EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan, dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar, terprogram

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI MATEMATIKA DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : NARTI A

BAB I PENDAHULUAN. kelas, merupakan inti dari setiap lembaga pendidikan formal. Sekolah Menengah

BAB 1 PENDAHULUAN. betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh : SITI NURHAYATI A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : WAHYU VITA LESTARI A

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan. pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang berkualitas yang

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN VAK

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang dikehendaki dunia kerja (Career Center Maine Department

BAB I PENDAHULUAN. diistilahkan dengan proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan, dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh : ANITA PRANOWO PUTRI A

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dan prioritas yang tinggi oleh pemerintah, pengelola pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang dibutuhkan dan melatih peserta didik dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan siswa secara optimal baik secara kognitif, afektif dan. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

BAB I PENDAHULUAN. siswa, dan metode belajar mengajar. kegiatan belajar mengajar. Subyek didik selalu berada dalam proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sorotan oleh pemerintah. Saat ini pemerintah mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

Diajukan Oleh: RIKKI ASMARANDANI A

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

I. PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Salah satu cara memperoleh sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imas Gumelar, 2015

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN HEURISTIK PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

commit to user BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

UPAYA PENINGKATAN RESPON SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

HARTANTO A

PEMBELAJARAN TEMATIK (LEARNING BY DOING) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TEMA PEKERJAAN MENGHASILKAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Disekolah terjadi. sebagai pendidik dalam suatu proses pendidikan.

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIZ DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA POKOK BAHASAN SUDUT PADA KELAS VII SMP N 1 NGUNTORONADI

BAB I PENDAHULUAN. dan mendasar. Hal ini dikemukakan olah Sudjana (Susilo, 2007:1), Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengajar berjalan dengan baik dan efektif, diperlukan usaha yang sungguhsungguh

: FARID YULIYADI A

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari negara maju, sehingga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ardi, 2013

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mutu lulusan pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

KONTRIBUSI PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pasal 1). Pendidikan memegang peranan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN STRATEGI PROGRAM EFFECTIVE LEARNING TEACHING (SPELT) DAN STRATEGI INQUIRI PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan guru. Proses kegiatan belajar mengajar perlu dibina hubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dan dalam upaya. memahami ilmu pengetahuan yang lainnya. Tujuan dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. datang yang dapat bersaing di dunia internasional. Tanpa adanya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: LAILATUL HIJRIYAH A

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

(PTK di kelas VIII Semester Genap MTs Negeri Karanganyar)

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dalam pembelajaran yaitu: 1) kemampuan melakukan penalaran. 5) keterampilan komunikasi (Trisni dkk, 2012: 3).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sesuatu yang mempunyai pengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

BAB I PENDAHULUAN. bagi siswa secara optimal, sedangkan belajar merupakan suatu proses perubahan,

Transkripsi:

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA ( Kelas I Semester 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun 2008/2009) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matamatika Disusun Oleh : RINATI TRIDA ADIASIH A 410 050 119 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan, dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan menurut sukmadinata (2007 : 24) diarahkan kepada pencapaian empat sasaran, yaitu : (1) pengembangan aspek kepribadian, (2) pengembangan kemampuan kemasyarakatan, (3) pengembangan kemampuan melanjutkan studi, dan (4) pengembangan kecakapan dan kesiapan untuk bekerja. Keberhasilan dalam dunia pendidikan tidaklah lepas dari proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar terjadi hubungan timbal balik (interaksi) antara guru dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru berperan sebagai pengajar atau motivator dan fasilitator dalam belajar. Perpaduan kedua peran tersebut mengacu pada tujuan yang sama yaitu memanusiakan siswa secara operasional tersirat dalam pendidikan atau pengajaran. Dalam proses belajar mengajar pada umumnya guru menyadari bahwa matematika dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang diminati, ditakuti, dan dihindari oleh sebagian besar siswa. Banyak siswa yang masih kurang mampu dalam mempelajari matematika karena dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hal ini menyebabkan siswa menjadi takut atau phobia terhadap 1

2 matematika. Ketakutan-ketakutan tersebut dapat menyebabkan kegiatan belajar mengajar menjadi tidak efektif sehingga prestasi belajar yang diharapkan tidak tercapai. Secara garis besar faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar belajar menurut Syah, M (2003: 132) yaitu : 1. Faktor internal siswa (faktor dari dalam) yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa, seperti motivasi belajar dan kemandirian belajar siswa. 2. Faktor eksternal siswa (faktor dari luar) yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa, seperti lingkungan belajar di dalam kelas atau suasana belajar di dalam kelas. 3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yaitu jenis upaya belajar siswa yang merupakan strategi dalam metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Sampai saat ini, model mengajar ceramah (konvensional) merupakan model yang mendominasi dan menjadi umum dalam pendidikan formal di berbagai belahan dunia. Metode pengajaran satu arah jelas merupakan metode yang tidak optimal dalam mengembangkan kemampuan, baik bagi guru maupun siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, setelah melakukan observasi proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, ditemukan permasalahan antara lain: 1. Siswa cenderung kurang mampu dalam menggunakan rumus dalam pemecahan masalah, 2. Siswa

3 cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran, 3. Siswa cenderung tergantung pada guru dan temannya. Masalah-masalah tersebut disebabkan karena guru masih menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran, sedangkan dalam kenyataannya menunjukkan bahwa siswa mempunyai cara belajar yang variatif. Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka perlu dicarikan formula pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Oleh karena itu, guru harus terus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa lebih tertarik dalam belajar matematika. Salah satu model pembelajaran untuk mengantisipasi kelemahan model pembelajaran konvensional adalah mempergunakan model pendekatan Brain Based Learning. Pendekatan Brain Based Learning adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa aktif untuk membangun pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya serta didasarkan pada cara otak bekerja sehingga diharapkan pembelajaran dapat diserap oleh otak secara optimal. Implikasi model Pendekatan Brain Based Learning (Jensen, 2008 : 51) yaitu Persiapan, Akuisisi, Elaborasi, Formasi Memori, dan Integrasi Fungsional. Inti dari Pendekatan Brain Based Learning adalah siswa berperan aktif membangun pengetahuan yang dimilikinya, guru berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. Perlakuan yang diterapkan dalam Pendekatan Brain Based Learning supaya siswa dapat memperoleh hasil belajar mengajar yang maksimal sesuai dengan yang dimiliki.

4 Disamping ditentukan oleh pendekatan pembelajaran, keberhasilan proses belajar mengajar juga ditentukan oleh keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Menurut Dimyati (2002 : 119) keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu pengajar dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan belajar mengajar siswa diarahkan pada pemahaman konsep materi matematika sehingga dimungkinkan keaktifan siswa dalam belajar matematika siswa akan mempengaruhi prestasi belajar matematika. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka peningkatan prestasi belajar siswa memerlukan perencanaan dan pendekatan yang sistematis, yang menyentuh kebutuhan belajar sesuai dengan kemampuan individu. Dalam penelitian eksperimen ini, diharapkan ada peningkatan prestasi belajar matematika melalui Pendekatan Brain Based Learning yang ditinjau dari keaktifan siswa belajar matematika. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka terdapat beberapa masalah. Masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Masih rendahnya prestasi belajar siswa pada bidang studi matematika.

5 2. Banyak guru matematika yang cenderung menggunakan metode konvensional dalam menyampaikan pelajaran matematika. 3. Kurang tepatnya metode mengajar yang digunakan oleh guru matematika dalam menyampaikan materi ajar. 4. Masih banyak dijumpai siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika yang belum mendapatkan penanganan serius. 5. Kurangnya keaktifan siswa belajar matematika didalam kelas secara umum siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika itu sulit dan membosankan sehingga sejak awal siswa tidak ada minat untuk belajar matematika. 6. Masih rendahnya siswa dalam memahami materi tentang matriks. C. Pembatasan Masalah Untuk mengatasi permasalahan supaya dapat dikaji secara mendalam maka diperlukan pembatasan masalah, adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa dalam pelajaran matematika. 2. Pendekatan Brain Based Learning adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa aktif untuk membangun pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya serta didasarkan pada cara otak bekerja sehingga diharapkan pembelajaran dapat diserap oleh otak secara optimal.

6 3. Pembelajaran konvensional adalah cara penyajian materi yang menggunakan metode ceramah dan disertai dengan pemberian tugas yang dikerjakan secara individu. 4. Keaktifan siswa adalah proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan dibawah ini. 1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara pembelajaran Brain Based Learning dan pembelajaran konvensional? 2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa ditinjau dari keaktifan siswa belajar matematika? 3. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran Brain Based Learning dan keaktifan siswa belajar matematika terhadap prestasi belajar? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah. Identifikasi masalah dan pembatasan masalah, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

7 1. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran Brain Based Learning dan pembelajaran konvensional. 2. Untuk mengetahui perebedaan prestasi belajar ditinjau dari keaktifan siswa belajar matematika. 3. Untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran Brain Based Learning dan keaktifan siswa terhadap prestasi belajar. F. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini penulis berharap semoga hasil penelitian dapat memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran matematika. Disamping itu juga kepada penelitian peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran matematika SMK. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut : a. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Brain Based Learning. b. Bagi siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar matematika. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut : a. Bagi siswa terutama sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai adanya kebebasan dalam

8 belajar matematika secara aktif, kreatif dan menyenangkan melalui kegiatan penyelidikan sesuai perkembangan berfikirnya. b. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya bagi guru kelas I tentang suatu alternatif pembelajaran matematika dalam student centered untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa melalui Brain Based Learning. c. Bagi Sekolah, penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan metode pembelajaran untuk meningkatkan sekolah menjadi lebih maju, berkembang dan menghasilkan lulusan yang terbaik dan meningkatkan kualitas pendidikan siswa. d. Bagi Perpustakaan, dapat digunakan sebagai sumber bacaan guru matematika dalam mengajar didalam kelas dan sebagai inventaris buku-buku bacaan diperpustakaan.