Novrianti Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN JEEE Vol. 6 No. 1 Novrianti, Mursyidah, Teguh

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

STUDI LABORATORIUM PENGARUH PENAMBAHAN LIGNOSULFONATE PADA COMPRESSIVE STRENGTH DAN THICKENING TIME PADA SEMEN PEMBORAN KELAS G

DAFTAR ISI. HALAMAN JJUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... RINGKASAN... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

PENGARUH PERTUKARAN ION TERHADAP FLY ASH UNTUK MEMBUAT ADITIF OIL WELL CEMENT DARI SEMEN TIPE A. Rahmat Hidayat 1 dan M.Nasikin 2.

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

PENGARUH PEMANFAATAN ABU KERAK BOILER CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN (ADMIXTURE) SEMEN TERHADAP KUATTEKAN MORTAR

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PEMANFAATAN ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN PADA BETON MUTU NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan konstruksi dengan sifat-sifat yang ada di dalamnya seperti. plastisitas serta kekuatan geser dari tanah tersebut.

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

Dinamika TEKNIK SIPIL/Vol.13/ No. 1/ Januari 2013/Iqbal Fahmi Amrulloh/ Halaman : 1-6 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan cetakan pasir dan pencampuran abu sekam padi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer agar dapat

ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS GELAS SERTA ANALISIS KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS ARANG BRIKET

KETAHANAN DI LINGKUNGAN ASAM, KUAT TEKAN DAN PENYUSUTAN BETON DENGAN 100% FLY ASH PADA JANGKA PANJANG

PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT GUNA MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PERAWATAN DAN UMUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER BERBASIS ABU TERBANG


PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Optimasi Injeksi Demulsifier Sebagai Respon Terhadap Proses Acidizing

I. PENDAHULUAN. Pembangunan infrastruktur di tiap-tiap wilayah semakin meningkat, seiring dengan

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN MIX DESIGN MENGGUNAKAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

Laksmi Irianti dan Eddy Purwanto 2. Abstrak

STUDI LABORATORIUM MATERIAL LIMBAH PANASBUMI DAN LIMBAH PENGGILINGAN BERAS UNTUK MENINGKATAN KEKUATAN DINDING LUBANG BOR

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

PENGARUH PEMBAKARAN SAMPAI DENGAN TEMPERATUR 400 C TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH FLY ASH DAN SERBUK BATU GAMPING

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

Agrium, April 2011 Volume 16 No 3

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membangun suatu jalan, tanah dasar merupakan bagian yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. A. Karakteristik Tanah Lempung

PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT DAUR ULANG BETON KEDALAM CAMPURAN BETON K 175 (PENELITIAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN ABU KULIT KOPI TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON

Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat

ANALISA BOND INDEX DALAM PENILAIAN HASIL PENYEMENAN (CEMENTING) PRODUCTION ZONE PADA SUMUR RNT-X LAPANGAN RANTAU PT PERTAMINA EP FIELD RANTAU, ACEH

PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE

PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

MANFAAT LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA Alisastromijoyo, ST, MT

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II STUDI PUSTAKA

PERBANDINGAN KINERJA BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

Sukolilo Surabaya, Telp , ABSTRAK

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

PRESENTASI SEMINAR SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT

STUDI AWAL PEMBUATAN HIGH VOLUME LIGHT WEIGHT SIDOARJO MUD CONCRETE BRICK

KUALITAS BRIKET ARANG DARI KOMBINASI KAYU BAKAU

KINERJA EXPANDING ADDITIVE BARU UNTUK MENINGKATKAN SHEAR BOND STRENGTH (Sb) SEMEN PADA KONDISI HTHP

PENGARUH SULFAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI BUBUK KACA SUBSTITUSI SEBAGIAN SEMEN DENGAN w/c 0,60 DAN 0,65

PEMANFAATAN LIMBAH ABU SEKAM PADI MENJADI NATRIUM SILIKAT

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA

PENGARUH PERSEN MASSA HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkatnya suatu proses produksi dapat berpengaruh juga akan

PEMANFAATAN LIMBAH KARBIT UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH LEMPUNG DESA COT SEUNONG (172G)

SIFAT FISIK DAN KEKUATAN BENDINGPADA KOMPOSIT FELDSPAR-KAOLINE CLAY

STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC

Penambahan Abu Ampas Tebu (AAT) dan Limbah Boma Bisma Indra (BBI) untuk Pembuatan Paving Block

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

Keywords: Acid, Cement, Peat Water, Rice Husk Ash, Resistance.

BAB 3 METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN PECAHAN KACA (BELING) SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BETON

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia Teknik Sipil, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan

PENGGUNAAN TERAK NIKEL SEBAGAI AGREGAT PADA BETON MUTU TINGGI

PEMANFAATAN CANGKANG KELAPA SAWIT DAN LIMBAH KELAPA SAWIT (SLUDGE) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOBRIKET ARANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.

ISBN

PENGARUH BAHAN AKTIVATOR PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

ANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG

Transkripsi:

JEEE Vol. 5 No. 1 Novrianti Studi Laboratorium Pengaruh Nanocomposite Nanosilika dan Arang Cangkang Kelapa Sawit Dengan Variasi Temperatur Pemanasan Terhadap Free Water dan Kekuatan Semen Pemboran Novrianti Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau Abstrak Semen merupakan salah satu parameter penting dalam proses pemboran. Parameter keberhasilan penyemenan sumur migas antara lain adalah apabila nilai free water, compressive strength (CS) dan shear bond strength (SBS) telah sesuai dengan standar penyemenan American Petroleum Association (API). Menurut API Nilai Free water maksimal adalah 3.5 ml, nilai Compressive strength minimum yang direkomendasikan oleh API untuk dapat melanjutkan operasi pemboran adalah 500 Psi sedangkan shear bond strength lebih dari 100 psi. Beberapa additive telah dipergunakan untuk meningkatkan kekuatan semen. Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh nanocomposite antara additive nano silika dan arang cangkang kelapa sawit yang dipanaskan dengan variasi temperature terhadap nilai free water, compressive strength (CS) dan shear bond strength (SBS) semen pemboran. Eksperimen ini menggunakan konsentrasi arang cangkang kelapa sawit dengan variasi temperature pemanasan 400 0 C, 500 0 C, 600 0 C, 700 0 C, 800 0 C dan 900 0 C sebesar 3% by weight on cement dengan tambahan nano silika sebesar 0,019%. Setelah suspense semen selesai dibuat, free water ditentukan dengan menggunakan gelas ukur yang diisi oleh suspensi semen sebanyak 250 ml. Mendiamkan selama 2 jam sehingga terjadi air bebas pada bagian atas gelas ukur. Sedangkan untuk compressive strength (CS) dan shear bond strength (SBS) suspense semen dituangkan kedalam cetakan dan dikeringkan selama 24 jam dan setelah kering maka sampel akan diuji pembebanan dengan menggunakan alat hydraulic Press. Uji pembebanan ini dilakukan sampai sample pecah. Tekanan pada saat sample pecah dicatat sebagai data pembebanan maksimum untuk menentukan compressive strength (CS) dan shear bond strength (SBS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai free water, compressive strenght dan shear bond strenght maksimum diperoleh pada saat arang cangkang kelapa sawit dipanaskan pada temperature 700 0 C. Nilai free water yang diperoleh adalah 3.2 ml, compressive strength yang diperoleh adalah 1433.01 Psi dan shearbond strength 163.45 Psi. Kata Kunci: Free Water, Compressive Strenght, Shear Bond Strenght, Nanocomposite, Cangkang Kelapa Sawit Abstract Cement is one of the important parameter in the drilling process. The success of cementing oil and gas wells, among others, if the value of free water, compressive strength (CS) and shear bond strength (SBS) complies with the standards cementing American Petroleum Association (API). The recommended maximum free water by API is 3.5 ml, minimum compressive strength to conduct cementing process is 500 Psi, and the shear bond strength is greater than 100 Psi. Some additives were used to increase the strength of cement. This study was conducted to determine the effect of nano-composite among nanosilica additive and palm-shell charcoal that heated by variety heating temperature to free water, compressive strength and shear bond strength value of drilling cement. This experiment using palm-shell charcoal concentration with variety of heating temperature; 400 0 C, 500 0 C, 600 0 C, 700 0 C, 800 0 C, and 900 0 C in the amount of 3% by weight on cement with addition nano-silica in the amount of 0.019%. After the cement suspension is complete, free water is determined using the measuring cup filled with cement suspension of 250 ml. Silence for 2 hours resulting in the free water at the top of the measuring cup. As for compressive strength (CS) and shear bond strength (SBS), the suspension is poured to the mold and be dried for 24 hours. Then, the sample was ready to use for the experiment using hydraulic press. The load test was conducted till the sample is cracked. The pressure when the sample was crashed as the maximum load data to determine compressive strength (CS) and shear bond strength (SBS). The result showed the maximum of free water, the maximum compressive strength and shear bond strength values was obtained when the palm-shell charcoal was heated at temperature 700 0 C. The result for free water is 3.2 ml, compressive strength is 1433.01 Psi and shear bond strength 163.45 Psi. Keywords: Free Water, Compressive Strenght, Shear Bond Strenght, Nanocomposite, Palm Shell Carbon Corresponding Author e-mail address: novrianti@eng.uir.ac.id 21

PENDAHULUAN Pada umumnya operasi penyemenan bertujuan untuk melekatkan casing pada dinding lubang sumur, melindungi casing dari masalah-masalah mekanis sewaktu operasi pemboran berlangsung (seperti getaran), melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat korosi dan untuk sebagai pemisah antar lapisan formasi di belakang casing (Burgoyne, 1986). Agar dapat menyokong casing dan rangkaian peralatan yang berada di permukaan lainnya serta menahan tekanan formasi maka nilai free water, compressive strength dan shear bond strength semen yang dihasilkan pada proses penyemenan harus sesuai dengan standard API. Apabila harga free water ini terlalu besar melebihi batas air maksimum maka akan terjadi pori-pori pada semen. Ini akan mengakibatkan semen mempunyai permeabilitas besar sehingga dapat menyebabkan kontak fluida antara formasi dengan annulus dan strength semen berkurang. Compressive strength minimum yang direkomendasikan oleh API untuk dapat melanjutkan operasi pemboran adalah 500 Psi sedangkan shear bond strength lebih dari 100 psi. Compressive strength didefinisikan sebagai kekuatan semen dalam menahan tekanan yang berasal dari formasi dan casing atau menahan tekanan pada arah horizontal sedangkan shear bond strength didefinisikan sebagai kekuatan semen dalam menahan berat casing atau menahan tekanan pada arah vertikal. Dalam beberapa tahun terakhir upaya-upaya besar telah dilakukan untuk meningkatkan kekuatan semen pemboran dengan tambahan material yang bersifat pozzolanik (additive) pada semen bersama sama dengan tambahan bahan kimiawi pada campuran bubur semen. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan penelitian dan percobaan menggunakan partikel nanosilica (SiO2), Oksida besi (Fe2O3), dan aluminium oksida (Al2O3) telah banyak digunakan untuk meningkatkan strength dan mengurangi filtration loss pada saat operasi penyemenan.(v. Ershadi, 2011). Menurut ASTM C618-93 bahan additive yang mempunyai komposisi kimia silica oksida (SiO2), Oksida besi (Fe2O3), dan aluminium oksida (Al2O3) lebih tinggi dari 70% dapat dimanfaatkan sebagai bahan additive. Pozzolan yang terbentuk dari material seperti aluminium dan silika yang bereaksi dengan kalsium hidroksida (CaOH) dapat membentuk masa padat dengan ikatan yang keras dan tidak dapat larut di dalam air. Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar kedua di dunia. Cangkang kelapa sawit memiliki kadar silika sekitar 92% (Nurhayati et al., 2005). Hal ini mengindikasikan bahwa cangkang kelapa sawit dapat menjadi material pozzolanik. Material pozzolan dapat bereaksi dan menambah compressive strength semen (Nelsson, 1990). Sysca (2015) melakukan penelitian dengan menggunakan karbon cangkang kelapa sawit untuk menentukan kekuatan semen dan menyimpulkan bahwa persentase yang optimum dalam meningkatkan kekuatan semen yaitu 3% by weight on cement. Penelitian dari Patcharin Worathanakul et al. (2009) menyimpulkan bahwa kadar silika dapat ditingkatkan dengan proses pemanasan. Menurut Hawley (1999) proses pemurnian arang terjadi pada temperature 500 0 C. Kadar karbon meningkat mencapai 90%. Namun pemanasan diatas temperatur 700 C, hanya menghasilkan gas hidrogen. Nanosilika (nano-sio2) adalah silika yang sangat halus dan telah digunakan sebagai campuran semen baik di ladang minyak maupun dalam industri konstruksi dan teknik sipil. Karena sifatnya sangat halus dan material pozzolanik reaktivitas tinggi, nanosilika telah digunakan untuk meningkatkan 22

impermeabilitas suspensi dan sifat mekanik material mengeras. Dengan partikel silika yang sangat halus dalam semen matriks, porositas dan permeabilitas secara signifikan menurun dan compressive strength meningkat, tentunya dengan penambahan nanosilika yang tepat kedalam suspensi semen. Nanosilika merupakan material pozzolanik yang sangat efektif, karena terdiri dari partikel-partikel yang sangat halus, sekitar 1000 kali lebih kecil dari rata-rata partikel semen, hal ini memungkinkan nanosilika dapat menjadi additive yang sangat baik untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan semen. Penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan additive nanosilika dan arang cangkang kelapa sawit yang dipanaskan pada temperature berbeda beda untuk menentukan pengaruh nanosilika dan arang cangkang kelapa sawit terhadap nilai maksimum compressive strength dan shear bond strength semen pemboran. METODE PENELITIAN Persiapan peralatan dan bahan pengujian merupakan proses awal yang dilakukan sebelum penelitian dimulai, dilanjutkan dengan pengujian basic cement slurry sesuai standard American Petroleum Institute, lalu menguji pengaruh penambahan gabungan antara nanosilika dengan additive cangkang kelapa sawit yang dipanaskan dengan temperatur pemanasan berbeda - beda terhadap strength semen pemboran. Bahan utama yang disiapkan sebelum melakukan penelitian adalah semen pemboran dengan klasifikasi API kelas G produksi PT. Holcim, nanosilika dan cangkang kelapa sawit sebagai additive. Nanosilika (nano-sio2) yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 0.019% yang memiliki karakteristik seperti terlihat pada tabel 1. Karbon cangkang kelapa sawit yang digunakan merupakan karbon cangkang kelapa sawit produksi CV. Berkat Jaya dari wilayah Sampit Kalimantan Tengah sebanyak 3 kilo gram. Karbon cangkang kelapa sawit yang telah ada kemudian dihaluskan menggunakan blender dan disaring menggunakan sieve analysis dengan ukuran 200 mesh. Sieve analysis yang digunakan adalah alat yang terdapat di Laboratorium Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau. Komposisi kimia yang terdapat pada karbon cangkang sawit dapat dilhat pada table 2. Tabel 1. Karakteristik Nano-SiO2 Densitas 2.17-2.66 gr/cm 3 Melting point ± 1700 0 C Boiling point 2230 0 C Warna Putih Ukuran Partikel 10-20 nanometer Bulk Density 0.011 gr/ml Tabel 2. Komposisi Kimia Karbon Cangkang Kelapa Sawit Senyawa Kimia Persentase (%) MgO 4.9 Al2O3 2.2 SiO2 30.1 P2O5 19.6 23

SO3 3.28 K2O 17.5 CaO 14.6 Fe2O3 5.08 CuO 0.388 ZnO 2.30 Cangkang kelapa sawit yang sudah disaring dipanaskan pada temperatur pemanasan yang berbeda beda yaitu 400 0 C,500 C, 600 C, 700 C, 800 C dan 900 C dengan menggunakan oven furnace. Pembuatan suspense semen dilakukan dengan cara mencampurkan semen, air, bentonie, Cacl2, 0,019% nanosilica dan 3% by weight on cement karbon cangkang kelapa sawit dengan temperatur pemanasan yang berbeda beda yaitu 500 C, 600 C, 700 C, 800 C dan 900 C. Suspense semen dibuat dengan cara memasukkan air terlebih dahulu ke dalam cement mixer. Menyalakan mixer dengan kecepatan rendah (4000 ± 200 rpm) lalu memasukkan semen, additive dan cangkang kelapa sawit, melanjutkan pengadukan dengan kecepatan tinggi (1200 ± 500 rpm) selama 10-15 menit. Terdapat 6 sample yang digunakan dalam penelitian ini seperti yang terdapat pada tabel 3. Pengujian free water suspensi semen menggunakan gelas ukur, kemudian mengisi gelas ukur tersebut dengan suspensi semen sebanyak 250 ml. Mendiamkan selama 2 jam sehingga terjadi air bebas pada bagian atas gelas ukur. Setelah 2 jam catat berapa volume air bebas yang dihasilkan sebagai freewater. Untuk pengujian compressive strength dan shearbond strength suspense dituangkan kedalam cetakan cetakan kubik dan cetakan silider yang kemudian akan digunakan untuk pengujian compressive strength dan shearbond strength. Tutup cetakan sampel dengan aluminium foil dan kemudian dengan plastik hingga rapat lalu rendam dalam water bath temperature controller pada temperatur 140 F. Diamkan selama 24 jam, setelah 24 jam sampel diangkat dari water bath temperature controller kemudian buka sampel dari cetakan kubik dan silinder. Selanjutnya akan diuji pembebanan dengan menggunakan alat hydraulic press. Uji pembebanan ini dilakukan sampai sample pecah. Tekanan pada saat sample pecah itu dicatat sebagai data pembebanan maksimum untuk menentukan compressive strength dan shear bond strength. Tabel 3. Komposisi Sampel Semen Nama Sample Temperatur Pemanasan ( C) S1 SD + 0,019% Nano-SiO2 + Cangkang Kelapa Sawit 400 C S2 SD + 0,019% Nano-SiO2 + Cangkang Kelapa Sawit 500 C S3 SD + 0,019% Nano-SiO2 + Cangkang Kelapa Sawit 600 C S4 SD + 0,019% Nano-SiO2 + Cangkang Kelapa Sawit 700 C S5 SD + 0,019% Nano-SiO2 + Cangkang Kelapa Sawit 800 C S6 SD + 0,019% Nano-SiO2 + Cangkang Kelapa Sawit 800 C HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh campuran 0,019% nanosilica dengan cangkang kelapa sawit temperatur pemanasan 500 C, 600 C, 700 C, 800 C dan 900 C terhadap free water dapat dilihat pada Gambar 1. 24

Gambar 1. Free Water Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa nilai free water yang sesuai dengan American Petroleum Association (API) adalah sampel 4 yang merupakan campuran antara 0,019% nanosilika dengan cangkang kelapa sawit temperature 700 C. Nilai Free Water untuk arang cangkang sawit dengan temperature pemanasan 700 C adalah 3.2 ml. Gambar 2 menunjukkan pengaruh campuran 0,019% nanosilika dengan cangkang kelapa sawit temperature pemanasan 500 C, 600 C, 700 C, 800 C dan 900 C terhadap nilai compressive strenght Gambar 2. Compressive Strenght Gambar di atas menunjukkan adanya peningkatan compressive strength semen dengan menambahkan nano silika dan additive cangkang kelapa sawit dengan variasi temperatur pemanasan cangkang kelapa sawit. Semen yang ditambahkan nanosilika dan additive cangkang kelapa sawit dengan temperatur 400 C sampai 700 C mengalami peningkatan strength semen setiap kenaikan temperatur pemanasan. 25

Nilai compressive strength pada 400 C sebesar 844,12 Psi, compressive strength pada 500 C sebesar 1041,3 Psi, compressive strength pada 600 C sebesar 1139,01 Psi dan compressive strength pada 700 C sebesar 1433,01 Psi. Pada temperatur pemanasan 800 C dan 900 C, terjadi penurunan nilai compressive strength semen pemboran. Nilai compressive strength pada 800 C sebesar 1165.71 Psi dan compressive strength pada 900 C sebesar 930,11 Psi. Additive cangkang kelapa sawit yang dipanaskan dengan temperatur pemanasan 500 C, mengalami proses pembentukan arang murni, sehingga kadar karbon aktif yang ada di dalam arang cangkang kelapa sawit meningkat 90 %. Meningkatnya karbon aktif yang ada dalam cangkang kelapa sawit, menyebabkan daya ikat karbon terhadap semen semakin besar dan meningkatkan nilai strength semen. Tetapi setelah melewati temperatur optimum pemanasan arang cangkang kelapa sawit nilai compressive strength semen mengalami penurunan, karena temperatur pemanasan di atas 700 C kandungan karbon aktif yang ada di dalam cangkang kelapa sawit mulai berkurang karena adanya gas hydrogen. Gambar 3 menunjukkan pengaruh campuran 0,019% nanosilika dengan cangkang kelapa sawit temperature pemanasan 500 C, 600 C, 700 C, 800 C dan 900 C terhadap nilai shear bond strenght. Gambar 3. Shear Bond Strenght Gambar 3 menunjukkan adanya pengaruh nano silika dan cangkang kelapa sawit terhadap peningkatan shear bond strength semen pemboran. Semen yang ditambahkan additif cangkang kelapa sawit dan 0,019% nano silika dengan temperatur 400 C-700 C mengalami peningkatan shear bond strength sedangkan pada temperatur pemanasan 800 C dan 900 C, terjadi penurunan nilai strength semen. Hal ini menunjukkan bahwa temperature pemanasan 700 C merupakan temperature optimum untuk meningkatkan nilai shear bond strength. Nilai shear bond strength pada temperatur pemanasan cangkang kelapa sawit 400 C adalah 96,28 Psi, Nilai shear bond strength pada tempearur pemanasan 500 C adalah 131,35 Psi, Nilai shear bond strength pada tempearur pemanasan 600 C adalah 139,74 Psi, Nilai shear bond strength pada tempearur pemanasan 700 C adalah 163,45 Psi. Nilai shear bond strength pada temperature pemanasan 800 C dan 900 C mengalami penurunan dimana nilai shear bond strength pada temperature pemanasan adalah 121,81 Psi dan shear bond strength pada temperature pemanasan 900 C adalah 93,23 Psi. 26

KESIMPULAN 1. Nilai free water optimum yang diperoleh dengan penambahan additive 0,019% nanosilika dan cangkang kelapa sawit dengan variasi temperature pemanasan adalah 3.2 ml pada temperatur 700. 2. Nilai compressive strength optimum yang diperoleh dengan penambahan additive 0,019% nanosilika dan cangkang kelapa sawit dengan variasi temperature pemanasan adalah 1433,01 Psi pada temperatur 700. 3. Nilai shear bond strength optimum yang diperoleh dengan menambahkan additive 0,019% nanosilika dan cangkang kelapa sawit dengan variasi temperature pemanasan adalah sebesar sebesar 163,45 Psi pada temperature 700 C DAFTAR PUSTAKA American Petroleum Institute. (2002). API Specification 10A. Specification for well cements and Materials for Well Cementing Twenty-Third Edition. Washington, D.C., USA. Buntoro, Aris and Rubiandini, Rudi. (2001). The Effect Of Neat Magnesium Oxide (MgO) As Expanding Additive With Burning Temperature 1200 O C And 1300 O C On Cement Shear Bond Strength At High Pressure And Temperature. Proceeding of The 5thInaga Annual Scientific Conference And Exhibition.Yogyakarta Burgoyne, Adam T. Jr. (1986). Applied Drilling Engineering. SPE, USA, 1986. 85-103 Ershadi, V., et al. "The effect of nanosilica on cement matrix permeability in oil well to decrease the pollution of receptive environment." Int. J. Environ. Sci. Develop 2 (2011): 128-132. Hawley. (1999). The effect of heating on the manufracture of activated charcoal. Nelson, E. B. (Ed.). (1990). Well cementing. Newnes. Nurhayati, Tjutju., Desviana and Sofyan, Kurnia. (2005). Oil-Palm Shell as the Alternative Raw Material for the Integrated Production of Charcoal with Pyroligneous Acid / Liquid. Pranadipa, Imam. (2010). Utilization of Oil Palm Shell Charcoal As An Extender In Oil Well Cement : 34th Annual Convention And Exhibition, Indonesian Petroleum Association. Ali, Sysca Putri. (2015). Studi Laboratorium penggunaan additive komposit nanosilika dan cangkang kelapa sawit untuk meningkatkan strength semen pemboran. Tugas Akhir. Universitas Islam Riau. Siregar, Efrando. (2012). Studi Pemanfaatan Limbah Abu Sekam Padi Dan Arang Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Light Weight Additive Untuk Meningkatkan Strength Semen Pemboran. Universitas Islam Riau, Pekanbaru. Subiyanto, Bambang., Basri, Hasan., Sari, Linda N., Triastuti, Rosalita, Yetvi. (2007). Komponen Kimia Cangkang Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis). LIPI, Cibinong. Worathanakul, Patcharin., Payubnop, Wisaroot and Muangpet, Akhapon. (2009). Characterization for Post-treatment Effect of Bagasse Ash for Silica Extraction. World Academy of Science, Engineering and Technology. 27