PERBANDINGAN FORCE DAN KNEE ANGULAR VELOCITY JANGKAUAN SERANG ANTARA ATLET UKM UPI DAN ATLET KOTA BANDUNG CABANG OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FLORET

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Rimasa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Anggar adalah senibudaya olahraga beladiri dengan menggunakan senjata

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP HASIL TOLAKAN START PADA OLAHRAGA RENANG

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN REAKSI DENGAN HASIL SERANGAN LANGSUNG PADA OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FIORET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DZIKRY PURNAMA, 2014

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

PERBEDAAN HASIL TOLAKAN PARALLEL FEET PLACEMENT DAN STAGGERED FEET PLACEMENT PADA START BAWAH RENANG GAYA PUNGGUNG

BAB III METODE PENELITIAN (X) O 1 O 2 (Y 1, Y 2 ) C O 1 O 2 (Y 1, Y 2 )

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGEMBANGAN ALAT UKUR HURDLE JUMP UNTUK DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI BERBASIS SENSOR ULTRASONIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA REACTION TIME DAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN PUKULAN PADA CABANG OLAHRAGA TINJU

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk shooting yang paling sering digunakan dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dengan prestasi. lompat jauh, dengan nilai r hitung sebesar 0,515

ABSTRACT. Keyword : Biomechanic, Analysis, Effectiveness, Fencing playing tecnic, and Foil.

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

KONTRIBUSI KEKUATAN PEGANGAN, KESEIMBANGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN DALAM PERMAINAN ANGGAR SENJATA DEGEN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : ANGGORO WIDYA SURYANTO NPM:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

GULAT (WRESTLING) Sebuah pengantar: Biomekanika Dasar Untuk para Pelatih Gulat. Drs. Yadi Sunaryadi, MPd

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DAN WEIGHT TRAINING DENGAN METODE PYRAMID SYSTEM TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PEMAIN BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irman Rediansyah, 2015

2015 PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri 1 Bireun

BAB I PENDAHULUAN. pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aziz Rubiansyah, 2014 Judul Tulisan

KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING GAYA CROSS STEP

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS GERAKAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW BERDASARKAN KONSEP BIOMEKANIKA

ANALISIS SECARA BIOMEKANIKA TEKNIK GERAK SERANG DALAM ANGGAR Oleh : Faidillah Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PEMBERIAN TAYANGAN VIDEO MOTIVASI TERHADAP MOTIVASI BERTANDING PADA ATLET UNIT KEGIATAN MAHASISWA SOFTBALL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BIOMEKANika olahraga. dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO. Biomekanika/ikun/2003 1

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

PERBANDINGAN HASIL TENDANGAN PENJAGA GAWANG ANTARA TEKNIK HALF VOLLEY, DROP KICK, DAN FORWARD KICK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang hendak di teliti,

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA O BRIEN PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Universitas Negeri Yogyakartasebagai berikut ini:

RIZQI DAHLIA A. LASANDRE HENDRO KUSWORO SURIYADI DATAU

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 50 METER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH

S K R I P S I. Disusun Oleh : ERNA PUJI RAHAYU NPM: P

2015 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEKANIKA GERAK. Oleh: AGUS MAHENDRA FPOK UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP LARI 80 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MARAWOLA. Muhammad Nur

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

PENGARUH LATIHAN LEG PRESS TERHADAP PENINNGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET PENCAK SILAT PBSS KUNINGAN CLUB TAHUN 2016

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

PERBANDINGAN LATIHAN SPEED PLAY DAN LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER DI SMAN 4 TAMBUN SELATAN

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

Transkripsi:

PERBANDINGAN FORCE DAN KNEE ANGULAR VELOCITY JANGKAUAN SERANG ANTARA ATLET UKM UPI DAN ATLET KOTA BANDUNG CABANG OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FLORET Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 brurytri@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan force dan knee angular velocity jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung cabang olahraga anggar jenis senjata floret. Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparatif, instrumen menggunakan software kinovea. Partisipan adalah atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung sebanyak 14 orang. Uji hipotesis menggunakan Independent Sampel t-test, hasil signifikansi force 0,083, dan signifikansi knee angular velocity 0,905, keduanya memiliki signifikasnsi > 0,05. Kesimpulan tidak terdapat perbedaan yang signifikan force jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung cabang olahraga anggar jenis senjata floret, dan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan knee angular velocity jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung cabang olahraga anggar jenis senjata floret. Kata kunci: force, knee angular velocity, jangkauan serang PENDAHULUAN Pembinaan dan pengembangan potensi pelaku olahraga untuk prestasi dapat diupayakan melalui pembangunan serta pendekatan diberbagai bidang keilmuan. Pendekatan dalam bidang ilmu keolahragaan seyogiannya menjadi salah satu pembangunan yang dapat meningkatkan dalam segi performa untuk atlet dalam mencapai tujuan prestasi. Prestasi olahraga dari berbagai subdisiplin ilmu sebagai penunjangnya, yang tidak lepas dari IPTEK sebagai dasar pelaksanaannya. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila (Cholik Mutohir, 2003, hlm. 86). Olahraga anggar sebagai olahraga beladiri yang menekankan keterampilan yang ditampilkan dalam menghadapi lawan. Khamdan (2011, hlm 2) menjelaskan anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan 38

keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan. Terdapat tiga jenis senjata dalam olahraga Anggar, masing-masing memiliki perbedaan baik dalam bentuk, bidang sasaran karakteristik permainan dan peraturan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Jenis senjata tersebut adalah Floret (Foil), Degen (Epee), dan Sable (Sabre). Teknik dasar dalam olahraga anggar terdiri dari teknik the on guard position dan movement and distance. Masing-masing teknik mempunyai peran dan kedudukan yang sama penting terhadap rangkaian gerak olahraga anggar. The on guard position merupakan teknik yang menggambarkan posisi siap beraksi. Movement and distance merupakan teknik bergerak dalam olahraga anggar. Teknik movement and distance dalam olahraga anggar terdiri dari stepping, lunge, one step lunge, ballaestra, redoubleman dan flash. Keterampilan teknik gerakan serang (lunge) dalam anggar merupakan salah satu jalan menuju keberhasilan dari pemain anggar untuk dapat mencapai satu kesempurnaan dalam bermain. Keterampilan teknik yang dimaksudkan adalah kemampuan melakukan gerakan-gerakan keterampilan suatu cabang olahraga dari mulai gerak keterampilan yang paling sederhana sampai gerak keterampilan yang tersulit. Menurut Amung Ma mun, dkk (2003, hlm. 2-3), olahraga anggar memiliki karakteristik yang unik dimana tangan dan kaki sangat berperan saat menyerang dan bertahan. Dengan demikian maka keterampilan teknik merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih gerak yang secara khusus ditujukan untuk dapat menampilkan mutu tinggi. Oleh karena itu, keterampilan teknik mutu tinggi merupakan kemampuan gerak yang sangat spesifik. Untuk memonitori teknik serangan yang efektif dan efisien, diperlukan pendekatan ilmiah terhadap gerakan tubuh manusia. Mutu kehidupan ilmiah, selayaknya menjadi faktor tumbuhnya kehidupan olahraga yang berkualitas. Semua gerakan pada manusia, terdiri atas dasar atau prinsip mekanika diantaranya force dan knee angular velocity. Pada ilmu keolahragaan terdapat suatu disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari gerakan. Ilmu tersebut dikenal dengan biomekanika. Penggunaan ilmu ini menjadi penting saat gerakan atlet dianalisis dengan sebuah software komputer yang memuat rumusrumus mekanika. Rumus-rumus yang merupakan aplikasi mekanika dalam olahraga inilah yang menjabarkan bagaimana gerakan manusia bisa sangat efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan prestasi. Analisis gerak yang didapatkan kemudian dijadikan pegangan pelatih untuk memberikan instruksi yang benar kepada atletnya. Merujuk pada penelitian terdahulu, mengingat pentingnya biomekanika dalam jurnalnya yang disusun oleh Faidillah K (2010) Analisis biomekanika teknik gerakan serang dalam anggar, menjelaskan bahwa hukumhukum biomekanika yang dapat diterapkan dalam teknik serang dalam anggar diantaranya, force dan velocity. Berdasarkan latarbelakang diatas maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah antara dua kelompok memiliki perbedaan yang signifikan force dan knee angular velocity jangkauan serang dalam permainan kecabangan olahraga anggar jenis senjata floret. METODE Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain faktorial (Suryabrata, 2012 hlm. 119). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif. Penggunaan metode tersebut merupakan penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti (Syaodih, 2008, hlm. 56). 39

Sampel Penelitian 14 orang terdiri atas kelompok atlet UKM UPI dan kelompok atlet Kota Bandung, masing-masing kelompok terdiri dari 7 orang. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Software Kinovea Video Analysis dengan bantuan kamera. Prosedur Penelitian Sampel dibagi ke dalam dua kelompok dengan tingkat keterampilan yang setara yaitu advance. Atlet melakukan gerakan lunges pada sasaran yang telah ditentukan. Gerakan tersebut direkam oleh kamera dengan dua sudut yang berbeda, diantaranya samping kanan, dan belakang. Kamera samping kanan berfungsi untuk mengamati besaran force, sedangkan kamera belakang berfungsi untuk mengamati besaran knee angular velocity. Video hasil rekaman dianalisis menggunakan software kinovea. Data yang dihasilkan dari software kinovea diolah kembali menggunakan rumus - rumus biomekanika. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata force dan knee angular velocity antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung. Force atlet UKM UPI memiliki rata-rata sebesar 152,41 N, sedangkan force atlet Kota Bandung memiliki rata-rata sebesar 157,42 N. Atlet Kota Bandung memiliki selisih 5,01 N atau setara dengan 1,58% lebih besar dibandingkan dengan atlet UKM UPI. Force dipengaruhi oleh berat badan, serta jangkauan serang, dan jarak tempuh. Knee angular velocity atlet UKM UPI memiliki rata-rata sebesar 68,56 rad/s, sedangkan knee angular velocity atlet Kota Bandung memiliki rata-rata sebesar 76,81 rad/s. Atlet UKM UPI memiliki selisih 8,26 rad/s atau setara dengan 10,75% lebih kecil dibandingkan dengan atlet Kota Bandung. Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan beberapa temuan dalam penelitian, diantaranya Pengukuran besar gaya dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus Hukum Newton II Blazevich, (2007, hlm. 43) menyatakan bahwa besar percepatan sebanding dengan besar gaya total dan berbanding terbalik dengan massa benda. Arah percepatan sama dengan arah gaya total. F= m.a.. Sedangkan pengukuran knee angular velocity menggunakan rumus dalam Mcginnis (2013, hlm. 173) bahwa kecepatan sudut atau arah porosnya hasil rotasi dalam perubahan kecepatan sudut. Rata-rata kecepatan sudut dihitung sebagai perubahan posisi sudut (perpindahan sudut) dibagi waktu. Dalam mengkaji gerakan serang dalam anggar terdapat prinsip biomekanika selain force dan knee angular velocity, hal tersebut dijelaskan oleh Faidillah Kurniawan (2010, hlm, 1) bahwa prinsip-prinsip biomekanika yang dapat diterapkan dalam teknik gerak serang dalam anggar antara lain massa, berat, inersia, speed, acceleration, velocity, titik berat, balance, stabilitas, force, momentum, daya, impuls, usaha, lever, dsb. Power lengan sangat diperlukan untuk gerakan lunges, power lengan berperan penting dalam mengarahkan ujung senjata terhadap sasaran yang diinginkan, dan kemampuan bergerak untuk kecepatan dan kekuatan menusuk, menangkis senjata serta mengatasi berat beban berupa senjata anggar. Power tungkai diperlukan untuk menghasilkan serangan yang cepat dan daya ledak yang eksplosif agar hasil tolakan serangannya jauh. Harsono (1988, hlm. 200) mengatakan bahwa Power terutama penting untuk cabang-cabang olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif seperti nomor-nomor lempar dalam atletik, melempar dalam softball, juga dalam cabang-cabang olahraga yang mengharuskan atlet untuk menolak dengan kaki... Proses latihan yang dilakukan secara cermat dan berulang ulang dengan kian meningkat akan memungknkan kebugaran jasmani seseorang 40

semakin meningkat. Hal ini akan menyebabkan seseorang terampil, kuat dan memiliki efisiensi terhadap gerakan. Imanudin (2014, hlm. 70) menjelaskan bahwa...kondisi fisik seseorang akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan gerak keterampilannya. Dari pernyataan tersebut mengartikan bahwa kondisi fisik yang baik akan menghasilkan keterampilan yang baik pula. Keterampilan seseorang akan berkurang jika kondisi fisiknya menurun dikarenakan pencapaian prinsip latihan yang tidak terpenuhi. atlet Kota Bandung cabang olahraga anggar jenis senjata floret. Penulis sarankan untuk penelitian berikutnya selain hasil jangkauan serangan, dilakukan pula penelitian tentang pengkajian komponen kondisi fisik terhadap mekanika pada atlet anggar sebagai penunjang peforma yang maksimal pada saat bertanding. KESIMPULAN Berdasarkan hasil temuan penelitian dapat diketahui : 1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan force terhadap jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung cabang olahraga anggar jenis senjata floret. 2. Tidak Terdapat perbedaan yang signifikan knee angular velocity terhadap jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan 41

DAFTAR PUSTAKA Aprilianida, R. C. (2015). Pengaruh Latihan Three Hop Jump Dan Latihan Frog Leaps Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Atlet Anggar. (Skripsi). FPOK, UPI, Bandung. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Barth, B. & Barth, K. (2006). Learning Fencing. 2nd Ed. Oxford: Meyer & Meyer Sport (UK) Ltd. Bartlet, Roger. (2007). Introduction to Sports Biomechanics (Analysing Human Movement Patterns). 2nd edition. London: Routledge. Blazevich, A. (2007). Sport Biomechanics The Basic: Optimising Human Performance. London: A&C Black. Bottoms, L dkk. (2013). Acta of Bioengineering and Biomechanics. Kinematic Determinants of Weapon Velocity During the Fencing Lunge in Experienced Epée Fencers, XV (IV), hlm. 109-113. Chirashnya, I. (2014). Parent s Guide to Fencing. [Online] Diakses dari http://academyoffencingmasters.com/wp-content/uploads/parents-guide-to-children- Fencing-Ebook.pdf. Coubertin, B.P. (2003). Fencing Study Guide. [Online] Diakses dari http://people.ucls.uchicago.edu/~jgrotthuss/site/high_school_files/fencing%20study %20Guide.pdf. Davila, M. G. dkk. (2013). Effect of Target Change During the Simple Attack In Fencing, hlm. 1-8. Fencing.Net. (2007). A Parent s Guide To Fencing 2007 Edition. [Online] Diakses dari https://www.fencing.net/downloads/parentsguidetofencing2007.pdf. Giriwijoyo H.Y.S.S dan Dikdik Zafar Sidik. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Imanudin I. (2014). Bahan Ajar Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK. Khamdan M. (2011). Makalah Anggar. [Online]. Diakses dari http://makalah7u.blogspot.co.id/2011/03/makalah-anggar.html. Kurniawan, F. (2010). Analisis secara biomekanika teknik gerak serang dalam anggar. [Online]. Diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132313281/faidillah%20jurnal%20m AJORA.pdf. Kurniawan, F. (2010). Mengenal Cabang Olahraga Klasik Anggar. Yogyakarta: UNY. Ma arif, D. S. (2015). Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen. (Skripsi), FPOK. Universitas Pendidikan Indonesia Ma mun, Aming, dkk. (2003). Konstruksi Tes Kemampuan Fisik Atlet Anggar. Bandung: FPOK. Paquette, Gregory dan Paquette, Cheryl. 2003. Beginning Fencing HPR 1200 Fencing - Study Guide. [Online]. Diakses dari https://education-humanservices.wright.edu/sites/default/files/page/attachments/fencing-beginnerguide.pdf. Payton, C.J & Barlet, R.M. (2008). Biomechanical Evaluation Of Movement In Sport And Exercise. USA and Canada: Routledge. Prawoto H. (2002). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Blitar: PPKTI. Sugiyono (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Suherman, A. & Rahayu, N. I. (2014). Modul Statistika Untuk Ilmu Keolahragaan. Edisi kedua. Bandung, FPOK, UPI. 42

Sukmadinata, N.S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda. Suryabrata, S. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 43