ABSTRAK Penelitian tentang aktivitas burung kuntul kecil (Egretta garzetta) dilakukan di Pulau Serangan antara bulan Mei dan Juni 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas harian burung kuntul kecil di tipe habitat berbeda yaitu laguna, mangrove, dan pantai berlumpur. Metode pendahuluan menggunakan Ad Libitum sampling, sedangkan metode utama dalam penelitian ini adalah scan sampling, yaitu mencatat setiap aktivitas dari kelompok kuntul kecil yang diambil secara acak dengan interval waktu 30 detik selama 2 jam pada berbagai tipe habitat berbeda. Pengambilan data dibagi menjadi 3 periode waktu yaitu pada pagi hari, siang hari, dan sore hari. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif kualitatif dan secara kuantitatif. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa dari ketiga periode waktu aktivitas kuntul kecil yang mendominasi adalah foraging sedangkan aktivitas dengan persentase paling rendah adalah agonistik. Pada habitat laguna, persentase aktivitas foraging adalah sebagai berikut pagi : 50,15%, siang : 46,62%, sore : 49,63%. Pada habitat mangrove, persentase aktivitas foraging adalah sebagai berikut pagi : 52,46%, siang : 41,60%, sore : 50,83%. Pada habitat pantai lumpur, persentase aktivitas foraging adalah sebagai berikut pagi : 50,18%, siang : 42,70%, sore : 49,65%. Kata kunci : kuntul kecil, pulau serangan, aktivitas harian, habitat, Bali v
ABSTRACT A study on activity of the Little Egret, (Egretta garzetta) was conducted in Serangan Island, southern part of Bali between May and June 2016. The aim of this study was to find out daily activities of these birds in three different habitats: lagoons, mangrove forests and muddy beaches. Preliminary observation was conducted through Ad Libitum sampling, while the sample on the main study was through a scan sampling method. The data was collected through recording activities of the egret on interval of 30 seconds within two hours. The data collection was undertaken in three periods: morning, afternoon and evening. The colony of observed egrets was chosen randomly across habitats and time periods. Data collected were descriptively or quantitatively analysed. Results of the study showed that from the three observation periods, the egret activities were dominated by the same activities, that was foraging, but with different magnitudes or percentages. In contrast, activities with the lowest percentage was agonistic. In the lagoon area, the percentage of the activity of foraging was as follows: in the morning it was 50.15%, in the afternoon 46,62%, and in the evening 49,63%. In mangrove areas the percentage of foraging activities was as follows: in the morning it was 52.46%, in the afternoon 41.60%, and in the evening 50.83%. The percentage of foraging activities in muddy beaches was as follows: in the morning it was 50.18%, in the afternoon 42.70%, and in the evening 49,65%. Keyword : little egret, serangan island, daily activities, habitat, Bali vi
DAFTAR ISI Judul Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 2 1.3. Tujuan Penelitian... 2 1.4. Manfaat Penelitian... 3 II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi burung kuntul kecil (Egretta garzetta)... 4 2.2. Ciri ciri umum... 4 2.3. Penyebaran... 5 2.4. Habitat... 5 2.5. Perbedaan kuntul kecil dengan jenis kuntul lainnya... 7 2.6. Aktivitas... 8 2.6.1. Aktivitas bergerak... 8 2.6.2. Aktivitas bertengger... 8 2.6.3. Aktivitas foragging... 9 2.6.4. Aktivitas vokalisasi... 9 2.6.5. Aktivitas preening... 10 2.6.6. Aktivitas agonistik... 10 2.6.7. Aktivitas berdiam diri... 11 vii
2.7. Musim berbiak... 11 III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode pengumpulan data... 13 3.1.1. Tempat dan waktu penelitian... 13 3.1.2. Teknik pengambilan sampel... 13 3.1.3. Alat dan bahan... 14 3.1.4. Metode pengumpulan data... 14 3.2. Metode pengolahan data... 15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil... 16 4.2. Pembahasan... 19 4.2.1. Habitat burung kuntul kecil di Pulau Serangan... 19 4.2.2. Aktivitas bergerak... 21 4.2.3. Aktivitas foraging... 21 4.2.4. Aktivitas bertengger... 24 4.2.5. Aktivitas preening... 25 4.2.6. Aktivitas vokalisasi... 26 4.2.7. Aktivitas agonistik... 26 4.2.8. Aktivitas berdiam diri... 27 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 28 5.2. Saran... 28 DAFTAR PUSTAKA... 29 viii
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Kuntul kecil (Egretta garzetta)... 4 2. Rata rata aktivitas harian burung kuntul kecil pada habitat laguna... 16 3. Rata rata aktivitas harian burung kuntul kecil pada habitat mangrove...17 4. Rata rata aktivitas harian burung kuntul kecil pada habitat Pantai lumpur... 18 ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Lembar pengamatan aktivitas harian kuntul kecil (Egretta garzetta)... 34 2. Peta lokasi penelitian di Pulau Serangan... 35 3. Rekap data pengamatan burung kuntul kecil di Pulau Serangan... 36 4. Foto dokumentasi... 41 x
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kuntul kecil (Egretta garzetta) merupakan salah satu jenis burung air yang sebagian hidupnya berada di daerah perairan atau lahan basah (Elfidasari dan Junardi, 2005). Kuntul kecil termasuk dalam ordo Ciconiiformes dan famili Ardeidae (Mackinnon dkk, 2010) yang tersebar di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia, diantaranya Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Di Bali, kajian burung kuntul kecil lebih banyak pada kajian keberadaan spesies dan potensinya untuk ekowisata birdwatching, studi ini antara lain Dalem dan Subagio (2016) dari sainstek, Dalem dan Subagio (2016) dari senastek, Suaskara (2016), Dalem dkk (2014), Wirasiti dkk (2004), Suaskara dkk (2010), Dalem dkk (2003), Dalem dkk (2011). Dari 24 spesies famili Ardeidae setengah diantaranya dilindungi menurut Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa termasuk di dalamnya kuntul kecil (Sudarsana, 2006). Ini diakibatkan semakin tingginya perburuan liar dari famili Ardeidae termasuk kuntul kecil. Salah satu pemanfaatan burung ini adalah bulunya dapat digunakan untuk aksesoris (MacKilligan, 2005). Kuntul kecil memiliki ukuran tubuh sekitar 55 65 cm, dengan panjang sayap antara 88 106 cm. Ukuran ini lebih besar dibandingkan dengan ukuran kuntul kerbau (Bulbucus ibis). Kuntul kecil memiliki warna bulu putih dengan paruh yang berwarna hitam, kaki hitam dan jari jari kaki yang berwarna kuning atau hitam (Mackinnon dkk, 2010). Pada musim kawin burung ini memiliki bulu seperti jambul, yang cukup panjang pada bagian tengkuk dan lehernya (Elfidasari, 2008). Indonesia merupakan salah satu negara yang menyediakan habitat mendukung bagi burung air migran atau penetap (residen). Habitat tersebut diantaranya adalah kawasan mangrove, hamparan lumpur dan perairan yang sangat potensial untuk kehidupan burung air (Howes dkk, 2003). Menurut Elfidasari dan Junardi (2005) umumnya burung ordo Ciconiiformes memilih 1 xi
daerah estuaria meliputi daerah rawa, tambak, laguna, mangrove, dan muara sungai sebagai tempat hidupnya atau melakukan aktivitas sehari harinya. Hal ini berkaitan dengan fungsi kawasan tersebut sebagai penunjang aktivitas burung air yaitu menyediakan tempat berbiak, tempat mencari makan, serta tempat berlindung (Elfidasari dan Junardi, 2005). Salah satu kawasan yang menyediakan habitat ini adalah di kawasan Pulau Serangan, pulau ini memiliki luas 481 ha yang terdiri dari tanah tegalan seluas 394 ha, pemukiman 48 ha, dan sisanya berupa dataran pasir (Trialfianty, 2013). Keberadaan perairan, dataran lumpur, laguna, serta kawasan mangrove di kawasan Pulau Serangan menjadikan tempat ini merupakan habitat yang sangat ideal bagi burung air, salah satunya adalah burung kuntul kecil (E. garzetta). Aktivitas hewan merupakan suatu kondisi dimana hewan akan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Perilaku ini dapat terjadi diakibatkan adanya stimulus atau rangsangan dari luar (Suhara, 2010). Aktivitas yang biasa dilakukan burung kuntul kecil dalam kesehariannya dimulai saat keluar dari sarang, melakukan aktivitas di habitatnya seperti bergerak, foraging, istirahat, interaksi dengan spesies lain ataupun sesama spesies kuntul, sampai burung ini kembali ke sarangnya. Pulau Serangan yang merupakan kawasan dengan tipe habitat yang potensial bagi kuntul kecil dalam melakukan aktivitas hariannya, seperti mencari makan, tempat istirahat dan juga bersarang. Mengingat kurangnya informasi tentang aktivitas harian burung kuntul kecil di Pulau Serangan, maka penelitian aktivitas harian burung tersebut perlu dilakukan. 1.2. Rumusan masalah Bagaimanakah aktivitas burung kuntul kecil (E. garzetta) pada habitat mangrove, pantai lumpur, dan laguna yang terdapat di kawasan Pulau Serangan? 1.3. Tujuan Untuk mengetahui aktivitas burung kuntul kecil (E. garzetta) pada habitat mangrove, pantai lumpur, dan laguna yang terdapat di kawasan Pulau Serangan. xii 2
1.4. Manfaat Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan memberikan informasi kepada pembaca mengenai aktivitas burung kuntul kecil (E. garzetta) pada habitat mangrove, pantai berlumpur, dan laguna yang terdapat di kawasan Pulau Serangan, Bali. xiii 3