BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu aspek penting bagi bangsa. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tersebut maka dilakukan dengan melalui pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini usaha

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu secara langsung ataupun tidak langsung dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. yang bertanggung jawab terhadap penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang didirikan oleh pemerintah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu lembaga pendidikan yang diisyaratkan untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara berkembang seperti di indonesia. Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman dan perubahan perubahan yang terjadi dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Afif Miftah Amrullah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari sistem pendidikan yang ada pada suatu

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang tata kecantikan. Kecantikan merupakan keelokan baik wajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi kemajuan suatu Negara tidak dapat terlepas dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dalam masyarakat, juga untuk menjawab tentang masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. sejahtera dan bahagia menurut konsep kehidupan mereka. memiliki potensi untuk menciptakan peserta didik yang cerdas, hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. reaksi dan sikap secara mental dan fisik.tingkah laku yang berubah sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang. Hal ini berarti juga bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memiliki peranan penting karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembangunan nasional. Penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu cara untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Setiap individu dituntut untuk memiliki kompetensi sehingga mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. Lembaga pendidikan mempunyai peranan penting untuk menghasilkan SDM yang potensial guna menyokong pelaksanaan pembangunan suatu bangsa dan negara. Oleh karena itu, bidang pendidikan harus mendapat perhatian dari pemerintah, masyarakat dan para pengelola pendidikan. Perubahan atau revisi kurikulum, penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran serta pelatihan tenaga pendidik merupakan usaha yang perlu dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak manusia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Daryanto, 2013 : 19). Salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah Menengah Kejuruan 1

2 (SMK) yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu sehingga mempunyai bekal untuk memasuki dunia kerja. Dikatakan formal karena sistemnya sudah terstandarisasi di dalam peraturan pemerintah Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. SMK Negeri 1 Lubuk Pakam merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memberi bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, sikap mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah yang sesuai dengan bidangnya. Sesuai dengan tujuan SMK di atas, maka lulusan SMK Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan diharapkan dapat menguasai mata diklat Menggambar Dengan Perangkat Lunak baik secara teori maupun prakteknya sehingga dapat bersaing dan memperoleh pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Namum kenyataannya, kemampuan dan keterampilan mata diklat Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MDPL) dari siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam melalui Daftar Kumpulan Nilai (DKN), peneliti menemukan bahwa hasil belajar siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2013/2014 pada

3 semester ganjil bahwa dari 30 siswa, yang memperoleh nilai 70-79 sebanyak 27 siswa, memperoleh nilai 80-89 sebanyak 3 siswa dan memperoleh nilai 90-100 tidak ada, dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang berlaku di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tersebut sebesar 70. Selengkapnya perolehan nilai rata-rata hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak semester genap dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1. Hasil Belajar Mata Diklat Menggambar Dengan Perangkat Lunak Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) 2013/2014 <70 70-79 80-89 90-100 Tidak ada 26 Siswa 4 Siswa Tidak ada - 86,66 13,33 Jumlah: 30 100 Sumber: DKN SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Dari data tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak belum optimal dan perlu ditingkatkan. Standar optimal yang dimaksudkan, meskipun nilai 70 merupakan nilai minimal KKM, namun hasil belajar siswa dikatakan optimal jika kemampuan siswa dalam menggambar seharusnya mencapai kategori baik (nilai B). Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan penggunaan Media Pembelajaran Proyeksi. Media Pembelajaran Proyeksi adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan -

4 bersuara. Perbedaanya dengan dengan media cetak adalah siswa diharapkan dapat melaksanakan instruksi untuk menggambar objek menggunakan perangkat lunak dalam pembelajaran di kelas, sehingga dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa karena dapat mengaplikasikan menggambar dengan perangkat lunak sesuai dengan fungsinya. Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Namun kenyataannya, masih ada guru yang ahli dibidangnya namun tidak memperhatikan bagaimana metode mengajar yang baik dalam menyampaikan pengetahuan yang dia miliki. Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Arsyad (2002), bahwa : pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung. Selanjutnya, Hujair (2013), mengatakan bahwa : pertimbangan media yang digunakan dalam proses pembelajaran, karena media yang dipilih harus sesuai dengan: (1) tujuan pengajaran, (2) bahan pelajaran, (3) metode mengajar, (4) tersedia alat yang dibutuhkan, (5) pribadi pengajar, (6) kondisi siswa; minat dan kemampuan pembelajar, dan (7) situasi pengajaran yang sedang berlangsung. Keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi

5 perhatian dan pertimbangan pengajar dalam memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran di kelas. Faktor motivasi belajar juga diperlukan oleh siswa dalam membantu mengembangkan kemampuan belajarnya. Motivasi dapat muncul dalam diri siswa baik dari dorongan oleh dirinya sendiri maupun atas bantuan orang lain. Sesuai dengan pernyataan Suryabrata (dalam Siregar, 2010 : 49) keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan. Maslow (dalam Slameto, 2010 : 171) mengatakan bahwa motivasi adalah tingkah laku manusia yang dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan inilah yang akan menimbulkan dorongan atau motif untuk melakukan tindakan tertentu, dimana diyakini bahwa jika perbuatan itu telah dilakukan, maka timbul perasaan puas dalam diri setiap siswa. Siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan pada siswa dalam belajar baik yang berasal dari dalam maupun dari luar untuk mencapai hasil belajar yang baik dalam pembelajaran menggambar dengan perangkat lunak. Hasil belajar seorang siswa juga mempengaruhi tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menurut pernyataan Sudjana (1998:28) bahwa hasil belajar adalah penilaian dari hasil usaha/kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil menggambar dengan perangkat lunak adalah suatu penilaian atas usaha dan kemampuan

6 yang dicapai oleh siswa dalam memahami dan mengekspresikan ide-ide ke dalam gambar melalui dasar-dasar bidang ilmu menggambar dengan perangkat lunak yang dalam hal ini diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan terhadap sesuatu yang diperoleh dalam proses belajar setelah dilakukan evaluasi. Hal belajar ini dipengaruhi oleh pengusaan teoritis (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik) dari setiap bidang ilmu serta aktivitas belajar yang dilakukan individu. Hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak adalah penguasaan teoritis, sikap dan keterampilan menggambar dengan perangkat lunak. Dengan melihat adanya keterkaitan yang erat antara media pembelajaran dan motivasi belajar dengan hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh dan melakukan penelitian dalam rangka penulisan skripsi dengan judul : Pengaruh Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan yang menjadi permasalahan adalah hasil belajar mata diklat MDPL. Sementara variabel lainnya yang diduga mempunyai hubungan dengan hasil belajar mata diklat MDPL adalah pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, dapat diidentifikasi permasalahan yang mempunyai kaitan dengan variabel penelitian sebagai berikut: 1. Apakah media pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah sudah baik? 2. Media pembelajaran yang bagaimana yang paling besar pengaruhnya terhadap peningkatan hasil belajar mata diklat MDPL? 3. Apakah media pembelajaran dapat membuat siswa tertarik mengikuti pelajaran dan membangkitkan motivasi mereka? 4. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar mata diklat MDPL? 5. Bagaimana pengaruh tingkat motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar mata diklat MDPL? 6. Apakah media pembelajaran dan motivasi belajar siswa mempengaruhi hasil belajar mata diklat MDPL? C. Batasan Masalah Dalam identifikasi masalah ditemukan berbagai masalah tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan mempertimbangkan kemampuan penulis, biaya, keterbatasan waktu dan luasnya cakupan masalah,

8 maka perlu diadakan batasan masalah penelitian. Maka peneliti membatasi permasalahan ini hanya pada : 1. Penelitian hanya dilakukan pada masalah yang mencakup pengaruh penggunaan media proyeksi dan media cetak pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Faktor internal yang diteliti adalah motivasi belajar siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. 3. Penelitian ini hanya dilakukan pada materi mata diklat MDPL pada kompetensi dasar mendeskripsikan perangkat lunak untuk menggambar bangunan kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah penggunaan media pembelajaran memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar mata diklat MDPL pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015.

9 2. Apakah tingkat motivasi belajar siswa memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar mata diklat MDPL pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. 3. Apakah terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan tingkat motivasi belajar terhadap hasil belajar MDPL pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar mata diklat MDPL siswa kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar mata diklat MDPL siswa kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan tingkat motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar mata diklat MDPL pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015.

10 F. Manfaat Penelitian Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, diharapkan penelitian ini akan memberi manfaat yaitu: 1. Bagi pihak sekolah diharapkan dapat memberi masukan dalam peningkatan sarana dan prasarana sekolah agar lebih memotivasi siswa dalam belajar. 2. Bagi guru diharapkan memberi masukan dalam pemilihan media yang tepat sehingga menimbulkan motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bahan informasi bagi peneliti-peneliti dikemudian hari. Diharapkan memberikan sumbangan dan pengembangan teori-teori yang relevan tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar mata diklat MDPL.