BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan beton secara besar-besaran mulai diawali pada permulaan abad 19 dan merupakan awal era beton

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN I{ET OD A. STRUT-AND-TIE PADA ANAIISA DAN DESAINGESER BALOKBETON BERTTJLANG SKRIPSI. Oleh: RASGIANTI o2 t i'ffts

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, prosedur perencanaan suatu struktur harus menjamin bahwa

BAB I PENDAHULUAN. balok tinggi. Balok tinggi (deep beam) biasanya memikul beban yang besar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI Umum

PERANCANGAN PILE CAP DENGAN METODE STRUT AND TIE MODEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya-gaya pada kolom cukup besar untuk

BAB VI PEMBAHASAN. A. Balok

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan struktur beton berdasarkan analisa batas (limit analysis) telah

BAB I PENDAHULUAN. tarik yang tinggi namun kuat tekan yang rendah.kedua jenis bahan ini dapat. bekerja sama dengan baik sebagai bahan komposit.

Kemajuan Teknologi Teknik Sipil terus mengalami. perkembanqan seiring dengan kemajuan di bidang-bidang. lain. Selain itu kemajuannya juga dikarenakan

BAB I. penting. efek yang. tekan beton. lebih besar. Diilustrasikan I-1.

PERANCANCANGAN STRUKTUR BALOK TINGGI DENGAN METODE STRUT AND TIE

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Balok

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AS 3C-3F LAPORAN PROGRAM

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beban maka struktur secara keseluruhan akan runtuh. yang menahan beban aksial vertikal dengan rasio bagian tinggi dengan dimensi

Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. Contoh struktur komposit ; balok komposit, balok komposit dengan voute, Pelat komposit,kolom komposit.

BAB I PENDAHULUAN. bangunan saat ini adalah : kayu, beton, dan baja. Pada mulanya, bangunan-bangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NURUL FAJRIYAH NRP DOSEN PEMBIMBING : BUDI SUSWANTO, ST., MT., Ph.D.

PENGARUH PERBANDINGAN PANJANG BENTANG GESER DAN TINGGI EFEKTIF PADA BALOK BETON BERTULANG

Letak Utilitas. Bukaan Pada Balok. Mengurangi tinggi bersih Lantai 11/7/2013. Metode Perencanaan Strut and Tie Model

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan SNI Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu

BAHAN KULIAH Struktur Beton I (TC214) BAB IV BALOK BETON

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang terletak pada daerah pertemuan 4 (empat)

BAB I PENDAHULUAN. memikul tekan pada semua beban bekerja distruktur tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Analisis Pertemuan Balok-Kolom Struktur Rangka Beton Bertulang Menggunakan Metode Strut And Tie. Nama: Budi Piyung Riyadi NRP :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KOLOM BETON BERTULANG DENGAN CORBEL TUNGGAL MENGGUNAKAN PEMODELAN PENUNJANG DAN PENGIKAT. Nama : Jefry Christian Assikin NRP :

BAB I PENDAHULUAN. runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,1996).

UCAPAN TERIMAKASIH. Denpasar, Januari Penulis

LENTUR PADA BALOK PERSEGI ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi untuk atap, jembatan, menara atau bangunan tinggi lainnya. Bentuk

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN STRUKTUR KUBAH MASJID DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman. Pengertian beban di sini adalah beban-beban baik secara langsung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI BALOK BETON UNTUK MENENTUKAN KUAT LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

ANALISA KOLOM STRUKTUR PADA PEKERJAAN PEMBANGUNAN LANTAI 1 KAMPUS II SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT KOTA METRO

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Keruntuhan Pada Sambunga Balok-Kolom (Sumber :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton berlulang merupakan bahan konstruksi yang paling penting dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan pelat dapat digunakan untuk berbagai keadaan. memungkinkan bertulang satu arah atau dua arah, tergantung system

ini dapat dilihat dengan mulai stabilnya nilai mata uang rupiah dipasar dengan kegiatan pembangunan di Indonesia, khususnya gedung bertingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

Ir. H. Achmad Bakri Muhiddin, MSc, Ph.D Dr. Eng. A. Arwin Amiruddin, ST, MT Pembimbing 1 Pembimbing 2. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA GEOMETRI NON-LINIER PELAT LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN SAP2000 DAN PERCOBAAN PEMBEBANAN. Andri Handoko

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai inovasi yang ditemukan oleh para ahli membawa proses pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGGUNAAN CARBON FIBRE PADA STRUKTUR BETON BERDASARKAN PERANCANGAN DENGAN STRUT-AND-TIE MODEL

ANALISA DAN PERENCANAAN PILE CAP DENGAN METODE STRUT AND TIE MODEL BERDASARKAN ACI BUILDING CODE

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan beton secara besar-besaran mulai diawali pada permulaan abad 19 dan merupakan awal era beton bertulang. Dalam perencanaan struktur bangunan, pada suatu saat sangat dimungkinkan adanya kebutuhan untuk menggunakan elemen struktur yang penampangnya merupakan gabungan dari dua jenis material yang berbeda. Metode ini dilaksanakan dengan tujuan utama untuk memperkuat bahan penyusun utama yang lebih lemah tetapi memiliki nilai ekonomis yang lebih murah, atau dengan pertimbangan berat sendiri struktur, dimana bahan utama yang lebih ringan tetapi memiliki karakteristik yang lemah diperkuat dengan material yang lebih kuat tetapi juga memiliki berat jenis yang lebih besar. Jenis struktur semacam ini sering disebut sebagai struktur komposit, Contoh kasus yang sering dijumpai dalam struktur bangunan adalah penggunaan struktur beton bertulang. Dalam perencanaan suatu struktur bangunan banyak hal yang perlu dipertimbangkan, agar tercapainya mutu bangunan yang berkualitas. Untuk itu desain tersebut harus memenuhi persyaratan fungsional, structural dan estetika. Kelayakan bangunan ditinjau dari segi keamanannya, secara mendasar sangat bergantung pada syarat structural. Syarat struktural ini meliputi kekakuan, kekuatan dan kestabilan, yang merupakan tahanan bagi struktur untuk dapat menahan semua beban yang bekerja pada bangunan. Sehingga diharapkan bangunan dapat

terhindar dari kondisi-kondisi yang membahayakan akibat terganggunya struktur baik bagi manusia maupun bangunan itu sendiri. Daerah struktur umumnya terbagi dua, yaitu B-region (Bernoulli) dan D-region (Disturbed). B-region memiliki distribusi tegangan dan regangan yang eratur, dan D-region merupakan daerah atruktur dengan tegangan dan regangan yang tidak teratur, turbulen atau tidak linier. Untuk struktur balok tinggi, merupakan salah satu struktur yang memiliki daerah terganggu. Dalam perencanaan struktur yang biasa dipakai sebelumnya dengan menggunakan konsep plane section hanya berlaku pada daerah lentur dengan pengaruh geser yang kecil. Perencanaan dalam konsep ini menganggap kesuluruhan balok digolongkan dalam B- region, belum memperhitungkan pengaruh D-region yang ada akibat pembebanan dan perubahan geometrik struktur. Metoda Strut-and-Tie muncul karena perilaku yang berbeda dari kedua daerah tersebut, dimana daerah terganggu lebih didominasi oleh keruntuhan akibat geser. Dalam mendapatkan perencanaan yang baik hal ini perlu dipertimbangkan. Metoda ini merupakan generalisasi dan analogi dari metoda rangka batang, yang diusulkan oleh Sclaich (1987), Marti (1985) dan Mac Gregor (1997). Dengan mempertimbangkan adanya perbedaan perilaku tersebut diharapkan pendekatan terhadap analisa yang lebih akurat dapat dicapai. Karena metoda strut and tie yang dianggap konsisten dan lebih kompleks mampu mendesain balok beton bertulang,pada 2

kesempatan ini penulis akan mendesain balok beton bertulang dengan menggunakan metoda strut-and-tie (STM). 1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan perencanaan balok beton bertulang dengan menggunakan metoda Strut-and-Tie, dengan memperhitungkan adanya daerah terganggu (D-region) pada jarak 800 mm dari tumpuan, dimana distribusi regangan-regangan yang terjadi non linier. Sehingga metoda ini diharapkan dapat memberikan solusi dengan mempertimbangkan permasalahan tersebut. 1.3 Batasan Masalah Tugas akhir ini lebih memfokuskan perencanaan struktur balok beton bertulang dua tumpuan terhadap beban terpusat dengan menggunakan Strut-and-Tie, dengan ruang lingkup sebagai berikut : 1. Struktur yang digunakan adalah struktur beton bertulang. 2. Perencanaan balok berdasarkan ACI 318 (2004) dan SNI Beton 2013. 3. Tipe pembebanan yang digunakan adalah beban terpusat. 4. Perhitungan gaya dalam untuk rangka batang dilakukan menggunakan SAP 2000. 3

1.4 Sistematika Penulisan Untuk menghasilkan penulisan yang baik dan terarah maka penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab yang membahas hal-hal berikut : BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang teori dasar dari beberapa referensi yang mendukung serta mempunyai relevansi dengan penelitian ini BAB III METODA PENELITIAN Berisikan tentang metodologi penelitian yang merupakan tahapan-tahapan dalam penyelesaian masalah BAB IV PROSEDUR PENELITIAN Berisikan kajian dan uraian analisis serta hasil yang didapat berupa tabel, grafik, dan gambar BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berisikan uraian analisis dan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh BAB VI KESIMPULAN Berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan. 4

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 5