M E M U T U S K A N Menetapkan : PERTAMA : Memberikan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 99 /VI-BPHA/2009

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 107 /VI-BPHA/2009 TENTANG

Membaca. Menimbang. f. bahwa.

Memperhatikan : MEMUTUSKAN. Menetapkan :

MEMUTUSKAN. Menetapkan :

Membaca. Menimbang. f. bahwa.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 294/VI-BPHA/2007 TENTANG

MEMUTUSKAN. Menetapkan :

Setiap pelanggaran dan atau penyimpangan yang dilakukan pemegang izin akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.136/VI-BPHA/2009

SALINAN. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.69/VI-BPHA/2007

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 305/VI-BPHA/2007 TENTANG

MEMUTUSKAN. Menetapkan :

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.275/VI-BPHA/2007 TENTANG

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 2 Mei Salinan seseuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum dan Humas, Direktur Jenderal, ttd. Ttd.

: Kepala Dinas Provinsi dan Kepala Dinas Kabupaten melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan Keputusan ini.

Direktur Jenderal, Ttd

f. bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (1) Keputusan Menteri Kehutanan No. 428/KPTS-II/2003 jo. No. SK. 401/Menhut- II/2004, Direktur Jenderal Bina

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.254/VI-BPHA/2007 TENTANG

MEMUTUSKAN. Menetapkan :

e. bahwa berdasarkan Pasal 50 ayat (3) huruf j dan k Undangundang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, bahwa setiap orang dilarang membawa

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.102/VI-BPHA/2007 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.51/VI-BPHA/2007

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.181/VI-BPHA/2007

DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN. Membaca

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.229/VI-BPHA/2006

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.43/VI-BPHA/2007 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 253/VI-BPHA/2007 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN

R E P U B L I K I N D O N E S I A D E P A R T E M E N K E H U T A N A N J A K A R T A. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : SK.246/VI-BPHA/2008 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 251 TAHUN 2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 248 TAHUN 2006 TENTANG

J A K A R T A. Membaca : Surat Direktur Utama PT. Jati Dharma Indah Plywood Industries :

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.54/MENHUT-II/2007 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 53/Menhut-II/2009 TENTANG PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN ALAT UNTUK KEGIATAN IZIN USAHA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: P. 2/Menhut-II/2008 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN IZIN PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.289/VI-BPHA/2007

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 196 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 91 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 175 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.169/MENHUT-II/2005 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.65, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Koridor. Penggunaan. Pembuatan.

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 02 TAHUN 2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.293 / MENHUT-II / 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 13/Menhut-II/2009 TENTANG HUTAN TANAMAN HASIL REHABILITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

~ 2 ~ C:\Documents and Settings\BAHAN WEB\Per-UU\NSPK hilang Agustus1.rtf

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA : P.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 61/Menhut-II/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.59/Menhut-II/2011 TENTANG HUTAN TANAMAN HASIL REHABILITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.100, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan. Prosedur. Hutam Produksi.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.14/Menhut-II/2006 TENTANG PEDOMAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.17/MENHUT-II/2006 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK. 55/Menhut-II/2006

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR : 132/KPTS-II/2000 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 17/Menhut-II/2010 TENTANG PERMOHONAN, PEMBERIAN, DAN PENCABUTAN IZIN PENGUSAHAAN TAMAN BURU

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.45/MENHUT-II/2006 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 397/Kpts-II/2005

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.64/Menhut-II/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor : 104/Kpts-II/2000 TENTANG TATA CARA MENGAMBIL TUMBUHAN LIAR DAN MENANGKAP SATWA LIAR

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 63/Menhut-II/2008

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.352/Menhut-II/2004

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 6885/Kpts-II/2002 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR SK. 44/MENHUT-II/2004 TENTANG

G U B E R N U R J A M B I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Izin. Usaha. Perpanjangan. Tatacara. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.73/Menlhk-Setjen/2015

2016, No Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehut

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 18/Menhut-II/2010 TENTANG SURAT IZIN BERBURU DAN TATA CARA PERMOHONAN IZIN BERBURU

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.186/MENHUT-II/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.428/MENHUT-II/2004 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1995 TENTANG PENJUALAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN J A K A R T A

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 58/Menhut-II/2009. Tentang

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.192/MENHUT-II/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.398/MENHUT-II/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR. P.47/Menhut -II/2010 TENTANG PANITIA TATA BATAS KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.19/Menhut-II/2007 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.393/MENHUT-II/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.94/MENHUT-II/2005 TENTANG

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.50/Menhut-II/2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 23/Menhut-II/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 / HUK / 2014 TENTANG

Transkripsi:

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 133 /VI-BPHA/2009 TENTANG IZIN PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN UNTUK KEGIATAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM A.N. KOPONTREN DARUSSALAM DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Membaca Menimbang : : Surat Kuasa Usaha Kopontren Darussalam No. 037/KPPD-SMD/V/2009 tanggal 10 Mei 2009 perihal Permohonan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan Kopontren Darussalam. a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 112/Kpts- II/2000 tanggal 29 Desember 2000, Kopontren Darussalam adalah perusahaan pemegang IUPHHK/HPH pada hutan alam seluas + 21.690 hektar di Provinsi Kalimantan Timur; b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 186/VI- BPHA/2008 tanggal 28 Mei 2008 Jo. Nomor SK.29/VI-BPHA/2009 tanggal 11 Februari 2009, Kopontren Darussalam telah mendapat Persetujuan dan Pengesahan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi Periode Tahun 2007 2016 di Provinsi Kalimantan Timur; c. bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Nomor 522.110.1/39/Kpts/RKT/DK-VII/2009 tanggal 31 Maret 2009, Kopontren Darussalam mendapatkan Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Tahun 2009 atas areal seluas 425 hektar dengan target produksi 13.050 m³ di atas areal kerjanya; d. bahwa untuk mendukung kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam atas nama Kopontren Darussalam diperlukan peralatan; e. bahwa untuk memenuhi Pasal 12 ayat (1) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/Menhut-II/2007 tanggal 4 Desember 2007, Kopontren Darussalam mengajukan Rencana Pemindahan Peralatan Pengusahaan Hutan sebanyak 12 (dua belas) unit sesuai Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor SK. 293/VI-BPHA/2007 tanggal 28 Desember 2007 dimana peralatan-peralatan tersebut telah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan yang telah diketahui Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur; f. bahwa berdasarkan Pasal 50 ayat (3) huruf j dan k Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, bahwa setiap orang dilarang membawa alat-alat berat yang lazim digunakan untuk mengangkut hasil hutan dan alat-alat yang lazim digunakan untuk menebang, memotong, atau membelah pohon didalam kawasan hutan tanpa izin pejabat yang berwenang; g.bahwa..

g. bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (3) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/Menhut-II/2007, Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam atas nama Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan menerbitkan Keputusan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan Untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam; h. bahwa berdasarkan penilaian administrasi oleh Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam, yang berupa pemenuhan kelengkapan persyaratan dan perhitungan kebutuhan optimal peralatan Kopontren Darussalam, yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk dapat diberikan izin pemasukan dan penggunaan peralatan; i. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dipandang perlu menerbitkan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam An. Kopontren Darussalam dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 jo. Nomor 19 Tahun 2004; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 Jo. No. 3 Tahun 2008; 5. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor 31/P Tahun 2007; 6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor 90 Tahun 2006; 7. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor 17 Tahun 2007; 8. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-II/2005, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor P.17/Menhut-II/2007; 9. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-II/2007 jo. Nomor P.40/Menhut-II/2007; 10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.54/Menhut-II/2007 jo. Nomor P.17/Menhut-II/2008; 11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.39/Menhut-II/2008; 12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.58/Menhut-II/2008. Memperhatikan : 1. Surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Nomor 680/2295/DK-III/2009 tanggal 15 Mei 2009 perihal Pertimbangan Teknis pemasukan dan penggunaan peralatan pengusahaan hutan an. Koperasi Pondok Pesantren Darussalam. 2. Perjanjian Sewa Menyewa antara PT. Tunas Hijau dengan Kopontren Darussalam No. 003/TH-KPPD/SMD/III/2009 tanggal 10 Maret 2009, bahwa Kopontren Darussalam menyewa peralatan berat dari PT. Tunas Hijau sebanyak 14 (empat belas) unit. 3. Nota Dinas Sub Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak, Direktorat Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan No. ND. 48 /PNBP- PNBP/2009 tanggal 19 Mei 2009 perihal Klarifikasi Tunggakan PSDH dan DR a.n. Kopontren Darussalam, bahwa PT. Kopontren Darussalam sampai dengan Februari 2009 tidak memiliki tunggakan PSDH dan DR. MEMUTUSKAN...

M E M U T U S K A N Menetapkan : PERTAMA : Memberikan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam An. Kopontren Darussalam di Provinsi Kalimantan Timur dengan jumlah dan jenis peralatan sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini. KEDUA : Peralatan sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam sesuai Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur tentang Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam dengan target luas dan target produksi yang telah ditetapkan di atas areal kerjanya dan tidak dipergunakan untuk keperluan lain. KETIGA : Pemegang izin wajib : a. Membuat Berita Acara Pemindahan Peralatan yang diketahui oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi terhadap setiap peralatan yang telah diberi izin atau perpanjangan izin untuk digunakan di luar areal izin; b. Membuat Berita Acara Penggunaan Peralatan yang diketahui oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi terhadap setiap peralatan yang telah diberi izin atau perpanjangan izin untuk keperluan diluar kegiatan IUPHHK yang didasarkan permohonan Pemerintah Daerah setempat kepada pemegang IUPHHK; c. Melaporkan peralatan yang rusak atau yang tidak digunakan lagi kepada Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XIII Samarinda dengan dilampiri Berita Acara Pemeriksaan oleh pemegang izin dan ditandatangani oleh kepala cabang/manager camp dengan tembusan kepada Kepala Dinas Provinsi. d. Membuat laporan penggunaan peralatan berupa laporan Triwulan dan Laporan Tahunan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi dengan tembusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan c.q. Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten dan Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XIII Samarinda. KEEMPAT : Setiap pelanggaran dan atau penyimpangan yang dilakukan pemegang izin akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. KELIMA : Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan Pengusahaan Hutan ini diberikan dan tidak membebaskan dari kewajiban-kewajiban perpajakan, bea-bea dan hal-hal lain yang berhubungan dengan peralatan tersebut dengan catatan apabila terjadi sengketa terhadap peralatan tersebut menjadi tanggung jawab Kopontren Darussalam dan tidak melibatkan instansi Departemen Kehutanan pusat maupun daerah. KEENAM : Kepala Dinas Kehutanan Provinsi dan Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XIII Samarinda melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan Keputusan ini. KETUJUH..

KETUJUH : Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor SK. 293/VI-BPHA/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan Untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam an. Kopontren Darussalam dinyatakan tidak berlaku lagi. KEDELAPAN : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya. Salinan sesuai dengan aslinya Pelaksana Tugas, Ir. HASAN SUPRIYATNA, MM. NIP.195507521 198303 1 001SH, MH Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 20 Mei 2009 A.N. DIREKTUR JENDERAL, DIREKTUR BINA PENGEMBANGAN HUTAN ALAM ttd ttttd ttt dtttt Ir. LISTYA KUSUMAWARDHANI, M.Sc. NIP. 19590520 198501 2 001 Salinan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri Kehutanan (sebagai laporan); 2. Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan; 3. Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan; 4. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; 5. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional III; 6. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur; 7. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan Kabupaten Kutai Barat; 8. Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XIII Samarinda; 9. Ketua Kopontren Darussalam.

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 133 /VI-BPHA/2009 Tanggal : 20 Mei 2009 DAFTAR JENIS PERALATAN YANG DIIZINKAN UNTUK DIMASUKKAN DAN DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM A.N. KOPONTREN DARUSSALAM No Jenis, Merk/Type Alat Nomor Chasis, Mesin dan Tahun Pembuatan Rangka Mesin Tahun I. Peralatan Produksi 1 Logging Truck Mercedes Benz WDB624338-15-247630 423907-09-059733 1996 2 Logging Truck Mercedes Benz WDB624139-65-920238 423907-00-046251 1996 3 Logging Truck Mercedes Benz WDB624139-65-353013 423905-20-199258 1996 4 Tractor D 7 G Caterpillar 7 MB 03096 1 TF 03815 1990 5 Tractor D 7 G Caterpillar 7 MB 02380 1 TF 02730 1990 6 Tractor D 7 G Caterpillar 7 MB 02788 1 TF 03439 1990 7 Wheel Loader 966 F Caterpillar 35 S 03571 10 Z 20468 1992 8 Wheel Loader 966 F Caterpillar 35 S 03269 N 10211742 1992 II. Pembukaan Wilayah Hutan 9 Tractor D 7 G Caterpillar 65 V 06712 10 Z 12063 1989 10 Crawler Loader D 75 S Komatsu D 75 S - 16468 6 D 125-57185 1990 11 Motor Grader 12 G Caterpillar 61 MO 8582 9 2 6 4 7 2001 III. Penunjang 12 Toyota Land Cruiser JT 731 PJ 7508529666 0 1 4 8 0 9 8 2004 13 Toyota Land Cruiser JTELB 71 J 107003726 1 HZ-0321823 2004 14 Toyota Land Cruiser ZJ 750009959 0 2 6 1 9 8 9 2004 JUMLAH 14 (empat belas) Unit Salinan sesuai dengan aslinya Pelaksana Tugas, A.N. DIREKTUR JENDERAL, DIREKTUR BINA PENGEMBANGAN HUTAN ALAM ttd td Ir. HASAN SUPRIYATNA, MM. NIP.195507521 198303 1 001 Ir. LISTYA KUSUMAWARDHANI, M.Sc. NIP. 19590520 198501 2 001 HARI BUDIANTO, SH, MH NIP. 080057821