Laporan Praktikum KI3141 Kimia Fisik Percobaan G-3 Tegangan Permukaan Cairan Cara Cincin Du Nouy. : Gayatri Ayu Andari NIM :

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS FISIKA FARMASI TEGANGAN PERMUKAAN

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA TEGANGAN PERMUKAAN

TEGANGAN PERMUKAAN CAIRAN CARA CINCIN DU NUOY

Bilamana beberapa fase berada bersama-sama, maka batas di antara fase-fase ini dinamakan antarmuka (interface).

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA. Tegangan Permukaan. Disusun oleh: Wawan Gunawan

Laporan Kimia Fisika Penentuan Tegangan Permukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak fenomena-fenomena alam yang kurang kita perhatikan akan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN 5 Penentuan Tegangan Permukaan Cara Cincin Du Nouy. Dosen Pembina Bapak Sumari dan Bapak Yahmin

TEGANGAN PERMUKAAN. alfiah indriastuti

TEGANGAN PERMUKAAN KEGIATAN BELAJAR 3 A. LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SURFACE TENSION ( Tegangan Permukaan )

LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Prinsip Pengukuran tegangan permukaan berdasarkan metode berat tetes

Laporan Kimia Fisika Penentuan Tegangan Permukaan BAB 1 PENDAHULUAN

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

MENENTUKAN TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

2 Maret Eksperimen Model. Neraca Pegas Jolly. FI422 Eksperimen Fisika Dasar I Laboratorium Fisika Dasar

LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI PENENTUAN KERAPATAN DAN BOBOT JENIS

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL

BERAT JENIS ZAT CAIR DAN ZAT PADAT

METODE. = hasil pengamatan pada ulangan ke-j dari perlakuan penambahan madu taraf ke-i µ = nilai rataan umum

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I DIAGRAM TERNER (SISTEM ZAT CAIR TIGA KOMPONEN)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

Pengaruh Penambahan Pelarut Organik Terhadap Tegangan Permukaan Larutan Sabun

Laporan Praktikum. Percobaan A-1 TERMOKIMIA. : Suciyati Nurul Intan. Shift/Tanggal Praktikum : Kamis pagi/13 Maret M.

Rendemen APG dihitung berdasarkan berat APG yang diperoleh setelah dimurnikan dengan berat total bahan baku awal yang digunakan.

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI-2221

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELARUTAN DAN GEJALA DISTRIBUSI. Oleh : Nur Aji, S.Farm., Apt

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Antiremed Kelas 7 Fisika

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tahap Satu

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II

VISKOSITAS DAN TENAGA PENGAKTIFAN ALIRAN

BAB V EKSTRAKSI CAIR-CAIR

Sistem tiga komponen

BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

Laporan Kimia Fisik KI-3141

Titik Leleh dan Titik Didih

LAPORAN KIMIA FISIK KI-3141

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

PENENTUAN Mv DAN DIMENSI POLIMER SECARA VISKOMETER

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD

DISTILASI SEDERHANA (DIS)

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

Sifat Koligatif Larutan

PERCOBAAN 01 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR: DISTILASI, TITIK DIDIH (KI- 2051)

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN V DISPERSI KOLOID DAN SIFAT-SIFATNYA OLEH : NAMA : WD. INDAH WULAN H. H.

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

PEMBAHASAN. I. Definisi

HUKUM ARCHIMEDES KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI

Spektrofotometri Serapan Atom

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

KIMIA DASAR I. Dosen : Robby Noor Cahyono, M.Sc.

SIFAT PERMUKAAN SISTEM KOLOID PANGAN AKTIVITAS PERMUKAAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

Kelarutan & Gejala Distribusi

Sulistyani M.Si

Laporan Praktikum Kimia Fisika 1 Refraktometer

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL AIR

KARAKTERISASI SURFAKTAN POLIMER PADA SALINITAS PPM DAN SUHU 85 C

P E T A K O N S E P. Zat dan Wujudnya. Massa Jenis Zat Wujud Zat Partikel Zat. Perubahan Wujud Zat Susunan dan Gerak Partikel Zat

Laporan Kimia Fisik KI-3141

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

Perlakuan awal kaolin dan limbah padat tapioka. Pembuatan adsorben campuran kaolinlimbah KMK pada NDS dan HDTMA-Br

PERCOBAAN I PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK KI3141 PERCOBAAN M-2 PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI. : Ricky Iqbal Syahrudin.

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)

F L U I D A. Besaran MKS CGS W Newton Dyne. D n/m 3 dyne/cm 3 g m/det 2 cm/det 2

PEMBUATAN PRODUK (PRD)

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair. Distilasi dan Titik Didih. Nama : Agustine Christela Melviana NIM :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II ENERGI KESETIMBANGAN FASA Sabtu, 19 April 2014

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI SURFAKTAN SODIUM LAURYL SULFATE (SLS) TERHADAP TEGANGAN PERMUKAAN DAN VISKOSITAS OLI PERTAMINA ENDURO 4 STROKE

Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.

LAPORAN PENENTUAN BERAT MOLEKUL SENYAWA BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

MEKANIKA FLUIDA CONTOH TERAPAN DIBIDANG FARMASI DAN KESEHATAN?

LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

C. ( Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5 o C dan range temperaturnya berubah menjadi 4 o C dari 0,3 o C )

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

4 Hasil dan Pembahasan

TITIK DIDIH LARUTAN. Disusun Oleh. Kelompok B-4. Zulmijar

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALATIHAN SOAL BAB 11

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Transkripsi:

Laporan Praktikum KI3141 Kimia Fisik Percobaan G-3 Tegangan Permukaan Cairan Cara Cincin Du Nouy Nama : Gayatri Ayu Andari NIM : 10511053 Kelompok : 05 Tanggal Percobaan : 29 Oktober 2015 Tanggal Pengumpulan : 05 November 2015 Asisten : Kak Tania (20515044) LABORATORIUM KIMIA FISIK PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015

Percobaan G-3 Tegangan Permukaan Cairan Cara Cincin Du Nouy A. TUJUAN 1. Menentukan tegangan permukaan cairan tunggal atau larutan 2. Menentukan tegangan antarmuka dua cairan yang tak saling bercampur B. TEORI DASAR Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi antarmolekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan. Tegangan antarmuka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang tidak salingbercampur. Tegangan antarmuka selalu lebih kecil daripada tegangan permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tersebutlebih besar dari pada adhesi antara cairan dan udara. Metoda yang dapat digunakan untuk mengukur keduanya adalah cincin Du Nouy dengan prinsip gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin Pt-Ir sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka. Cincin digantungkan pada neraca torsi, kemudian cincin yang semula tercelup diangkat dengan memutar kawat torsi. C. DATA PENGAMATAN Suhu ruang = 26,5 O C ρ air T=26,5 = 0,996649 g/ml Massa jenis udara = 0,001195 g/ml R/r = 53,748889 C cincin = 6 cm 1. Data Piknometer Piknometer Massa (g) Pikno kosong 19,54 Pikno+air 45,28 Pikno+NaCl 46,33 Pikno+aseton 39,90 Pikno+toluen 41,34 Pikno+kloroform 57,87 Pikno+MgCl 2 47,20 Pikno+metanol 40,00

2. Data Kalibrasi oleh Beban Beban 1 = 0,041 g Beban 2 = 0,1009 g Beban 3 = 0,1506 g Beban Massa (g) P baca (dyne/cm) 1 0,041 2,1 1+2 0,1419 5,2 1+2+3 0,2925 10,7 3. Data Tegangan Permukaan dan Tegangan Antarmuka Zat P baca (dyne/cm) Air 37,6 NaCl 34,8 Aseton 19,5 Toluen 17,9 Kloroform 16,4 MgCl 2 35,4 Metanol 16,7 Air + Kloroform 18,8 Air + Toluen 16,8 Sunlight 31,6 D. PENGOLAHAN DATA 1. Penentuan massa jenis larutan V pikno1 = = W pikno+air W pikno kosong ρ air ( 45,28 19,54 ) g 0,996649 g ml = 25,83 ml Contoh perhitungan massa jenis larutan: W NaCl W pikno kosong ρ NaCl = V pikno = ( 46,33 19,54 ) g 25,83 ml

= 1,037166 g/ml Dengan cara yang sama, didapatkan: Larutan ρ (g/cm) NaCl 1,037166 Aseton 0,788231 Toluen 0,84398 Kloroform 1,483933 MgCl 2 1,070848 Metanol 0,792102 2. Penentuan faktor kalibrasi P nyata = m g dynes x 102 2C gram Untuk beban 1: P nyata = 0,041 gram x 9,8m/s 2 2 x6 cm x10 2 dynes gram = 3,348333333 dyne/cm Dengan cara yang sama maka diperoleh: Beban Massa (g) P baca (dyne/cm) P nyata (dyne/cm) 1 0,041 2,1 3,348333333 1+2 0,1419 5,2 11,5885 1+2+3 0,2925 10,7 23,8875 P nyata (dyne/cm 30 25 20 15 10 5 f(x) = 2.37x - 1.28 R² = 1 0 0 2 4 6 8 10 12 P Baca (dyne/cm)

Faktor kalibrasi sama dengan kemiringan kurva, sehingga faktor kalibrasi = 2,37 3. Penentuan faktor koreksi (Fr) dan tegangan permukaan nyata (γ) Fr = 0,725+ 0,04534 1,679 ( r R ) + 0,01452 ( P baca ) ( D d) C 2 D = rapat massa fasa dibawah antar muka d = rapat massa fasa diatas antar muka Fr NaCl = 0,725+ 0,04534 1,679 (1/53,748889 )+ 0,01452 (34,8 ) (1,037166 0,001195) 6 2 = 0,725765 γ = P baca x faktor kalibrasi x Fr γ NaCl = 34,8 dynes/cm x 2,37 x 0,725765 = 59,85816 dyne/cm Zat Fr γ Air 0,725861 64,68289 NaCl 0,725765 59,85816 Aseton 0,725581 33,53271 Toluen 0,725514 30,77847 Kloroform 0,725345 28,19269 MgCl 2 0,725754 60,88927 Metanol 0,725512 28,71502 Air + Kloroform 0,72588 32,34231 Air + Toluen 0,728421 29,00279 Sunlight 0,725809 54,35728 Karena dari literatur hanya diperoleh beberapa zat dan tegangan permukaan hanya ada suhu 25 C bukan 26,5 C maka diperoleh persen galat sebagai berikut: % Error % Error = ref perhitungan ref x 100 %

% Error air = 71,99 64,68289 71,99 x 100 % = 10,15% % Error metanol = % Error aseton = 22,07 28,71502 22,07 23,46 33,53271 23,46 x 100 % = 30,1 % = 42,9% % Error kloroform = 26,67 28,19269 26,67 = 5,7 % % Error touluen = 27,93 30,77847 27,93 = 10,2% E. PEMBAHASAN Pada percobaan kali ini akan ditentukan tegangan permukaan dari beberapu zat. Tegangan permukaan merupakan suatu kencenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaannya seperti ditutupi suatu lapisan tipis. Penyebab terjadinya tegangan permukaan karena adanya kohesi di bawah zat cair lebih besar dibandingkan kohesi di permukaan zat cair sehingga permukaan zat cair cenderung mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil mungkin. Tegangan permukaan juga dapat diartikan sebagai gaya persatuan panjang yang di kerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan

kedalam pada cairan, hal tersebut karena gaya adhesi lebih kecil dari gaya kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan. Nilai tegangan permukaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: a. Jenis cairan Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya tarik antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil. b. Suhu Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena dengan bertambahnya suhu molekul-molekul cairan bergerak lebih cepat dan pengaruh interaksi antarmolekul berkurang sehingga tegangan permukaannya menurun. c. Adanya zat terlarut Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau menurunkan tegangan permukaan. Untuk air adanya elektrolit anorganik dan non elektrolit tertentu seperti sukrosa dan gliserin menaikkan tegangan permukaan. Sedangkan adanya zat- zat seperti sabun, detergen, dan alkohol adalah efektif dalam menurunkan tegangan permukaan d. Surfaktan Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan. Dengana adanya penambahan surfaktan maka akan menurunkan tegangan permukaan dari suatu zat cair. e. Konsentrasi zat terlarut Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifatsifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan. Sebaliknya solut yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan. Terdapat beberapa metode untuk menentukan besarnya tegangan permukaan, yaitu :

1. Metode kenaikan kapiler Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/ cairan yang naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan permukaan tidak bias untuk mengukur tegangan antar muka. 2. Metode tersiometer Du-Nouy Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan utnuk mengukur tegangan permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang diperlukan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dari cairan tersebut. Pada Du-Nouy digunakan cincin Pt, karena walaupun harganya mahal, logam platinum ini sangat ringan dan tidak mudah bereaksi dengan suatu zat ketika zat tersebut mengenai cincin platina. Tegangan permukaan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dalam bidang farmasi maka tegangan permukaan digunakan untuk: 1. Mempengaruhi penyerapan obat pada bahan pembantu padat pada sediaan obat 2. Penetrasi molekul melalui membrane biologis 3. Pembentukan dan kestabilan emulsi dan dispersi partikel tidak larut dalam media cair untuk membentuk sediaan suspensi Selain itu dapat digunakan untuk pembuatan surfaktan dalam industri tekstil. F. KESIMPULAN G. DAFTAR PUSTAKA F.Daniels et al., Experimental Physical Chemistry ed. 7, McGraw-Hill, New York, 1970.Hal. 357-365 F.Daniels and R.A.Alberty, Physical Chemistryed. 14, John Wiley, New York, 1974.Hal. 252-259 R.Lide, David, CRC Handbook of Chemistry and Physic,ed. 87 th, 2006-2007. Hal. 64 65 H. LAMPIRAN

F. JAWABAN PERTANYAAN 1. γ i lebih kecil daripada γ cairan-cairan murninya karena gaya adhesi dari dua cairan yang tak saling campur lebih besar dari gaya adhesi antara cairan dan udara. Cara penentuannya adalah dengan metode maximum bubble pressure. Pada metode ini, gelembung akan bergantung pada tekanan yang diberikan. 2. Penentuan γ dengan prinsip yang sama dapat dilakukan pula dengan menggunakan kawat lurus yang dibengkokkan. Kawat diletakkan dalam keadaan setimbang sehingga diperlukan gaya agar setimbang. Kawat kemudian digeser sejauh jarak tertentu. Usaha yang dilakukan per satuan luas adalah tegangan permukaan sama dengan besarnya energi per satuan luas. 3. Ramsay shields merupakan persamaan yang menghubungkan tegangan permukaan dan suhu Semakin γ ( Mv) 2/3 = k(t c 6 t)