BUPATI BANDUNG BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BUMD PT PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER- 03 /MBU/2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106 /PMK.06/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-01/MBU/2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2012

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR: KEP-09A/MBU/2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

WALIKOTA LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

BUPATI BANGKA TENGAH

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH KOTA MEDAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2009 SERI : D

TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN BADAN PENGAWAS PERUSAHAAN DAERAH TAMAN SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

III. MAKSUD DAN TUJUAN

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG

B. DASAR HUKUM. Dasar hukum dalam melaksanakan seleksi :

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 26 SERI PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH

RARANCANGAN) (Disempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PIHAK KETIGA

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

2 3. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan L

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO SEKRETARIAT DAERAH. Jln. Perwakilan Nomor. 1 Wates, Kulon Progo Telp. (0274) fax P E N G U M U M A N

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

1 of 8 3/17/2011 4:31 PM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2007 SERI D =================================================================

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PENGELOLA KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL GALUH PAKUAN TELEVISI KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 21 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PERHOTELAN KABUPATEN BANYUWANGI

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH TAMAN SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH WISMA MAROS KABUPATEN MAROS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BREBES KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM

Transkripsi:

1 BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PERSYARATAN DAN PENILAIAN CALON DIREKSI DAN CALON DEWAN KOMISARIS BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PT. PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. Bahwa guna mewujudkan tercapainya kondisi Perusahaan Daerah yang sehat dan berdaya guna optimal dalam memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah, diperlukan kualifikasi dari Direksi dan Dewan Komisaris yang profesional, berintegritas serta berdedikasi tinggin dalam mengelola BOMD PT. Perdana Multiguna Sarana Bandung Barat; b. bahwa untuk memperoleh Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Daerah dengan kualifikasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu diatur persyaratan dan penilaian Calon Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran negara republik Indonesia Nomor 2387); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 3502); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817); 4. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

2 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 7. Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara; 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerinah daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara rpublik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan anatara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Dareah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran negara Nomor 4438); 11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4688); 12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 13. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756); 14. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4846); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2005 tentang Penghapusan Piutang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4488), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Penghapusan Piutang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4652); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran

3 Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 18. Keputusan Presiden Nom 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta Perubahannya; 19. Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 20. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 tahun 2008 tentang Prosedur Pembentukan Produk hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bandung barat Nomor 2); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Kabupaten bandung Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008 Nomor 7); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung Barat (Lembaran daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008 Nomor 8); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Perdana Multiguna Sarana Bandung Barat; Menetapkan MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG PERSYARATAN DAN PEDOMAN PENILAIAN CALON DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BUMD PT. PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bandung Barat. 2. Bupati adalah Bupati Bandung Barat. 3. Pemerintah daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

4 4. Badan Usaha Milik Daerah, yang selanjutnya disingkat BUMD, adalah semua perusahaan yang didirikan Pemerintah Daerah yang modalnya untuk seluruhnya atau untuk sebagian merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan peraturan Perundang-Undangan. 5. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disingkat PT adalah PT. Perdana Multiguna Sarana Bandung Barat. 6. Dewan Komisaris adalah Dewan Komisaris Perseroan Terbatas (PT) Perdana Multiguna Sarana Bandung Barat. 7. Direksi adalah warga Negara Indonesia yang diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dan atau sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan. 8. Saham adalah bukti kepemilikan modal Perseroan Terbatas baik berupa uang maupun barang. 9. Rapat Umum Pemegang saham yang selanjutnya disingkat RUPS adalah rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas (PT) Perdana Multiguna Sarana Bandung Barat. 10. Kerjasama adalah rangkaian kegiatan yang terjadi karena ikatan formal antara Perseroan terbatas (PT) Perdana Multiguna Sarana Bandung Barat dengan Pihak Ketiga untuk bersam-sama melakukan suatu kegiatan usaha guna mencapai suatu tujuan tertentu; 11. Holding Company adalah perusahaan induk yang dapat membentuk anak perusahaan yang bergerak diantaranya dalam bidang agrobisnis, kepariwisataan, pengelolaan air baku, jasa sarana dan prasarana serta jenis usaha lainnya sesuai dengan kajian potensi daerah. 12. Pihak Ketiga adalah Instansi, Lembaga, badan Hukum dan atau Perorangan, antara lain Pemerintah Pusat, Pemerintah Negara asing, badan Usaha Milik Negara, Koperasi, swasta Nasional dan Swasta Asing, lembaga Keuangan Dalam dan Luar Negeri dan/atau antar Perusahaan-perusahaan Daerah lainnya. BAB II PERSYARATAN DAN PENETAPAN CALON DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Bagian Kesatu Calon Direksi (1) Calon Direksi dapat berasal dari : Pasal 2 a. Warga Negara Indonesia yang belum pernah menduduki jabatan Direksi pada sebuah BUMD; b. Tenaga profesional selain calon yang dimaksud dalam huruf a. (2) Penetapan Calon Direksi dilakukan oleh Tim Seleksi, setelah melalui penilaian terhadap persyaratan administratif dan material.

5 (3) Untuk pertama kalinya Bupati dapat menunjuk dan mengangkat Direksi untuk jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak ditunjuk/diangkat, dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Persyaratan Calon Direksi, meliputi : a. Persyaratan Administratif, yaitu : 1) Warga Negara Indonesia 2) Pada saat pengangkatan usia setinggi-tingginya 52 (lima puluh dua) tahun; 3) Orang Perorangan; 4) Memiliki ijazah sekurang-kurangnya Sarjana Strata Satu (S-1) atau sederajat; 5) Pengalaman kerja minimal 5 tahun di perusahaan (diutamakan memiliki keahlian di bidang Pariwisata/Infrastruktur sarana dan prasarana/agrobisnis/air Baku); 6) Tidak pernah dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan; 7) Tidak pernah menjadi Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit dalam waktu 5 9lima) tahun sebelum pencalonan; 8) Tidak pernah dihukum karena merugikan keuangan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan; 9) Tidak boleh merangkap jabatan lain dalam BUMD;\ 10) Mempunyai waktu yang penuh untuk melaksanakan tugasnya; 11) Bukan Anggota partai Politik; 12) Sehat jasmani dan rohani. b. Persyaratan Material, meliputi : (1) Integritas, yaitu : 1) Tidak pernah secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam perbuatan rekayasa dan praktek-praktek menyimpang, cidera janji serta perbuatan lain yang merugikan perusahaan dimana yang bersangkutan bekerja atau pernah bekerja; 2) Memiliki kredibiltas dan integritas moral yaitu memiliki akhlak dan moral yang baik, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3) Memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap BUMD. (2) Kompetensi, yaitu ; 1) Kemampuan dan pengalaman dalam pengurusan dan pengelolaan perusahaan; 2) Kepemimpinan yang kuat, kemampuan manajerial dan memahami manajemen Perusahaan; 3) Memiliki kemampuan dalam menyusun Visi dan Misi; 4) Memiliki kemampuan dalam menyusun strategi pengembangan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang berupa rencana Strategi Perusahaan, Rencana Kerja Anggaran Tahunan dan rencana Kerja 4 (empat) tahun;

6 5) Memiliki kemampuan dalam menyusun Rencana Pola Tatakelola BUMD; 6) Memiliki kemampuan dalam penyelesaian masalah-masalah strategis; 7) Memiliki kemampuan dalam memahami nilai-nilai dan budaya Perusahaan (Good Corporate Governance); 8) Memiliki kemampuan dalam menyusun kinerja keuangan Perusahaan; 9) Memiliki kemampuan dalam memahami kegiatan operasional Perusahaan; 10) Memiliki kemampuan dalam memahami aplikasi teknologi informasi; 11) Memiliki kemampuan dalam memahami manajemen resiko dan kondisi persaingan usaha; 12) Memiliki kemampuan dalam memahami peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan BUMD dan Manajemen BUMD. Bagian Kedua Calon Dewan Komisaris Pasal 3 (1) Bupati menunjuk dan mengangkat Dewan Komisaris diutamakan berasal dari tenaga profesional untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejakn diangkat/ditunjuk, dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Persyaratan Calon Dewan Komisaris, meliputi : a. Persyaratan Administratif, yaitu : 1) Warga Negara Indonesia; 2) Pengangkatan usia diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 3) Orang perorangan; 4) Memiliki ijazah sekurang-kurangnya Sarjana Strata satu (S-1) atau sederajat; 5) Tidak pernah menjadi Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan; 6) Tidak pernah dihukum karena merugikan keuangan negara dalam wakru 5 (lima) tahun sebelum pencalonan; 7) Tidak boleh merangkap jabatan lain dalam BUMD; 8) Mempunyai waktu yang penuh untuk melaksanakan tugasnya; 9) Sehat jasmani dan rohani. b. Persyaratan Material, meliputi : 1) Integritas,yaitu : a) tidak pernah secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam perbuatan rekayasa dan praktek-praktek menyimpang,cidera janji serta perbuatan lain yang merugikan perusahaan di mana yang bersangkutan bekerja atau pernah bekerja;

7 b) memiliki kredibilitas dan integritas moral yaitu memiliki akhlak dan moral yang baik,mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; c) memiliki integritas,loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap BUMD. 2) Kompetensi,yaitu : a) Memahami Visi dan Misi; b) Memahami strategi pengembangan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang berupa Rencana Strategis perusahaan, Rencana Kerja Anggaran Tahunan dan Rencana Kerja 4 (empat) tahun; c) Memahami Rencana Pola tatakelola BUMD; d) Memahami nilai-nilai an budaya Perusahaan (Good Corporate Governance); e) Memahami kinerja keuangan Perusahaan; f) Memahami kegiatan operasional Perusahaan; g) Memahami sistem audit; h) Memahami Sistem Akuntansi yang digunakan pada BUMD; i) Memahami manajemen resiko dan kondisi persaingan usaha; j) Memahami peraturan perundang-undangan yang berkenaan denganbumd dan Manajemen BUMD. BAB III PENGANGKATAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Pasal 4 (1) Sebelum diangkat menjadi Direksi dan Dewan Komisaris wajib menandatangani surat pernyataan kontrak kinerja untuk melaksanakan dan menegakkan prinsipprinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan BUMD. (2) Bupati mengangkat Direksi dan Dewan Komisaris yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

8 BAB IV PEDOMAN PENILAIAN CALON DIREKSI DAN CALON DEWAN KOMISARIS Bagian Kesatu Calon Direksi Paragraf Pertama Calon Direktur Utama Pasal 5 (1) Penilaian Calon Direktur Utama terdiri dari ; a. Penilaian Administratif, meliputi : 1) Pendidikan; 2) Pengalaman kerja; 3) Riwayat kepemimpinan; 4) Berkelakuan baik; 5) Kesiapan melaksanakan tugas; 6) Kesanggupan melaksanakan tugas. b. Penilaian Materiil, meliputi ; 1) Keterlibatan Perbuatan Melanggar Hukum; 2) Kredibilitas dan Integritas Moral; 3) Integritas, Loyalitas dan Dedikasi Kerja; 4) Kemampuan dan Pengalaman Pengurusan dan Pengelolaan Perusahaan; 5) Kepemimpinan, Kemampuan menajerial dan Pemahaman Manajemen Perusahaan; 6) Penyusunan Visi dan Misi; 7) Penyusunan Strategi Pengembangan Perusahaan; 8) Penyusunan Rencana Pola Tatakelola Perusahaan BUMD; 9) Kemampuan dalam penyelesaian masalah-masalah strategis; 10) Pemahaman Nilai-nilai dan Budaya Perusahaan (Good corporate Governance); 11) Penyusunan Kinerja Keuangan Perusahaan; 12) Pemahaman Kegiatan Operasional Perusahaan; 13) Pemahaman Aplikasi Teknologi Informasi; 14) Pemahaman Manajemen Resiko dan Kondisi Persaingan Usaha; 15) Pemahaman Peraturan Perundang-undangan. (2) Penilaian Administratif dilakukan berdasarkan berkas usulan Calon Direktur Utama.

9 (3) Penilaian Materiil dilakukan dengan metode wawancara yang didahului dengan pemaparan oleh masing-masing Calon. (4) Materi pemaparan sebagaimana dimaksud ayat 93), meliputi ; a. Visi Misi; b. Strategi Pengembangan BUMD; c. Rencana Pola Tatakelola BUMD; d. Kinerja Keuangan BUMD. (5) Dalam hal pengangkatan Calon Direktur Utama untuk pertama kalinya sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (3), penilaian Calon terdiri dari : a. Penilaian Administratif dilakukan berdasarkan berkas usulan Calon; b. Penilaian Materiil dilakukan dengan metode wawancara. Paragraf Kedua Calon Direktur Umum dan Keuangan Pasal 6 (1) Penilaian Calon Direktur Umum dan Keuangan terdiri dari ; a. Penilaian Administratif, meliputi : 1) Pendidikan; 2) Pemgalaman Kerja 3) Riwayat Kepemimpinan; 4) Berkelakuan baik; 5) Kesiapan melaksanakan tugas; 6) Kesanggupan melaksanakan tugas. b. Penilaian Materiil, meliputi : 1) Keterlibatan Perbuatan Melanggar Hukum; 2) Kredibilitas dan Integritas Moral; 3) Integritas, Loyalitas dan Dedikasi Kerja; 4) Kemampuan dan Pengalaman Pengurusan dan Pengelolaan Perusahaan; 5) Kepemimpinan, Kemampuan menajerial dan Pemahaman Manajemen Perusahaan; 6) Penyusunan Visi dan Misi; 7) Penyusunan Strategi Pengembangan BUMD; 8) Penyusunan Rencana Pola Tatakelola BUMD; 9) Kemampuan dalam penyelesaian masalah-masalah strategis; 10) Pemahaman Nilai-nilai dan Budaya Perusahaan (Good corporate Governance); 11) Penyusunan Kinerja Keuangan BUMD; 12) Pemahaman Aplikasi Teknologi Informasi;

10 13) Pemahaman Manajemen Resiko dan Kondisi Persaingan Usaha; 14) Pemahaman Peraturan Perundang-Undangan. (2) Penilaian Administratif dilakukan bedasarkan berkas usulan Calon Direktur Umum dan Keuangan. (3) Penilaian Materiil dilakukan dengan wawancara yang didahului dengan pemaparan oleh masing-masing Calon. (4) Materi pemaparan sebagaimana dimaksud ayat (3), meliputi ; a. Visi Misi; b. Strategi Pengembangan BUMD; c. Rencana Pola tatakelola BUMD; d. Kinerja Keuangan BUMD. (5) Dalam hal pengangkatan Calon Direktur Umum dan Keuangan untuk pertama kalinya sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (3), penilaian Calon terdiri dari : a. Penilaian Administratif dilakukan berdasarkan berkas usulan Calon; b. Penilaian Materiil dilakukan dengan metode wawancara. Paragraf Ketiga Calon Direktur Teknis dan Operasional Pasal 7 (1) Penilaian Calon Direktur Teknis dan Operasional terdiri dari ; a. Penilaian Administratif, meliputi : 1) Pendidikan; 2) Pengalaman Kerja; 3) Riwayat Kepemimpinan; 4) Berkelakuan baik; 5) Kesiapan melaksanakan tugas; 6) Kesanggupan melaksanakan tugas. b. Penilaian Materiil, meliputi : 1) Keterlibatan Perbuatan Melanggar Hukum; 2) Kredibilitas dan Integritas Moral; 3) Integritas, Loyalitas dan Dedikasi Kerja; 4) Kemampuan dan Pengalaman Pengurusan dan Pengelolaan Perusahaan; 5) Kepemimpinan, Kemampuan menajerial dan Pemahaman Manajemen Perusahaan; 6) Penyusunan Visi dan Misi; 7) Penyusunan Strategi Pengembangan Perusahaan; 8) Penyusunan Rencana Pola Tatakelola Perusahaan Daerah;

11 9) Kemampuan dalam penyelesaian masalah-masalah strategis; 10) Pemahaman Nilai-nilai dan Budaya Perusahaan (Good corporate Governance); 11) Pemahaman Kegiatan Operasional Perusahaan; 12) Pemahaman Aplikasi Teknologi Informasi; 13) Pemahaman Manajemen Resiko dan Kondisi Persaingan Usaha; 14) Pemahaman Peraturan Perundang-Undangan. (2) Penilaian Administratif dilakukan bedasarkan berkas usulan Calon Direktur Teknis dan Operasional. (3) Penilaian Materiil dilakukan dengan wawancara yang didahului dengan pemaparan oleh masing-masing Calon. (4) Materi pemaparan sebagaimana dimaksud ayat (3), meliputi ; a. Visi Misi; b. Strategi Pengembangan Perusahaan; c. Rencana Pola tatakelola Perusahaan Daerah; (5) Dalam hal pengangkatan Calon Direktur Teknis dan Operasional untuk pertama kalinya sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (3), penilaian Calon terdiri dari : c. Penilaian Administratif dilakukan berdasarkan berkas usulan Calon; d. Penilaian Materiil dilakukan dengan metode wawancara. Bagian Kedua Calon Dewan Komisaris Pasal 8 (1) Penilaian Calon Dewan Komisaris terdiri dari ; a. Penilaian Administratif, meliputi : 1) Pendidikan; 2) Pemgalaman Kerja 3) Riwayat Kepemimpinan; 4) Berkelakuan baik; 5) Kesiapan melaksanakan tugas; 6) Kesanggupan melaksanakan tugas. b. Penilaian Materiil, meliputi : 1) Kepemimpinan dan Kemampuan Manajerial: 2) Pemahaman Visi dan Misi; 3) Pemahaman Strategi Pengembangan BUMD; 4) Pemahaman Rencana Pola Tatakelola BUMD;

12 5) Pemahaman Nilai-nilai dan Budaya Perusahaan (Good Corporate Governance); 6) Pemahaman Kinerja Keuangan BUMD; 7) Pemahaman Kegiatan Operasional BUMD; 8) Pemahaman Sistem Audit; 9) Pemahaman Sistem Akuntansi yang digunakan pada BUMD; 10) Pemahaman Manajemen Resiko dan Kondisi Persaingan Usaha; 11) Pemahaman Peraturan Perundang-undangan. (2) Penilaian Administratif dilakukan berdasarkan berkas usulan Calon Ketua Dewan Komisaris. (3) Penilaian Materiil dilakukan dengan metode wawancara yang didahului dengan pemaparan oleh masing-masing Calon. (4) Materi pemaparan sebagaimana dimaksud ayat (3), meliputi : a. Pandangan mengenai visi Misi; b. Pandangan mengenai Strategi Pengembangan BUMD; c. Pandangan mengenai Rencana Pola Tatakelola BUMD; d. Pandangan mengenai Kinerja Keuangan BUMD. (5) Dalam hal pengangkatan Calon Dewan Komisaris untuk pertama kalinya sebagaimana dimaksud Pasal 3, ayat penilaian Calon terdiri dari ; a. Penilaian Administratif dilakukan berdasarkan berkas usulan Calon; b. Panilaian Materiil dilakukan metode wawancara. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya, akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pasal 10 Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bandung Barat.

13 Ditetapkan di Bandung Barat Pada tanggal 20 April 2010 BUPATI BANDUNG BARAT, Ttd ABUBAKAR Diundangkan di Bandung Barat pada tanggal 20 April 2010 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT, Ttd MAS ABDUL KOHAR BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2010 NOMOR 12