BAB I PENDAHULUAN. luar pendidikan formal yang teroganisasi, sistematis, dan berjenjang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggungjawab semua pihak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan moral siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam usaha pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar

TINJAUAN TERHADAP KURIKULUM 2013 DAN SARAN IMPLEMENTASINYA DI SATUAN PAUD KELOMPOK BERMAIN

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa Indonesia telah tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu tahap perkembangan saja

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil. kelompok (Warsono dan Hariyanto, 2012: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas utama ini akan efektif jika guru

URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN

A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor sangat penting dalam pembangunan nasional dimana pembangunan itu sendiri membutuhkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Terkait

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Hal ini berkaitan dengan ha kikat pendidikan yaitu sebagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda tergantung pada usia

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI. Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 31 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, terdapat tiga jalur pendidikan yang dapat diterapkan, yaitu pendidikan formal, informal, dan non-formal. Pendidikan formalmerupakan pendidikan yang bertingkat dan sistematis dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Perguruan Tinggi. Sedangkan pendidikan informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup seharihari di lingkungan sosialnya. Pendidikan nonformal sendiri merupakan pendidikan di luar pendidikan formal yang teroganisasi, sistematis, dan berjenjang. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan perkembangan peserta didik, kebutuhan pembangunan nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Menurut Undang- Undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 Ayat 19 tentang Sistem Pendidikan Nasioanl, mengartikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Mewujudkan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah menetapkan kurikulum 2013 untuk diterapkan pada sekolah/madrasah. Penerapan kurikulum 1

2 ini tentu dilakukan secara bertahap. Ada banyak komponen yang melekat pada kurikulum 2013 ini. Hal yang paling menonjol adalah pendekatan dan strategi pembelajarannya. Terbitnya kurikulum 2013 untuk semua satuan pendidikan dasar dan menengah, merupakan salah satu langkah sentral dan strategis dalam kerangka penguatan karakter menuju bangsa Indonesia yang madani. Kurikulum 2013 dikembangkan secara komprehensif, integratif, dinamis, akomodatif, dan antisipatif terhadap berbagai tantangan pada masa mendatang. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis kompetensi. Peraturan Pemerintah ( PP) No. 32 Tahun 2013 sebagai pengganti PP. No. 19 Tahun 2013 tentang Standar Pendidikan di Indonesia, ada 4 Standar pendidikan yang mengalami perubahan dari 8 standar yang yang ada. Diantara 4 standar yang mengalami perubahan adalah Standar Kompetens Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Standar kompetensi lulusan dan standar isi merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar proses dan standar penilaian adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dan mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang akan mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi yang pencapaiannya akan menjadi acuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan, yang dimana kompetensi lulusan yang akan menjadi alat ukur keberhasilan dari peserta didik, dan oleh sebab itu standar proses dan standar

3 penilaian merupakan bagian yang sangat penting dari elemen perubahan pada kurikulum 2013 ini. Hal yang dimaksudkan pada perubahan elemen ini dimana guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar pelaksanaan pembelajaran serta penilaian yang tepat ketika peserta didik belum dapat membentuk kompetensi dasar, apakah kegiatan pembelajaran dihentikan, diubah metodenya, atau mengulang dulu pembelajaran yang lalu, menilai dari hasil pemebelajaran siswa, pada elemen perubahan tersebut yang sangat bersinggungan dengan tuntutan tersebut ialah standar proses dan standar penilaian (Kemendikbud, 2013). Tema perubahan yang diusung pada kurikulum 2013 yakni menciptakan manusia Indonesia yang kreatif, inovatif, proaktif, dan afektif melalui pengembangan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) secara integrative. Oleh karena itu, proses pembelajaran seperti apa yang mampu mengintegrasikan ketiga aspek tersebut agar dapat seiring sejalan tanpa ada aspek yang lebih dominan terhadap aspek yang lain harus menjadi bagian dari perubahan kurikulum. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 tahun 2008 tentang guru disebutkan guru wajib memiliki kesiapan baik dalam akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pada kurikulum 2013 seorang guru dituntut harus menguasai dalam menggunakan pendekatan saintifik, dan penialaian autentik, prinsip-prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran, keterampilan menilai hasil-hasil belajar peserta didik, serta memilih dan

4 menggunakan strategi pembelajaran, harus kompeten dalam menjalankan proses pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa pada pengembangan ketiga ranah pencapaian pembelajaran yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan yang secara holistik. Kesiapan guru tersebut juga ditinjau dari intensivenya guru mendapatkan pendampingan, bimbingan, pelatihan dan sosialisasi tentang kurikulum 2013, semakin sedikit guru mendapat pendampingan, bimbingan, pelatihan dan sosialiasasi maka guru belum dapat mengidentifikasi kendala-kendala apa saja yang akan guru hadapi, hal ini di sebabkan guru berhadapan langsung dengan peserta didik di kelas melalui proses belajar mengajar. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, cukup secara akademis, skill, kematangan emosional, dan moral secara spiritual, sehingga akan dihasilkan generasi masa depan yang siapdengan tantangan zamannya. Oleh karena itu diperlukan sosok guru yang mempunyai kesiapan baik dalam akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesionalnya Kurikulum 2013 mata pelajaran geografi dikelompokkan pada rumpun mata pelajaran ilmu-ilmu Sosial dan termasuk pada mata pelajaran peminatan di ilmuilmu pengetahuan alam walaupun kajian materinya tidak sedalam di pelajaran ilimu-ilmu sosial, mata pelajaran geografi pada ilmu-ilmu soaial yang kajiannya lebih diarahkan pada sudut pandang keberadaan dan aktivitas manusia yang dipengaruhi oleh dinamika alam dan segala gejalanya. Sebagai kurikulum yang berbasis kompetensi, mata pelajaran Geografi ditetapkan memiliki empat buah Kompetensi Inti (KI) yaitu kompetensi aspek menghayati dan mengamalkan

5 ajaran agama, kompetensi aspek afektif, kompetensi aspek kognitif, dan kompetensi aspek psikomotor. Oleh karena itu pembelajaran geografi harus dilaksanakan dengan tepat dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh kurikulum 2013, dengan kata lain pembelajaran geografi harus dijalankan oleh guru yang mempunyai kesiapan yang matang dalam melaksankannya yang sesuai dengan tuntutan dalam standar proses dan standar penilaian pada kurikulum 2013. SMA Negeri 3 Medan yang merupakan salah satu SMA Negeri yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan untuk melaksakan Kurikulum 2013, penunjukkan ini bertujuan untuk membuat SMA Negeri 3 Medan menjadi sekolah percontohan, hal itu ditunjang dari intensivenya guru-guru mendapat pendampingan, pelatihan, dan sosialisasi, yang implikasinya adalah menuntut seluruh perangkat sekolah terutama guru dapat melaksanakan kurikulum 2013 terutama standar proses dan standar penilaian yang telah diketahui kedua standar ini merupakan standar yang penting yang berhubungan langsung dengan guru, walaupun telah mendapat pendampingan ataupun bimbingan tentang pelaksanaan kurikulum 2013 terutama standar proses dan standar penilaian tetap saja tidak menjamin bahwa guru siap dalam melaksanakan kurikulum 2013 terutama pada standar proses dan penilaian, untuk melihat kesiapan guru dalam melaksanakan standar proses dan standar penilaian oleh sebab itu dilihat bagaimana kesiapan guru dalam melaksanakan standar proses dan standar penilaian sesuai kurikulum 2013.

6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka masalah yang ditemukan dengan diidentifikasi sebagai berikut : (1) Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang baru diterapkan di Indonesia yang sangat menuntut guru untuk siap dalam pelaksanaannya. (2) Pemberlakuan kurikulum 2013 yang masih mendapatkan berbagai tantangan yang disebabkan oleh kurangnya penjelasan mendalam mengenai kurikulum 2013, pemberlakuan minimal berhubungan dengan guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum dalam proses pembelajaran ialah baik dalam konteks waktu pelaksanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran. (3) Adanya pelaksanaan bimbingan atau pendampingan mengenai pelaksanaan kurikulum 2013 terutama pada standar proses dan standar penilaian, namun belum dapat menjamin kesiapan guru dalam melaksanakannya. C. Batasan Masalah Berdasarkan Identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka ruang lingkup masalah yang akan diteliti dibatasi pada bagaimana Kesiapan Guru Geografi Dalam Penerapan Standar Proses Dan Standar Penilaian Sesuai Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Medan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana Kesiapan Guru Geografi Dalam Penerapan Standar Proses Dan Standar Penilaian Sesuai Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Medan?

7 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) penerapan standar proses sesuai kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Medan; (2) penerapan standar penilaian sesuai kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Medan. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi Dinas Pendidikan memberikan informasi mengenai kesesuaian kompetensi guru dan kesiapan guru ekonomi mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Informasi tersebut diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan dan menetapkan kebijakan sesuai dengan kondisi daerah setempat. 2. Bagi guru memberikan bahan masukan pada guru untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme guru dalam pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013. 3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan dalam menjadi pendidik yang meniliki kesiapan serta kemampuan profesionalisme yang sesuai dengan tuntuttan kurikulum 2013.