negeri 1 Penaruban Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga ini merupakan penelitian kuantitatif. Pada penelitian ini akan disajikan angka-angka yang merupakan hasil penelitian. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan konsep baru serta dapat lebih mendukung teori-teori yang telah ada. Di samping itu juga sebagai bahan rujukan penelitian yang lebih lanjut dan lebih mendalam, sehubungan dengan variabel-variabel yang telah diteliti dalam penelitian ini. Maka penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para guru bahasa Indonesia agar dapat memberikan pembelajaran menulis dengan media dan teknik yang tepat. Sehingga dapat menjadikan pembelajaran menulis sebagai pembelajaran yang menarik dan menyenangkan siswa. Sedangkan bagi siswa sendiri dharapkan penelitian ini dapat membangkitkan minat dan memotivasinya dalam menulis. Karena dengan penguasaan kalimat efektif dan minat membaca yang memadai siswa dapat memunculkan ide dan gagasannya untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Adapun bagi orang tua siswa penelitian ini diharapkan dapat memotivasi putra putrinya dalam belajar menulis, terutama dalam memfasilitasi kebutuhannya. Bagi dunia pendidikan diharapkan penelitian ini dapat membangkitkan pemikiran para praktisi pendidikan khususnya kepala sekolah agar mau
28 memfasilitasi para guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Karena tidak semua guru mampu menemukan solusi yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar. Akhirnya diharapkan pembelajaran menulis tidak lagi dianggap pelajaran yang melelahkan dan membosankan. Siswa akan tertarik karena pembelajaran menulis dilaksakan dengan variasi, baik mengenai media maupun metode yang digunakan guru dalam pembelajaran. Penguasaan kalimat efektif akan mempengaruhi kemampuan menulis siswa.