BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perawatan bayi setelah proses persalinan merupakan hal yang penting. Bayi yang baru lahir mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan disekitar terutama dengan suhu udara disekitarnya. Perawatan bayi baru lahir dalam hal menjaga kehangatan tubuh bayi sangat dianjurkan dalam pelukan sang Ibu. Namun tidak dalam setiap kondisi sang Ibu dapat menerapkan teori tersebut. Hal ini disebabkan kadang kala kondisi sang Ibu tidak sadarkan diri atau terbaring lemas. Oleh karena itu diciptakanlah sebuah alat yang dapat menggantikan peran sang Ibu untuk menghangatkan bayinya yaitu inkubator bayi. Untuk mempermudah memonitor keadaan inkubator, diperlukan sebuah sistem yang dapat memonitor inkubator tersebut dari jarak jauh. Saat ini perkembangan teknologi sudah tidak diragukan lagi. Akan tetapi penggunaan teknologi itu sendiri belum secara nyata menjamah seluruh elemen masyarakat. Semua orang pasti mengetahui, banyak penelitian dan observasi dilakukan di tempat yang memiliki beberapa perguruan tinggi berkompeten di kota ini yang sudah pasti menghasilkan suatu inovasi besar yang berpengaruh pada perkembangan teknologi, namun sangat jarang teknologi baru itu ditujukan untuk pengabdian masyarakat. Bahkan di kota besar seperti di Jakarta ini, dalam hal perkembangan inkubator bayi penggunaannya belum menyeluruh, padahal semua 1
2 sudah tahu kelemahan teknologi lama yang mereka pakai seperti apa dan pada kenyataannya banyak ahli medis dan elektro dari kota Jakarta ini sudah dapat memajukan teknologi inkubator itu sendiri. Suatu realita bahwa teknologi hanya dimiliki oleh lembaga ataupun instansi besar tertentu,sedangkan tenaga medis persalinan sangatlah banyak. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan suatu kebutuhan dan tidak memaksimalkan keadaan, misal pada rumah sakit besar yang memiliki fasilitas persalinan lengkap pasti dengan biaya yang sulit untuk dijangkau oleh masyarakat kecil, hal yang terjadi adalah penumpukan pasien persalinan secara prematur pada rumah sakit umum yang secara biaya terjangkau oleh masyarakat kecil. Padahal banyak tenaga medis handal yang mampu mengatasi sebuah permasalahan persalinan prematur, akan tetapi mereka tidak dapat berbuat apa-apa dikarenakan tidak adanya fasilitas inkubator untuk menangani bayi prematur. Meninjau kebutuhan akan inkubator yang tinggi dan biaya yang sangat mahal maka dibuatlah inkubator sederhana dengan biaya minimum dan fungsi yang maksimal untuk dapat menjaga keadaan bayi premature. Di dasari beberapa hal di atas maka dilakukan pembuatan alat berupa inkubator dengan kontrol otomatis penyesuaian dengan suhu tubuh bayi yang berbasis arduino yang penggunaannya dapat terjangkau oleh seluruh lembaga medis persalinan di Indonesia. Suhu dan kelembaban inkubator dipantau oleh beberapa sensor. Hasil pemantauan ini kemudian akan dikirim menuju arduino dan diolah hasil pemantauan tersebut oleh visual basic kemudian outputnya akan muncul di komputer yang digunakan perawat. Hasil olahan data inilah kemudian digunakan sebagai dasar untuk mengatur elemen pemanas.
3 1.2 Pembatasan Masalah Pada pembuatan Tugas Akhir ini akan diberikan batasan masalah, yakni hanya membahas perancangan perangkat keras inkubator bayi mini dengan dengan menggunakan Arduino Uno, perangkat lunak menggunakan program arduino dan output pada komputer menggunakan program Visual Basic. 1.3 Tujuan dan Manfaat 1. Membangun suatu alat berupa inkubator bayi yang terjangkau dan dapat membantu dalam bidang persalinan bayi prematur. 2. Memberikan fasilitas inkubator bayi berupa kontrol otomatis beserta monitoringnya untuk suhu dan kelembaban inkubator. 3. Diharapkan dapat memberikan masukan mengenai desain inkubator bayi yang terjangkau tanpa mengurangi fungsi dari inkubator itu sendiri sebagai alat untuk memepertahankan kehidupan bayi prematur dengan pengaturan suhu dan kelembaban. 1.4 Metodologi Penulisan Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, ada beberapa metodologi yang digunakan penulis sehingga membantu penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
4 Gambar 1.1 Metode pelaksanaan kegiatan proyek akhir 1. Studi literatur tentang permasalahan yang ada melalui media-media informasi (buku, internet, dll) maupun dari sumber-sumber yang terkait. 2. Perancangan sistem dan pembuatan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 3. Uji coba dan verifiasi yaitu pengujian perangkat keras dan perangkat lunak dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan apa yang ingin dicapai. 4. Melakukan analisis yaitu dengan melakukan perbaikan apabila terjadi kesalahan baik pada alat maupun program serta memperhitungkan persen error dari hasil data yang didapat. 5. Menyusun laporan untuk mengetahui apakah hasil yang didapatkan sudah sesuai dengan yang diinginkan atau tidak, setelah itu dibuat kesimpulan.
5 1.5 Sistematika Penulisan Agar mudah dipahami, penulis menyusun Tugas akhir ini secara sistematis. Untuk itu penulis membagi laporan ini dalam lima bab sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan Tuga Akhir, pembatasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Berisi penjelasan singkat mengenai sistem kerja komponen-komponen elektronika yang digunakan. BAB III : Perancangan Alat dan Program Bab ini membahas tentang tahapan tahapan perencanaan, perencanaan sistem kerja dan pemilihan komponen. BAB IV : Pengujian dan Analisa Sistem Bab ini berisi hasil dan analisa dari prinsip kerja alat yang talah dirancang. BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pengumpulan data, pengolahan, pengolahan, analisis, serta pemecahan masalah yang dilakukan.