Pengaruh Persepsi Manajemen Bengkel dan Sikap Praktek. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang

Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar. Terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Abdul Rosid ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

Pengaruh Minat Belajar dan Persepsi Kerja Terhadap. Prestasi Belajar Siswa

BAB 3 METODA PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KEPALA SEKOLAH DENGAN GURU PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAAN KERJA GURU. Abstark

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kompetensi Mata Pelajaran Adaptif Terhadap Kompetensi Mata Pelajaran Teknik Pengelasan Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berusaha meneliti suatu fenomena yang terjadi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penguasaan Alat Praktik Terhadap Hasil Praktik Siswa

Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja Pelayanan Publik pada Badan

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

GUNTUR PRASETYO ADHI A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Wonokusumo Jaya Gang Pinggir, Kelurahan Pegirian, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

Sri Wahyuningsih Prodi. Pend. Akuntansi IKIP PGRI Madiun

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Pengaruh Persepsi Manajemen Bengkel dan Sikap Praktek Terhadap Prestasi Belajar Siswa Akh Zelani (09320043) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Sektor pendidikan mempunyai peranan besar untuk menciptakan output/tamatan yang berkualitas dan terampil. Prestasi belajar merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh siswa, karena dengan prestasi belajar tersebut dapat diukur kemampuan siswa dalam menerima dan menguasai materi pelajaran di sekolah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan expost facto, dimana melakukan kajian mengenai pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) sebagai variabel terikat. Sampel yang digunakan adalah siswa X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal sebanyak 40 orang. Alat analisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heterokedastisitas), uji regresi linear sederhana, uji regresi berganda. Variabel persepsi manajemen bengkel (X1) memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar. Hal ini mengindikasikan semakin baik persepsi siswa mengenai manajemen bengkel, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil tersebut hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif persepsi manajemen bengkel terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. Variabel sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar (Y). Kondisi tersebut menunjukkan jika sikap praktek semakin baik, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil ini hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif sikap praktek terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. Secara simultan atau bersama-sama variabel persepsi manajemen bengkel (X1) dan sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar (Y). Hal ini menunjukkan semakin baik persepsi manajemen bengkel dan sikap praktek, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil hasil tersebut hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif persepsi manajemen bengkel dan sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. Kata Kunci : Manajemen Bengkel, Prestasi Siswa PENDAHULUAN Salah satu agenda penting pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencakup peningkatan mutu dari segi proses dan segi produk. Suatu pendidikan disebut bennutu dari segi proses, jika proses bel ajar mengajaraya berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna, ditunjang oleh sumber daya (manusia, dana, sarana dan prasarana) yang baik. Pada kenyataanya, proses pendidikan yang bermutu akan menghasilkan produk

yang bermutu pula. Oleh sebab itu intervensi sistematis diberikan terhadap prosesnya, sehingga memberikan zaman mutu yang meyakinkan. Keberadaan SMK mempunyai tujuan yang terencana, sebagaimana disebutkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No 29 / 1990 bertujuan menyiapkan lulusan untuk dapat terjun ke dunia kerja. Pasal 3 PP No 19 / 1990 menyebutkan bahwa pendidikan menengah kejuruan mengutamakan dan menyiapkan siswa yang akan memasuki dunia kerja dan menumbuhkan sikap profesional dan berkualitas. SMK sebagai sekolah kejuruan memberikan pelayanan pendidikan khas, dengan pendidikan dan pembelajaran kejuruan menjadi skala prioritas dalam proses pembelajarannya. Anak didik diberikan proses pendidikan yang lebih menekankan pada pembekalan ketrampilan aplikatif bagi kehidupan. Sekolah kejuruan memberikan pembelajaran ketrampilan, sesuai dengan program keahliannya. Dengan demikian, maka bekal anak didik benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri atau pasar kerja. Di SMK Ma'arif NU 02 Rowosari Kendal, menurut pengamatan sementara telah memenuhi standar tuntutan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan kelompok Teknologj dan Industri (SMK-TI). Hal ini bisa dilihat dari fasilitas belajar baik teori maupun praktek cukup memadai. Misalnya untuk fasilitas praktek, masing-masing program pendidikan dan latihan mempunyai ruangan dan kelengkapan peralatan tersendiri. Meskipun demikian, fasilitas belajar yang telah memadai, tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh faktor siswa itu sendiri yang menggunakan fasilitas belajar tersebut. Dari beberapa faktor yang timbul dari diri siswa, dua diantaranya adalah pemahaman siswa tentang manajemen bengkel dan sikap siswa dalam praktek. Hal ini disebabkan karena dengan pemahaman siswa yang baik terhadap manajemen bengkel akan memunculkan sikap yang baik dalam melakukan praktek sehingga akan diperoleh prestasi belajar dalam bidang praktek baik pula. Begitu juga sebabknya pemahaman yang kurang atau hanya sebagian tentang manjemen dari siswa yang menggunakan bengkel, khususnya bengkel yang digunakan untuk melakukan kegiatan praktek mengakibatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran memperbaiki poros penggerak roda juga tidak memuaskan. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen bengkel merupakan suatu bentuk pengelolaan yang bertujuan untuk kelancaran di dalam pelayanan praktek. Sebuah bengkel perlu diurus dan diatur sedemildan rupa agar dapat menyelenggarakan pelajaran praktek yang memuaskan (efektif dan efisien), didalamnya termasuk: 1) Penyelenggaraan kelas untuk memecahkan soal-soal ketertiban bengkel, kebersihan, pemeliharaan alat-alat pelajaran praktek dan kerja siswa. 2) Penyelenggaraan tata kerja ruang alat/perkakas dan ruang bahan serta pemeliharaan alat. 3) Pemeliharaan perlengkapan-perlengkapan dalam urutan pemakaian dan permintaan persediaan untuk pelajaran, termasuk persediaan dalam pembuatan anggaan belanja.

4) Adapun hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan bengkel adalah : Instruktur Insruktur mempunyai tugas yang cukup berat, sebagi seorang yang harus mengajar siswa pada saat pelajaran teori maupun prakteknya. Selain itu instruktur bertugas mengawasi para siswa sampai berlangsungnya pelajaran praktek. Disiplin Praktek Perlakuan disiplin di bengkel khususnya berlaku bagi para siswa yang melaksanakan pelajaran praktek. Peraturan disiplin bagi para siswa biasanya berupa peraturan tertulis yang dituangkan dalam tata tertib praktek, yang harus dipatuhi oleh semua siswa yang akan memakai ruang bengkel. Pengaturan Tata Ruang Bengkel Pengelolaan bengkel dengan baik, akan menopang penguasaan keterampilan proses dalam aspek pengetahuan, penyelidikan, perawatan dan perbaikan alat-alat Harapan yang dibebankan kepada peserta didik (siswa) setelah menyelesaikan praktek bukan sekedar penguasaan praktek saja, namun menyangkut juga aspek kerja lainnya dengan rangkaian pengelolaan bengkel kerja secara menyeluruh. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Siswa kelas X SMK Ma'arif NU 02 Rowosari Kendal yang berjumlah 195 siswa tahun pelajaran 2010-2011 yang terbagi dalam 5 kelas. Penelitian ini menggunakan total sampling, karena tidak meneliti semua jumlah populasi. Adapun yang menjadi alasan menempuh penelitian sampel adalah sebagai berikut: a. Anggota populasi memiliki karakteristik yang relatif sama karena sama-sama kelas X b. Terbatasnya kemampuan dan fasilitas dari peneliti. Dalam pengambilan sampel ada cara-cara tertentu yang disebut sampling. Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus (Hair, Et al, 1998) N = (15s/d20)xk = 20x2 = 40 orang Dimana: N: sampel K: jumlah variable independent (X1, X2)

Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penelitian, penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu kuesioner (angket) dan teknik dokumentasi. Kuesioner atau Angket Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh mformasi dari responden atau orang yang akan diukur. Dengan kuesioner ini orang dapat mengetahui dirinya, pengalaman pengetahuan atau pendapatnya dan Iain-lain. Metode angket ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang wawasan manajemen Bengkel dan sikap praktek siswa. Adapun asumsi-asumsi yang mendasari digunakan metode angket adalah a. Subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya; b. Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan yang dimaksud dalam penehtian ini. Teknik Dokumentasi Metode dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar pelajaran Pekerjaan Logam Dasar. Data tentang prestasi belajarnya diambil berupa nilai praktek, nilai teori praktek, dan nilai sikap praktek. Alasan menggunakan metode dokumentasi adalah sebagai berikut: a. Catatan yang disimpan sebagai dokumentasi merupakan catatan yang bisa dipertanggungjawabkan yang dibuat oleh seseorang yang berwenang dan telah dipercaya. Dalam hal ini adalah guru/instruktur mata pelajaran Pekerjaan Logam Dasar. b. Data bersifat tetap, tersusun rapi dan disimpan dengan baik c. Data yang dibutuhkan telah tersedia dalam nilai praktek, sehingga mudah pelaksanaannya. HASIL PENELITIAN Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji item pertanyaan dari variabel persepsi manajemen bengkel (X1) dan sikap praktek (X2). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan sampel uji coba sebanyak 15 responden. Pengujian ini menggunakan program bantu SPSS ver. 15.0 Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 1dibawah ini. Tabel 1 Uji Validitas Instrumen r hitung >/< r tabel Keterangan Persepsi manajemen bengkel (X 1 ) 1. Instrumen 1 0,609 > 0,514 Valid 2. Instrumen 2 0,742 > 0,514 Valid 3. Instrumen 3 0,616 > 0,514 Valid 4. Instrumen 4 0,650 > 0,514 Valid 5. Instrumen 5 0,738 > 0,514 Valid 6. Instrumen 6 0,772 > 0,514 Valid 7. Instrumen 7 0,589 > 0,514 Valid 8. Instrumen 8 0,542 > 0,514 Valid

9. Instrumen 9 0,672 > 0,514 Valid 10.Instrumen 10 0,655 > 0,514 Valid Sikap praktek (X 2 ) 1. Instrumen 1 0,772 > 0,514 Valid 2. Instrumen 2 0,718 > 0,514 Valid 3. Instrumen 3 0,673 > 0,514 Valid 4. Instrumen 4 0,864 > 0,514 Valid 5. Instrumen 5 0,686 > 0,514 Valid 6. Instrumen 6 0,882 > 0,514 Valid 7. Instrumen 7 0,550 > 0,514 Valid 8. Instrumen 8 0,649 > 0,514 Valid 9. Instrumen 9 0,657 > 0,514 Valid 10.Instrumen 10 0,819 > 0,514 Valid Dengan menggunakan n = 15; α=5% diperoleh nilai r tabel = 0,514 Berdasarkan tabel tabel 1 diatas menunjukkan bahwa instrumen variabel persepsi manajemen bengkel (X1) dan variabel sikap praktek (X2) yang masing-masing diukur dengan sepuluh item pertanyaan, menunjukkan seluruh item pertanyaan mempunyai nilai r hitung positif dan lebih tinggi dari r tabel (0,514) sehingga dapat disimpulkan duapuluh item pertanyaan valid atau dapat dipercaya untuk mengukur variabel persepsi manajemen bengel dan variabel sikap praktek. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Apakah responden dapat mengungkapkan data-data yang ada pada variabelvariabel penelitian. Perhitungan reliabilitas menggunakan teknik analisa Alpha Cronbach dengan dinilai reliabel jika lebih besar dari 0,60. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS ver. 15.0 Hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Hasil Uji Reliabilitas Alpha Alpha Variabel >/< Keterangan Cronbach Kritis Persepsi manajemen bengkel (X 1 ) 0,899 > 0,60 Reliabel Sikap praktek (X 2 ) 0,929 > 0,60 Reliabel Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa kedua variabel yang diteliti, yaitu persepsi manajemen bengkel (X1) dan sikap pratkek (X2) masing-masing mempunyai nilai alpha cronbach lebih tinggi dari alpha kritis (0,60) sehingga dapat disimpulkan kedua variabel tersebut reliabel atau konsisten. Deskripsi Variabel Deskripsi variabel di sini akan menguraikan tanggapan responden mengenai variabel yang diteliti, yaitu persepsi manajemen bengkel dan sikap praktek. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap variabel tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut. Kondisi Tempat Kerja

Tanggapan responden mengenai indikator kondisi tempat kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini. i_1 Frequency Percent Valid Percent Percent Valid 12 30.0 30.0 30.0 9 22.5 22.5 52.5 19 47.5 47.5 100.0 Berdasarkan tabel tabel diatas menunjukkan 19 orang (47,5%) memiliki kategori tanggapan cukup, 12 orang (30%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, dan 9 orang (22,5%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 47,5% mempunyai pemahaman cukup baik tentang kondisi tempat kerja. Kelengkapan Bengkel Tanggapan responden mengenai indikator kelengkapan bengkel dapat dilihat pada tabel dibawah ini. i_2 Valid Frequency Percent Valid Percent Percent 17 42.5 42.5 42.5 13 32.5 32.5 75.0 10 25.0 25.0 100.0 Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan 17 orang (42,5%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, 13 orang (32,5%) memiliki kategori tanggapan baik, dan 10 orang (25%) memiliki kategori tanggapan cukup. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 42,5% mempunyai persepsi sangat baik mengenai kelengkapan bengkel. Pengelolaan Bengkel Tanggapan responden mengenai indikator pengelolaan bengkel dapat dilihat pada tabel dibawah ini. i_3 Valid Frequency Percent Valid Percent Percent 18 45.0 45.0 45.0 6 15.0 15.0 60.0 16 40.0 40.0 100.0

Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan 18 orang (45%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, 16 orang (40%) memiliki kategori tanggapan cukup, dan 6 orang (15%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 45% memiliki persepsi sangat baik tentang kelengkapan bengkel. Keamanan dan Keselamatan Kerja Tanggapan responden mengenai indikator keamanan dan keselamatan kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini. i_4 Valid Frequency Percent Valid Percent Percent 16 40.0 40.0 40.0 6 15.0 15.0 55.0 18 45.0 45.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 18 orang (45%) memiliki kategori tanggapan cukup, 16 orang (40%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, dan 6 orang (15%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 45% mempunyai persepsi cukup mengenai keamanan dan keselamatan kerja. Secara keseluruhan tanggapan responden mengenai variabel persepsi manajemen bengkel dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Pers e ps i m anajem e n be ngk e l (X1) Valid Cumulativ e Frequenc y Percent Valid Percent Percent 15 37.5 37.5 37.5 15 37.5 37.5 75.0 10 25.0 25.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 15 orang (37,5%) memiliki kategori tanggapan sangat baik dan baik, dan sisanya 10 orang (25%) memiliki kategori tanggapan cukup. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 37,5% mempunyai persepsi sangat baik dan baik mengenai manajemen bengkel. Disiplin Praktek Tanggapan responden mengenai indikator disiplin praktek dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Valid i_1 Frequency Percent Valid Percent Percent 15 37.5 37.5 37.5 9 22.5 22.5 60.0 16 40.0 40.0 100.0 Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan 16 orang (40%) memiliki kategori tanggapan cukup, 15 orang (37,5%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, dan 9 orang (22,5%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 40% mempunyai kedisiplinan praktek cukup. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Variabel persepsi manajemen bengkel (X1) memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar. Hal ini mengindikasikan semakin baik persepsi siswa mengenai manajemen bengkel, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil tersebut hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif persepsi manajemen bengkel terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. 2. Variabel sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar (Y). Kondisi tersebut menunjukkan jika sikap praktek semakin baik, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil ini hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. 3. Secara simultan atau bersama-sama variabel persepsi manajemen bengkel (X1) dan sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar (Y). Hal ini menunjukkan semakin baik persepsi manajemen bengkel dan sikap praktek, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil hasil tersebut hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif persepsi manajemen bengkel dan sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Benyamin A. 1994. Evaluasi Efektivitas Workshop. Bandung: IKIP Bandung. Dwi Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Media kom. Helmut Nolker. 1983. Pendidikan Kejuruan. Jakarta: Gramedia. Mohammad Ali. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Muhammad Al-Mighwar. 2006. Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia. Suharsimi Arikunto. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara. Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi. W.S. Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grassindo.