BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karakter merupakan sifat khusus atau moral dari perorangan maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Dengan pendidikan dapat membantu mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. guru dalam suatu proses belajar mengajar. Keluhan-keluhan tentang sulitnya

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan siswa dalam belajar. Guru harus mampu berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari diri manusia, masyarakat maupun lingkungannya. Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Undang-undang RI No. 20 Th Bab 1 pasal 1. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. IPS merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kewarganegaraan (PKn). Menggunakan pola mengajar yang relevan bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperoleh dapat menjadikan seseorang mampu mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran wajib

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. siswa serta didukung oleh lingkungan belajar mengajar yang kondusif.

BAB I PENDAHULUAN. komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. M eningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab semua pihak

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara

BAB I PENDAHULUAN. negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berfikir logis dan kritis, interaktif dan kreatif. Hal itu menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. satu ilmu dasar yang memiliki nilai esensial yang dapat diterapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal

BAB I PENDAHULUAN. PKn SD tidak saja menanamkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, namun juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 0710 ALIAGA IV

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI TUGAS BERSTRUKTUR DENGAN UMPAN BALIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN. masayarakat dan organisasi dalam lingkungan pendidikan. Terdapat banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan memberikan fasilitas belajar yang optimal. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN. yaitu manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran adalah interaksi belajar mengajar, dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada awalnya merupakan SMPP 51. (Sekolah Menengah Perintis Pembangunan), yang mulai melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipsndang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas,

maha Esa, berbudi pekerti luhur dan berfikir secara rasional. Pendidikan adalah proses interaksi yang bertujuan. Pendidikan merupakan faktor yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan sumber-sumber daya pendidikan yang tersedia. pendidikan juga mengalami dinamika yang semakin lama semakin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter merupakan sifat khusus atau moral dari perorangan maupun individu usaha yang dilakukan secara sadar untuk menanamkan nilai-nilai atau sikap baik bagi peserta didik sehingga dapat diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari. Nilai-nilai yang ditanamkan berupa sikap dan tingkah laku tersebut diberikan secara terus menerus, sehingga membentuk sebuah kebiasaan dan dari kebiasaan tersebut akan menjadi karakter khusus bagi individu atau kelompok. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu dioptimalkan pada siswa proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan, seseorang mempelajari orientasi sikap dan perilaku, serta kemampuan mengambil keputusan secara rasional dan menguntungkan bagi dirinya juga bagi masyarakat dan bangsa. PKn mengandung makna sosialisasi, aktualisasi, nilai, budaya. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan bukan hanya sebagai mata pelajaran saja, tetapi didalamnya terdapat nilai-nilai moral dan budi pekerti yang dapat berguna bagi perkembangan anak dimasa yang akan datang, pada saat ini nilai moral dan budi pekerti mulai banyak berkurang serta dapat membangun kesiapan warganegara menjadi warga dunia. 1

2 Menipisnya atau bahkan hilangnya Cinta Tanah Air pada peserta didik memang merupakan masalah serius yang dihadapi oleh pendidikan. Ketiadanya kecintaan pada tanah air, tentu saja proses pendidikan tidak akan berjalan secara maksimal, sehingga keadaan itu akan menghambat tercapainya cita-cita pendidikan. Sebagai salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar, PKn telah menjadi bagian yang tidak terpisakan dari ilmu pengetahuan lainnya, melihat proses pembelajaran PKn yang selama ini berlangsung, bahwa pada proses pembelajaran yang terjadi masih terfokus pada guru artinya bahwa siswa dalam pembelajaran hanya berperan sebagai pendengar dan pengetahuan yang mereka peroleh merupakan pengetahuan yang dimiliki guru lalu ditranfer kesiswa hal itu merupakan kelemahan pembelajaran yang ada di sekolah artinya pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum adanya usaha untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Guru yang hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran sehingga siswa menjadi kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Dalam pembelajaran guru juga kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau ide-ide yang dimilikinya, walaupun pada akhir pembelajaran guru sering bertanya kepada siswa tentang hal-hal atau materi yang belum bertanya mungkin dikarenakan siswa tidak mempunyai keberanian untuk bertanya, sehingga menyebabkan hasil belajar PKn siswa rendah, karena aktivitas dalam pelajaran PKn masih sangat

3 rendah. Untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran di perlukan model atau metode yang dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar, sedangkan metode yang sering digunakan dikelas menggunakan metode ceramah, metode ceramah membuat siswa jenuh dan tidak kreatif. Proses belajar yang baik harus menempatkan siswa sebagai subyek yang dapat memahami konsep yang dipelajari. Kompetensi yang diharapkan setelah menempuh pendidikan kewarganegaraan adalah dimilikinya seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab dari warganegara dalam berhubungan dengan negara, serta mampu ikut serta dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan kapasitas masing-masing. Sifat cerdas yang dimaksud tampak dalam kemahiran ketepatan dan keberhasilan dalam bertindak sedangkan sifat Cinta Tanah Air diperlihatkan sebagai rasa kecintaan dan rasa bangga terhadap kebudayaan indonesia. Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa kelas IV mereka mengatakan mata Pelajaran PKn dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan dan sulit karena minimnya media pembelajaran PKn, pembelajaran PKn kurang menarik dan dianggap remeh sehingga mereka tidak memiliki Cinta Tanah Air. Akibat dari ini semua, apa yang menjadi tujuan pendidikan kewarganegaraan ini pun tidak pernah bisa berhasil. Cinta Tanah Air tidak akan terbangun apabila siswa masih merasa kesulitan dalam menerima pelajaran PKn, PKn dianggap sebagai pelajaran yang

4 membosankan. Data dokumen nilai dari guru kelas IV SD Negeri 2 Berkoh ibu Rosmiati S.Pd, diperoleh nilai Harian materi Globalisasi Kebudayaan Sekolah tahun ajaran 2011/2012 sebesar dari 22 siswa dengan KKM 75 hanya 10 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM atau persentase 45% yang tuntas belajar dari target ketuntasan belajar 100% dan sisanya 12 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM atau persentase 55% belum tuntas belajar. Ibu Rosmiati juga mengatakan pada saat pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang masih makan dan minum dengan sembunyisembunyi dan berbicara, bermain sendiri, tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi, sehingga membuat gaduh kelas. Dalam mengerjakan tugas atau ulangan siswa masih ada yang mencontek, saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum di pahami, siswa tidak memanfaatkannya dengan baik. Setelah saya mengamati kelas IV SDN 2 Berkoh selama 2 kali pelajaran memang siswa malas untuk mengikuti pelajaran PKn di dalam kelas siswa malas-malasan, ada yang asyik mengobrol dengan temannya dan makan premen, roti, jajan dikelas dan banyak yang tidak mendengarkan dan memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi, saat guru menegur para siswa diam dan memperhatikan kembali, namun beberapa menit kemudian siswa kembali ribut dan membuat gaduh. Saat Upacara Hari Senin, masih ada siswa yang enggan mengikuti upacara tersebut, dikarenakan siswa malas untuk berdiri merasa cape, panas

5 dan bosan saat berjalannya upacara. Siswa mengeluh ketika diberi tugas untuk menjadi petugas Upacara dan menganggap jika Upacara hari senin tidak penting dan pada saat berangkat ke sekolah harus lebih awal dari hari biasanya, karena siswa takut ketinggal Upacara dan ditempatkan kebarisan yang siswa terlambat. Diperoleh informasi dari ibu Rosmiati bahwa rasa cinta tanah air yang dimiliki oleh siswa kelas IV SD Negeri 2 Berkoh masih kurang rasa cinta tanah air yang rendah terlihat dari ketidak kemampuan siswa dalam menyebutkan ragam kebudayaan yang dimiliki Indonesia. Siswa mengalami kesulitan dalam menyebutkan nama suatu budaya asal dan cerita dibalik itu, jika kondisi ini dibiarkan maka dikhawatirkan siswa tidak mengenal bangsa Indonesia dan segala kekayaan budayanya yang dapat berimbas pada kurangnya rasa cinta tanah air mereka. Siswa kelas IV SD Negeri 2 Berkoh terhadap lagu anak-anak kurang disukai, bahkan ada siswa yang tidak senang dengan lagu anak-anak. Mereka lebih senang dengan lagu orang dewasa yang belum pantas dimengerti dan dipahami untuk seusia mereka dan lebih memilih menonton atau mengunakan produk-produk luar negeri dibandingkan produk Indonesia. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas yaitu dapat meningkatkan kecintaan terhadap Indonesia dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Berkoh pokok bahasa Globalisasi kebudayaan dari sejumlah model/metode yang ada, salah satu metode yang

6 dianggap paling tepat dalam meningkatkan Cinta Tanah Air dan prestasi belajar siswa dalam pokok bahasa Globalisasi kebudayaan bagi Sekolah Dasar Kelas IV adalah dengan menggunakan pembelajaran Active Learning yaitu Gallery Walk Dengan menggunakan Gallery Walk diharapkan siswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan pokok bahasa globalisasi kebudayaan, kegiatan belajar Gallery Walk mempunyai nilai salur yang tinggi dengan materi globalisasi kebudayaan diletakan dalam Galeri siswa mengamati, setelah siswa mengamati dan paham terhadap materi yang ada di galeri kecintaan siswa terhadap bangsa Indonesia akan tubuh dari diri mereka selain siswa bisa meningkatkan Cinta Tanah Air dan meningkatkan tingkat perestasi belajar pokok bahasa Globalisasi kebudayaan juga dapat meningkatkan sikap saling menghormati, meningkatkan kreatifitas siswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, bahwa terdapat masalah utama dalam pembelajaran PKn. Khususnya di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Berkoh, untuk memecahkan masalah tersebut peneliti menycoba menggunakan pembelajaran Gallery Walk dalam kegiatan belajar PKn. Adapun perumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Apakah penerapan Gallery Walk pada materi pembelajaran PKn pokok bahasa Globalisasi kebudayaan dapat meningkatkan Cinta Tanah Air di kelas IV SD Negeri 2 Berkoh?

7 2. Apakah penerapan Gallery Walk pada materi pembelajaran PKn pokok bahasa Globalisasi kebudayaan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Berkoh? C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan Cinta Tanah Air dan prestasi belajar PKn dengan pokok bahasa Globalisasi kebudayaan melalui pembelajaran Gallery Walk bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Berkoh. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut untuk: 1. Meningkatkan cinta tanah air terhadap siswa kelas IV di SD Negeri 2 Berkoh dalam mengikuti pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran Gallery Walk pada materi Globalisasi Kebudayaan. 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 2 Berkoh dengan menggunakan model pembelajaran Gallery Walk pada materi Globalisasi Kebudayaan. D. Manfaat Penelitian Terdapat dua manfaat yang dapat di ambil dari Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis: 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis adalah manfaat yang diambil untuk memanfaatkan pemahaman teori tentang peningkatan Cinta Tanah Air dan prestasi belajar PKn pokok bahasa Globalisasi kebudayaan, melalui pembelajaran Gallery

8 Walk diharapkan dapat menambah wacana berpikir. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat Praktis Bagi Siswa Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan pembelajaran Gallery Walk mempermudah proses belajar dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga siswa akan lebih bersemangat dalam kegiatan belajarnya, semangat dari manfaat pembelajaran Gallery Walk tersebut diharapkan tidak terbatas pada mata pelajaran PKn, melainkan pada mata pelajaran yang lain, mampu melatih siswa dalam melakukan kerjasama dan tanggung jawab untuk memecahkan masalah. b. Manfaat Praktis Bagi Guru Informasi yang disampaikan dapat menambahkan variasi strategi pembelajaran, termasuk dalam memilih metode dan media yang sesuai dengan tujuan dan materi yang akan diberikan, sehingga masalah yang dihadapi guru yang berhubungan dengan materi dan siswa dapat diminimalkan sebagai umpan balik untuk mengetahui kesulitan belajar siswa dan sebagai dasar memperbaiki proses pembelajaran. c. Manfaat Praktis Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri 2 Berkoh dapat lebih meningkatkan proses pembelajaran melalui pembelajaran Gallery Walk, meningkatkan Cinta Tanah Air dan meningkatkan

9 prestasi belajar siswa menjadi lebih baik. d. Manfaat Praktis Bagi Peneliti Menambah wawasan serta Ilmu pengetahuan mengenal cara belajar yang dapat menjadikan siswa lebih mencintai bangsa, termotivasi, aktif dan interaktif, menambah pengalaman bagi peneliti untuk mengerti berbagai karakter yang dimiliki oleh peserta didik.