terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Target Kinerja Perubahan Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun2011

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA KERJA TAHUNAN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI MATRIK RENCANA STRATEGIS TAHUN

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

TABEL. II.2 PENCAPAIAN KINERJA PERUBAHAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN PACITAN

LKPJ BUPATI SEMARANG TAHUN 2013

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

BekerjaKeras,BergerakCepat, BertindakTepat Menuju Lombok Barat Bangkit

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BOGOR TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR DINAS PU BINA MARGA JALAN ADI SUCIPTA NO.2 CIANJUR 43211, TELP (0263) FAX PROPOSAL USULAN

Dinas PU. Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan RENCANA STRATEGIK DINAS PEKERJAAN UMUM SUMBER DAYA AIR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Perubahan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA KABUPATEN BANDUNG

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan :

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.

BAB V PEMBAHASAN. Amanat undang-undang dalam penyempurnaan sistem perencanaan dan

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD) Tahun 2017 Dinas Pekerjaan Umu Bina Marga Kabupaten Lamongan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

: PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG URAIAN

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

RENJA K/L TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA (LKj) INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN JOMBANG AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2012

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral. Sekretariat. Bidang Bina Marga. Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN PANDEGLANG

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

Rencana Strategis

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

MENJADI PROVINSI YANG BERDAYA SAING MENUJU SUMATERA UTARA SEJAHTERA

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 OLEH :

PEMERINTAH. 3. Penetapan rencana. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses rangkaian kegiatan yang

RENCANA KINERJA TAHUNAN PERUBAHAN DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PALU TAHUN 2018

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Tabel 4. 1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA KENDARI

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB III ISU ISU STRATEGIS

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di bagian utara Provinsi Lampung.

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

DAFTAR ISI PENGANTAR

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KETIGA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tugas Pokok dan Fungsi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

Transkripsi:

1. Evaluasi Kinerja Tujuan 1: Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitasdan efisiensi pelayanan publik infrastruktur Kebinamargaan dan SDA Tujuan Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik infrastruktur Kebinamargaan dan SDA diarahkan untuk mewujudkansasaran yang hendak dicapai yaitu (1).Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan. Untuk mewujudkan Tujuandan sasaran tersebut diharapkan dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: (1) Pelayanan Administrasi Perkantoran, (2) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program-program tersebut terlaksana melalui 2 kegiatan, yaitu: (1) Peningkatan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran, (2) Pemeliharaan Rutin /Berkala Gedung Kantor dengan dukungan dana APBD tahun 2014 sebesar Rp 1.120.344.000,00 yang telah teralisir senilai Rp 1.107.991.830,00 atau 98,897 dari pagu anggarannya. Kinerja sasaran Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan. dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut : HHaall...4433

SASARAN Indikator Pencapaian Sasaran Satuan Rencana Tingkat Capaian Realisasi Pencapaian 1 2 3 4 5 6 1. Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan 1. 2. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Operasional SKPD Tingkat Pemenuhan Kebutuhan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kerja Sesuai Standar Daerah Capaian Kinerja SANGAT BERHASIL () Dilihat dari capaian indikator sasaran yang terdiri dari 1 (satu) indikator di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut di atas dapat dikategorikan Sangat Berhasil (). Ke- berhasil -an tahun 2014 dalam memberikan dan menjalankan fungsi/urusan Pemerintahan sebagaimana ditunjukkan pada capaian indikator sasaran diatas secara ringkas diuraikan berikut ini. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan diantaranya adalah: 1. Tuntutan terhadap Peningkatan pelayanan masyarakat semakin tinggi sehingga penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) harus lebih dioptimalkan 2. Alokasi dana APBD, meskipun setiap tahun meningkat nilai nominalnya, namun dibandingkan kebutuhan yang diperlukan masih terasa kecil. 3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada masih belum memadai sehingga proses pelaksanaan program dan kegiatan belum optimal. Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran Meningkatnya kinerja aparatur yang terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan, akan ditempuh langkah langkah sebagai berikut: HHaall...4444

1. Peningkatkan pelayanan masyarakat dilakukan melalui penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2. Efisiensi anggaran. 3. Diperlukan adanya peningkatan kuantitas dan kapasitas sumber daya yang ada sehingga kualitas pelaksanaan program kegiatan dapat berjalan optimal dan lebih baik. Tujuan 2: Mewujudkan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Transportasi Tujuan Mewujudkan Kualitas dan kuantitas Sarana dan Prasarana Transportasi diarahkan untuk mencapai sasaran yang diharapkan meliputi(1).pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah yang berpeluang berkembang, (2). Berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang dan (3). Tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya Untuk mewujudkan Tujuan dan sasaran tersebut diharapkan dicapai melalui 5 (lima) program, yaitu: (1) Pembangunan Jalan dan Jembatan, (2) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (3) Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan, (4)Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (5)Fasilitasi Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan Program-program tersebut terlaksana melalui 9 kegiatan yaitu: (1) Pembangunan Jembatan, (2) Rehabilitasi/Pemeliharaan jalan, (3) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan (4) Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan (5) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (BK) (6) Inspeksi Kondisi Jalan, (7) Inspeksi kondisi Jembatan, (8) Pelaksanaan Pengadaan Tanah (9) Fasilitasi Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahandengan dukungan dana APBD tahun 2014 sebesar Rp 28.083.187.000,00 yang telah teralisir senilai Rp 25.116.386.066,00 atau 89,44 dari pagu anggarannya. HHaall...4455

Kinerja sasaran (1).pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah yang berpeluang berkembang, (2). berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang, (3). tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya dan dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut : SASARAN Indikator Pencapaian Sasaran Satuan Rencana Tingkat Capaian Realisasi Pencapaian Ket (1).Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah yang berpeluang berkembang, 1. 2 3 4 5 6 7 1. Prosentase Jalan dan Jembatan Yang Dibangun a. Jalan b. Jembatan 2. Prosentase Bidang Tanah Aset Pemda Yang Bersertifikat 39,60 84,72 39,68 84,94,20,25 34,20 34,20 (2). Berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang, (3). Tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya 3. Prosentase Terselesainya Pembebasan pertanahan untuk sarana umum 1. Prosentase Jalan dan Jembatan Dalam Kondisi Baik a. Jalan b. Jembatan 1. Cakupan Panjang Jalan dan Jembatan yang diinspeksi a. Jalan b. Jembatan 0,01 0,01 52,70 91,90 54,61 92,45 103,62,59 Capaian Hasil Kinerja SANGAT BERHASIL,58 Dilihat dari capaian indikator sasaran yang terdiri dari 5 (lima) indikator di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut di atas dapat dikategorikan Sangat Berhasil (,58). Ke- berhasil -an selama tahun 2014 dalam memberikan dan menjalankan fungsi/urusan infrastruktur jalan dan jembatan HHaall...4466

sebagaimana ditunjukkan pada capaian indikator sasaran diatas secara ringkas diuraikan berikut ini 1. Capaian Prosentase Jalan dan Jembatan Yang Dibangun -. Pelayanan Pembangunan Jalan yang ditangani Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan secara umum sejumlah 158 Ruas (798,000 Km) Jalan Kabupaten sesuai Dengan Surat Keputusan Bupati Pacitan Nomor 188.45/685/408.11/2007 tentang Penetapan Ruas Jalan Kabupaten Pacitan. Kondisi infrastruktur jaringan jalan kabupaten terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya karena dari pemerintah kabupaten penanganan jalan terus diupayakan, realisasi pada tahun 2014 sebesar 39,68 terdapat peningkatan pencapaian sebesar 0,08 dari target yang ditetapkan sebesar 39,60, sehingga peningkatan jalan yang dibangun mampu meningkatkan kondisi sarana dan prasarana bagi akses masyarakat. -. Pelayanan Pembangunan Jembatan yang ditangani Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan adalah sejumlah 153 Unit/1,378,83 m, Kondisi infrastruktur jaringan jembatan kabupaten terus mengalami peningkatan karena dari pemerintah kabupaten penanganan jembatan terus diupayakan meskipun dengan anggaran yang terbatas seperti terlihat perkembangan kondisi jaringan jembatan menunjukkan angka positif dari tahun sebelumnya Realisasi pada tahun 2014 sebesar 84,94 terdapat selisih sebesar 0,22 dari target yang ditetapkan sebesar 84,72, dengan demikian peningkatan jembatan yang dibangun mampu meningkatkan kondisi sarana dan prasarana penghubung bagi masyarakat. 2. Capaian prosentase Bidang Tanah Aset Pemda Yang Bersertifikat Pelayanan Bidang ini untuk mendukung terselenggaranya pelayanan ketersediaan lahan untuk sarana umum baik bidang Bina Marga maupun Pengairan yang ditangani Kabupaten Pacitan, capaian Realisasi sama dengan targt yang ditetapkan pada tahun 2014 sebesar 34,20. HHaall...4477

3. Capaian Prosentase Terselesainya Pembebasan pertanahan untuk sarana umum Pelayanan Bidang ini untuk mendukung terselenggaranya pelayanan ketersediaan lahan untuk sarana umum baik bidang Bina Marga maupun Pengairan yang ditangani Kabupaten Pacitan, capaian Realisasi sama dengan targt yang ditetapkan pada tahun 2014 sebesar 0,01. Capaian Prosentase Jalan dan Jembatan Dalam Kondisi Baik -. Pelayanan Jalan yang ditangani Kabupaten Pacitan sejumlah 158 Ruas sesuai Dengan Surat Keputusan Bupati Pacitan Nomor 188.45/685/408.11/2007 tentang Penetapan Ruas Jalan Kabupaten Pacitan.Sedangkan Kondisi Jalan Kabupaten sesuia dengan Daftar K1 Daftar Induk Jaringan Jalan Kabupaten dengan memiliki Panjang 798.000 Km. dengan kondisi baik sejumlah 435.820 Km (54.61 ). kondisi rusak ringan 205,425 Km (25,74) kondisi rusak berat 156.763 Km (19,65). Peningkatan Kondisi Jalan didukung dengan kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan jalan dan rehabilitasi/pemeliharaan rutin jalan dan jembatan menunjukkan angka positif dimana faktor daya dukung kegiatan pembangunan dan rehabilitasi/ pemeliharaan maupun kegiatan rutin untuk mewujudkan jaringan jalan dalam kondisi baik. Realisasi tahun 2010 sebesar 49,58, realisasi tahun 2011 sebesar 50,23, realisasi tahun 2012 sebesar 51,11, Realisasi tahun 2013 sebesar 52.12 dan realisasi tahun 2014 mencapai 54,61. Adapun data panjang jaringan jalan kabupaten tahun 2014 sepanjang 798.000 meter. Walaupun kontribusi terhadap perbaikan kondisi jalan sangatlah kecil, namun mampu memberikan kontribusi bagi pelayanan sarana dan prasarana bagi masyarakat. -. Pelayanan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan yang ditangani Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan adalah sejumlah 153 Unit/1,378,83 m, Kondisi dinamis infrastruktur jaringan jembatanpada wilayah kabupaten Pacitan terus memerlukan perhatian dengan Adanya pemetaan zona rawan bencana menambahjumlah kerusakan infrastruktur jembatan akibat bencana HHaall...4488

alampenanganan jembatan terus diupayakan. Realisasi pada tahun 2014 sebesar 92,45 selisih 0,55 dari target yang ditetapkan sebesar 91,90, sehingga diupayakan untuk menggali dari sumber dana lain untuk menyokong kerusakan jembatan yang ada. 4. Capaian Cakupan Panjang Jalan dan Jembatan yang diinspeksi -. Ruas Jalan Kabupaten merupakan sarana vital yang berfungsi untuk mobilitas manusia dan angkutan barang. Panjang sarana jalan di Kabupaten Pacitan adalah 798.000 Km. Kondisi jalan di Kabupaten Pacitan sepanjang 435.820 Km dalam kondisi baik. dan sisanya sepanjang 362.180 Km masih perlu peningkatan. Untuk itu dibutuhkan perencanaan yang didasarkan dari Data Kondisi yang dihasilkan dari Inspeksi Kondisi jalan. -. Jembatan merupakan sarana vital yang berfungsi untuk sarana penghubung antar wilayah bagi memperlancar mobilitas manusia dan angkutan barang. Data Jembatan pada wilayah Kabupaten Pacitan adalah 153 Unit/1,378.83 m dengan kondisi 92,45 dalam kondisi baik dan sisanya 7,55 memerlukan peningkatan. untuk mempertahankan kondisi jembatan agar tetap stabil diperlukan pemeliharaan secara rutin. Untuk itu dibutuhkan perencanaan yang didasarkan dari Data Kondisi yang dihasilkan dari Inspeksi Kondisi jembatan sehingga dapat dilakukan perawatan sesuai dengan tingkat keseriusannya. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran (1).pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah yang berpeluang berkembang, (2). berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang, (3). tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya diantaranya adalah: 1. Kondisi wilayah yang rawan bencana dan frekuensi serta beban lalu lintas mengakibatkan kondisi infrastruktur menjadi dinamis sehingga mempengaruhi laju perkembangan kondisi jalan dan jembatan dalam kondisi baik. HHaall...4499

2. Keterbatasan anggaran yang tersedia belum menyentuh keseluruhan ruas-ruas jalan strategis sehingga penuntasan jalan dalam satu ruas dan jembatan menjadi terkendala dan dilaksanakan secara bertahap, sementara tuntutan masyarakat akan tersedianya kondisi jalan dan jembatan dalam kondisi baik cukup tinggi. 3. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada masih belum memadahi sehingga proses pelaksanaan program dan kegiatan belum optimal. Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran (1).pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah yang berpeluang berkembang, (2). berkurangnya prasarana jalan dan jembatan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang, (3). tersedianya data jalan yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya, akan ditempuh langkah langkah sebagai berikut: 1. Adanya pemetaan zona rawan bencana untuk antisipasi kerusakan infrastruktur akibat bencana alam. 2. Menyiapkan struktur perkerasan jalan dengan kebutuhan lalu lintas yang ada 3. Dengan tetap mengharapkan perhatian Pemerintah Provinsi maupun Pusat diharapkan mampu memberikan dukungan pembiayaan untuk penanganan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi untuk memenuhi harapan masyarakat akan infrastruktur yang lebih baik. 4. Diperlukan adanya peningkatan kuantitas dan kapasitas sumber daya yang ada sehingga kualitas pelaksanaan program kegiatan dapat berjalan optimal dan lebih baik. HHaall...5500

Tujuan 3 : Mewujudkan Sarana Prasarana Pendukung Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Transportasi Tujuan Mewujudkan Sarana Prasarana Pendukung Peningkatan Kualitas dan kuantitas Sarana dan Prasarana Transportasi diarahkan untuk mencapai sasaran yang diharapkan meliputi(1). Meningkatnya kondisi sarana prasarana kebinamargaan dengan titik berat pada alat berat dan alat-alat ukur laboratorium Untuk mewujudkan Tujuan dan sasaran tersebut diharapkan dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: (1) Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Program tersebut terlaksana melalui 4 kegiatan yaitu: (1) Pengadaan Alat Alat Berat (2) Pengadaan Alat Alat Ukur dan Bahan Laboratorium Kebinamargaan (3). Rehabilitasi/Pemeliharaan Alat Alat Ukur dan Bahan Laboratorium Kebinamargaan (4). Rehabilitasi/Pemeliharaan Rutin Alat Alat Berat dengan dukungan dana APBD tahun 2014 sebesar Rp 2.520.000.000,00 yang telah teralisir senilai Rp 2.499.180.,00 atau 99,17 dari pagu anggarannya. Kinerja sasaran (1). Meningkatnya kondisi sarana prasarana kebinamargaan dengan titik berat pada alat berat dan alat-alat ukur laboratorium dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut : SASARAN Indikator Pencapaian Sasaran Satuan Rencana Tingkat Capaian Realisasi Pencapaian Ket 1 2 3 4 5 6 7 (1). ).Meningkatnya kondisi sarana prasarana kebinamargaan dengan titik berat pada alat berat dan alat-alat ukur laboratorium 1. Prosentase Kondisi Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Dengan Kondisi Baik a. Alat Berat 61,90 68,57 110,77 b Alat Laboratorium 92,85 93,55,75 Capaian Hasil Kinerja SANGAT BERHASIL 105,76 HHaall...5511

Dilihat dari capaian indikator sasaran yang terdiri dari 1 (satu) indikator di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut di atas dapat dikategorikan Sangat Berhasil (105,76). Ke- berhasil -an selama tahun 2014 dalam memberikan dan menjalankan fungsi/urusan infrastruktur jalan dan jembatan sebagaimana ditunjukkan pada capaian indikator sasaran diatas secara ringkas diuraikan berikut ini 1. Capaian Prosentase Kondisi Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Dengan Kondisi Baik -. Cakupan pelayanan ini meliputi bidang peralatan berupa alat-alat berat yang tersedia untuk melayani permintaan masyarakat, dimana faktor daya dukung berupa kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan rutin alat alat berat dimana realisasi pada tahun 2014 sebesar 68,57 selisih 6,67 dari target yang ditetapkan sebesar 61,90, walaupun telah mencapai target yang telah ditetapkan namun tetap diupayakan untuk menggali dari sumber dana lain untuk menyokong bagi terpeliharanya alat alat berat yang ada. -. Cakupan pelayanan ini meliputi bidang peralatan berupa alat alat ukur laboratorium yang tersedia untuk melayani permintaan masyarakat,dimana faktor daya dukung berupa kegiatan Rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat ukur dan bahan labolatorium kebinamargaan dimana realisasi pada tahun 2014 sebesar 93,55 selisih 0,70 dari target yang ditetapkan sebesar 92,85, capaian ini untuk menyokong bagi terpeliharanya alat alat ukur laboratorium sesuai dengan standar yang ada. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran (1). Meningkatnya kondisi sarana prasarana kebinamargaan dengan titik berta pada alat berat dan alat-alat ukur laboratorium diantaranya adalah: HHaall...5522

1. Kondisi Topografi Kabupaten Pacitan sehingga membutuhkan armada yang lebih banyak,. Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran (1). Meningkatnya kondisi sarana prasarana kebinamargaan dengan titik berat pada alat berat dan alat-alat ukur laboratorium, akan ditempuh langkah langkah sebagai berikut: 1. Dengan tetap mengharapkan perhatian Pemerintah Provinsi maupun Pusat diharapkan mampu memberikan dukungan pembiayaan untuk pengadaan alat alat berat dan pendukungnya untuk memenuhi harapan masyarakat dalam menunjang pemeliharaan infrastruktur yang lebih baik. 2. Diperlukan adanya peningkatan kuantitas dan kapasitas sumber daya yang ada sehingga kualitas pelaksanaan program kegiatan dapat berjalan optimal dan lebih baik Tujuan 4 : Mewujudkan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Sumber Daya Air Tujuan Mewujudkan Kualitas dan kuantitas Infrastruktur Sumber Daya Air diarahkan untuk mewujudkansasaran yang akan dicapai meliputi (1).Berkurangnya prasarana jaringan irigasi yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang seta tersedianya data Daerah Irigasi dan jaringannya yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya untuk meningkatnya kondisi sarana prasarana sumber daya airyang ada (2).Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana Infrastruktur Sumber Daya air untuk daerah yang produktif. (3) Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas Infrastruktur Sumber Daya Air untuk mengurangi daya rusak air HHaall...5533

Untuk mewujudkan sasaran tersebut diharapkan dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: (1) Pengembangan dan Pengelolaa jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnyan, (2) Pengendalian Banjir, (3) Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Program-program tersebut terlaksana melalui 9 (Sembilan) kegiatan yaitu: (1) Rehabilitasi/Peningkatan Jaringan Irigasi, (2) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi, (3) Pembangunan Jaringan Irigasi, (4) Inspeksi Kondisi Jaringan Irigasi (5) Rehabilitasi/Peningkatan Jaringan Irigasi (BK) (6) Penanganan Infrastruktur Irigasi (7) Rehabilitasi/Pemeliharaan Bantaran dan tanggul Sungai (8) Mengendalikan Banjir pada Daerah Tangkapan Air dan Badan Badan Sungai, (9) Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Waduk Tukul (BK) dengan dukungan dana APBD tahun 2014 sebesar Rp 9.739.987.000,00 yang telah teralisir senilai Rp 6.432.491.670,00 atau 66,04 dari pagu anggarannya. Kinerja sasaran (1).Berkurangnya prasarana jaringan irigasi yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang seta tersedianya data Daerah Irigasi dan jaringannya yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya untuk meningkatnya kondisi sarana prasarana sumber daya air yang ada (2).Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana Infrastruktur Sumber Daya air untuk daerah yang produktif. (3) Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas Infrastruktur Sumber Daya Air untuk mengurangi daya rusak air dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut : SASARAN Indikator Pencapaian Sasaran Satuan Rencana Tingkat Capaian Realisasi Pencapaian 1 2 3 4 5 6 7 (1).Berkurangnya prasarana jaringan irigasi yang berada dalam kondisi rusak 1 Luas Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik (Ha) Ha 3756 4247 113,07 berat dan sedang seta tersedianya data Daerah Irigasi dan jaringannya yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya Ket HHaall...5544

SASARAN Indikator Pencapaian Sasaran Satuan untuk meningkatnya kondisi sarana prasarana sumber daya airyang ada (2).Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana Infrastruktur Sumber Daya air untuk daerah yang produktif. (3) Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana Infrastruktur Sumber Daya untuk mengurangi daya rusak air Rencana Tingkat Capaian Realisasi Pencapaian 1 2 3 4 5 6 7 2 Prosentase Bidang Tanah Aset Pemda Yang Bersertifikat 3 Prosentase Luas Wilayah Kebanjiran 34,20 34,20 7,88 7,61 103,54 Capaian Hasil Kinerja SANGAT BERHASIL 105,53 Ket Dilihat dari capaian indikator sasaran yang terdiri dari 3 (tiga) indikator di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut di atas dapat dikategorikan Sangat Berhasil (105,53). Ke- berhasil -an selama tahun 2014 dalam memberikan dan menjalankan fungsi/urusan infrastruktur Sumber Daya Air terutama Daerah Irigasi dan jaringannya sebagaimana ditunjukkan pada capaian indikator sasaran diatas secara ringkas diuraikan berikut ini 1. Capaian Luas Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik (Ha) -. Pelayanan Peningkatan jaringan irigasi yang ditangani Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Pacitan secara umum seluas baku sawah 7788. Kondisi infrastruktur jaringan irigasi kabupaten terus mengalami peningkatan karena dari Pemerintah Kabupaten penanganan jaringan irigasi terus diupayakan terutama pada daerah produktif penghasil hasil bumi seperti terlihat perkembangan kondisi pelayanan jaringan irigasi, faktor daya dukung kegiatan rehabilitasi/peningkatan jaringan irigasi dan rehabilitasi/pemeliharaan jaringan HHaall...5555

irigasi dan inspeksi kondisi jaringan irigasi dimana realisasi pada tahun 2014 sebesar 4247 Ha selisih 491 Ha dari target yang ditetapkan sebesar 3756 Ha. 2. Capaian prosentase Bidang Tanah Aset Pemda Yang Bersertifikat Pelayanan Bidang ini untuk mendukung terselenggaranya pelayanan ketersediaan lahan untuk sarana umum baik bidang Bina Marga maupun Pengairan yang ditangani Kabupaten Pacitan, capaian Realisasi sama dengan targt yang ditetapkan pada tahun 2014 sebesar 34,20. 3. Capaian Prosentase Luas Wilayah Kebanjiran Pengaturan, pembinaan, pengawasan dalam penanggulangan akibat bencana alam banjir terutama pada kawasan sumber produksi, pertanian dan Perkotaan merupakan prioritas penanganan. Data menurunnya luas genangan banjir pada wilayah Kabupaten Pacitan pada tahun 2014 realisasi sebesar 7,61 selisih 0,27 dari target yang ditetapkan sebesar 7,88, untuk itu masih dibutuhkan penanganan yang cukup dari Pemerintah Kabupaten Pacitan dalam mencapai target yang ditetapkan dengan mengupayakan menggali dari sumber dana lain untuk menyokong bagi peningkatan penurunan luas genangan banjir guna menciptakan wilayah Kabupaten Pacitan yang bebas banjir. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran (1).Berkurangnya prasarana jaringan irigasi yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang seta tersedianya data Daerah Irigasi dan jaringannya yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya untuk meningkatnya kondisi sarana prasarana sumber daya airyang ada (2).Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana Infrastruktur Sumber Daya air untuk daerah yang produktif. (3) Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas Infrastruktur Sumber Daya Air untuk mengurangi daya rusak air diantaranya adalah: 1. Menurunnya Kualitas Saluran Irigasi yang disebabkan belum Optimalnya pemeliharaan saluran irigasi pada Baku Sawah di wilayah Kabupaten Pacitan. HHaall...5566

2. Masih adanya konflik kepentingan antar Desa dalam pemanfaatan air baku sawah. Hal ini disebabkan adanya kepentingan peruntukan sumber air irigasi tersebut maupun karena kendala batas administratif wilayah. Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran (1).Berkurangnya prasarana jaringan irigasi yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang seta tersedianya data Daerah Irigasi dan jaringannya yang update sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengambilan tindakan dalam penanganannya untuk meningkatnya kondisi sarana prasarana sumber daya airyang ada (2).Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana Infrastruktur Sumber Daya air untuk daerah yang produktif. (3) Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas Infrastruktur Sumber Daya Air untuk mengurangi daya rusak air, akan ditempuh langkah langkah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengelolaan SDA permukaan yang memberikan keadilan dan keselarasan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan antar daerah dan antar kepentingan dengan melakukan konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak. 2. Mendayagunakan sumber daya air secara adil serta memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas untuk berbagai kebutuhan masyarakat. 3. Mengendalikan dan mengurangi dampak negatif daya rusak air. 4. Meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha dan peran Pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air. 5. Membangun jaringan sistem informasi sumber daya air yang terpadu, antar sektor dan antar wilayah. Meningkatkan pengelolaan sumber daya air permukaan yang memberikan keadilan dan keselarasan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan antar daerah dan antar kepentingan dengan melakukan konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air. 6. Meningkatkan standart pelayanan minimum (SPM) yang dapat memenuhi persyaratan minimal kelayakan, sehingga dapat menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dan proporsional. 7. Meningkatkan tata pengaturan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. HHaall...5577

8. Melaksanakan pengaturan, pembinaan, pengawasan dalam penanggulangan akibat bencana alam banjir, kekeringan dan lain-lain terutama pada kawasan sumber produksi, pertanian dan Perkotaan. Tujuan 5: Meningkatkan Pelayanan dan Fungsi Pendukung Transportasi Tujuan Meningkatkan Pelayanan dan Fungsi Pendukung Transportasi diarahkan untuk mewujudkansasaran yang hendak dicapai yaitu (1). Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah perdesaan yang berpeluang berkembang dan berkurangnya prasarana jalan dan jembatan perdesaan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang. Untuk mewujudkan sasaran tersebut diharapkan dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: (1) Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Program tersebut terlaksana melalui 3 (tiga) kegiatan yaitu: (1) Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan (2) Penanganan Infrastruktur Jalan pad Dinas Bina Marga dan Pengairan (BK) (3) Penanganan Infrastruktur Jalan dan Jembatan dengan dukungan dana APBD tahun 2014 sebesar 36.314.607.000,00 yang telah teralisir senilai Rp 36.141.927.800,00 atau 99,52 dari pagu anggarannya. Kinerja sasaran (1). Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah perdesaan yang berpeluang berkembang dan berkurangnya prasarana jalan dan jembatan perdesaan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang. dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagai berikut : HHaall...5588

SASARAN Indikator Pencapaian Sasaran Satuan Rencana Tingkat Capaian Realisasi Pencapaian 1 2 3 4 5 6 7 (1).Pemeliharaan dan 1 Prosentase Jalan peningkatan daya dukung, Poros Desa dan kapasitas dan kualitas Jembatan pelayanan prasarana jalan Perdesaan dalam dan jembatan untuk daerah perdesaan yang berpeluang kondisi baik berkembang dan a. Jalan 17,20 22,01 127,96 berkurangnya prasarana jalan dan jembatan perdesaan yang berada dalam kondisi b. Jembatan 43,40 44,50 102,53 rusak berat dan sedang. Capaian Hasil Kinerja SANGAT BERHASIL 115,24 Dilihat dari capaian indikator sasaran yang terdiri dari 1 (satu) indikator di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran tersebut di atas dapat dikategorikan Sangat Berhasil (115,24). Ke- berhasil -an selama tahun 2014 dalam memberikan dan menjalankan fungsi/urusan infrastruktur Jalan dan Jembatan Perdesaan sebagaimana ditunjukkan pada capaian indikator sasaran diatas secara ringkas diuraikan berikut ini Ket 1. Capaian Prosentase Jalan Poros Desa dan Jembatan Perdesaan dalam kondisi baik Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk yang sebagian merupakan jalan status jalan pedesaan pada tahun 2014 tercatat sepanjang 603,980 km, kondisi baik tahun 2014 realisasinya 22,01 dari target 17,20 walaupun telah didukung oleh kegiatan pembangunan jalan dan jembatan perdesaan namun masih jauh dari tuntutan masyarakat, sehingga diupayakan untuk menggali dari sumber dana lain untuk menyokong bagi peningkatan kondisi jaringan jalan dan jembatan perdesaan sebagai sarana dan prasarana vital bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat. Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai sasaran (1). Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah perdesaan yang berpeluang berkembang dan berkurangnya HHaall...5599

prasarana jalan dan jembatan perdesaan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang. 1. Masih kurangnya aksessibilitas bagi daerah terisolir dan terpencil, serta jaringan jalan dikawasan perbatasan karena belum optimalnya kondisi jalan untuk difungsikan sebagai sarana pendukung transportasi lalulintas untuk melayani mobilitas dan aksessibilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan. 2. Mempertahankan/meningkatkan tingkat kenyamanan prasarana jalan ditengahtengah keterbatasan alokasi pendanaan, sistem yang belum optimal dan rendahnya partisipasi masyarakat untuk penanganan jaringan jalan baik ruas jalan Kabupaten maupun ruas jalan Desa. Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran(1). Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung, kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana jalan dan jembatan untuk daerah perdesaan yang berpeluang berkembang dan berkurangnya prasarana jalan dan jembatan perdesaan yang berada dalam kondisi rusak berat dan sedang, akan ditempuh langkah langkah sebagai berikut : 1. Meningkatkan ketersediaan dan kemudahan aksessibilitas bagi daerah terisolir dan terpencil, serta jaringan jalan dikawasan perbatasan dengan meng optimalkan kondisi jalan untuk difungsikan sebagai sarana pendukung transportasi lalulintas untuk melayani mobilitas dan aksessibilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan. 2. Mempertahankan/meningkatkan tingkat kenyamanan prasarana jalan ditengahtengah keterbatasan alokasi pendanaan, sistem yang belum optimal dan rendahnya partisipasi masyarakat untuk penanganan jaringan jalan baik ruas jalan Kabupaten maupun ruas jalan Desa. HHaall...6600