BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diajarkan di universitas khususnya Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PRESTASI UJI OSCA I PADA MAHASISWA AKPER PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI TEST OF ENGLISH PROFICIENCY (TOEP) DENGAN HASIL TOEP PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI ANGKATAN 2015

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. menopause seorang wanita akan mengalami gejala-gejala, baik gejala fisik

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

BAB V PEMBAHASAN. Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Uji Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang berkualitas agar perusahaan dapat bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. antar bangsa yang semakin nyata serta agenda pembangunan menuntut sumber

HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN EKSTROVERT DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA FKIP PBSID UMS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESKRIPSI TES TOEP DI PLTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengalaman berbicara di depan umum pun tidak terlepas dari perasaaan ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

I. PENDAHULUAN. Setiap diri cenderung memiliki emosi yang berubah-ubah. Rasa cemas merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

LAMPIRAN KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN :

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kadang berbagai macam cara dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Salah satu yang

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

Lembar Persetujuan Responden

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. prasarana, fisik sekolah, kualitas guru, pemutakhiran kurikulum,dan juga tidak

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

Latar Belakang. Purwokerto, 19 Januari /19/2012

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan No. 153/U/2003 tentang Ujian Akhir Nasional, salah satu isinya

Eni Yulianingsih F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim :

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan diperoleh gambaran kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan kemampuan professional yang optimal. Untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Saat ini pendidikan adalah penting bagi semua orang baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. hingga berada dalam kondisi yang optimal (Guyton & Hall, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan disertai berbagai keluhan fisik. Atkinson (2001) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. para profesional bisnis masa depan. Dari motto tersebut, Universitas Widyatama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembawan diri yang tepat. Kemampuan mahasiswa berbicara di depan umum

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

BAB I PENDAHULUAN. dengan rasa khawatir, keprihatinan dan rasa takut yang kadang-kadang dalam dan

LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengolahan data yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dimana awal kehidupan sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, individu (remaja)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah


BAB I PENDAHULUAN. afektif. Kompetensi kognitif, keterampilan, dan afektif harus diuji dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia harus terus ditingkatkan kualitas pribadi, kemampuan berkarya dan

DESKRIPSI TENTANG TOEP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sehari-hari manusia. Nevid (2005) berpendapat bahwa kecemasan

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

Purwokerto, 23 Oktober 2012

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISI DATA DAN HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjadi cerdas, bertanggung jawab dan produktif. Berbagai upaya. perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian, serta ketekunan. Pada pelaksanaan PBP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PELAKSANAAN TES DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 1 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

kepentingan, pengalaman masa lalu dan harapan (Robbins, 2002).

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL

PROPOSAL UIG ENGLISH SCHOLARSHIP (UTS: INSEARCH GRAMEDIA Scholarship)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa asing sejak dini, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

#### Selamat Mengerjakan ####

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

#### SELAMAT MENGERJAKAN ####

BAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam proses pembangunan suatu Negara. Untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan tahap memasuki masa dewasa dini. Hurlock (2002)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah Mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi untuk mencerdaskan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penguasaan Bahasa Inggris sangat penting bagi seorang mahasiswa, namun sayang masih banyak juga yang belum menyadari perlunya penguasaan Bahasa Inggris yang baik bagi seorang mahasiswa. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Bahasa Inggris yang diajarkan di universitas khususnya Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi mata kuliah wajib yang harus diikuti mahasiswa. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Surakarta menyelenggarakan TOEP (LPIDB UMS, 2016) TOEP (Test of English Proficiency) adalah tes kemahiran berbahasa Inggris yang diselenggarakan secara online oleh Pusat Layanan Tes Indonesia (PLTI). Tes ini mengukur kemahiran berbahasa Inggris peserta tes tanpa ikatan dengan kurikulum apapun. Artinya, TOEP dapat diikuti oleh siapapun yang ingin mengetahui tingkat kemahiran berbahasa Inggrisnya. Kemahiran berbahasa Inggris dalam tes ini adalah kemahiran yang terwujud dalam keberhasilan menjawab sejumlah pertanyaan tentang makna yang diungkapkan lewat teks lisan (listening) dan tertulis (reading) untuk kemahiran reseptif dan keberhasilan mengungkapkan makna dalam bahasa Inggris lisan (speaking) maupun tertulis (writing) untuk kemahiran produktif (Teflin, 2013). TOEP pada Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan ujian yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa jenjang S1 yang sudah lulus mata kuliah 1

2 Bahasa Inggris I dan Bahasa Inggris II, atau mahasiswa Program Pascasarjana yang akan mendaftar ujian Thesis/Disertasi. Bagi mahasiswa S1, TOEP dilaksanakan secara terstruktur pada akhir semester ke-2 (genap). Mahasiswa yang belum lulus (mencapai skor minimal 400) dapat mengikuti tes remidi secara terstruktur pada akhir semester ke-3 (gasal), atau mengikuti tes mandiri yang dapat dilaksanakan secara periodik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh LPIDB di luar jadwal ujian terstruktur. Kelulusan TOEP merupakan persyaratan bagi mahasiswa yang akan ujian Skripsi (S1), Thesis (S2), Disertasi (S3), atau Tugas Akhir (Diploma) (LPIDB UMS, 2016) Universitas menetapkan standar nilai untuk dicapai mahasiswa dalam TOEP, tidak dipungkiri lagi TOEP justru terlihat seperti momok yang menakutkan bagi setiap mahasiswa. Bagaimana tidak, banyak mahasiswa yang seharusnya bisa lulus tepat waktu justru malah terlambat hanya karena masalah TOEP dimana mahasiswa tidak bisa mencapai standar skor TOEP yang diharapkan. Pencapaian skor TOEP pada mahasiswa masih rendah. Hal ini diungkap berdasarkan data yang diambil dari hasil pengujian dengan menggunakan assessment TOEP for International Communication yang dikeluarkan oleh ETS (Educational Testing Service). Data ini menunjukkan profil dari kondisi kecakapan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dari berbagai profesi yang ada di Indonesia, termasuk juga profil lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi di Indonesia serta kondisi kecakapan berbahasa Inggris di berbagai industri. Hal ini juga diperkuat hasil penelitian terbaru English proviciency index (EPI), yang

3 dilakukan oleh EF, berdasarkan kemampuan Bahasa Inggris orang dewasa. Saat ini Indonesia menempati peringkat ke-28, dari 63 negara dalam tingkat kemampuan Bahasa Inggris. Indonesia berada pada kategori kemampuan menengah, dengan skor 52,74. Sementara untuk kemampuan sangat tinggi didominasi oleh negara-negara Eropa, seperti Denmark, Belanda, dan Swedia, dengan capaian skor 69,30. Untuk tingkat Asia, Indonesia berada di urutan keenam dari 14 negara, dengan didominasi oleh perempuan (Bona, 2015). Rendahnya pencapaian skor TOEP tersebut juga diperkuat dengan penelitian awal di lapangan yang diperoleh dari Lembaga Pengembangan Ilmuilmu Dasar dan Bahasa Universitas Muhammadiyah Surakarta dimana rekap hasil TOEP pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013 menunjukkan dari 294 mahasiswa Fakultas Psikologi yang mengikuti TOEP hanya 87 mahasiswa yang lulus TOEP, sementara pada angkatan 2014 dari 275 mahasiswa yang mengikuti TOEP hanya 115 mahasiswa yang lulus TOEP. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase kelulusan TOEP mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2013 dan 2014 masih di bawah 50% (LPIDB UMS, 2016). Persentase pada kelulusan TOEP seharusnya dapat mencapai 100%. Usaha agar pencapaian hasil TOEP maksimal ditunjukkan dari adanya upaya dari pihak LPIDB menyelenggarakan remidi TOEP dan TOEP mandiri hingga mahasiswa dapat memenuhi standar skor kelulusan TOEP. Mahasiswa juga diharapkan benarbenar menyiapkan diri baik secara akademis maupun psikis. Secara akademis, mahasiswa perlu menyiapkan dan menyesuaikan materi yang diujikan oleh pihak

4 LPIDB, sementara pada sisi psikologis, mahasiswa harus dapat membangun kepercayaan diri dalam menghadapi TOEP. Berdasarkan wawancara terhadap beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi UMS yang belum lulus TOEP dengan inisial Nv, At, Dn, Id dan Az diperoleh pernyataan bahwa mahasiswa tersebut merasa takut dan juga khawatir ketika akan menghadapi TOEP karena menganggap soal yang keseluruhannya berbahasa Inggris tersebut pasti sulit. Beberapa dari mahasiswa tersebut bahkan merasa tegang dan gemetar ketika berada didalam ruang TOEP, terlebih ketika mendengarkan soal-soal listening, mereka merasa tidak dapat mendengar dan memahami makna kata dari soal-soal listening tersebut. Perasaan takut, khawatir, gemetar, dan tegang yang dialami mahasiswa merupakan beberapa indikasi dari kecemasan. Gejala klinis atau keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan menurut Hawari (2001) adalah sebagai berikut: a) cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung, b) merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut, c) takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang, d) gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan, e) gangguan konsentrasi dan daya ingat, dan f) keluhan-keluhan somatik, misal rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya. Sebagaimana uraian dan hasil wawancara diatas, kecemasan kemungkinan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan mahasiswa

5 dalam TOEP. Kecemasan sebelum dan selama mengikuti TOEP sangat berpengaruh kepada hasil akhir TOEP. Individu dengan taraf kecemasan yang hebat akan cenderung gagal dalam menghadapi kesulitan, dengan demikian individu tersebut akan merasa tertekan terutama ketika menghadapi tes yang menentukan. Hal ini memungkinkan mahasiswa yang cemas mendapatkan hasil TOEP yang buruk. Kecemasan menyebabkan seseorang mengalami perasaan tertekan dalam tingkat psikologis yang tinggi. Kecemasan berbeda dari rasa takut biasa. Rasa takut dirasakan jika ancaman berupa sesuatu yang bersifat objektif, spesifik, dan terpusat. Ketakutan lebih banyak didominasi oleh efek negatif. Sementara itu, kecemasan disebabkan oleh suatu ancaman yang bersifat lebih umum dan subjektif. Jadi, kecemasan adalah suatu kondisi psikologis individu yang berupa ketegangan, kegelisahan, kekhawatiran sebagai reaksi terhadap adanya sesuatu yang bersifat mengancam (Lucy, 2012). Penelitian Untari (2014) menunjukkan terdapat hubungan negatif dan cukup kuat/signifikan antara kecemasan dengan prestasi uji OSCA (Objective Structured Clinical Asassement ) I, dimana semakin tinggi kecemasan mahasiswa maka nilai prestasi uji OSCA I akan semakin rendah, begitu sebaliknya semakin rendah kecemasan mahasiswa maka prestasi uji OSCA I semakin tinggi. Sementara hasil penelitian dari Mohamadi, Alishahi dan Soleimani (2014) menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan nilai tes, dimana peserta yang mengalami tingkat kecemasan tinggi cenderung mendapatkan nilai tes yang lebih rendah, dan peserta yang mengalami tingkat

6 kecemasan rendah biasanya mendapatkan nilai tes yang lebih tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan bisa menjadi salah satu dari banyak variabel yang memiliki dampak kemungkinan pada nilai tes. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan rumusan masalah Apakah ada hubungan antara tingkat kecemasan menghadapi Test Of English Proficiency (TOEP) dengan hasil TOEP pada mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2015 Universitas Muhammadiyah Surakarta? B. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan menghadapi TOEP dengan hasil TOEP pada mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2015 UMS. 2. Mengetahui tingkatan pada tingkat kecemasan menghadapi TOEP pada mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2015 UMS. 3. Mengetahui tingkat hasil TOEP pada mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2015 UMS. 4. Peran atau Sumbangan efektif tingkat kecemasan menghadapi TOEP dengan hasil TOEP pada mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2015 UMS.

7 C. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu psikologi, khususnya terkait dengan hubungan antara tingkat kecemasan menghadapi TOEP dengan hasil TOEP. 2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa dapat memberikan pemahaman dan informasi mengenai tingkat kecemasan dalam menghadapi TOEP untuk mendapatkan hasil tes yang optimal. b. Sebagai wacana bagi dosen untuk lebih mempelajari kondisi psikologis mahasiswa dan memperbaiki strategi dan metode belajar yang sesuai dalam menghadapi TOEP. c. Memberi pemahaman dan informasi kepada pembaca mengenai hubungan tingkat kecemasan menghadapi TOEP dengan hasil tesnya, sehingga dapat mengetahui pengaruhnya untuk mendapatkan hasil tes yang memuaskan. d. Sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian yang relevan.