Mengetahui sifat-sifat beton terhadap panas sangat penting agar dapat

dokumen-dokumen yang mirip
pernah terlepas dari upaya penciptaan alternatif teknologi yang cukup inovaiif.

Prosedur penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, khususnya dalam proses produksi Semen Portland (SP).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian M. Sando Herawan, 2014 Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) Pada Pervious Concrete

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

PERENCANAAN PLAT LANTAI BETON GRID DENGAN TULANGAN WIRE MESH MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. bidang konstruksi, pemakaian beton yang cukup besar memerlukan usaha-usaha

BAB I PENDAHULUAN. semen (umumnya Portland Cement), dan air. Kelebihan beton antara lain

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar berat bangunan dapat dikurangi yang berdampak pada efisiensi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. baja. Dewasa ini, beton amat mempengaruhi kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material utama yang banyak digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB 1 PENDAHULUAN. beton. Sebenarnya masih banyak alternatif bahan lain yang dapat dipakai untuk

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun makin meningkat. Laston (Asphalt Concrete, AC) yang dibuat sebagai

MODEL SAMBUNGAN DINDING PANEL DENGAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah salah satu bahan yang umum digunakan untuk konstruksi bangunan. Hampir semua bangunan gedung,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu. biaya konstruksi yang semakin besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara membakar secara bersamaan campuran calcareous ( batu gamping )

TINJAUAN KUAT LENTUR RANGKAIAN DINDING PANEL DENGAN PERKUATAN TULANGAN BAMBU YANG MENGGUNAKAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya tingkat pertumbuhan dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PADI DAN BESTMITTEL. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI AGREGAT CAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BAHAN TAMBAH PLASTIK DAN ABU SEKAM PADI DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perancangan maupun inovasi material yang digunakan. konstruksi juga selalu dikembangkan. Beton ringan atau lightweight concrete

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan konstruksi bangunan di Indonesia telah berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan beton non pasir, yaitu beton yang dibuat dari agregat kasar, semen dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi unsur utama bangunan. Kelebihan beton antara lain memiliki kuat tekan

Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Padi sebagai Bahan Pengisi pada Campuran Hot Rolled Asphalt terhadap Sifat Uji Marshall

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS BATU KAPUR KRISTALIN TUGAS AKHIR PROGRAM SI

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON TERHADAP KUAT TARIK BELAH. DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

PERILAKU DAN KEKUATAN BALOK BETON BERTULANG GEOPOLIMER DI LINGKUNGAN AIR LAUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

B1 AB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan akan konstruksi, seperti jalan dan jembatan, perumahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan banyak

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ABU JERAMI TERHADAP KUAT TEKAN BETON

PEMBUATAN BETON KEDAP AIR DENGAN MEMANFAATKAN KLELET SEBAGAI PENGGANTI

(±25 C) dan tiga buah sampel pada suhu oven (+60 C). Masing-masing sampel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

EKO YULIARITNO NIM : D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lama digunakan di seluruh dunia. Penggunaan batu bata di Indonesia sudah banyak

PERENCANAAN CAMPURAN ASPAL BETON AC-BC DENGAN FILLER ABU SEKAM PADI, PASIR ANGGANA, DAN SPLIT PALU ABSTRACT

JUNAIDI ABDILLAH I WAYAN DODY SEPTIANTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia konstruksi modern saat ini.

PENGARUH PENAMBAHAN ABU TERBANG (FLY ASH ) TERHADAP SIFAT FISIK DAN SIFAT MEKANIK BETON NUR CHOIRI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. agregat pada perbandingan tertentu. Mortar dapat dicetak ke dalam bentuk. yang bervariasi, diantaranya adalah paving block.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

BAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahan terpenting dalam pembuatan struktur bangunan modern, khususnya dalam

PENGUJIAN WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN ABU SEKAM

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengetahui sifat-sifat beton terhadap panas sangat penting agar dapat merencanakan suatu struktur yang tahan terhadap temperatur tinggi dalam jangka waktu tertentu. Pada dasarnya perencanaan dapat memperhitungkan pengamh kebakaran pada saat merencanakan konstniksi. Dengan harapan konstniksi tersebut mampu menahan akibat dari pengamh kebakaran yang terjadi. Hingga saat ini perencanaan untuk pengamh kebakaran hanya didasarkan pada ketebalan penutup beton disesuaikan dengan waktu kebakaran. Padahal tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bahan tambah yang dapat mendukung kekuatan beton sehingga lebih lama bertahan terhadap suhu tinggi. Untuk mengetahui seberapa besar pengamh kekuatan beton yang dihasilkan dari bahan tambah yang digunakan diperlukan suatu penelitian. Bahan tambah yang digunakan diharapkan mudah didapat tampa biaya yang besar sehingga apabila penelitian ini berhasil dapat di terapkan. Suatu hasil samping dari industri khususnya industri dalam skala kecil yang dikelola dengan suatu material yang sederhana yaitu industri pembuatan batu bata merah adalah hasil pembakaran sekam padi yang biasanya dinamakan abu sekam padi (rice husk ash) yang relatif banyak ditemukan pada seluruh pelosok negeri ini.

Dalam usaha mencapai suatu identitas tentang alternatif yang cukup kompetitif haruslah ada semacam usaha penelitian untuk menghasilkan produk inovatif dalam perencanaan adukan beton yang menghasilkan struktur bangunan yang tahan api. Abu sekam padi (rice husk ash) mempakan bahan yang tidak akan meleleh sampai dengan suhu sekitar 1700 C serta dapat menggantikan sebagian semen sehingga diharapkan dapat mendukung kekuatan beton. Sifat-sifat beton dengan abu sekam padi (rice husk ash) terhadap perencanaan masih perlu diteliti. Penelitian ini adalah dengan pembuatan beton dengan abu sekam padi (rice husk ash) sebagai pengganti sebagian semen dan pengujian kekuatannya pasca bakar. 1.2 Lingkup Permasabhan a. Bahan ikat yang biasa digunakan dalam campuran adukan beton dan mortar adalah semen. Semen mempakan bahan pengikat yang cukup mahal harganya, sehingga dalam campuran adukan beton (mix design) diusahakan untuk menggunakan proporsi semen seefesien mungkin. b. Dari sisa pembakaran pada industri pembuatan batu bata merah menghasilkan limbah abu sekam padi (rice husk ash) yang relatif banyak ditemukan di daerah sekitar yang dari hari ke hari semangkin menumpuk sehingga menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sekitar (pencemaran lingkungan) karena kurang optimalnya pemamfaatan limbah tersebut. c. Abu sekam yang digunakan dibakar dengan suhu tinggi agar didapat kandungan silika yang lebih tinggi.

d. Beton yang dibakar pada suhu 300 C - 600 C selama 3 jam pada bagian struktur utama kuat tekannya akan berubah. Perubahan kuat tekan ini diharapkan dapat diperkecil dengan mengunakan bahan tambah yang dapat meningkatkan kekuatan beton yang tahan terhadap suhu tinggi. Pada penelitian ini ditinjau pengamh suhu terhadap kuat desak beton berbahan abu sekam padi (rice husk ash) sebagai pengganti sebagian semen. Suhu pembakaran yang digunakan yaitu 300 C, dan 600 C, dengan waktu pembakaran selama 3 jam. Di dalam analisis perencanaan adukan beton (mix design) di gunakan metode perencanaan adukan beton sesuai standar American Concrete Institute (AC1). Pengunaan metode ini dilakukan sebagai upaya pemakaian analisis yan cukup sederhana agar lebih mudah dipahami semua orang dan lebih mudah digunakan sebagai acuan perencanaan adukan beton dilapangan. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengamh suhu pada kuat desak beton berbahan abu sekam padi (rice husk ash) sebagai penganti sebagian semen. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Dapat menghasilkan beton dengan kekuatan yang diinginkan dengan pengurangan jumlah semen akibat pemakaian bahan tambah sebagai pengganti sebagian semen.

b. Memberikan informasi mengenai pengaruh pembakaran pada berat jenis dan kuat tekan beton dengan variasi pengunaan abu sekam padi (RiceHusk Ash) pada campuran beton. c. Dapat memberikan kontribusi terhadap kebersihan lingkungan karena pemakaian bahan tambah abu sekam padi (Rice Husk Ash) pada daerah industri misalnya pemsahaan batu bata merah di daerah Pleret, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. 1.5 Batasan Masalah Penelitian ini sesuai dengan tujuannya sehingga di perlukan batasanbatasan sebagai berikut: 1. Agregat kasar yang dipakai adalah batu pecah yang lolos saringan 40 mm. 2. Air yang digunakan berasal dari Laboratorium Bahan Konsruksi Teknik, Universitas Islam Indonesia. 3. Digunakan semen merk Nusantara dengan berat 40 kg/sak 4. Perawatan yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan cara direndam dalam air. 5. Dimensi benda uji menggunakan silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. 6. Uji pembakaran beton dilakukan mengunakan oven di Tunas Asri Keramik, Sono Pakis Kidul, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

7. Bahan tambah abu sekam padi yang digunakan lolos saringan 0,150 mm mempakan sisa hasil pembakaran batu bata merah dan digunakan dalam campuran adukan beton tanpa pemanasan lebih lanjut. 8. Variasi pengunaan bahan tambah abu sekam padi (rice husk ash) sebagai pengganti sebagian semen: a. Tanpa menggunakan bahan tambah abu sekam padi (rice husk ash) b. 5% dari berat semen c. 10% dari berat semen d. 15%) dari berat semen 9. Kekuatan yang ingin diketahui adalah kuat desak beton yang diinginkan pada suhu ruang setelah dilakukan pembakaran selama 3 jam pada suhu: a. Tanpa pembakaran b. 300 C c. 600 C 8. Pembakaran selama 3 jam dalam oven dianggap sama dengan kebakaran gedung salama 3 jam.