BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. merasakan kenyamanan dalam menerima pelajaran. Sebagaimana pengajaran. hanya bermakna apabila terjadi proses belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wulan Nurchasanah, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya untuk menciptakan manusia- manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dimana hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 adalah

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu : keterampilan

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan negara. Pendididkan memiliki peranan yang sangat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. membangun peradaban manusia di era modern seperti saat ini. Pada hakikatnya. mengalami perubahan (Wayan Somayasa, 2013: 2).

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran, (Bandung : P.T. Gesindo Persada, 2003),

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL)

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu tahap perkembangan saja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan ialah membaca di dalam sebuah puisi. Mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. metransfer informasi ke seluruh tubuh. Berawal dari proses berpikir tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kreativitas siswa. Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pelatihan dan pengajaran,kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan. Hal tersebut tertuang dalam Undang-undang Sistem

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran diartikan sebagai suatu proses komunikasi antara guru, siswa dan materi pembelajaran. Oemar Hamalik dalam Hernawan dkk. (2007, hlm. 3) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran akan berhasil jika komunikasi antara guru, siswa dan materi terjalin dengan baik. Guru harus memahami tujuan apa yang ingin dicapai oleh siswa setelah siswa melaksanakan suatu proses pembelajaran. Jadi pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi antara siswa, guru, materi dan lingkungan sekitar yang dilakukan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan bakat serta minat siswa dalam upaya mencapai suatu kompetensi dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Rohman dan Amri (2013, hlm. 4) mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model/ teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning). Guru yang bertanggung jawab atas efektif tidaknya pelaksanaan pembelajaran, oleh karena itu guru dituntut untuk kreatif dalam menciptakan ide-ide segar yang inovatif serta memilih pendekatan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pencapaian tujuan pembelajaran pada dasarnya ditentukan oleh penggunaan kurikulum sebagai pedoman yang akan mengarahkan proses pembelajaran menjadi lebih teratur dan terencana. Kurikulum senantiasa mengalami perkembangan dari jaman ke jaman. Hal ini tentunya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang matang sesuai dengan perkembangan dan kemajuan jaman. Pengembangan kurikulum yang baru-baru ini dicanangkan oleh pemerintah adalah pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menjadi Kurikulum 2013. 1

2 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, berkarakter, kreatif, inovatif, cerdas dan mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa. Prastowo (2013, hlm. 219 ) rumusan kompetensi inti dalam kurikulum 2013 terdiri atas 4 yaitu kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi inti keterampilan. Dengan kata lain kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan kehidupan siswa ke arah yang lebih baik dalam segi agamanya, kehidupan sosialnya, pengetahuannya maupun keterampilan yang dimilikinya. Pembelajaran yang biasanya terpusat pada guru berubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa dituntut belajar aktif dan mencari hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari tidak hanya dari guru saja namun bisa dari manapun. Kurikulum 2013 memiliki beberapa karakter diantaranya menciptakan suatu pembelajaran yang bermakna, menggunakan pendekatan saintifik, menggunakan penilaian autentik, pembelajaran dilakukan secara kontekstual dan tematik sehingga dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan dapat memberikan inspirasi kepada siswa agar terdorong untuk senantiasa berpikir kritis dan analitis dalam memahami hubungan antara materi satu dengan materi yang lainnya. Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang dilakukan dalam satu hari penuh dengan mengaitkan beberapa kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran berdasarkan tema tertentu. Dengan pembelajaran tematik, maka siswa akan lebih mudah dalam memusatkan perhatian terhadap satu tema tertentu, siswa akan mampu mengembangkan kompetensi dasar antar mata pelajaran ke dalam suatu tema yang sama sehingga pemahaman siswa terhadap suatu materi akan lebih mendalam. Selain itu siswa akan merasa bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran karena mereka dapat berhubungan dengan situasi nyata dan dapat berpikir secara menyeluruh (holistik) dalam menghadapi suatu fenomena tanpa harus harus memisah-misahkan ilmu berdasarkan mata pelajaran. Supraptingsih dkk. (2009, hlm. 6) mengemukakan bahwa pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning

3 by doing). Maka dari itu, seorang guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran tematik yang menyenangkan dan bermakna agar siswa bisa mendapatkan pengalaman belajar yang berkesan sehingga hasil belajar yang diperoleh akan lebih bertahan lama. Belajar dengan mengalami akan membuat siswa makin memahami materi pembelajaran yang sedang dipelajarinya karena anak usia sekolah dasar masih melihat sesuatu secara konkrit, artinya siswa sekolah dasar akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran jika materi pembelajaran hanya disampaikan secara teori saja. Jika melihat gejala yang tampak di lapangan, proses pembelajaran yang dilakukan lebih mementingkan pelafalan konsep daripada pemahaman konsep. Dengan demikian, proses pembelajaran yang diharapkan akan berjalan lancar berubah menjadi proses pembelajaran yang pasif dan tidak memberikan kenyamanan bagi siswa. Selain itu, siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengoptimalkan penggunaan inderanya, siswa merasa tertekan dalam melaksanakan proses pembelajaran karena siswa tidak diberikan kebebasan untuk mengembangkan potensinya sehingga timbul kesulitan-kesulitan belajar pada siswa terlebih lagi dalam materi-materi yang membutuhkan pemahaman mendalam dan harus mempraktikkannya secara langsung seperti pada materi cahaya, fotosintesis, pembuatan laporan dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil. Dengan demikian, hal ini bisa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena suatu proses pembelajaran yang tidak melibatkan aktivitas tubuh hanya akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonsumsi apa yang disampaikan guru saja tanpa mengalami langsung hal-hal yang sedang dipelajari. Contoh-contoh fenomena pembelajaran dilapangan yang demikian, jelas sangat bertentangan dengan hakikat pembelajaran dan hakikat perkembangan anak karena potensi yang dimiliki oleh siswa harus bisa dikembangkan secara optimal. Dave Meier (Astuti, 2003, hlm 91) mengemukakan bahwa melibatkan tubuh dalam belajar cenderung membangkitkan kecerdasan terpadu manusia sepenuhnya. Suatu pembelajaran yang baik adalah pembelajaran bermakna yang menghendaki anak untuk aktif dan tidak hanya duduk manis mendengarkan guru yang sedang menerangkan materi.

4 Ada banyak faktor yang memungkinkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu materi, salah satu penyebabnya adalah kurang kreatifnya guru dalam merancang proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menarik, kreatif, inovatif dan dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa, sehingga ketika masuk ke kelas, guru yang kurang mempersiapkan proses pembelajaran akan memberikan materi alakadarnya dan tidak terencana. Tentunya jika hal ini terus terjadi, akan sangat disayangkan karena pembelajaran menjadi kurang berkualitas, apalagi di era perkembangan kurikulum seperti sekarang ini yang tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi guru-guru di Indonesia untuk dapat lebih kreatif dalam merancang pembelajaran. Guru harus memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik peserta didik. Menurut Rochman Natawijaya (Satori, 2008, hlm. 2.32) pemahaman yang dimaksud mencakup pemahaman tentang kepribadian murid serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya, perbedaan individual di kalangan peserta didik, kebutuhan, motivasi dan kesehatan peserta didik. Proses pembelajaran perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga pada akhirnya guru dapat mengembangkan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Dengan demikian siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain dan pada gilirannya dapat diperoleh hasil belajar yang optimal. Masalah-masalah tersebut tentunya perlu dicarikan solusi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan kesulitan-kesulitan siswa dalam memahami materi pembelajaran dapat diatasi karena pembelajaran yang baik akan menuntut siswa belajar aktif, kreatif dan dapat mengembangkan sikap ilmiah yang dimunculkan ketika siswa terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah yang dirancang oleh guru sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang efektif. Seorang guru harus mampu merancang proses pembelajaran dengan kemasan yang menarik dan inovatif, salah satunya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan pendekatan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan

5 dengan baik dan mampu memberikan pengalaman yang bermakna bagi diri siswa. Sebagaimana pendapat Newman dan Logan (Mansyur, 1992, hlm.4) : Pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang harus dilaksanakan agar proses belajar mengajar berhasil adalah spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang diinginkan sebagai hasil proses belajar mengajar, pemilihan pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, menetapkan norma atau kriteria keberhasilan. Berdasarkan pendapat tersebut, pedoman ke dua untuk pencapaian keberhasilan proses pembelajaran adalah pemilihan pendekatan pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Pendekatan pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, hal ini memiliki arti bahwa guru-guru dapat bebas memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dan efektif untuk diterapkan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran akan membantu guru dalam menciptakan dan mengelola suatu proses pembelajaran yang teratur, terarah dan terencana. Optimalisasi dan penggunaan pendekatan pembelajaran harus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran sehingga siswa mampu mengerahkan dan menerapkan seluruh kemampuannya. Pendekatan pembelajaran yang dibutuhkan adalah pendekatan pembelajaran yang dapat memahami kondisi siswa, dapat mengaktifkan seluruh siswa, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan aktivitasnya dengan memanfaatkan semua indera yang dimiliki dan mempraktikkan materi yang sedang dipelajari secara langsung. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat memaksimalkan aktivitas siswa dan memberikan pengalaman bermakna bagi siswa dalam proses pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) yang dapat menunjang proses pembelajaran sesuai kurikulum 2013 yang menuntut pembelajaran tematik yang kreatif, inovatif dan efektif. Pendekatan pembelajaran ini mampu menggabungkan seluruh aktivitas intelektual dengan gerakan fisik serta seluruh indera yang dimiliki dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Pendekatan pembelajaran SAVI terdiri atas beberapa prinsip yaitu

6 Somatis yang artinya tubuh, Auditori yang artinya mendengarkan dan berbicara, Visual yang artinya mengamati dan menggambarkan, Intelektual yang artinya berpikir dan merenungkan. Prinsip-prinsip yang dimiliki oleh pendekatan pembelajaran SAVI ini harus nampak dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi optimal. Dengan pendekatan pembelajaran SAVI, siswa bisa mendapatkan pengalaman pembelajaran yang berkesan karena siswa difasilitasi dengan berbagai media pembelajaran yang menarik, iringan musik yang dapat membuat siswa merasa rileks dalam mengikuti proses pembelajaran serta pengalaman-pengalaman belajar lain yang mungkin tidak pernah siswa rasakan sebelumnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui kefektifan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi. Penelitian tersebut dituangkan dalam sebuah judul Pengaruh Pendekatan Pembelajaran SAVI terhadap Hasil Belajar pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. B. Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah yang menjadi perhatian peneliti dan harus dilaksanakan upaya pemecahannya diantaranya : 1. Kurangnya persiapan guru dalam merancang proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif dan media yang sesuai dengan karakteristik siswa. 2. Proses pembelajaran masih menekankan pada pelafalan konsep bukan pemahaman konsep, proses pembelajaran kurang memaksimalkan aktivitas siswa sehingga siswa tidak dapat belajar bagaimana cara memecahkan masalah, berpikir kreatif, inovatif, kritis dan sistematis. 3. Proses pembelajaran lebih menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan ketersampaian materi semata bukan pada optimalisasi hasil belajar siswa, materi yang disampaikan bersifat teoritis dan kurang memberikan contohcontoh yang kontekstual.

7 4. Proses pencapaian tujuan pembelajaran agar siswa menguasai materi-materi yang membutuhkan pemahaman mendalam melalui percobaan dan praktik secara langsung kurang begitu diperhatikan, metode yang digunakan dalam penyampaian materi monoton dan kurang mengoptimalkan pemanfaatan seluruh indera yang dimiliki siswa. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut Bagaimana pengaruh pendekatan pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dan Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya?. 1. Pertanyaan Penelitian Untuk memperjelas permasalahan penelitian, rumusan masalah penelitian tersebut diuraikan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut : a. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi tanpa menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari? b. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang? c. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi tanpa menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di Sekolah Dasar Negeri Bunisari dengan pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi yang menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang? d. Apakah terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dan Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang?

8 2. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah Agar pembahasan masalah lebih terarah dan tidak meluas, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada hal-hal berikut ini: a. Penelitian ini dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dan Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. b. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran tematik pada Subtema Macam-Macam Sumber Energi yang mengaitkan beberapa materi pembelajaran yaitu sifat-sifat cahaya dan fotosintesis untuk mata pelajaran IPA, pembuatan laporan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan kelipatan persekutuan terkecil untuk mata pelajaran Matematika. c. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi hanya pada hasil belajar kognitif karena keterbatasan dari segi kapasitas peneliti, waktu dan biaya. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan data mengenai pengaruh pendekatan pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dan Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang UPTD Pendidikan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Adapun secara rinci tujuan penelitian adalah : 1. Untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar siswa pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi tanpa menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari. 2. Untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar siswa pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang. 3. Untuk memperoleh informasi mengenai perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi tanpa menggunakan

9 pendekatan pembelajaran SAVI di Sekolah Dasar Negeri Bunisari dengan pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi yang menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI di Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang. 4. Untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pendekatan pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bunisari dan Sekolah Dasar Negeri Pasirmalang. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai sumber informasi dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi di kelas IV Sekolah Dasar. Selain itu penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam merancang desain pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) dalam kurikulum 2013. Peneliti juga berharap rancangan dalam penelitian ini yaitu penggunaan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat : a. Bagi guru Manfaat penelitian ini bagi guru yaitu dapat mengembangkan kualitas pembelajaran menjadi lebih menarik, dapat menjalankan tugas sebagai pendidik dengan baik yaitu dengan merencanakan pembelajaran secara matang, dapat mengidentifikasi kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh siswa pada pembelajaran juga dapat menciptakan kreativitas dan inovasi-

10 inovasi dalam pembelajaran salah satunya dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI). b. Bagi siswa Manfaat penelitian ini bagi siswa yaitu dapat meningkatkan semangat dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran dikemas secara menarik dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI). Penggunaan pendekatan pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan tidak membuat siswa jenuh. Selain itu kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam memahami materi khususnya materi-materi yang terdapat dalam Pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi dapat diatasi. c. Bagi peneliti Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu dapat memberikan pengalaman dalam mengelola pembelajaran tematik sesuai dengan kurikulum 2013 yang baru-baru ini dicanangkan oleh pemerintah, dapat meningkatkan kemampuan mengajar dan memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Selain itu penelitian ini juga dapat menjadi bahan informasi dan pengalaman dalam penyusunan desain pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI) pada materi-materi yang lain. d. Bagi peneliti lain Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain yaitu dapat menjadi rujukan, sumber informasi dan bahan referensi penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan dalam materi-materi yang lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu peneliti juga berharap agar penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada peneliti lain agar dapat lebih baik dalam merancang desain pembelajaran dengan menggunakan dan mengembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran inovatif lainnya.

11 F. Struktur Organisasi Skripsi Gambaran mengenai keseluruhan isi skripsi dan pembahasannya dapat dijelaskan dalam sistematika penulisan sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan Bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang melakukan penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. 2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian Bagian ini membahas mengenai kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. 3. Bab III Metode Penelitian Bagian ini membahas mengenai komponen dari metode penelitian yaitu lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bagian ini membahas mengenai pencapaian hasil penelitian dan pembahasannya. 5. Bab V Simpulan dan Saran Bagian ini membahas mengenai penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.