FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN MENURUT AL-GHAZALI DALAM KITAB IHYA ULUMUDDIN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun kondisi materiil bukanlah satu-satunya isi dari kebahagiaan itu,

TELAAH DAKWAH TENTANG INSAN KAMIL DALAM BUKU "KONSEPSI MANUSIA MENURUT ISLAM"

Al-Ghazali dan Ibnu Sina dua ilmuwan muslim yang memiliki banyak keahlian.

BAB III BIOGRAFI IMAM AL-GHAZALI DAN KITAB BIDAYATUL HIDAYAH

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang

PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AL-MAIDAH AYAT 8-11

TINJAUAN PENDIDIKAN MENURUT PANDANGAN AL-GHAZALI. Eko Setiawan Alumnus Pascasarjana Sosiologi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Akhlak dapat merubah kepribadian muslim menjadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

`BAB I A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

KONSEP ETIKA GURU DAN MURID DALAM PERSFEKTIF AL-ZARNUJI DAN IMAM GHAZALI KITAB TA LIMUL MUTAALIM DAN IHYA ULUMUDDIN. Oleh : ISMAIL NPM.

BAB I PENDAHULUAN. peran di lingkungannya secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan

KONSEP PENDIDIKAN AL GHOZALI

BAB II BIOGRAFI TOKOH. bin Muhammad bin Ahmad at-thusi as-syafi i, dan lebih dikenal dengan nama Al-

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR PAI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kepribadian dan kemampuan belajar baik dari segi kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha

TELAAH CERITA ANAK UPIN DAN IPIN DARI SUDUT PANDANG PENDIDIKAN ISLAM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP ANAK

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN PEMECAHANNYA

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR. A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang. dimasukkan dalam setiap kurikulum formal dan tingkat dasar hingga

BAB I PENDAHULUAN. pada kedewasaan fisik belaka, akan tetapi dapat dipahami kedewasaan psikis. 1

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

Agung Cahyono NIM. G

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT, terampil cerdas memiliki etos kerja yang tinggi, budi

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

ANALISIS MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK MENANAMKAN AKHLAK ANAK DI KELOMPOK BERMAIN AISIYAH AR-ROSYID BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Allah. Manusia. Bagan 1.1 Allāh sebagai sumber ilmu pengetahuan

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

ADAB MURID TERHADAP GURU DALAM PERSPEKTIF KITAB BIDAYATUL HIDAYAH KARANGAN IMAM GHAZALI

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dalam seninya, akan menyadari bahwa bukan seniman yang mencapai

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Hidayatullah (STAIN Jember,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

IMPLIKASI KONSEP MANUSIA TERHADAP KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TEORI BELAJAR KLASIK Oleh : Habibi FKIP Universitas Wiraraja Sumenep

BAB I PENDAHULUAN. Intermedia, 1999, h. 25.

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang disegala aspek kehidupannya. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum pendidikan, misalnya, yang sebelumnya terbatas pada Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO SKRIPSI

PENGARUH KOMUNIKASI, KONDISI FISIK TEMPAT KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN WONOGIRI PADA TAHUN 2009

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi tradisi yang selalu melekat pada pesantren. Kitab kuning pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta


UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN MELALUI PEMBIASAAN SHALAT DHUHA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

إحياء العربية : السنة الثالثة العدد 1 يناير -

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

IMPLEMENTASI KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH TSANAWIYAH AL-HAMIDI CANGKRING KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER SKRIPSI.

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

ISTINBATH HUKUM TERHADAP UPAH MENGAJAR AL-QUR'AN (ANALISIS PENDAPAT FUQAHA KLASIK DAN KONTEMPORER)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL DI PANTI ASUHAN YATIM MARDHATILLAH KARTASURA SUKOHARJO. Tahun 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan mampu menghasilkan produk-produk yang unggul, maka mutu

PERANAN FORUM KOMUNIKASI PENDIDIKAN AL-QUR AN (FKPA) DALAM PEMBINAAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN. Di Desa Randusari Kecamatan Teras Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan sebagai wahana dalam membangun dan menempa kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

MOTIVASI BERZIARAH DALAM PERSPEKTIF TASAWUF STUDI KASUS DI MAKAM SYEKH JA FAR SHADIQ SUNAN KUDUS

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN MENURUT AL-GHAZALI DALAM KITAB IHYA ULUMUDDIN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Agama pada Fakultas Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Oleh: NUR AENI JAM IYAH NIM : G 000 950 047 NIMKO : 95 100 220 45 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2001

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Pendidikan merupakan upaya yang mempunyai sasaran manusia, yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sejauh mana upaya tersebut bersedia dan mampu memperhitungkan aspek-aspek intern, yang terdapat pada diri manusia. Manusia sebagai makhluk yang secara potensial dikaruniai kemampuan untuk menyempurnakan diri dengan akal dan imajinasinya sanggup menerobos hari depannya dengan membuat gambaran tentang sesuatu yang baik, indah, sempurna sebagai tujuan hidupnya. Manusia memiliki potensi fisik dan kerohanian berupa kemampuan cipta, rasa dan karya yang ingin dikembangkannya. dengan sempurna (aspek psikologis). Manusia sadar bahwa martabat kemanusiaannya hanya dibina dan dikembangkan di dalam dan bersama sesamanya. Dengan kata lain, manusia sadar bahwa pengabdian berupa keharusan bersama dengan sesamanya dapat menjamin kelestarian hidupnya. Dalam berhadapan dengan lingkungannya, manusia mempengaruhi lingkungan dengan cara mengubah lingkungan secara kreatif dan inovatif, sehingga menjiadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan buat hidupnya. Kecenderungan dan kemampuan ini tidak hanya berlangsung atas lingkungannya, tetapi juga terhadap dirinya. Tingkah lakunya diubah/diperbaiki, sehingga dirinya mengalami pembentukan secara terus 1

menerus dan semakin bertambah sempurna. Kegiatan ini melibatkan aspek kultural dari manusia. (Susilo, 1993: 3). Pendidikan adalah proses yang bertumpu pada tujuan. Pendidikan yang dimaksud adalah usaha untuk melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspek dan jenisnya kepada generasi penerus. Jadi pendidikan Islam itu tidak hanya memperhatikan satu aspek saja, tetapi segala aspek yang ada, meliputi aspek jasmani, rohani dan aspek akal pikiran serta aspek akhlaq. Oleh karena itu setiap proses pendidikan yang akan dilaksanakan harus memperhatikan beberapa hal. Harapan tercapainya sebuah keberhasilan dalam suatu aktifitas pendidikan Islam dalam mencapai tujuan yang dirumuskan, banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: faktor tujuan, faktor pendidik, faktor anak didik, faktor alat dan metode, dan faktor lingkungan (Zuhairini, 1993: 22). Di antara kelima faktor tersebut tidak bisa lepas satu sama lain, di dalam prosesnya saling berkaitan erat sehingga membentuk satu sistem yang saling mempengaruhi. Pendidikan merupakan amanah yang harus dikenalkan oleh suatu generasi ke generasi berikutnya, terutama dari orang tua atau pendidik kepada anak-anak dan murid-muridnya. Al Ghazali adalah seorang ulama besar dan sekaligus ahli pendidikan. Praktek-praktek pendidikan maupun konsep-konsep pendidikannya telah banyak dimanfaatkan oleh para paedagog sampai saat ini.

Baik ilmuwan Barat maupun Timur semua mengenal Al Ghazali. Ketenaran Al Ghazali bukan tanpa alasan. Kehadirannya banyak memberikan khazanah bagi kehidupan manusia. Sosok figur Al Ghazali sebagai pengembara ilmu yang sarat pengalaman mengantarkan posisinya menjadi personifilkasi di segala bidang dan di setiap zaman. Kegigihannya dalam menelusuri kebenaran dan ilmu yang bermodalkan otak brilian (cemerlang), sarat dengan ciri keutamaan sekaligus kecendekiawanannya menjadikan dirinya pantas menyandang gelar sebagai 'alim/ilmuwan sejati. Dan Al Ghazali dikenal sebagai ilmuwan yang konsekwen, kedalaman dan keluasan ilmunya tidak membuatnya congkak dan sombong apalagi gegabah bertindak. Setumpuk kelebihan yang ia miliki justru mengilhami pribadinya semakin "tawadhu" dan "taqarrub" pada Tuhan penguasa alam yang maha dalam segala hal (Zainuddin, 1991: 2). Dalam hal itu filsafat Al Ghazali tentang manusia merupakan interpretasi yang luas dan lengkap bersumberkan dari ajaran agama Islam, pemikirannya mengacu pada keutuhan organik, dalam hal ini memahami dimensi kehidupan manusia, tetapi kebanyakan penulis/sarjana memperhatikan pemikiran Al Ghazali di bidang filsafat, metafisika, Akhak, moral dan tasawuf, amat sedikit yang memperhatikan keahlian dalam bidang pendidikan. Sesungguhnya. Al Ghazali seorang pakar pendidikan yang luas pemikirannya. Bahkan ia pernah berkecimpung langsung menjadi praktisi selain sebagai pemikir pendidikan. Pengalamannya sebagai maha guru

Madrasah Nidhamiyah kemudian menjadi Rektor Universitas Nidhamiyah di Baghdad, dan bertahun-tahun ia mendidik dan mengajar, memberikan kuliah yang menjadikan ia memikirkan soal-soal pendidikan, pengajaran dan metode-metodenya. Al Ghazali malahan memiliki keistimewaan tentang Teori Pendidikan yang dimajukannya, yakni menyatupadukan kepentingan-kepentingan jasmani, akal dan rohani, ilmiah dan jiwa agama. Sayang berbagai pandangan dan teori pendidikan Al Ghazali yang luas itu tidak terhimpun dalam suatu karya/kitab ansich, tetapi tersebar dalam berbagai kitabnya yang membahas banyak bidang garapan. Harapan setiap kitab yang dihasilkannya tidak ada dispesifikasikan untuk membahas pendidikan, namun di setiap produk karyanya selalu menyentuh aspek pendidikan. Kitab Ihya' Ulumuddin, buah karya Al Ghazali adalah salah satu karya besar dari beliau dan salah satu karya besar dalam perpusatakaan Islam. Meskipun ada berpuluh lagi karangan Al Ghazali yang lain, dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan Islam, namun yang menjadi intisari dari seluruh karangan beliau itu ialah kitab Ihya' Ulumuddin (Yakub, 1979: 12). Ihya' Ulumuddin memberikan corak dan karakter Islam dalam ilmu akhlak, sehingga dianggap sebagai salah satu sumber ilmu akhlak dan tasawuf. Jarang dari para penulis atau sarjana yang memperhatikan kitab Ihya' Ulumuddin dalam bidang ilmu pendidikan (faktor-faktor pendidikan). Termasuk salah satu di antaranya adalah karya (skripsi) dari Nurjanah jurusan Usuludin, Fakultas Agama Islam, UMS dengan judul KONSEPSI AL

GHAZALI TENTANG ETIKA SUFI dan juga dari karya (skripsi) Sobirin jurusan Tarbiyah, Fakultas Agama Islam, UMS dengan judul "KONSEPSI PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT AL GHAZALI DALAM KITAB IHYA' ULUMUDDIN' meskipun karya itu dalam bidang pendidikan namun lebih disoroti adalah pendidikan akhlak, sedangkan faktor-faktor pendidikan menurut Al Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin belum tersajikan. Karena hal tersebut di ataslah yang mendorong Penulis untuk menyusun skripsi dengan judul Faktor-Faktor Pendidikan Menurut Al Ghazali Dalam Kitab Ihya' Ulumuddin. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan yang terjadi dalam pemahaman skripsi ini, maka penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini. Adapun istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor pendidikan Yang dimaksud faktor-faktor pendidikan dalam skripsi ini adalah sesuatu hal yang menyebabkan terjadinya proses pengajaran dan pendidikan, yang mana proses pengajaran dan pendidikan itu dapat memberikan kemampuan kepada seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya (Arifin, 1993: 10).

Adanya faktor-faktor pendidikan akan menyebabkan terjadinya suatu proses pengajaran dan pendidikan karena dalam proses belajar mengajar pendidikan agama atau dalam melaksanakan pendidikan agama, perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi sedangkan faktorfaktor pendidikan tersebut menentukan berhasil tidaknya pendidikan agama. Faktor-faktor pendidikan agama itu dapat dikelompokkan menjadi lima. macam, di mana antara faktor yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi dan mempunyai hubungan yang erat sekali. Adapun kelima. faktor tersebut adalah faktor tujuan, faktor pendidik, faktor anak didik, faktor alat dan metode serta faktor lingkungan. 2. Al Ghazali (450 505 H/1058 19 Desember 1111 M) Nama lengkapnya adalah Abu Hamid bin Muhammad at Tusi Al Ghazali, seorang pemikir Islam sepanjang sejarah Islam, Teolog, Filsuf dan Sufi termasyhur. Ia lahir di kota Ghazalah, sebuah kota kecil di dekat Tus di Khurasan yang ketika itu merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan di dunia Islam. Kemudian meninggal di kota Tus selain mengadakan perjalanan untuk mencari ilmu dan ketenangan batin. Nama Al Ghazali dan at Tusi dinisbahkan kepada tempat lahirnya. Ia lahir dari keluarga yang taat beragama. Ayahnya seorang pemintal wol di kota Tus. Latar belakang pendidikannya dimulai dengan belajar Al-Qur'an pada ayahnya sendiri. Sepeninggal ayahnya, AI Ghazali belajar kepada Ahmad bin Muhammad ar Razikani, seorang sufi besar.

Kemudian ia dimasukkan ke sebuah sekolah yang menyediakan biaya hidup bagi para muridnya. Di sini gurunya adalah Yusuf an-nassaj, juga seorang sufi. Setelah tamat, la melanjutkan pelajarannya ke kota Jurjan yang ketika itu juga menjadi pusat kegiatan ilmiah. Gurunya. Di antaranya, Imam Abu Nasr Al-Ismaili, karena kurang puas ia kembali ke Tus. Beberapa tahun kemudian, ia pergi ke Nisabur dan di sana memasuki madrasah Nizamiah yang dipimpin oleh ulama besar, Imam al Haramain Al Juwaini, salah seorang tokoh aliran Asy ariyah. Setelah Al Juwaini wafat (1085) Al Ghazali meninggalkan Nisabur menuju Muaskar untuk memenuhi undangan Perdana Mentri Nizam Al Mulk, pendiri Madrasah Nizamiah. Karena kepandaian Al Ghazali menyebabkan Perdana Mentri Nizam Al Mulk mengangkatnya menjadi guru besar pada Madrasah Nizamiyah di Baghdad tahun 1090 M. Setelah lima. tahun (1090 1095) memangku jabatan itu, ia mengundurkan diri. Pada tahun 1095 Al Ghazali meninggalkan profesinya sebagai guru, pergi mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Selama sepuluh tahun ia menjalani hidup sebagai seorang sufi. Kemudian ia mengurung diri dalam masjid Damaskus. Di sinilah ia menulis kitabnya Ihya' Ulumuddin, sebuah kitab yang merupakan paduan antara fikih dan tasawuf. Pengaruh buku ini menyelimuti seluruh dunia Islam dan masih terasa kuat sampal sekarang. Pada tahun 1105, Al Ghazali kembali kepada tugasnya semula, mengajar di Madrasah Nizamiyah memenuhi panggilan Fakhr al Mulk,

putra Nizam al Mulk akan tetapi tugas mengajar ini tidak lama dijalankannya. Ia kembali ke Tus, kota kelahirannya. Di sana ia mendirikan sebuah halaqoh (sekolah khusus untuk calon sufi) yang diasuhnya sampai ia wafat (1111). (Ensiklopedia Islam 2, 1993: 25 28)/ 3. Ihya' Ulumuddin (Menghidupkan ilmu-ilmu agama) Ihya' Ulumuddin merupakan karya Al Ghazali terbesar dan berpengaruh di dunia Islam. Ditulis setelah ia kembali dari pengembaraannya di Nisabur dalam usia 50 tahun. Sampai sekarang buku im menjadi bacaan sebagian umat Islam. Ihya' Ulumuddin disusun setelah Al Ghazali berkecimpung dalam ilmu fiqh, teologi, filsafat, mantiq, retorika dan lain-lain, tetapi bagi Al Ghazali semuanya itu tidak memberikan kepuasan batin. Mulai dari sinilah ia meninggalkan urusan keduniaan untuk hidup zuhud dan ma'rifat kepada Allah SWT. Ia telah memperoleh ilmu secara langsung dari Allah SWT yang tidak terbantah lagi oleh siapapun. Dengan Ihya' inilah Al Ghazali dinilai oleh Abdullah Al Yafii sebagai tokoh para pengarang (Ensiklopedia Islam 2, 1993: 179 181). Dari ilustrasi di atas maka yang terkandung dalam judul skripsi ini yaitu : suatu pengkajian tenting lima faktor pendidikan menurut Al Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam suatu penelitian mempunyai peranan yang sangat penting karena penelitian sebagai wujud dari berpikir ilmiah, maka

kerangka pemikiran tentang rumusan masalah akan relevan dengan langkahlangkah berpikir ilmiah (Naha Sudjana, 1995: 36). Dari uraian latar belakang di atas maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: Apa saja pemikiran Al-Ghazali tentang faktor-faktor pendidikan dalam kitab Ihya' Ulumuddin? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pemikiran Al Ghazali tentang faktor-faktor pendidikan dalam kitab Ihya' Ulumuddin. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti akan memberikan pemahaman tentang faktor-faktor pendidikan menurut Al Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin. b. Menambah khazanah keilmuan bagi umat Islam mengenai faktorfaktor pendidikan. c. Menambah khazanah keilmuan di Fakultas Agama Islam, khususnya jurusan Tarbiyah UMS. E. Metode Penelitian Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah penelitian dengan mencari dan mengumpulkan

bahan-bahan bacaan untuk mencari dan membandingkan naskah atau pendapat para ahli pendidikan tentang faktor-faktor pendidikan kemudian dianalisis untuk mencapai tujuan penelitian. 2. Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data Karena penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan, maka metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah dokumentasi yaitu mencari dan menggali data dari bahan-bahan bacaan atau pustaka yang berkaitan dengan masalah faktor-faktor pendidikan. Adapun sumber data. yang dipergunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu: a. Yang bersifat primer Yang menjadi sumber utama dalam penelitian ini adalah kitab Ihya Ulumuddin karangan Al Ghazali. b. Yang bersifat sektinder Yang menjadi pelengkap dalam penelitian ini adalah buku-buku yang ada kaitannya dengan faktor-faktor pendidikan menurut para ahli pendidikan. 3. Metode Analisa Data Data yang telah dikumpulkan dalam kegiatan penelitian ini selanjutnya dianalisis supaya bisa diambil kesimpulan/pengertian. Adapun metode analisis yang penulis gunakan adalah metode analisis kualitatif, menurut Dr. Lexy J. Moleong definisi metode kualitatif adalah: "sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati" (J. Moleong, 1991: 3). Dengan kata lain analisis kualitatif adalah menganalisis data dengan menggambarkan data melalui kata-kata atau kalimat yang berupa pembahasan untuk diambil kesimpulannya. Selanjutnya dalam analisis data secara kualitatif ini penulis menggunakan pendekatan cara berfikir induktif. Induktif adalah proses berfikir untuk menemukan pengetahuan yang bersifat umum/kesimpulan yang bersendikan atas pengamatan atau pengetahuan yang bersifat khusus. Metode induktif diterapkan guna memperoleh kesimpulan tentang faktor-faktor pendidikan menurut Al Ghozali dalam kitab Ihya' Ulumuddin secara khusus kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum yaitu faktor-faktor pendidikan, menurut ahli pendidikan. F. Sistematika Penulisan Skripsi Bagian awal skripsi ini memuat tentang halaman judul skripsi, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, dan halaman daflar isi. BAB I. PENDAHULUAN, berisi tentang: Alasan Pemilihan Judul, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Skripsi.

BAB II. TEORI FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN, terdiri dari : Pendidikan meliputi Pengertian Pendidikan, Dasar-dasar Pendidikan dan Fungsi Pendidikan dan Faktor-faktor Pendidikan meliputi: Faktor Tujuan, Faktor Pendidik, Faktor Anak Didik, Faktor Alat dan Metode serta Faktor Lingkungan. BAB III. TINJAUAN UMUM TENTANG AL GHAZALI, terdiri dari: Biografi Al Ghazali MELIPUTI Riwayat Hidup Al Ghazali, kemashurannya, dan karya-karya Imam Al Ghazali serta Pendidikan menurut Al Ghazal.. BAB IV. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN MENURUT AL GHAZALI Dalam KITAB IHYA' ULUMUDDIN, yang terdiri dari: Faktor Tujuan, Faktor Pendidik, Faktor Anak Didik, Faktor Alat dan Metode serta Faktor Lingkungan dan Kesimpulan. BAB V. PENUTUP, terdiri dari : Saran dan Penutup LAMPIRAN terdiri dari: Daflar Pustaka Datlar Riwayat Hidup Penulis.