BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga permainan yang memasyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Memasyarakatnya permainan sepakbola di Indonesia ditandai dengan munculnya Lembaga Pendidikan Sepakbola, Sekolah Sepakbola atau Puslat di berbagai daerah. Maraknya Lembaga Pendidikan sepakbola (LPSB), Sekolah Sepakbola (SSB) atau Pusat Latihan (Puslat) di berbagai daerah merupakan wahana untuk membina dan melatih anak-anak usia muda yang memiliki bakat bermain sepakbola. Pembinaan dan pelatihan yang dilakukan sejak usia muda merupakan usaha untuk mencetak pemain-pemain sepakbola yang terampil dan diharapkan ke depannya menjadi pemain sepakbola yang profesional dan mampu berprestasi. Bagian yang paling mendasar yang harus dikuasai untuk dapat bermain sepakbola dengan baik adalah penguasaan teknik dasar sepakbola. Hal ini merupakan langkah awal untuk dapat bermain sepakbola selain melatih faktor fisik, taktik dan mental. Soekatamsi (2000: 11) bahwa, dari kelengkapan pokok tersebut yang paling fundamental sebagai dasar bermain sepakbola, adalah teknik dasar dan keterampilan bermain yang lebih dahulu. Pernyataan di atas menunjukkan bahwa menguasai teknik dasar sepakbola adalah sangat penting dan harus dilatih. SSB Putra Jambangan Sragen merupakan Sekolah sepakbola yang sampai saat ini masih aktif melaksanakan pelatihan dan merupakan sekolah sepakbola yang mempunyai tujuan untuk membina, mendidik dan melatih anak-anak sejak usia dini. SSB Putra Jambangan Sragen melatih pemain-pemain pemula dari berbagai kelompok umur, yaitu kelompok umur 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun, namun SSB Putra Jambangan Sragen jarang mengikuti pertandingan antara sekolah sepakbola. SSB Putra Jambangan belum menghasilkan prestasi 1
2 yang membanggakan, sehingga perlu evaluasi dari berbagai aspek, baik atlit, pelatih, latihan, metode latihan, sumber dana dan lain sebagainya. Latihan adalah salah satu faktor terpenting yang harus dilakukan secara sistematis dan terprogram untuk mencapai prestasi yang tinggi. Aspek-aspek yang mendukung pencapaian prestasi sepakbola, baik fisik, teknik, taktik dan mental harus ditingkatkan. Sebagai langkah awal dalam pelatihan sepakbola bagi pemain pemula yaitu latihan teknik dasar bermain sepakbola. Teknik dasar bermain yang harus dikuasai dalam permainan sepakbola antara lain adalah menendang bola, menyundul bola, menggiring bola, melempar bola dan sebagainya. Kemampuan seorang pemain sepakbola menguasai teknik dasar bermain sepakbola dapat mendukung penampilannya dalam bermain sepakbola baik secara individu maupun secara kolektif. Pentingnya peranan penguasaan teknik dasar bermain sepakbola, maka bagi para pemain pemula harus dilatih secara sistematis dan terprogram untuk mencapai prestasi yang tinggi. Menendang bola atau passing merupakan salah satu teknik dasar bermain sepakbola yang paling sering dilakukan dalam permainan sepakbola. Hampir seluruh permainan sepakbola dilakukan dengan passing. Passing dalam permainan sepakbola berfungsi untuk menghubungkan pemain satu dengan pemain lainnya dalam usaha melakukan serangan dan mencetak gol ke gawang lawan. Melakukan passing dengan baik dan tepat pada sasaran bagi siswa pemula bukan merupakan hal yang mudah, dalam teknik passing sepakbola ada dua jenis, yaitu passing bola bawah dan passing atas. Setalah saya mengamati latihan di SSB Putra Jambangan, dalam melakukan latihan passing, passing atas sering kali di lakukan di bandingkan dengan passing bola bawah, sehingga passing bawah sering kali tidak dilatih. dampaknya pada saat melakukan passing bola bawah siswa pemula sering kali tidak tepat pada sasaran yang diinginkan (teman seregunya) dalam melakukan passing, seperti bolanya melenceng dari sasaran, bola tidak sampai sasaran, sehingga bola tersebut mudah direbut oleh lawan. termasuk pada siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen. Passing bola bawah adalah merupakan teknik menendang bola dengan menggunakan kaki, bola
3 mendatar dan menyusur tanah agar mudah dikontrol atau dikuasai oleh teman seregunya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan passing bola bawah sepakbola bagi pemain pemula harus dilakukan latihan secara sistematis dan kontinyu serta diterapkan metode latihan yang tepat. Banyaknya metode latihan yang dapat diterapkan dalam olahraga prestasi, menuntut seorang pelatih harus selalu mengembangkan pengetahuannya. Seorang pelatih harus mampu menerapkan bebagai macam metode latihan menurut kebutuhan, sehingga latihan yang dilaksanakan tidak monoton. Selain itu, dalam menerapkan metode latihan harus disesuaikan dengan atlit yang dilatih, terlebih lagi untuk atlit pemula. Demikian halnya untuk meningkatkan kemampuan passing bola bawah siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen. Saya melihat latihan passing bola bawah siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen jarang dilakukan secara latihan individu, latihan individu yaitu; latihan yang hanya menitik beratkan bantuan dan bimbingan pelatih untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya tanpa adanya bantuan teman. Melalui latihan individu dengan menggunakan media dinding dan alat bantu diharapkan para siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen memiliki keterampilan passing sepakbola yang baik. Latihan passing juga bisa dilakukan secara berpasangan, latihan ini sering dilakukan di SSB pada umumnya seperti di SSB Putra Jambangan. Latihan berpasangan yaitu; latihan yang dilakukan dua orang anak secara bergantian, melalui latihan dengan berpasangan siswa bisa saling mengoreksi dan siswa tidak mudah merasa jenuh karena bisa berganti-ganti pasangan. Latihan dengan berpasangan bisa dilakukan dengan berbagai macam variasi, seperti; menendang bola dengan bagian dalam kaki kanan, menerima bola dengan kaki kiri secara bergantian, melakukan passing tanpa melakukan control, dan lain sebagainya. Melalui latihan passing yang dilakukan secara berpasangan, diharapkan siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen mampu menguasai teknik passing yang baik dan tepat. Metode latihan individu dan metode latihan berpasangan merupakan metode latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan passing dalam permainan sepakbola. Dari kedua metode latihan tersebut memiliki cara
4 latihan yang berbeda. Masing-masing metode latihan tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga belum diketahui metode latihan mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan passing dalam permainan sepakbola. Untuk mengetahui pengaruh metode latihan individu dan berpasangan, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul, Perbedaan Pengaruh Latihan Individu dan Berpasangan terhadap Kemampuan Passing bola bawah Sepakbola pada Siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen Usia 12-14 tahun B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Kemampuan passing bola bawah siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen usia 12-14 tahun hanya beberapa persen saja yang menunjukkan keberhasilan. 2. Pengaruh metode latihan individu terhadap kemampuan passing bola bawah dalam sepakbola belum diketahui. 3. Pengaruh metode latihan berpasangan terhadap kemampuan passing bola bawah dalam sepakbola belum diketahui. 4. Pengaruh metode latihan individu dan berpasangan belum diketahui. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari penafsiran yang salah dalam penelitian ini, masalah penelitian dibatasi sebagai berikut: 1. Kemampuan passing bola bawah siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen usia 12-14 tahun hanya beberapa persen saja yang menunjukkan keberhasilan. 2. Metode latihan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan passing bola bawah dalam sepakbola siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen usia 12-14 tahun.
5 3. Pengaruh metode latihan individu terhadap kemampuan passing bola bawah dalam sepakbola belum diketahui. 4. Pengaruh metode latihan berpasangan terhadap kemampuan passing bola bawah dalam sepakbola belum diketahui. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan pengaruh metode latihan individu dan metode latihan berpasangan terhadap kemampuan passing bola bawah sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen usia 12-14 tahun? 2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara metode latihan individu dan metode latihan berpasangan terhadap kemampuan passing bola bawah sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan usia 12-14 tahun? E. Definisi Operasional Variable Berikut adalah definisi dari variable-variable tersebut, 1. Metode latihan Individu dilakukan tanpa berpasangan-pasangan dengan teman pada saat melaksanakan latihan passing bola bawah pada sepakbola, latihan individu dilakukan dengan menggunakan media alat bantu tembok yang telah diberi sasaran tendangan, dan menggunakan media alat bantu bola gantung yang telah di utarakan oleh Robert koger. 2. Metode latihan Berpasangan dilakukan dengan berpasang-pasangan dengan teman pada saat melakukaan latihan passing bola bawah, latihan berpasangan bisa dilakukan dengan beberapa orang untuk saling berpasang-pasangan, latihan berpasangan biasanya dilakukan dengan minimal 2 orang, tapi latihan berpasangan juga bisa dilakukan lebih dari 2 orang dan berbagai variasi latihan.
6 3. Dalam sepakbola istilah passing bola bawah sudah tidak asing lagi, tapi terkadang dalam penyebutan istilah passing bola bawah dalam sepakbola itu masih belum tegas, karena dalam permainan bola voly juga ada passing bola bawah, untuk lebih mempertegas dalam istilah sepakbola, bisa disebutkan dengan passing bola bawah atau passing mendatar. Passing bola bawah dalam sepak bola harus benar-benar mendatar menyusur di tanah, karena jika bola melambung sedikit saja dari tanah sudah di sebut dengan passing bola atas atau passing melambung. F. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui: 1. Adakah perbedaan pengaruh metode latihan individu dan berpasangan terhadap kemampuan passing bola bawah dalam permainan sepakbola pada siswa usia 12-14 tahun Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen 2. Metode latihan mana yang lebih baik pengaruhnya antara metode latihan individu dan metode latihan berpasangan terhadap kemampuan passing bola bawah dalam permainan sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen usia 12-14 tahun. G. Manfaat Penelitian Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain: 1. Siswa yang dijadikan obyek penelitian dapat meningkatkan kemampuan passing bola bawah dalam permainan sepakbola. 2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi pembina dan pelatih Sekolah Sepakbola Putra Jambangan Sragen untuk meningkatkan kemampuan passing bola bawah dengan menggunakan metode latihan yang tepat. 3. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan, serta pengetahuan bagi penelitian tentang karya ilmiah untuk dapat di kembangkan lebih lanjut.