12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2009 sampai dengan bulan September 2009 bertempat di Laboratorium Sistem Produksi dan Manajemen Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Rancangan Percobaan Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan padat tebar yaitu 2 ekor/liter, 3 ekor/liter, 4 ekor/liter dan 5 ekor/liter dengan masing-masing perlakuan menggunakan tiga ulangan. Model percobaan yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti rumus Steel dan Torrie (1991) yaitu : Yij = μ + σi + εij Keterangan : Yij = Data hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j μ = Nilai tengah dari pengamatan σi = Pengaruh aditif dari perlakuan ke-i εij = Pengaruh galat hasil percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j 3.2.2 Pelaksanaan Penelitian 3.2.2.1 Persiapan Wadah Tahap persiapan wadah meliputi pencucian akuarium, pengeringan akuarium, dan pengisian air. Setiap akuarium dicuci bersih kemudian dikeringkan dan diisi air serta dilengkapi dengan termostat yang diatur pada suhu 29 0 C dan dua titik aerasi yang bersumber dari aerator untuk suplai oksigen. 3.2.2.2 Penebaran Benih Benih ikan diadaptasikan dahulu selama 7 hari dalam akuarium sebelum digunakan untuk penelitian. Setelah diadaptasikan, ikan dipelihara dalam akuarium dengan padat tebar 2, 3, 4 dan 5 ekor/liter.
13 Penebaran benih dilakukan ketika suhu air di dalam akuarium stabil pada suhu 29±1,2 0 C yakni setelah didiamkan 7 hari untuk menstabilkan kondisi air agar sesuai dengan media pemeliharaan sebelumnya sehingga benih yang ditebar lebih mudah beradaptasi. Setelah ditebar dilakukan pengambilan sampel ikan sebanyak 10 ekor per akuarium untuk diukur panjang dan bobot awalnya sehingga diperoleh panjang baku dan bobot rata-rata awal benih. Sesuai dengan rancangan percobaan, jumlah benih yang ditebar pada saat pemeliharaan pada masing-masing perlakuan adalah sebanyak 20, 30, 40 dan 50 ekor per akuarium. Benih ikan gurami dipelihara selama 35 hari. 3.2.2.3 Pemberian Pakan Selama masa pemeliharaan, benih ikan diberi pakan berupa pelet komersial berdiameter 1 mm dengan kadar protein 38-39%. Pakan diberikan dengan cara ditebar ke akuarium sebanyak 3 kali sehari, yaitu pukul 07.00, 13.00 dan 19.00 WIB dengan jumlah pemberian per hari (feeding rate, FR) 6% dari biomassa ikan. 3.2.2.4 Pengelolaan Kualitas Air Untuk menjaga agar kualitas air baik, maka setiap hari dilakukan penyifonan kotoran pada dasar akuarium dan pergantian air 75% dari total volume air pemeliharaan. Kotoran pada dasar akuarium dibersihkan dengan cara disifon menggunakan selang, setelah itu dilakukan pembuangan air dengan selang sampai volume air berkurang 75%, kemudian dilakukan pengisian air yang berasal dari tandon dengan menggunakan pompa secara perlahan hingga kembali pada volume awal. Air yang digunakan untuk pergantian air adalah air yang telah diendapkan, difilter dan diaerasi pada tandon. Pada tandon, digunakan termostat sehingga suhu air pada tandon sama dengan suhu air pada akuarium pemeliharaan. Untuk mengetahui kondisi kualitas air dilakukan pengukuran parameter kualitas air pada awal, tengah dan akhir pemeliharaan yang meliputi parameter suhu, kandungan oksigen terlarut (DO), ph, amonia dan alkalinitas.
14 3.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data Parameter yang diamati selama penelitian meliputi jumlah ikan, panjang baku, bobot ikan, jumlah pakan serta kualitas air yang dilakukan saat awal, tengah dan akhir pemeliharaan, pengamatan dilakukan selama 5 minggu. Parameter tersebut digunakan untuk menentukan derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, koefisien keragaman panjang dan efisiensi pakan. 3.3.1 Derajat Kelangsungan Hidup Derajat kelangsungan hidup (survival rate, SR) dihitung menggunakan rumus Goddard (1996) yaitu : Nt SR 100% N 0 Keterangan : SR = Derajat kelangsungan hidup (%) N t = Jumlah ikan hidup pada akhir pemeliharaan (ekor) N 0 = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor) 3.3.2 Laju Pertumbuhan Bobot Harian Laju pertumbuhan harian (α) dihitung menggunakan rumus Huisman (1987) yaitu : Wt Wo t 1 100% Keterangan: α = Laju pertumbuhan harian (%) W t = Bobot rata-rata ikan pada saat akhir (gram) W 0 = Bobot rata-rata ikan pada saat awal (gram) t = Lama pemeliharaan (hari)
15 3.3.3 Pertumbuhan Panjang Mutlak Pertumbuhan panjang mutlak dihitung menggunakan rumus Effendie (1979) yaitu : Pm Lt L0 Keterangan: P m = Pertumbuhan panjang mutlak (cm) L t L 0 = Panjang rata-rata akhir (cm) = Panjang rata-rata awal (cm) 3.3.4 Koefisien Keragaman Panjang Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi panjang ikan, yang dinyatakan dalam koefisien keragaman. Koefisien keragaman dihitung menggunakan rumus Steel dan Torrie (1991) yaitu : S KK 100% Y Keterangan : KK = Koefisien keragaman S = Simpangan baku Y = Rata-rata contoh 3.3.5 Efisiensi Pakan Pada penelitian ini perhitungan efisiensi pakan dihitung menggunakan rumus Zonneveld et al. (1991) yaitu : EP Wt Wd F Wo 100% Keterangan : EP = Efisiensi pakan (%) W t = Biomassa ikan akhir (gram) W 0 = Biomassa ikan awal (gram) W d = Biomassa ikan mati (gram) F = Jumlah pakan yang diberikan (gram)
16 3.3.6 Efisiensi Ekonomi Efisiensi ekonomi dihitung melalui empat parameter, yaitu: 1) Keuntungan (profit), dihitung dengan rumus menurut Martin (1991): profit Penerimaan Total. biaya. produksi 2) Revenue-Cost ratio (R/C), dihitung dengan rumus menurut Rahardi (1998): R/C Penerimaan Biaya. total 3) Payback Periode (PP), dihitung dengan rumus menurut Martin (1991): PP Investasi x. 1. tahun Keuntungan 4) Biaya Produksi per unit, dihitung dengan rumus menurut Martin (1991): Biaya. produksiper.. unit Biayatotal.. produksi Jumlah. produk Asumsi: Analisis usaha pada padat penebaran 2, 3, 4 dan 5 ekor/liter menggunakan 20 unit akuarium dengan volume efektif 32 liter per akuarium sehingga produksinya adalah 640 liter per siklus. Dalam 1 tahun terdapat 10 siklus, sehingga skala produksi dalam 1 tahun adalah 6400 liter. 3.3.7 Analisis Data Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 16.0, yang meliputi Analisis Ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95%. Analisis ini digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berpengaruh nyata terhadap derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, koefisien keragaman panjang dan efisiensi pakan. Apabila berpengaruh nyata, untuk melihat perbedaan antar perlakuan akan diuji lanjut dengan menggunakan uji Tukey. Analisis deskripsi kuantitatif digunakan untuk menjelaskan efisiensi ekonomi dan kelayakan media pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan gurami yang disajikan dalam bentuk tabel.