BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laba Bersih ROE = x 100% Modal Sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. syariah pada tanggal 14 Maret 2003 menjadi sangat penting, karena banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. efektif, efisien, berhati-hati dalam melakukan pengambilan keputusan. Pengambilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB II KAJIAN TEORI. keputusan (Brigham, 2001:89). Untuk dapat menjaga. hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas menurut Sofyan (2007) merupakan gambaran kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan (Fred Weston, 1998). Profitabilitas adalah faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan, rasio profitabilitas menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi (Brigham & Houston, 2004). Dalam melakukan analisis perusahaan, selain melihat laporan keuangan perusahaan, juga dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Van Horne, Wachowics (2005:222), menjelaskan rasio profitabilitas adalah rasio keuangan yang menghubungkan laba dengan penjualan investasi pada perusaahaan. 12

Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Pengertian profitabilitas sering dipergunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal didalam perusahaan, maka rentabilitas ekonomis sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba (Dendawijaya, 2005). Profitabilitas merupakan tolok ukur utama keberhasilan perusahaan. Investor lebih berkepentingan terhadap rasio profitabilitas (Toto Prihadi, 2010). Laba sering kali menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan. Dimana ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi berarti kinerjanya baik dan sebaliknya. Laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. 2.1.2 Return on Equity (ROE) Return On Equity (ROE) atau sering disebut juga dengan Return On Common Equity. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering juga diterjemahkan sebagai rentabilitas modal sendiri (Hanafi dan Halim, 2000). Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pihak pemilik modal sendiri. Karena itu dipergunakan angka setelah pajak (Suad Husnan, 1998). ROE merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal saham sendiri. Keuntungan yang akan diraih dari 13

investasi yang akan ditanamkan merupakan pertimbangan utama bagi sebuah perusahaan dalam rangka pengembangan bisnisnya. Menurut Robert Ang (1997), bahwa menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih. Besarnya ROE sangat dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh perusahaan, semakin tinggi laba yang diperoleh maka akan semakin meningkat ROE. Sedangkan ROE merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total modal sendiri (ekuitas) yang berasal dari setoran pemilik, laba tidak dibagi dengan cadangan lain yang dimiliki perusahaan. Return on Equity dapat dirumuskan sebagai berikut : 2.1.3 Equity Multiplier Dalam kaitan dengan profitabilitas ekuitas, maka faktor total aktiva terhadap modal sendiri atau equity multiplier (EM) perlu pula mendapat perhatian. Rasio total aktiva terhadap modal sendiri dihitung dengan rumus sebagai berikut: EM = Ekuitas/Total Assets Rasio ini sebenarnya menjelaskan sampai seberapa besar kemampuan perusahaan menginvestasi modal pada aktiva dengan menggunakan modal sendiri. Semakin besar rasio ini maka semakin besar pula penggunaan modal sendiri dalam aktiva. 14

2.1.4 Firm Size (Ukuran Perusahaan) Weston dan Brigham (1994) menyatakan bahwa suatu perusahaan besar akan mudah untuk menuju ke pasar modal. Karena kemudahan untuk berhubungan dengan pasar modal, maka perusahaan besar memiliki fleksibilitas lebih besar untuk memperoleh dana yang sangat diperlukan untuk melaksanakan kesempatan investasi yang menguntungkan. Menurut Hadri Kusuma (2005), ada tiga teori yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan tingkat keuntungan, yaitu : a. Teori teknologi, yang menekankan pada modal fisik, economies of scale, dan lingkup sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran perusahaan yang optimal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas. b. Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran perusahaan yang dikaitkan dengan biaya transaksi organisasi, didalamnya terdapat teori critical resources. c. Teori institusional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan patent, ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan. Ukuran perusahaan, menurut Boediono (2005) adalah suatu skala yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain : logaritma natural total asset, nilai pasar saham, jumlah tenaga kerja, dan lain-lain. Dalam Penelitian ini ukuran perusahaan diproksikan dengan logaritma natural dari total aset, yang diformulasikan sebagai berikut : Ukuran Perusahaan = Ln. Total Asset 15

2.1.5 Debt to Equity Ratio (DER) DER (Debt to Equity Ratio) digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang. DER mencerminkan besarnya proporsi antara total debt (total hutang) dengan total equity (total modal sendiri). Menurut Robert Ang (1997) rasio ini menunjukkan komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang, yaitu semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Untuk mengembangkan perusahaan dalam menghadapi persaingan, maka diperlukan adanya suatu pendanaan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sumber-sumber pendanaan perusahaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal) dan dari luar perusahaan (eksternal). Pada prakteknya dana-dana yang dikelola perusahaan harus dikelola dengan baik, karena masing-masing sumber dana tersebut mengandung kewajiban pertanggung jawaban kepada pemilik dana. Proporsi antara modal sendiri (internal) dengan modal pinjaman (eksternal) harus diperhatikan, sehingga dapat diketahui beban perusahaan terhadap para pemilik modal tersebut. Dalam manajemen keuangan proporsi antara jumlah dana dari luar lazim disebut sebagai struktur pendanaan atau struktur modal (capital structure). Brigham (1983) menyatakan bahwa dalam mengembangkan target capital structure perlu dilakukan analisis dari banyak faktor dengan mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan. Sumber dana dari pihak luar diperoleh dari pinjaman atau utang (hutang jangka pendek 16

maupun hutang jangka panjang), sedangkan sumber dana dari pihak internal diperoleh dari modal saham (equity) dan laba tak dibagi (retained earning). Rasio antara sumber dana dari pihak eksternal (hutang) terhadap sumber dana pihak internal (ekuitas) lazim disebut sebagai Debt to equity Ratio (Brigham,1983). Menurut Husnan (1998), rasio Debt to Equity Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut: 2.1.6 Net Profit Margin (NPM) Hanafi dan Halim (2005: p. 86) menyatakan bahwa net profit margin merupakan salah satu dari rasio profitabilitas, yang menghitung seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu. net profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Net profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan inefisiensi manajemen. Hal ini juga didukung oleh Ang (1997: p.18.31), menyatakan bahwa NPM merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan, dengan 17

mengukur tingkat pengembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya. Adapun rumus dari NPM adalah sebagai berikut : Nilai NPM ini juga berada diantara 0 dan 1. Nilai NPM semakin besar mendekati satu, maka berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan, yang berarti semakin besar tingkat kembalian keuntungan bersih 2.2 Penelitian Terdahulu Sebagai acuan dari penelitian ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu : Pieter Leunupun (2003), meneliti tentang profitabilitas dan beberapa faktor yang mempengaruhinya (studi pada beberapa KUD di kota Ambon). Variabel independen profit margin, investment turnover, equity multiplier, sedangkan variabel dependen profitabilitas ekuitas (ROE). Metode yang digunakan dalam penelitian regresi linier untuk estimasi atau menguji hipotesis secara teoritis. Hasil dari penelitian tersebut variabel profit margin, investment turnover (TATO), equity multiplier berpengaruh terhadap ROE dalam arah yang positif untuk masing-masing kelompok KUD. Dedi kusmayadi ( 2009) meneliti tentang pengaruh simultan maupun parsial Profti Margin, Total Assets Turnover dan Equity Multiplier terhadap Return On Equity pada perusahaan Food and beverages yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan sensus, sumber data adalah 18

data sekunder dengan teknik pengumpulan data library research, sedangkan alat analisis menggunakan path analysis. Hasil analisis pada convidence level 95% menunjukkan bahwa pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia profit margin,total assets turnover, dan equity multiplier baik secara simultan maupun parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan (ROE). Sofia Maulida dan Ikhwan Ashadi (2008) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio DER, CR dan TATO terhadap kinerja keuangan ROE Perum Pegadaian selama periode 1998-2007. Data data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kantor pusat perum pegadaian pusat Jakarta, dan sumber informasi lainnya media elektronik dan media massa lainnya. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan analisa regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat leverage, likuiditas, dan aktivitas mempunyai pengaruh tehadap kinerja keuangan perum pegadaian secara bersama sama sebesar 69,60% sedangkan sisanya sebesar 31,40 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel tersebut. Secara parsial ketiga rasio keuangan yang terdiri dari DER, CR, dan TATO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan Perum pegadaian. Aminatuzzahra (2010) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh CR, DER, TATO, NPM TERHADAP ROE (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEI Periode 2005-2009) dengan menggunakan regresi berganda analisis menunjukkan hasil penelitian bahwa CR, DER, TATO, NPM secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROE perusahaan 19

manufaktur di BEI periode 2005-2009 pada level of significance kurang dari 5% (masing-masing sebesar 0,000%). Sementara secara simultan (CR, DER, TATO, dan NPM) terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI pada level kurang dari 5% yaitu sebesar 0,000%. Penelitian-penelitian yang menjadi referensi penelitian dapat dilihat secara ringkas pada Tabel 2.1 dibawah ini: Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Penelitian Variabel Alat Analisis Hasil 1 Pieter Leunupun (2003) : Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas Ekuitas (studi pada beberapa KUD di kota Ambon) 2. Dedi Kusmayadi (2009), Analisis Profit Margin, Total Assets Turnover, Equity Multiplier terhadap ROE perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI 3. Sofia Maulida (2007), Pengaruh Debt to equity ratio, current ratio dan total asset turnover ratio terhadap return on equity Dependen : ROE Independen : NPM, TATO, EMP Dependen : ROE Independen : NPM, TATO, EMP Dependen : ROE Independen : NPM, TATO, EMP Regresi Berganda Ketiga variable independen berpengaruh signifikan terhadap ROE Path Analysis profit margin, total assets turnover, dan equity multiplier baik secara simultan maupun parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROE) perusahaan Food and Beverage Regresi Secara parsial Berganda ketiga rasio keuangan (DER, CR dan TATO) mempunyai pengaruh signifikan 20

terhadap kinerja keuangan (ROE) Perum Pegadaian 4.. Aminatuzzahra (2010) Dependen : Regresi CR, DER, melakukan penelitian ROE Berganda TATO, NPM dengan judul Analisis Independen secara parsial Pengaruh CR, DER, : berpengaruh TATO, NPM CR, DER, signifikan TERHADAP ROE TATO, NPM positif terhadap (Studi Kasus Pada ROE Sementara Perusahaan Manufaktur secara simultan Go Public di BEI (CR, DER, Periode 2005-2009) TATO, dan NPM) terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROE Sumber : Pieter Leunupun (2003), Dedi Kusmayadi (2009), Sofia Maulida (2007), Aminatuzzahra, 2010 2.3 Kerangka Konseptual Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen Profitabilitas (ROE), dan variabel independent yaitu Equity Multiplier, Firm Size, DER, dan NPM. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat digambarkan suatu kerangka pemikiran teoritis yang menyatakan EM, FS, DER, dan NPM merupakan faktor faktor yang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Berikut kerangka pemikiran teori dari penelitian ini : 21

Equity Multiplier (X1) Ukuran Perusahaan (X2) Debt To Equity Ratio (X3 Ratio Profitabilitas (ROE) (Y) Net Profit Margin (X4) 2.4 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : H1: Equity Multiplier berpengaruh signifikan terhadap Rasio Profitabilitas pada perusahaan perbankan. H2: Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Rasio Profitabilitas pada perusahaan perbankan. H3: Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Rasio Profitabilitas pada perusahaan perbankan. H4: Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Rasio Profitabilitas pada perusahaan perbankan. 22

H5: Equity Multiplier,Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Rasio Profitabilitas pada perusahaan perbankan. 23