BAB IV RANCANGAN RESERVOIR DAN PERLENGKAPAN PIPA

dokumen-dokumen yang mirip
#% $ #% &# ' # (#&!"# '!") $## *! % +#&!"# $ %!&!!&!'!! " (!) "

BAB 1 Pendahuluan. Secara umum air yang terdapat di alam yang dapat dikonsumsi oleh manusia bersumber dari:

Bangunan pengambilan air baku untuk instalasi pengolahan air minum

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 TATA LETAK JARINGAN PIPA

DESAIN BANGUNAN IRIGASI

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

RESERVOAR SLIDE 06 TPAM. Yuniati, PhD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

-1- KETENTUAN TEKNIS SPAM BJP

MODUL 4 DRAINASE JALAN RAYA

BAB V PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

SISTEM TRANSMISI. Water conveyance

Sambungan Persil. Sambungan persil adalah sambungan saluran air hujan dari rumah-rumah ke saluran air hujan yang berada di tepi jalan

DAFTAR HARGA UPAH DAN BAHAN

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

TUGAS AKHIR UG 1307 PERENCANAAN PENGEMBANGAN SUBZONA 105 DISTRIBUSI ZONA 1 PDAM KOTA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Diantara hal mendasar yang menentukan kualitas hidup bangsa kita adalah bila kebutuhan air minum sebagian besar penduduk telah terpenuhi dalam jumlah

HASIL KOREKSI ARITMATIKA URAIAN PEKERJAAN SELISIH

Gambar 5.1 Pengukuran Sumber Mata Air Pendeman 1

Pemberdayaan Masyarakat

UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH di PULAU TERPENCIL (STUDI KASUS PULAU NAEN KABUPATEN MINAHASA UTARA)

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA

RESERVOIR 14. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3

PERANCANGAN BANGUNAN PELENGKAP DRAINASE GORONG-GORONG. Disusun untuk Memenuhi. Tugas Mata Kuliah Drainase. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Definisi Praktek Kerja Pipa 1.3. Macam-macam Pipa

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN UMUM PDAM TIRTA KAMUNING

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO

Suatu kriteria yang dipakai Perancang sebagai pedoman untuk merancang

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

GORONG-GORONG Anita Winarni Dwi Ratna Komala Novita Priatiningsih

INTAKE 6. Teknik Lingkungan. Program Studi. Nama Mata Kuliah. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Jumlah SKS 3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Cara Menentukan Diameter Pipa

MEKANISME KERJA POMPA SENTRIFUGAL RANGKAIAN PARALEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR 300.K/38/M.pe/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI

III. METODOLOGI PENELITIAN. terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: Test section dirancang dengan ukuran penampang 400 mm x 400 mm, dengan

BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

I. TUJUAN PRINSIP DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

SAMPUL SAMPUL DALAM...

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL PERLINDUNGAN MATA AIR

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAWASAN PERUMAHAN GRIYA PEMULA (WELONG ABADI) KECAMATAN PALDUA MANADO

PERSYARATAN JARINGAN DRAINASE

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dr. Ir. M Basuki Hadimoeljono, MSc

Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tata cara perencanaan teknik jaringan distribusi dan unit pelayanan sistem penyediaan air minum

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB III PENGUJIAN DAN ANALISA POMPA VAKUM

4.1. PENGUMPULAN DATA

BAB III. Analisa Dan Perhitungan

BAB 3 METODA PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM DRAINASE

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 5 SPESIFIKASI BANGUNAN IPAL DAN PERALATAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

VOLUME. A. Instalasi Air Jl. Masamba Affair/Jl. A. Baso Rahim 1 Pengadaan Pipa PVC S. 12,5 Ø2" M' Pemasangan Pipa PVC Ø2" 500.

PENINGKATAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN PINARAS

Desain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap Di Kecamatan Alas 8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU LAPORAN AKHIR VIII - 1

PERENCANAAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI AIR KEMASAN (STUDI KASUS : INDUSTRI AIR KEMASAN XYZ)

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SULUUN SATU KECAMATAN SULUUN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH


PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

Culvert and precast product. ISO 9001:2008 / SNI ISO Certificate No.: 51533

KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN

BAB VII PERHITUNGAN STRUKTUR DAN JARINGAN TRANSMISI

KATA PENGANTAR. Bandung, Desember 2012 Kepala Pusat Litbang Sumber Daya Air. Ir. Bambang Hargono, Dipl. HE, M.Eng NIP:

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

Gambar 2.1.Komponen Drainase Sistem Polder yang Ideal

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN LITERATUR. padi dan sebagainya. Di daerah daerah terpencil, misalnya terbuat dari bambu

Belanja Bahan Baku Bangunan R I N C I A N SATUAN A B C D E F G H I J K F01

METODE PEKERJAAN BORE PILE

PENENTUAN LOKASI (Route Location)

Transkripsi:

BAB IV RANCANGAN RESERVOIR DAN PERLENGKAPAN PIPA 4.1. Umum Pipa merupakan komponen utama dalam perencanaan sistem distribusi 60 sampai 80 % biaya adalah untuk belanja pipa. Komponen lain yang merupakan penunjang sistem distribusi adalah : c. Reservoir d. Sistem Perpompaan e. Meter Air f. Jembatan Pipa g. Penyeberangan Pipa h. Pertemuan pipa dan Penahan Pipa (Trust Block) Rancangan dari komponen komponen ini mengikutii kriteria tertentu yang di peroleh secara empiris. 4.2. Reservoir Volume reservoir di rencanakan seperti tertulis pada bab 3.5. sedangkan rancangan konstruksinya secara umum adalah sebagai berikut: 4.2.1. Pilihan Bahan Konstruksi Reservoir dapat terbuat dari : Beton Baja Plat Fiber Glass (Glass Fiber reinforced Resin) Kayu 1

Pemilihan jenis konstruksi ini ditententukan pada umur teknis yang dikehendaki, kemudahan konstruksi dan tingkat korosivitas tanah. 4.2.2. Rancangan Umum Reservoir pada umumnya dilengkapi dengan sistem pipa masuk (pipa inlet) dan pipa keluar (outlet), reservoir juga harus dirancang dengan pipa penguras sedemikian rupa sehingga sehingga memudahkan pengurasan lumpur yang tersisa di bagian bawah reservoir. Selain itu reservoir juga dilengkapi dengan overflow atau peluap apabila air yang masuk kedalam reservoir terlalu banyak. Disekitar reservoir juga harus dibuat suatu sistem drainase (pematusan) sehingga sekeliling reservoir harus dalam keadaan kering. Reservoir harus dalam keadaan tertutup untuk mencegah kontaminasi dengan lubang udara supaya air selalu dalam keadaan aerobik. Reservoir dapat berupa reservoir menara dan reservoir diatas tanah. Tujuan dari pembuatan reservoir menara adalah untuk mendapatkan ketinggian yang cukup untuk pengaliran air kedaerah pelayanan. Teoritis pengaliran secara gravitasi lebih baik dari pada pengaliran dengan pompa karena Tekanan awal akan tetap untuk berbagai variasi debit yang dialiran. Tetapi untuk alasan praktis dan konstruksi maka reservoir menara sudah jarang dibangun lagi di Indonesia. 4.2.3. Reservoir Beton Reservoir Beton umum dipakai untuk reservoir dengan volume yang besar. Dibuat dalam 2 kompartemen sehingga pada waktu pengurasan reservoir masih dapat beroperasi. Untuk memberi kesan jernih dinding reservoir adajuga yang di lapisi dengan porselen. 2

Gambar 4.1.Reservoir Beton dengan Pompa 3

Gambar 4.1.Reservoir Beton Gravitasi 4

4.2.4. Reservoir Baja, Fiber Glass `dan Kayu Reservoir baja fiber glass dan kayu umumnya dibuat dalam volume kecil dan dan umumnya dibuat dalam bentuk bulat. Hal ini disebabkan karena bahan baja maupun glass fiber reinforced resin umumnya tegangan tariknya lebih kuat. Reservoir jenis ini cocok untuk daerah yang terpencil karena pembangunannya lebih mudah dari beton tetapi mempunyai umur teknis yang lebih pendek karena lebih mudah terkena karat (korofis). Gambar 4.2. Reservoir Baja 5

4.3. Sistem Perpompaan Pompa distribusi bersumber pada reservoir dan bekerja dalam suatu rangkaian sistem pompa yang terdiri dari 3 sampai 5 pompa dengan kapasitas yang sama. Pompa dioperasikan sesuai dengan kebutuhan airnya, pada saat debit puncak air dioperasikan lebih banyak 2 sampai 4 sedangkan dalam keadaan bebutuhan minimum pompa dioperasikan 1 atau 2 buah. Dalam rangkaian pompa selalu ada pompa yang standby atau istirahat. Sebuah pompa harus dilengkapi dengan : Inlet : Saringan inlet Footvalve (untuk pompa yang diletakkan diatas) Outlet Check valve Valve Manometer Air Valve Flexible joint Perpipaan inlet dan outlet di pompa dapat direncanakan dengan kecepatan aliran sampai 2,5 m/dt. Pipa header yang merupakan pengumpulan aliran dari suatu rangkaian pompa direncanakan dengan kecepatan 1,5 m/dt dan dihubungkan dengan pompa dengan cara tidak tegak lurus, hal ini untuk mengurangi kehilangan tekanan yang besar sepanjang pipa. Pada pompa yang berada diatas supaya tidak terjadi kavitasi tinggi pipa hisap maksimum adalah 4 m. 6

Gambar 4.3. Sistem Pompa dengan posisi diatas (negative suction head) 7

Gambar 4.4. Sistem Pompa dengan posisi dibawah (positive suction head) 8

4.4. Meter Air Meter air dipasang setelah pompa atau outlet gravitasi dan pada zone pelayanan. Untuk mendapat hasil pengukuran yang baik harus meter air terhindar dari turbulensi air dalam pipa. Sistem perpipaan meter air harus dipasang sedemikian rupa sehingga apabila ada perbaikan meter aliran air tidak boleh terganggu. B A 5 A 3 4 2 1 DENAH BAK METER KETERANGAN No 1 Meter Air 2 Check Valve 3 Flange Spigot 4 Gate Valve 5 Bend 90 6 Tee All Flange 6 Gambar 4.5. Meter Air Induk 9

P I P A S T E E L Ø 2 0 0 m m 1 2 / 1 2 K L A I M B E S I 1 0 /1 0 A I R V A L V E J E R U J I B E S I Ø 1 0 m m 1 2 /1 2 T H R U S T B L O C K G IB O U L T 4.5. Jembatan Pipa Jembatan pipa dibuat apabila pipa melintas sungai atau saluran. Pipa dibuat diatas muka banjir tahun sehingga tidak hanyut pada debit hujan tahunan sampai 25 tahunan. Jembatan pipa dilengkapi dengan : Penguras Pentil Udara Penyangga pipa Rangka jembatan Untuk daerah rawa dimana kayu banyak dan beton sulit dibangun jembatan pipa dapat dibuat dari kayu. Gambar 4.6. Typikal Jembatan Pipa Gambar 4.6. Typikal Jembatan Pipa Kayu 10

Gambar 4.6. Typikal Jembatan Pipa Gantung B C Gambar 4.6. Typikal Penyebrangan Pipa Menggantung di jembatan 11

4.6. Penyeberangan Pipa Pada waktu pipa menyeberang jalan raya atau gorong gorong rancangan khusus harus di terapkan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kebocoran pipa sewaktu pipa melintas jalan tersebut. Pada saat penyeberangan pipa harus dilindungi dengan sebuah selubung pipa yang lebih besar atau dengan perkerasan beton. Typikal pemasangan pipa ini dapat dilihat pada gambar 4.7. GALIAN MEMOTONG JALAN UTAMA GALIAN MEMOTONG JALAN LINGKUNGAN Gambar 4.7. Pemasangan Penyeberangan Pipa Pada di Jalan 12

L IH A T T Y P IC A L P E N A N A M A N P IP A T A N A H U R U G PLAT BETON 1 :2 :3 B U IS B E T O N P LAT BETO N 1 :2 :3, P=Ø OD 1+200 2 0 2 0 ( A IR L IM B A H A T A U D R A I N A S E ) N O T T O S C A L E Ø 8-2 0 Ø 1 0-2 0 2 5 1 5 6 0 T H R U S T B L O C K T H R U S T B L O C K T A N A H D IP A D A T K A N P = W + 1 0 0, B = T = Ø P IP A + 2 0 A L T E R N A T IF S E L U B U N G P A S. B E T O N A N G K E R B A U T Ø 1 0 K L E M D A R I P L A T S T R IP 5 0 x 3 m m D A S A R S A L U R A N B E N D 4 5 T Y P E S 2, S 3, S 4, S 5 S A L U R A N D R A I N A S E W W + 1 0 0 N O T T O S C A L E B E N D 4 5 1 0 T A N A H D IP A D A T K A N H 2 B E N D 4 5 K L E M D A R I P L A T S T R IP 5 0 x 3 m m A N G K E R B A U T Ø 1 0 P A S A K D A R I K A Y U A L T E R N A T I F P IP A S E L U B U N G (G S ), P A N J A N G W + 1 0 0, Ø = (1. 5-2 ) x Ø P IP A P IP A A I R B B E R S IH A A G O R O N G - G O R O N G, Ø O D 1 P E N Y E B R A N G A N P IP A M E L A L U I G O R O N G -G O R O N G P E N Y E B R A N G A N P I P A M E L A L U I S A L U R A N B E S A R Gambar 4.7. Pemasangan Pipa Pada Saluran dan Gorong Gorong 4.7. Pertemuan pipa dan Penahan Pipa (Trust Block) Penyambungan pipa atau junction merupakan rangkaian antara pipa dan perlengkapan pipa dirancang sedemikian rupa disesuaikan dengan: Kondisi jalan atau lokasi tempat pertemuan itu akan dipasang Jenis dan diamater pipa yang akan dipertemukan Contoh dari junction pipa dapat dilihat pada gambar 4.8. 13

NODE 8 Ø0mm NO. ACCESSORIES SIMBOL BAHAN (Ø mm) JUMLAH 1. TEE ALL SOCKET 0 x 100 0 x 75 1 1 2. GATE VALVE 100 75 2 1 Ø100mm 3. FLANGE SOCKET 100 75 4 2 EXPOSE GIP Ø100mm 4. 5. 6. REDUSER CROSSING BOX STREET STEEL - 0 x 100 200 0-1 16 M 16 M 3 NODE 9 EXPOSE GIPØ100mm NO. 1. 2. ACCESSORIES TEE ALL SOCKET GATE VALVE SIMBOL BAHAN (Ø mm) 100 x 100 JUMLAH 2 1 2 HU m3 3. GIBOLT JOINT 100 1 2 4. DOP 2 5. HU m3 FIBER - 1 PELABUHAN 6. METER INDUK 2 NODE 5 & 7 NO. ACCESSORIES SIMBOL BAHAN (Ø mm) JUMLAH 1. TEE ALL SOCKET 100 x x 1 x 2 2 x 2 Ø100mm Ø75mm 2. GATE VALVE 75 3 x 2 1 x 2 3. FLANGE SOCKET 75 2 x 2 6 x 2 Ømm 4. REDUCER 100 x 75 1 x 2 5. CROSSING STEEL 75 100 16 m x 2 16 m x 2 Ømm 6. 7. DOP BOX STREET - - 3 x 2 4 x 2 NODE 6, 10 & 11 HU m3 NO. ACCESSORIES SIMBOL BAHAN (Ø mm) JUMLAH 1. TEE ALL SOCKET 75 x 1 x 3 2. GATE VALVE 1 x 1 3. FLANGE SOCKET 75 2 x 3 4. METER INDUK 1 x 3 Ømm 5. GIBOLT JOINT 1 x 3 6. DOP 75 1 x 3 7. HU m3 FIBER - 1 x 3 Gambar 4.8. Contoh Detail junction 14

Ø Untuk menahan pipa dari tekanan air yang ada didalamnya perlud dirancang suatu penahan atau trust block. Penahan ini dipasang pada pertemuan pipa dan pada tikungan supaya sambungan tidak bocor. Banyak kasus dilapangan dimana putusnya pipa dan bocornya pipa disebabkan tidak memadainya penahan. Adapun tipikal penahan pipa ini dapat dilihat pada gambar 4.9. THRUSTBLOCKBEND TYPEI TYPE II UNTUK SEPANJANGJALUR PIPA TRANSMISI DISTRIBUSI UNTUK PENYEBRANGANPIPATYPE B PENYEBRANGANPIPATYPE B (TANPA KLEM) (THRUST BLOCK DENGANKLEM) JEMBATANPIPA TYPE D,E,F,GDANH Ø 25 25 90 L L 30 45 L L Ø Ø 45 POTONGANC-C Ø Gambar 4.9. Tipikal Penahan (Trust Block) di Tikungan

THRUST BLOCKCAP &TEE 45 Ø 20 POTONGANA-A 45 POTONGANB-B Ø 20 45 Ø Ø Gambar 4.10. Tipikal Penahan (Trust Block) di Pertemuan Pipa 16