BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. desain poster seperti prinsip keseimbangan (balance), alur baca (movement),

BAB I PENDAHULUAN. Seni kaligrafi Islam atau biasa dikenal dengan khat sebenarnya. mengungkapkan perasaan melalui bentuk-bentuk artistik.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Raymond Williams dalam Komarudin (2007: 1).

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

BAB I PENDAHULUAN. Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya bahasa. Gaya bahasa atau Stile (style) adalah cara pengucapan

BAB I PENDAHULUAN. Harry Atmami, 2015 Seni Kinetik Mitos Situ Bagendit Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

TOKOH LEGENDA ENDANG DHARMA AYU SEBAGAI GAGASAN BERKARYA DRAWING

BAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

2014 GUNUNG KRAKATAU SEBAGAI IDE BERKARYA SENI GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dapat merubah pola hidup manusia maupun nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. berpikir kreatif dan inovatif dalam berkarya seni patung baik dari segi teknik dan

BAB I PENDAHULUAN. datang dari dalam maupun luar individu itu sendiri. Sebagai contoh, ketika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bhineka Tunggal Ika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Budaya bangsa Indonesia adalah budaya yang memiliki banyak keragaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBYEK POPULASI PENELITIAN. terdokumentasikan di sekretariat lomba, Kantor Bidang Pendidikan Dasar Dinas

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Nelson Mandela 1960 Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki cita rasa dan potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PESONA ALAM GUNUNG BURANGRANG SEBAGAI OBJEK GAGASAN BUKU FOTOGRAFI ESAI

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Preset Color Grading Buat Premiere dan AE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan beberapa hal sebagai berikut: (1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Orde post-modern, dalam gagasan estetiknya, tengah melumrahkan atau secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun

BAB IV DESKRIPSI KARYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. Tema yang diangkat ini sebenarnya terinspirasi dari buku karangan Lewwis

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. lingkungan hidup untuk menunjang kehidupannya di dunia ini. Lingkungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan teknik yang berkaitan dengan komposisinya (analisis bentuk at au penataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal

2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN SENI MENCETAK DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

BAB VI KETENTUAN UNSUR PENILAIAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. September 2011 merupakan awal mula dimana saya mendalami seni rupa

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. subyek yang dapat diproyeksikan ke sebuah layer; dan penemuan sebuah medium

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kenyataan seni selalu menyertai manusia sejak dari permulaan, tidak sedikit membangkitkan kesadaran untuk membawa seni ke dalam proporsi sewajarnya, di mana peranan ini selalu dibawakannya baik dalam lingkungan kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan sebagai perwujudan kasat mata, namun sesungguhnya ada hubungan yang tidak terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam. Begitu indah alam yang kita pijaki, kehadiran bentuk-bentuk yang indah dan menarik dalam kehidupan sehari-hari seperti pemandangan, tumbuhan, hewan, manusia, dan lain-lain. Berdasarkan fenomena tersebut melalui pengenalan dan penyatupaduannya dengan alam, manusia memiliki tanggapannya masing-masing. dalam hal ini penulis melalui interpretasinya terdorong untuk mencipta karya seni. Sebagaimana dikemukakan oleh Iskandar (2000:125), bahwa: Natura artis magistra. Alam adalah guru terbaik bagi seniman, kerap kali menyesatkan. Tidak dapat disangkal lagi seniman harus kenal betul dengan alam, ia harus bersatu padu dan menghayatinya. Akan tetapi interpretasi, dan dengan demikian seni, hanya mungkin lahir dalam diri si seniman, di mana alam hanya merupakan titik dari luar, tanpa ada dialog dengan seniman. Adanya suatu dorongan bagi penulis, hampir sama besarnya seperti dorongan untuk penciptaan seni itu sendiri, yakni dorongan untuk bepergian, hal ini dengan segala senang hati penulis lakukan. Di Jawa Barat khususnya di

2 kawasan Garut, daerah kelahiran penulis, tidak begitu banyak tempat-tempat yang belum terjelajahi. Namun, setelah penulis melakukan kunjungan ke Situ Bagendit, maka penulis memiliki beberapa pengalaman estetis yang penulis ingin wujudkan ke dalam lukisan. Penulis memiliki ketertarikan terhadap fenomena alam dan legenda Situ Bagendit untuk dijadikan sebagai objek dalam berkarya seni lukis. Namun bagi penulis, penciptaan karya seni bukanlah semacam kamera yang senantiasa hanya dapat memotret suatu objek, sekalipun yang dipotretnya itu bentuk yang hakiki. Dalam seni tidak ada suatu tempat untuk sesuatu yang begitu pasif untuk meniru, karena seni itu sendiri adalah suatu proses yang aktif, dimana tugas seniman yang paling utama adalah untuk menyusun dan memilih suatu objek yang sesuai dengan apa-apa yang ingin dikemukakannya. Lagi pula seni bukanlah suatu yang lahir dari objek, seni bukan pernyataan objek, melainkan pernyataan emosi, yang kelahirannya dapat melalui sebuah objek, dimana ia hanya berfungsi sebagai pembangkit inspirasi (Iskandar, 2000:105). Penulis memiliki ketertarikan terhadap fenomena alam Situ Bagendit. Situ Bagendit atau dapat disebut juga Danau Bagendit merupakan sebuah objek wisata yang terletak di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Garut Jawa Barat. Situ Bagendit tentu memiliki makna tersendiri khususnya bagi masyarakat Bagendit. Selain sebagai mata pencaharian dalam mencari ikan bagi warga, Situ Bagendit memiliki legenda tersendiri yang mengandung pesan moral dan dapat dijadikan pelajaran dalam hidup. Dengan adanya hal tersebut penulis menjadikan sebuah gagasan dalam berkarya dan menuangkannya ke dalam bentuk karya seni lukis. Pemilihan karya seni lukis didasari anggapan bahwa seni lukis berupaya merekam tidak hanya secara kasat mata saja, melainkan dapat menceritakan tentangnya (legenda).

3 Seorang pencipta seni tidak bermaksud untuk menggambarkan perwujudan yang kasat mata, melainkan ingin menceritakan tentangnya. Perwujudan tersebut mungkin merupakan hasil pengamatan atau emosi yang dirasakan, bukan yang komunikatif secara jelas dan efektif secara wadhag (Kartika, 2004:24). Dengan menjadikan objek dan legenda untuk mewujudkan pesan moral dari sebuah legenda Situ Bagendit, penulis berupaya mengekspresikan kedua hal tersebut ke dalam bentuk karya seni lukis. B. Fokus Penciptaan Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan fokus penciptaan karya seni lukis ini adalah Eksplorasi Objek dan Legenda Situ Bagendit Sebagai Gagasan dalam Berkarya Seni Lukis. Fokus penciptaan ini dijabarkan dalam pertanyaan penciptaan sebagai berikut: 1. Bagaimana upaya pelestarian legenda Situ Bagendit melalui eksplorasi karya lukis? 2. Bagaimana mengembangkan konsep lukisan tema legenda Situ Bagendit ke dalam beberapa bentuk objek lukis? 3. Bagaimana memvisualisasikan pesan moral yang terkandung pada legenda Situ Bagendit ke dalam wujud lukisan? C. Tujuan Penciptaan Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penciptaan karya tersebut adalah sebagai berikut: 1. Melestarikan legenda Situ Bagendit melalui eksplorasi karya lukis.

4 2. Mengembangkan konsep lukisan tema legenda Situ Bagendit ke dalam beberapa bentuk objek lukis. 3. Memvisualisasikan pesan moral yang terkandung dalam legenda Situ Bagendit. D. Manfaat Penciptaan 1. Manfaat bagi penyusun adalah sebagai berikut : a. Menumbuhkembangkan kesadaran diri terhadap pentingnya legenda sebagai pesan moral bagi masyarakat. b. Sebagai peningkatan apresiasi masyarakat terhadap karya seni lukis dengan pesan moral yang terkandung dalam legenda Situ Bagendit. 2. Manfaat bagi institusi adalah sebagai bahan kajian untuk mata kuliah yang bersangkutan dengan seni murni khususnya seni lukis. 3. Manfaat bagi dunia kesenirupaan adalah : a. Seni Lukis Diharapkan dapat memberikan nuansa baru dalam dunia kesenirupaan, dimana kesadaran terhadap lingkungan serta legenda menjadi subject matter dan bentuk-bentuk lainnya yang mendukung nilai-nilai artistik dan estetik dan memaksimalkan pesan dan kesan visual. b. Pendidikan Seni Rupa Sebagai kajian dan apresiasi seni rupa dalam pendidikan seni rupa terhadap hal-hal baru dan proses penciptaannya.

5 4. Memanfaat bagi masyarakat adalah sebagai media apresiasi seni rupa dalam memberikan sikap, anggapan, rasa, dan tujuan masyarakat terhadap legendanya. E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi maka penulis menyusun dalam beberapa bagian yang terdiri atas: Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang penciptaan, fokus penciptaan, tujuan penciptaan, manfaat penciptaan, sistematika penulisan. Bab II Landasan penciptaan yang berisikan landasan teoritis dan konsep penciptaan. Bab III Proses dan teknik penciptaan yang berisikan pembahasan mengenai alur kerja proses berkarya, langkah-langkah eksplorasi, alat dan bahan, proses berkarya. Bab IV Visualisasi analisis karya yang berisikan tentang pembahasan karya ke 1, 2, 3, 4, dan ke 5. Bab V Kesimpulan dan saran.