BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Dari uraian hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat dua puluh belas butir atribut yang dapat dijadikan sebagai indikator peningkatan proses administrasi hibah luar negeri bentuk barang/jasa di Lingkungan Biro Umum Kementerian PPN/Bappenas. 2. Rata-rata skor tingkat kepentingan (menyatakan penilaian menyatakan penilaian para staf administrasi donor hibah terhadap proses administrasi hibah luar negeri bentuk barang/jasa di Lingkungan Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas) adalah sebesar 3,89. 3. Rata-rata skor tingkat kinerja (menyatakan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan yang dilakukan oleh staf administrasi donor hibah terhadap suatu proses administrasi hibah luar negeri bentuk barang/jasa di Lingkungan Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas) adalah sebesar 3,55. 4. Berdasarkan evaluasi kepentingan proses administrasi hibah luar negeri bentuk barang/jasa dengan kinerja yang telah dicapai oleh staf administrasi donor hibah di Lingkungan Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas, diperoleh nilai rata-rata skor GAP -0,03 pada 12 atribut serta tingkat kesesuaian 99,17%. 93
94 Kedua nilai tersebut menunjukan bahwa proses administrasi hibah luar negeri bentuk barang/jasa di lingkungan Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas belum memuaskan staf administrasi donor hibah. 5. Berdasarkan analisa importance performance analysis (IPA) terdapat 3 aspek yang dianggap penting oleh staf administrasi Donor hibah yaitu nomor register pada hibah, Buku Panduan Pengajuan Berkas Hibah Barang di lingkungan Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas dan pada proses pengesahan, Berita Acara Serah Terima (BAST) ditandatangani Kuasa Pengguna Anggaran Bappenas. 6. Berdasarkan rasio perbaikan, terdapat 7 butir yang memerlukan perbaikan sedang yaitu berkas pengajuan hibah sesuai dengan format yang diberikan dari Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas, semua kegiatan/proyek hibah terlaksana sebelum Closing Date nya, Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Langsung (SPTMHL) sudah di paraf Direktur yang ada di Direktorat Kementerian PPN/Bappenas, Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga (SP3HL-BJS) yang sudah di paraf Direktur yang ada di Direktorat Kementerian PPN/Bappenas, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) ditandatangani Kuasa Pengguna Anggaran Bappenas, pada proses pelaporan, membawa Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga (SP3HL-BJS) yang telah disahkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) dan pada proses pelaporan, membawa Memo Pencatatan Hibah
95 Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga (MPHL-BJS) yang diterbitkan oleh Kantor Pusat Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta II. 7. Prioritas pelaksanaan keunggulan teknis yang dimiliki Proses Administrasi Hibah Luar Negeri Bentuk Barang/Jasa di Lingkungan Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas adalah memiliki kerjasama yang baik kepada pihak terkait pencairan anggaran, verifikator yang handal dan Sesuai peraturan menteri keuangan RI Nomor : 191/PMK.05/2011 Tentang Mekanisme pengelolaan Hibah karena ketiga karakteristik teknis tersebut menempati 3 urutan teratas terkait hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan staf administrasi Donor hibah. B. SARAN Kementerian PPN/Bappenas sebagai salah satu Kementerian yang mengelola dana hibah luar negeri bentuk barang/jasa dituntut untuk memiliki suatu Standard Operating Procedure (SOP) proses administrasi Hibah Luar Negeri bentuk Barang/Jasa Di Lingkungan Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas. Hal ini untuk menunjang keakuratan data dan keefektifan proses administrasi hibah luar negeri bentuk barang/jasa dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaran datanya. Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menyampaikan beberapa saran untuk bagian Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas harus mempertahankan kinerja tinggi yang sudah dilakukan pada atribut-atribut yang dianggap penting
96 seperti nomor register pada hibah, Buku Panduan Pengajuan Berkas Hibah Barang di lingkungan Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas dan pada proses pengesahan, Berita Acara Serah Terima (BAST) ditandatangani Kuasa Pengguna Anggaran Bappenas. Perbaikan dilihat dari dua kategori yaitu mengenai prioritas perbaikan dan rasio perbaikannya. Bagian Biro Umum Kementerian PPN/Bappenas harus segera melakukan perbaikan kepada prioritas rendah dan mengalokasikan fokus dari atributatribut yang berlebihan kinerjanya ke atribut lain yang lebih membutuhkan perbaikan. Selain itu, bagian Biro Umum Kementerian PPN/Bappenas harus melakukan perbaikan sedang terhadap atribut-atribut yang rasio perbaikannya sedang dan perbaikannya menyeluruh terhadap atribut-atribut yang rasio perbaikannya tinggi. Hal-hal yang perlu segera dilakukan adalah adanya sosialisasi secara berkala terkait peraturan administrasi hibah luar negeri barang/jasa, menginformasikan kepada pihak donor tentang adanya perecanaan kegiatan dan kas yang jelas sebelum closing date proyek, menjalin komunikasi yang baik antar divisi. Setelah beberapa atribut tersebut terlaksana, langkah selanjutnya adalah perbaikan prioritas yaitu dengan melakukan berkas pengajuan hibah sesuai dengan format yang diberikan dari Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas, semua kegiatan/proyek hibah terlaksana sebelum Closing Date nya, Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Langsung (SPTMHL) sudah di paraf Direktur yang ada di Direktorat Kementerian PPN/Bappenas, Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga (SP3HL-BJS) yang sudah di paraf Direktur yang ada di
97 Direktorat Kementerian PPN/Bappenas, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) ditandatangani Kuasa Pengguna Anggaran Bappenas, pada proses pelaporan, membawa Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga (SP3HL-BJS) yang telah disahkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) dan pada proses pelaporan, membawa Memo Pencatatan Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga (MPHL- BJS) yang diterbitkan oleh Kantor Pusat Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta II. Bagian Biro Umum Kementerian PPN/Bappenas perlu mengalokasikan fokus dari sumber daya yang berlebihan kinerjanya kepada atribut-atribut lain yang lebih memerlukan perhatian dan perbaikan. Dalam pengembangan keunggulan teknis, sebaiknya mempertimbangkan urutan prioritas karena semakin tinggi nilai kepentingannya maka semakin banyak pula kebutuhan staf administrasi Donor hibah yang terpenuhi jika respon teknis tersebut dilaksanakan dengan baik. Memiliki kerjasama yang baik kepada pihak terkait pencairan anggaran merupakan salah satu cara untuk mempermudah permintaan data yang valid sehingga proses administrasi hibah luar negeri barang/jasa dapat berjalan dengan baik. Dibutuhkan verifikator yang handal untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin akan terjadi pada proses administrasi oleh karena itu diperlukan pelatihan secara berkala maupun pemberian penghargaan bagi verifikator yang berprestasi agar saling berkompetinsi dengan sehat.
98 Saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya, sebaiknya mencari informasi lebih detail mengenai penyebab masalah dari masing-masing atribut yang memiliki rasio perbaikan yang tinggi sehingga bisa lebih fokus dalam perbaikan kualitas. Serta Standard Operating Procedure (SOP) proses administrasi Hibah Luar Negeri bentuk Barang/Jasa sangat penting bagi para staf administrasi Donor hibah untuk memahami segala proses adminitrasi hibah luar negeri yang ada di lingkungan Di Lingkungan Biro Umum, Kementerian PPN/Bappenas.