BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI. keuntungan. Pada perusahaan dagang, laba kotor didapat dengan mencari selisih

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. sistem secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu: tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III LANDASAN TEORI. Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis kebutuhankebutuhan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. instruksi (instruction) atua pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Riyanto, Bambang (1995) dalam buku Dasar-dasar Pembelian. yang penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB II LANDASAN TEORI. koperasi akan berinteraksi dengan masyarakat bisnis. Undang-undang dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

BAB III. Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Biro Administrasi Kemasyarakatan Setda Prov. Jatim

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. secara prosedur dan pendekatan secara komponen, Herlambang dan Haryanto

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

BAB III LANDASAN TEORI. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan web browser, Menurut simamarta (2010), Aplikasi web adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus).

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI. bagan alir dokumen. Data Flow Diagram, sistem basis data, sistem informasi

BAB II LANDASAN TEORI

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sekolah. Sekolah adalah tempat dimana pendidikan diberikan. Juga dapat diartikan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan. informasi yang diatur menurut sistem dan aturan yang baku, dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. siswa, guru, administrasi akademik, dan data atribut lainya. Sistem informasi ini

BAB II LANDASAN TEORI. sarana pelayanan kesehatan (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006).

BAB III LANDASAN TEORI. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

BAB III LANDASAN TEORI. perancangan sistem, dan bagan alir dokumen. Data Flow Diagram, sistem basis

BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. adalah suatu tindakan mengelola hubungan antar manusia dengan hubungan tugas

BAB III 3 LANDASAN TEORI

PENGANTAR BASIS DATA

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T.

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:116), definisi dari sistem

BAB III LANDASAN TEORI. landasan teori yang digunakan sebagai berikut: dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III LANDASAN TEORI. membeli. Untuk mewujudkan kepuasan konsumen maka perusahaan harus

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB III LANDASAN TEORI. beberapa pengertian tentang ilmu yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

Pemrograman Basis Data dan SQL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.

BAB III LANDASAN TEORI. penulis untuk meneliti masalah masalah yang akan dihadapi penulis pada

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB III LANDASAN TEORI. ke dalam kelas local search. Tabu search memperbaiki performansi local search

BAB III LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

BAB III LANDASAN TEORI. elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

BAB III LANDASAN TEORI. adapun beberapa definisi gaji seperti berikut ini:

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perusahaan Dagang Menurut Harmanto (2003), perusahaan dagang melakukan pembelian barang dan berusaha menjualnya dengan harga di atas harga pokok agar mendapat keuntungan. Pada perusahaan dagang, laba kotor didapat dengan mencari selisih harga jual dengan harga pokok penjualan. Untuk mendapatkan laba bersih, laba kotor dikurangi dengan beban operasional. Jelasnya, jika dibandingkan dengan badan usaha lainnya, maka ciri-ciri perusahaan dagang dapat diketahui antara lain sebagai berikut: 2.1.1 Usaha yang dilakukan Usaha yang dilakukan oleh perusahaan dagang adalah membeli barang dagang dan menjualnya tanpa mengadakan perubahan (pengolahan) terlebih dahulu. Barang yang dijual dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi. Contoh perusahaan dagang yang cukup terkenal adalah PT. Lion Super Indo selaku pemilik rantai toko Superindo dan PT. Carrefour Indonesia selaku pemilik rantai toko Carrefour. 2.1.2 Kegiatan Akuntansi Akuntansi perusahaan dagang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 7

8 1. Menggunakan akun persediaan barang dagang. Persediaan barang dagang terdiri atas persediaan awal, yaitu nilai barang yang dimiliki pada awal tahun buku, dan persediaan akhir, yaitu nilai barang yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi. 2. Ada penghitungan harga pokok penjualan. 3. Laporan laba rugi dapat menggunakan bentuk single step (langsung) dan multiple step (bertahap). 2.2 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. (Ristono, 2009:1) Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan barang setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukan ke dalam proses produksi. Sedangkan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan. Berikut penjelasan dari para ahli tentang pengertian dan definisi persediaan: Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun

9 persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. (Alexandri, 2009:135) Persediaan merupakan barang yang dijual dalam aktivitas normal perusahaan. (Wild, dkk, 2005:265) Persediaan merupakan unsur utama dari modal kerja (aktiva lancar). Persediaan merupakan investasi yang sangat berarti pada banyak perusahaan. (Sjahrial, 2007:189) Sejumlah bahan bahan parts yang disediakan dan bahan bahan dalam proses yang terdapat di perusahaan untuk proses produksi serta persediaan barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari komponen atau pelanggan setiap waktu. (Assauri, 2004: 169) Persediaan barang mempunyai fungsi yang sangat penting bagi perusahaan. Dari berbagai macam persediaan barang yang ada, seperti bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi, perusahaan melakukan penyimpanan atas persediaan barang karena berbagai fungsi. Yaitu, fungsi yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan, fungsi untuk mempertimbangkan penghematan, dan fungsi untuk mengurangi adanya risiko ketidakpastian. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa persediaan merupakan sumber daya yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. 2.3 Pengertian Pembelian Pembelian adalah usaha pengadaan barang untuk perusahaan. Dalam perusahaan dagang, pembelian dilakukan dengan dijual kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang. Sedangkan pada perusahaan manufaktur, pembelian

10 dilakukan dengan mengubah bentuk barang yang akan dijual. Berikut penjelasan dari para ahli tentang pengertian dan definisi persediaan: Pembelian (purchases) adalah harga pembelian (harga pokok) barang dagang yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. (Aliminsyah dan Padji, 2003,450) Suatu kegiatan perusahaan dagang yang meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Membeli barang dagangan secara tunai atau kredit. 2. Membeli aktiva produktif untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan. Contoh pembelian aktiva produktif yaitu : pembelian kendaraan dan peralatan kantor. 3. Membeli barang dan jasa-jasa lainnya sehubungan dengan kegiatan perusahaan, seperti : gaji, biaya pengiriman, biaya telepon, dll. (Soemarso, 2004:194) Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa pembelian merupakan perkiraan. Perkiraan tersebut digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam satu periode tertentu. Menurut Mulyadi (2001) Pembelian tunai adalah pembelian dimana pembayarannya dilakukan secara langsung pada saat barang diterima.. Pengertian Pembelian kredit menurut Mulyadi (2002) adalah pembelian yang dilakukan oleh perusahaan yang dalam pembayarannya dilakukan secara bertahap atau secara angsuran kepada pemasok. Dalam pembelian kredit umumnya sebelum melakukan transaksi pembelian harus mendapat otorisasi terhadap pembelian yang dilakukan.

11 2.4 Pengertian Penjualan Menurut Jober (2003), konsep penjualan adalah gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi dalam skala besar. Menurut Kotler (2003), penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan. Jadi konsep penjualan adalah cara untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam kenyataannya penjualan mempunyai dua sistem yang biasa diterapkan oleh suatu perusahaan dagang. Yaitu, dilakukan dengan cara tunai dan penjualan yang dilakukan menggunakan cara kredit atau sering disebut cara angsuran. Penjualan yang dilakukan secara tunai merupakan penjualan dimana saat terjadi penjualan, pembeli akan membayar harga barang atau jasa yang dibelinya saat itu juga. Penjualan yang dilakukan secara kredit atau angsuran adalah bilamana pembayaran baru diterima beberapa waktu kemudian setelah terjadinya transaksi penjualan dan cara pembayarannya dapat dilakukan secara bertahap dengan jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pula. Pentingnya promosi penjualan karena promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran selain personal selling. Periklanan dan publisitas yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya yang ditunjukkan untuk mengingatkan penjualan barang tertentu. Menurut Kotler (2003:6), menjual karir dengan gaji besar

12 dan sangat memuaskan yang membutuhkan komitmen tinggi dan kecepatan kerja. Namun yang paling ditakuti dari siklus penjualan adalah mencari prospek. Definisi penjualan tunai menurut Mulyadi (2000;455) Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Menurut Soemarso (2009:160), penjualan kredit merupakan transaksi antar dua perusahaan dengan pembeli untuk menyerahkan barang atau jasa yang berakibat timbulnya piutang. 2.5 Pengertian Document Flow Document Flow merupakan sebuah teknik analitikal yang memberikan gambaran arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem, yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem dan penentuan fungsi -fungsi yang bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem (Kendall and Kendall, 2002). Simbol-simbol yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.1 Simbol-simbol Document Flow. Tabel 2.1 Simbol-simbol Document Flow Simbol Nama Keterangan Dokumen Sebuah dokumen atau laporan, bisa input maupun output untuk proses manual atau computer

13 Simbol Nama Keterangan Dokumen-dokumen Banyak dokumen Decision Pengambilan keputusan Proses Manual Sebuah proses yang dilakukan secara manual Arsip / File (manual) Penyimpanan dokumendokumen secara manual (pengarsipan dokumen) Arus dokumen / proses Menunjukkan arah arus dari dokumen atau proses Konektor / penghubung Penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain Terminal Permulaan atau akhir dalam suatu proses atau program; menunjukkan Juga entitas eksternal

14 2.6 Pengertian System Flow System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan pada Gambar 2.2 Tabel 2.2 Simbol-simbol pada System Flow. Simbol Nama Keterangan Terminator Permulaan/akhir program Garis Alir Arah Aliran program Preparation Proses inisialisasi/pemberian harga awal Proses Proses perhitungan/proses pengolahan data Input/output data Proses input/output data,parameter, informasi Sub Proses Permulaan sub program/proses menjalankan sub program Decision Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk

15 Simbol Nama Keterangan langkah selanjutnya One page connector Penghubung bagianbagian flowchart yang berada pada satu halaman Off page connector Penghubung bagianbagian flowchart yang berada pada halaman berbeda 2.7 Konsep Dasar Basis Data 2.7.1 Database Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu databasedigunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan(security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).

16 2.7.2 Sistem Basis Data Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Pada sebuah sistem basis data terdapat 4 komponen pokok,yaitu : 1. Data Data di dalam sebuah basis data dapat disimpan secara terintegerasi (integerated) dan data dapat dipakai secara bersama-sama (shared) 2. Hardware (Perangkat Keras) Terdiri dari semua peralatan komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data 3. Software (Perangkat lunak) Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data fisik pada basis data 4. User atau pemakai Pemakai basis data dibagi atas 3 klasifikasi, yaitu: a. Database Adminitrator (DBA) b. Programmer c. End User Keuntungan sistem basis data adalah:

17 1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang. 2. Mencegah ketidakkonsistenan. 3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang. 4. Integritas dapat dipertahankan. 5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery. 7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence). 9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data. Kerugian sistem basis data adalah: 1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar. 2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal. 4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait. 2.7.3 Database Management Sistem Menurut Marlinda (2004:6), Database Management Sistem (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

18 Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data. Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah: 1. Data Definition Language (DDL) Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory. 2. Data Manipulation Language (DML) Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat. 3. Query Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi. Fungsi dari DBMS adalah: 1. Data Definition DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data. 3. Data Security dan Integrity

19 DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA. 4. Data Recovery dan Concurrency a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya. b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan. 5. Data Dictionary DBMS harus menyediakan data dictionary. 2.7.4 SQL Server Data Access Componen (SDAC) SQL Server Data Access Components (SDAC) adalah library komponen yang menyediakan akses ke database Microsoft SQL Server. SDAC menghubungkan ke SQL Server langsung melalui OLE DB, yang merupakan antarmuka SQL Server asli. Perpustakaan SDAC ini dirancang untuk membantu programmer mengembangkan aplikasi server database SQL lebih cepat dan bersih. SDAC adalah pengganti solusi lengkap untuk server standar konektivitas SQL dan menyajikan alternatif yang efisien dengan BDE (Borland Database Engine) untuk mengakses SQL Server. SDAC Palette Keuntungan Teknologi SDAC. SDAC adalah database wrapper konektivitas langsung dibangun khusus untuk server SQL Server. SDAC menawarkan jangkauan yang luas dari fitur SQL Server mengatur dan menekankan strategi akses data dioptimalkan luas cakupan fitur SQL Server.

20 Dengan memberikan akses ke fungsionalitas database yang paling canggih, SDAC memungkinkan pengembang untuk memanfaatkan kemampuan penuh dari SQL Server dan aplikasi database lebih optimal. 2.8 Structured Query Language (SQL) Pada umumnya semua engine database (termasuk MySQL) mengadopsi bahasa standar SQL yaitu bahasa yang digunakan untuk memanipulasi dan memperoleh data dari sebuah database relasional. SQL membuat seorang developer atau administrator database melakukan hal-hal berikut: a. Mengubah struktur sebuah database, Mengubah pengaturan keamanan sistem, b. Memberikan hak akses kepada pengguna untuk mengakses database atau tabel, c. Memperoleh informasi dari database. Perintah-perintah SQL secara umum dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu: 1. Data Definition Language (DDL) Adalah perintah SQL yang digunakan untuk menjelaskan objek daridatabase. Dengan kata lain DDL digunakan untuk mendefinisikan kerangka database. Prinsipnya adalah: a. Create: untuk membuat/menciptakan obyek database. b. Alter: untuk memodifikasi/mengubah obyek database. c. Drop: untuk menghapus obyek database. d. Obyek database yang dimaksud terdiri dari database, tabel, index, dan view. 2. Data Manipulating Language (DML)

21 Adalah perintah yang digunakan untuk mengoperasikan atau memanipulasi isi database. SQL menyediakan 4 perintah DML: a. Select: digunakan untuk mengambil data dari database b. Delete: digunakan untuk menghapus data pada database c. Insert: menambahkan data ke database d. Update: memodifikasi data ke database 3. Security Adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjamin keamanan data. Antara lain terdiri atas: a. Grant: memberi akses kepada user tertentu untuk akses ke database b. Revoke: mencabut hak akses dari user 4. Integrity Adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjaga kesatuan data. Contoh: recover table: untuk memperbaiki tabel pada database. 5. Auxilliary Adalah perintah-perintah pelengkap atau tambahan seperti: unload dan rename. 2.8.1 Client-Server Menurut Yuswanto (2004:1), Dasar arsitektur Client-Server sebenarnya cukup sederhana yaitu komputer yang berbeda melakukan tugas yang berbeda, dan setiap komputer dapat dioptimalkan untuk suatu tugas tertentu. Dalam lingkungan networking, DBMS terdapat di dalam satu komputer. Namun banyak aplikasi yang mengakses database yang sama. Program yang meneriman dan melayani permintaan

22 ini adalah DBMS. Sedangkan komputer yang menjalankan DBMS disebut dengan Server Database. Pada arsitektur Client-Server, aplikasi dipecah-pecah ke dalam dua komponen utama yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan bersama. Komponen-komponen ini disebut dengan Tier (tingkat) dan setiap tingkat mengimplementasikan fungsi yang berbeda. 2.8.2 Visual Basic.NET 2010 Visual Basic.NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Microsoft Visual Studio 2010 diperkenalkan pertama kali ke masyarakat umum pertengahan Mei 2009 (Yuswanto dan Subari, 2010). Dalam Visual Studio 2010 diperkenalkan beberapa kelebihan, diantaranya : 1. Teknologi yang ada mendukung parallel programming untuk manajemen developer dengan hadirnya fitur proyek manajemen, work item tracking, simple server reporting service, dan version control. 2. Visual Studio 2010 sudah mendukung analisis dan desain UML bukan hanya coding, compile dan system. 3. Visual Studio 2010 dapat bekerja dengan baik pada platform windows untuk 32 bit dan 64 bit khusus Vista. 4. Visual Studio 2010 dan Microsoft.NET Framework 4.0 membantu developer menghasilkan performansi yang lebih dan menhasilkan aplikasi-aplikasi yang scalable.

23 2.9 Metode Pengembangan Sistem Untuk membangun suatu sistem yang kompleks secara sistematis dan terintegrasi, dibutuhkan metode-metode pengembangan/pembangunan sistem agar dapat menuntun pembuat untuk menghasilkan suatu sistem yang standar. Para ahli telah mengembangkan beberapa metode berdasarkan pengalaman mereka dalam membangun sistem informasi, seperti metode Prototype, Spiral, Waterfall, Sistem Development Life Cycle (SDLC), Joint Application Development (JAD), Rapid Application Development (RAD) dan Daur Hidup. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan metode Prototype, berikut ini akan di jelaskan tentang metode tersebut. 2.9.1 Sistem Development Life Cycle Pengertian definisi System Development Life Cycle (SDLC) menurut Azhar Susanto (2004:341) menyatakan bahwa : System Development Life Cycle (SDLC) adalah salah satu metode pengembangan sistem informasi yang popular pada saat sistem informasi pertama kali dikembangkan. Metode SDLC adalah tahaptahap pengembangan sistem informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi. Metode SDLC ini seringkali dinamakan sebagai proses pemecahan masalah, yang langkah-langkahnya adalah :

24 1. Analisis Tahap mempelajari sistem informasi yang sedang berjalan sangat berguna untuk mngetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh masalah, sehingga akan menghasilkan pelaporan yang mengungkapkan adanya permasalahan. 2. Perancangan Memahami bagaimana menterjemahkan keinginan pemakaisistem informasi tersebut kedalam bahasa komputer, untuk memulai merancang suatu sistem informasi baru yang meliputi : input, file-file databasedan output, bahasa yang digunakan, metode dan prosedur serta pengendalian. 3. Penerapan Hasil penyusunan sistem informasi adalah sebuah software komputer yang siap digunakan untuk kebutuhan user untuk dioperasikan. 4. Pemeliharaan Pemeliharaan yang dilakukan analis adalah dengan melakukan perbaikan dan pemeliharaan pada kesalahan atau kegagalan yang timbul dalam penggunaan sistem informasi.