BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan serta merupakan gambaran bentuk kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharuskan menyampaikan laporan keuangan secara rutin dan disertai dengan laporan-laporan terkait kejadian penting dari perusahaan tersebut. Dalam PSAK (2009) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi asset, liabilities, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas. Baridwan (2010) menyatakan bahwa pelaporan keuangan meliputi laporan keuangan dan cara-cara lain untuk melaporkan informasi. Dengan demikian, pelaporan keuangan mempunyai pengertian yang lebih luas dari laporan keuangan. Apabila laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan 1
perubahan modal dan laporan arus kas, maka dalam pelaporan keuangan termasuk juga prospectus, peramalan oleh manajemen dan berbagai pengungkapan informasi lainnya. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan. Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan. Karakteristik informasi yang relevan harus mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu. Ketepatan waktu informasi adalah informasi yang tersedia sebelum kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan maupun untuk membuat perbedaan dalam suatu keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi informasi tetapi relevansi akan mustahil jika tidak tepat waktu. Oleh karena itu ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval waktu yang teratur, untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang akan mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi keputusan. Keterlambatan dalam penerbitan laporan keuangan akan meningkatkan tingkat ketidakpastian terkait dengan keputusan yang diambil dari informasi laporan keuangan tersebut, hasilnya keputusan menjadi tidak optimal atau ditunda dan dapat menyebabkan ketidakpastian peristiwa pada masa lalu dan ketidakpastian mengenai masa depan meningkat. 2
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam Undang-undang No.08 tahun 1995 tentang pasar modal dalam Bab X mengenai pelaporan dan keterbukaan informasi pasal 85 dan 86 yang menyatakan bahwa semua perusahaan yang yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan laporan secara berkala kepada Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat. Badan pengawas pasar modal juga mengeluarkan Peraturan Nomor KEP-460/BL/2008 yang digantikan Nomor KEP-346/BL/2011, dan digantikan dengan peraturan Nomor KEP 431/BL/2012 tentang penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan publik menyatakan bahwa semua perusahaan yang telah telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Laporaan keuangan berkala yang dimaksud dalam peraturan ini adalah laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan tengah tahunan. Laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam. Dan apabila ada perusahaan yang terlambat dalam penyampaian laporan keuangan Bapepam berwenang untuk memberikan sanksi. Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan atau laba. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka diduga perusahaan akan semakin cepat menyerahkan laporan keuangannya. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut 3
mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan menyerahkan laporan keuangan lebih segera atau tepat waktu. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutangnya, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang dari harta perusahaan tersebut. Bila tingkat solvabilitas tinggi, maka resiko kegagalan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya. Kesulitan keuangan tersebut merupakan bad news yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat dan pihak manjemen akan cenderung menunda penyampaian laporan keuangannya. Likuiditas suatu perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan yang bersangkutan mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan sejumlah alat-alat likuid yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Tingginya tingkat likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Struktur kepemilikan perusahaan secara langsung akan menentukan besar kecilnya kekuasaan manajer terhadap pemegang saham. Struktur kepentingan ini akan menimbulkan konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Apabila struktur kepemilikan lebih banyak berada pada pihak manajer, maka manajer akan lebih leluasa dalam melakukan pilihan-pilihan metode akuntansi, serta kebijakan-kebijakan akuntansi perusahaan. Tetapi jika struktur kepemilikan lebih banyak berada pada pemegang saham, maka pemegang saham akan lebih leluasa mengontrol manajer, sehingga manajer akan bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. 4
Almilia dan Setiady (2006) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di BEJ menyatakan bahwa variabel profitabilitas, solvabilitas dan likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan. Ariati (2008) meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan menunjukkan bahwa secara parsial variabel profitabilitas secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan, sedangkan konsentrasi kepemilikan perusahaan oleh pihak luar, kepemilikan perusahaan oleh pihak dalam secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Rachmawati (2008) meneliti pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan terhadap audit delay dan timeliness. Faktor internal yang mempengaruhi timeliness adalah solvabilitas sedangkan faktor eksternal seperti profitabilitas, dan solvabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap timeliness, namun secara simultan faktor internal dan eksternal memiliki pengaruh yang signifikan baik terhadap audit delay maupun timeliness. Fitri dan Nazira (2009) meneliti analisis ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan kepada publik : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI menyatakan bahwa likuidity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penyelesaian penyajian laporan keuangan. Yusralaini dkk (2010) meneliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke publik pada perusahaan yang terdaftar di BEI dengan hasil variabel profitabilitas, solvabilitas,dan likuiditas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. 5
Mulatsari (2010) meneliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan studi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan hasil profitabilitas, ukuran perusahaan dan opini auditor mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan variabel KAP, dan umur perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Istiqomah (2010) meneliti pengaruh profitabilitas solvabilitas,dan likuiditas terhadap keterlambatan publikasi laporan keuangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa profitabilitas, solvabilitas, likuiditas memiliki pengaruh terhadap keterlambatan publikasi laporan keuangan. Wulandari (2011) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan penyampaian laporan keuangan perusahaan menunjukan bahwa profitabilitas, solvabilitas dan likuiditas, secara simultan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Solvabilitas dan likuiditas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Amalia (2011) melakukan penelitian dengan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan hasil profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sedangkan secara parsial adalah faktor profitabilitas, dan solvabilitas. Sulistiyaningsih (2011) menyimpulkan dalam penelitiannya likuiditas tidak berpengaruh signifikan 6
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Bramanto (2012) menguji faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI menunjukan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan, likuiditas berpengaruh positif dan signifikan, variabel kepemilikan publik berpengaruh positif dan tidak signifikan. Haryati (2012) menguji mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaiann laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan hasil variabel profitabilitas berpengaruh signifikan sedangkan likuiditas mengidentifikasikan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Bedasarkan penelitian sebelumnya yang menguji mengenai ketepatan penyampaian laporan keuangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya beragam dan telah banyak dilakukan, tetapi hasilnya masih belum konsisten. Maka penelitian ini penting dilakukan karena akan menguji kembali empat variabel independen yaitu profitabilitas, solvabilitas, likuiditas dan struktur kepemilikan terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini mengacu pada penelitian Sulistiyaningsih (2011), adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya terletak pada penggunaan sampel, variabel dan tahun penelitian. Penelitan Sulsitiyaningsih (2011) menggunakan sampel perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan variabel leverage, likuiditas, dan ukuran perusahaan serta tahun penelitian 2007-2009. Sedangkan penelitian ini menggunakan sampel perusahaan 7
yang terdaftar di indeks LQ 45, dengan variabel profitabilitas, solvabilitas, likuiditas dan struktur kepemilikan serta tahun penelitian 2010-2012. Perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ 45 dipilih karena perusahaan dalam indeks tersebut merupakan empat puluh lima perusahaan yang memiliki harga saham tertinggi di bursa efek Indonesia yang juga aktif dalam melakukan transaksi perdagangan saham sehingga ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahan-perusahaan tersebut penting untuk memenuhi kebutuhan pemakai terutama investor. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan konsep yang telah disampaikan di atas, maka masalah yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2010-2012? 2. Apakah solvabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2010-2012? 3. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2010-2012? 8
4. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2010-2012? 1.3. Pembatasan Masalah Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan penyampaian laporan keuangan namun dalam penelitian ini hanya terbatas mengenai pengaruh profitabilitas, solvabilitas, likuiditas dan struktur kepemilikan terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan, yang menjadi objek penelitian ini hanya pada periode 2010-2012 dan perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45. 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan konsep yang telah disampaikan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2010-2012. 2. Untuk menguji pengaruh solvabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2010-2012. 3. Untuk menguji pengaruh likuiditas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2010-2012. 9
4. Untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2010-2012. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh beberapa pihak seperti berikut : 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi manajemen untuk mengetahui pentingnya ketepatan penyampaian laporan keuangan perusahaan bagi pengguna laporan keuangan serta dalam rangka persaingan bisnis yang sehat. 2. Bagi investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam rangka memilih investasi dengan mempertimbangkan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 3. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau dasar bagi penelitian-penelitian sejenis maupun lanjutan untuk menyempurnakan dan memperluas penelitian. 10