PNPM Generasi. Generasi Sehat Dan Cerdas SEKOLAH DASAR TUNAS BANGSA POSYANDU ANGGREK POSYANDU ANGGREK. Info Kit

dokumen-dokumen yang mirip
P O L I C Y B R I E F GAMBARAN PELAKSANAAN GENERASI SEHAT DAN CERDAS

Bantuan Incentiv Masyarakat dan Penyedia Layanan. Kesehatan dan Pendidikan: PNPM Generasi

EVALUASI DAMPAK PENERAPAN PNPM GENERASI

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

Rintisan Model Penanggulangan Stunting Community-based Health and Nutrition to Reduce Stunting

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

Program Keluarga Harapan dan PNPM-Generasi Survey Baseline Temuan Awal

Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam. kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali posyandu diperkenalkan pada tahun 1985, Posyandu menjadi. salah satu wujud pemberdayaan masyarakat yang strategis

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

Program Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengatasi Masalah Malnutrisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Juanita: Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Pelayanan Kesehatan Masyarakat, 2001 USU Repository 2006

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. gizi buruk. Untuk menanggulangi masalah tersebut kementerian. kesehatan (kemenkes) menyediakan anggaran hingga Rp 700 miliar

BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

PROYEK KESEHATAN DAN GIZI BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENGURANGI STANTING (PKGBM)

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit diharapkan untuk berhasil membangun bangsa itu sendiri. (Hadi, 2012).

Memperkenalkan indikator pemberian makan pada bayi dan anak-anak (IYCF) ke dalam sistem pengawasan gizi nasional: pelajaran dari Vietnam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat 7,7 juta balita yang terhambat pertumbuhannya. Dalam

PENGARUH KRISIS EKONOMI TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG REVOLUSI KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikandungnya. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

RingkasanKajian. MDG, Keadilan dan Anak-anak: Jalan ke depan bagi Indonesia. Gambaran umum Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) berusaha mengangkat

PENGARUH KRISIS EKONOMI TERHADAP PELYANAN KESEHATAN. Juanita, SE,MKes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

TUJUAN 4. Menurunkan Angka Kematian Anak

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

KESEHATAN ANAK. Website:

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44 per

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. (AKB) di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan status kesehatan masyarakat di Indonesia sudah mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendahuluan Landasan Hukum Hak-Hak Anak Batasan Usia Anak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menyukseskan program kabinet SBY jilid 2, khususnya dalam hal ini

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat terpenuhi. Namun masalah gizi bukan hanya berdampak pada

Transkripsi:

PNPM Generasi Generasi Sehat Dan Cerdas SEKOLAH DASAR TUNAS BANGSA POSYANDU ANGGREK POSYANDU ANGGREK Info Kit

PNPM Generasi Ringkasan PNPM Generasi Generasi Sehat Dan Cerdas Tujuan Pengembangan Tujuan pengembangan program PNPM Generasi adalah memberdayakan masyarakat kecamatan perdesaan miskin di provinsi lokasi proyek untuk meningkatkan pemanfaatan layanan-layanan kesehatan dan pendidikan. Program ini dimaksudkan untuk mendukung pencapaian tiga dari Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) Indonesia yang kinerjanya masih tertinggal yakni: I. Pencapaian pendidikan dasar umum, II. Pengurangan angka kematian anak, dan III. Peningkatan kesehatan kaum ibu. Melalui program PNPM-Pedesaan yang ada dan menggunakan pendekatan Pembangunan Berbasis Masyarakat / the community-driven development (CDD), PNPM Generasi menggunakan sistem insentif dana hibah jika masyarakat di kecamatan-kecamatan lokasi program berhasil memenuhi 12 indikator bidang kesehatan dan pendidikan. Melalui pendampingan oleh para fasilitator PNPM, masyarakat bekerja dengan penyedia layanan kesehatan dan pendidikan mengidentifikasi cara-cara yang dianggap sesuai pada lingkungannya untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan serta meningkatkan penggunaannya. Hibah kecamatan digunakan untuk menjawab kendala penyediaan layanan dalam skala kecil maupun permintaan dan kendala yang dihadapi tergantung dari kebutuhan masyarakat. Cakupan Geografis 5,400 499 11 Desa Kecamatan Miskin Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatra Selatan Lembaga Pelaksana Direktorat Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/PMD. Kementerian Dalam Negeri RI Tanggal Dimulainya Program: 26 May 2007 Tanggal Berakhirnya Program: 31 December 2017 Anggaran yang Disetujui: US$ 385,000,000 Akumulasi Pencairan: US$ 320,000,000 (per 31 Desember 2014) 1

2007 2009 PNPM Generasi dilaksanakan di 5 20 9 Sulawesi Utara & NTT. 2012 PNPM Generasi tumbuh di 8 42 353 Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku, NTT & NTB. 2013 PNPM Generasi tumbuh di 8 42 369 Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku, NTT & NTB. 2014 PNPM Generasi berkembang ke 11 64 499 5400 DESA NTT, NTB, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Sumatra Selatan 2010 PNPM Generasi beroperasi di 6 27 212 Apakah yang dimaksud dengan PNPM Generasi? Pertengahan tahun 2007, Pemerintah Indonesia meluncurkan PNPM Generasi untuk menguji penggunaan sistem hibah block grant berinsentif secara partisipatf untuk memenuhi kebutuhan khusus kaum perempuan dan kanak-kanak dalam rangka mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium / Millennium Development Goals. Program ini ditujukan untuk mendorong pengurangan angka kemiskinan, angka kematian ibu hamil/melahirkan, angka kematian anak, dan memastikan cakupan umum pendidikan dasar. PNPM Generasi menggunakan pendekatan bantuan tunai bersyarat yang memungkinkan masyarakat dan para penyedia layanan kesehatan dan pendidikan setempat saling bekerja bersama mengidentifikasi kendala-kendala yang mendesak pada sisi penyediaaan layanan dan pemanfaatan layananpendidikan dan kesehatan utama dalam rangka mengembangkan solusi-solusi mereka sendiri untuk menjawab kendala-kendala yang dialami yang sesuai dengan kondisi setempat. Para fasilitator terlatih membantu masyarakat menentukan cara terbaik untuk mengatasi hambatan-hambatan pada bidang- bidang layanan tersebut dengan menggunakan dana hibah bantuan langsung masyarakat untuk meningkatkan indikator capaian program. Masyarakat dapat memusatkan perhatian untuk kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan ; memberikan bantuan tunai atau beasiswa, stimulant bagi para anggota masyarakat untuk menggunakan layanan- layanan tertentu, atau mereka 2 dapat memfokuskan pada masalah-masalah yang mungkin menghambat akses, seperti kurangnya tenaga kesehatan atau ruang kelas yang penuh sesak. Masyarakat mengidentifikasi masalah dan mengembangkan solusi melalui pertemuan kelompok-kelompok perempuan di tingkat desa. Kelompok-kelompok ini didampingi oleh fasilitator yang sudah dilatih dan berlatar belakang khusus di bidang kesehatan, pendidikan atau yang sejenis. Jika desa-desa berhasil memenuhi capaian minimal indikator bidang pendidikan dan kesehatan maka desa-desa tersebut akan mendapat penghargaan berupa peningkatan alokasi anggaran pada tahun berikutnya. Pada tahun 2013, PNPM Generasi beroperasi di 369 kecamatan di enam provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara, NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan keseluruhan nilai hibah masyarakat yang disalurkan sejak awal proyek berjumlah sekitar US$ 218 juta. Pada tahun 2011, saat evaluasi terpenting proyek tersebut dilakukan, didapati bahwa masyarakat telah menggunakan 36 persen dari dana yang dikucurkan bagi inisiatif kegiatan untuk mendukung pendidikan dan 62 persen untuk kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kesehatan. Kira-kira separuh dari dana hibah dalam bidang pendidikan digunakan untuk perlengkapan sekolah, termasuk buku pelajaran dan seragam bagi siswa miskin. 28 persen selebihnya dari dana tersebut digunakan untuk beasiswa dan subsidi transportasi bagi siswa miskin. Dalam bidang kesehatan, sekitar setengah dari dana hibah digunakan untuk kegiatan pemberian makanan tambahan untuk ibu menyusui, bayi, dan kanak-kanak di bawah usia lima tahun. 15 persen dari dana tersebut digunakan untuk memperbaiki fasilitas kesehatan setempat, sedangkan 13 persen digunakan untuk mensubsidi ongkos transportasi bagi keluarga miskin untuk memanfaatkan layanan kesehatan pra lahir dan neo natal. Dengan berjalannya waktu, proporsi dana Bantuan Langsung * Nama lengkap proyek tersebut dalam Bahasa Inggris adalah "National Program for Community Empowerment: A Healthy and Bright Generation", terjemahan dari nama proyek tersebut dalam bahasa Indonesia "PNPM Generasi Sehat dan Cerdas." Proyek tersebut biasanya secara sederhana disebut "PNPM Generasi". GENERASI BLOCK GRANT EXPENDITURES FISCAL YEAR 2013 Sulawesi Utara & NTT. 30.14% PENDIDIKAN 69.21% KESEHATAN 0.65% Masyarakat ini telah dimanfaatkan untuk peningkatan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan, dan sebaliknya terjadi penurunan proporsi yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan. Dengan dipertunjukkannya keberhasilan PNPM Generasi dalam pencapaian sasaranya, pada tahun 2010 Pemerintah mulai memperluas program tersebut dari yang semula 168 kecamatan percontohan menjadi 499 kecamatan di kurang lebih 5400 desa pada tahun 2014, termasuk tiga provinsi baru dengan angka stunting yang lebih tinggi dari angka rata-rata nasional, akses yang terbatas pada layanan kesehatan dan pendidikan dasar serta angka penggunaan layanan-layanan yang rendah.ketiga provinsi tersebut adalah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan. Dengan ditambahkannya ketiga provinsi ini, cakupan keselurah PNPM Generasi meningkat hingga kira-kira menjadi 5.400 desa di 499 kecamatan. Pada waktu yang bersamaan, beberapa aspek rancangan program dimodifikasi untuk mencerminkan prioritas Pemerintah Indonesia yang selalu berkembang. Pemerintah Indonesia menempatkan prioritas khususnya di bidang kesehatan, pada perbaikan nutrisi ibu dan anak sebagai cara mengurangi angka kelahiran dengan berat rendah dan adanya gagal tumbuh pada kanak-kanak usia di bawah dua tahun. PNPM Generasi bertujuan meningkatkan permintaan LAIN-LAIN masyarakat akan layanan-layanan kesehatan ibu dan anak melalui sejumlah cara, termasuk peningkatan partisipasi para pengasuh/perawat baik pria maupun wanita di kelas-kelas kehamilan dan nutrisi. Sementara PNPM Generasi berusaha meningkatkan permintaan masyarakat, secara bersamaan Pemerintah Indonesia juga melakukan sejumlah intervensi untuk meningkatkan penyediaan layanan-layanan ini termasuk penyelenggaraan pelatihan bagi para petugas kesehatan dan kader kesehatan dari masyarakat; penyediaan mikronutrien dan peralatan pengukuran tinggi badan; kampanye komunikasi; dan program sanitasi yang sepenuhnya dijalankan oleh masyarakat. Selain itu, Pemerintah juga menempatkan peningkatan penekanan pada pemastian anak-anak yang selama ini luar-sekolah yang sulit dijangkau, termasuk mereka yangberkebutuhan khusus, dapat dan mau bersekolah. Dengan hampir seluruh anak Indonesia usia sekolah dasar kini mengenyam pendidikan, Pemerintah menempatkan peningkatan penekanan pada pemastian agar anak-anak ini melanjutkan ke sekolah menengah pertama. Selain itu, kesadaran akan pentingnya peran layanan pendidikan dan pengembangan anak usia dini dalam keseluruhan kemajuan pendidikan si anak, Pemerintah akan melanjutkan melakukan intervensi untuk mendorong keluarga miskin menggunakan layanan-layanan ini. 3

Riset, Analisa & Pembelajaran PNPM Generasi Sasaran dan Indikator Khusus Tujuan PNPM Generasi adalah memberdayakan masyarakat setempat di kecamatan pedesaan yang miskin dalam provinsi-provinsi proyek untuk meningkatkan pemanfaatan layanan-layanan kesehatan dan pendidikan. Dalam konteks tujuan ini, kinerja masing-masing kecamatan diukur berdasarkan pencapaian indikator-indikator kesehatan dan pendidikan tertentu, yang didefinisikan sebagai berikut: Sejumlah analisa dan evaluasi telah berperan penting dalam memberikan perbaikan-perbaikan pada rancangan program ini, termasuk yang berikut ini: Evaluasi Dampak PNPM Generasi; Sebuah kajian mengenai hasil-hasil yang berkaitan dengan nutrisi berjudul Opportunities and Approaches for Better Nutrition Outcomes through PNPM Generasi ( Kesempatan dan Pendekatan untuk Hasil yang Berkaitan dengan Nutrisi yang Lebih Baik melalui PNPM Generasi ); Kajian Institusi-Institusi Kesehatan Setempat. Indikator KESEHATAN Setiap ibu hamil diperiksa oleh bidan, minimal 4 kali pemeriksaan selama masa kehamilannya sesuai trimester kehamilannya. Setiap ibu hamil mendapatkan minimal 90 butir pil Fe (penambah darah) selama masa kehamilannya. Setiap proses kelahiran ditangani oleh tenaga bidan atau dokter. Setiap ibu yang melahirkan (termasuk bayinya) mendapatkan perawatan nifas dari bidan atau dokter, minimal 3 kali perawatan dalam waktu 42 hari setelah proses persalinan. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah mendapatkan imunisasi standar secara lengkap. Setiap bayi usia 12 bulan ke bawah, berat badannya ditimbang dan selalu naik pada setiap bulannya mengikuti grafik pertumbuhan (untuk bayi di bawah usia 6 bulan, berat badannya naik lebih dari 500 gram per bulan dan bayi usia 6-12 bulan naik lebih dari 300 gram). Setiap anak usia 6 bulan sampai 59 bulan wajib mendapatkan Vitamin A, 2 kali dalam setahun. Setiap anak balita (dibawah lima tahun) ditimbang sebulan sekali secara rutin. Setiap ibu hamil dan/atau pasangannya mengikuti kegiatan konseling perawatan kehamilan dan gizi minimun minimal satu bulan sekali. Setiap orang tua/pengasuh yang memiliki bayi usia 0-2 tahun mengikuti kegiatan pengasuhan balita dan pemenuhan gizi minimal satu bulan sekali. Indikator PENDIDIKAN Setiap anak usia SD/MI dan dan SMP/MTS yang belum sekolah dan putus sekolah kembali bersekolah, termasuk anak yang berkebutuhan khusus. Setiap anak lulus SD/MI termasuk yang berkebutuhan khusus melanjutkan sekolah di tingkat SMP/MTS. Riset, Analisa & Pembelajaran. Ealusai Dampak PNPM Generasi Serangkaian evaluasi akan dampak program telah dilakukan selang waktu dari tahun 2007 hingga 2010. Evaluasi-evaluasi ini secara konsisten memperlihatkan bahwa PNPM Generasi menurut statistik terkait dengan indikator yang diditentukan dalam program telah memberikan dampak positif yang signifikan. Perbaikan-perbaikan tertinggi diantara indikator-indikator kesehatan yang diamati adalah sisi frekuensi balita dilakukan pemeriksaan berat badan, suatu proses penting untuk mendeteksi dan mengelola malnutrisi. Program ini juga meningkatkan jumlah tambahan tablet besi yang diterima para ibu hamil selama kunjungan pemeriksaan kehamilan. Selain itu, terjadi peningkatan drastic pada jumlah ibu dan anak yang berpartisipasi dalam kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk menerima layanan-layanan kesehatan bagi ibu hamil, bayi baru lahir dan anak. Program ini juga mempermudah peningkatan jumlah peserta didik diantara kelompok usia sekolah dasar. Di Daerah Manakah PNPM Generasi Paling Efektif? Bagaimana dan Mengapa Generasi Berfungsi? Dari evaluasi-evaluasi tersebut didapati bahwa PNPM Generasi berdampak paling signifikan di daerah-daerah dengan indikator kesehatan dan pendidikan rendah, tanpa memperhatikan tingkat kemiskinan -daerah.. Untuk kepentingan program ini dan program lainnya di masa depan, hal ini memiliki implikasi kebijakan yang signifikan: khususnya, hal ini menunjukkan bahwa untuk dampak maksimal, PNPM Generasi dan program-program sejenis harus mengutamakan daerah-daerah yang indikator kesehatan dan pendidikannya tertinggal, dibanding dengan daerah-daerah yang diidentifikasi sebagai daerah miskin. Evaluasi-evaluasi tersebut menyatakan bahwa dampak terbesar PNPM Generasi adalah adanya peningkatan upaya masyarakat dalam penyediaan layanan, terutama dalam jumlah kader di pos-pos kesehatan desa, dalam tingkat keikutsertaan pada pertemuan-pertemuan yang terkait dengan pendidikan kesehatan; dan dalam jumlah pertemuaan komite sekolah menengah pertama dengan guru-guru dalam setahun. 4 5

Riset, Analisa & Pembelajaran. Peluang dan Pendekatan untuk Hasil Nutrisi Yang Lebih Baik melalui PNPM Generasi Kajian mengenai Peluang Dan Pendekatan Untuk Hasil Nutrisi Yang Lebih Baik Dalam PNPM Generasi / Opportunities and Approaches for Better Nutrition Outcomes in PNPM Generasi disusun untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan cara-cara agar PNPM Generasi dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah Indonesia mengurangi gizi buruk kronis melalui analisa kompratif atas beragam pengalaman program/percontohan. Kajian ini memusatkan perhatiannya pada tiga pertanyaan penelitian utama, sebagaimana tertera berikut ini: 1 Bagaimana malnutrisi kronis meningkat atau memburuk di desa-desa Generasi? 2 Sejauh manakah hibah berinsentif Generasi memicu tindakan masyarakat yang mempengarugi sikap yang berkaitan dengan nutrisi dan tanggapan umum terhadap penanganan kasus kurangnya berat tubuh atau gizi buruk? 3 Sejauh manakah sikap kader atau relawankesehatan, pimpinan desa, penyedia layanan, dan pengguna layanan setempat berubah karena kegiatan-kegiatan Generasi? Berdasarkan temuan-temuannya, kajian ini memberikan temuan-temuan dan rekomendasi berikut: MAKANAN TAMBAHAN (SUPLEMEN) Kajian di atas mendapatkan bahwa dampak pengeluaran bagi makanan tambahan tidak sebanding dengan pengeluaran mereka. Karenanya kajian di atas merekomendasikan batasan-batasan harus diberikan pada alokasi anggaran Generasi bagi makanan tambahan dan kualitas makanan tambahan harus ditingkatkan dengan meminta Generasi melakukan pembelian dari pedagang makanan segar setempat bukan membeli produk-produk kemasan dari kota. Kajian tersebut juga merekomendasikan mekanisme yang lebih fleksibel untuk penanganan cepat dan tepat sasaran bagi kasus-kasus gizi buruk (malnutrisi) akut dengan makanan tambahan harus dirancang. POSYANDU (POS LAYANAN KESEHATAN TERPADU) PEMBANTU PERSALINAN /BIDAN TRADISIONAL Kajian di atas mendapatkan bahwa untuk meningkatkan dukungan pada posyandu, Generasi harus memberikan pelatihan dan memberdayakan para sukarelawan untuk mengidentifikasi tanda-tanda kurang giizi, infeksi, resiko kehamilan, dan bahkan gangguan kesehatan jiwa untuk dirujuk ke profesional kesehatan terlatih. Selain itu juga rekomendasi juga diajukan untuk peningkatan insentif bagi sukarelawan posyandu, dengan pemberian insentif dikaitkan dengan kinerjanya. Kajian ini menemukan bahwa pembantu persalinan/bidan merupakan suatu badan desa yang langgeng hampir di seluruh pedesaan Indonesia dan mereka dapat melakukan peran potensial dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kajian ini sangat tidak menganjurkan langkah-langkah yang menganggap buruk dan membatasi bidan tradisional ini dan merekomendasikan mereka dilibatkan dalam seluruh kegiatan pelatihan bagi sukarelawan posyandu. Informasi lebih lanjut mengenai kajian ini, lihat Opportunities and Approaches for Better Nutrition Outcomes through PNPM Generasi : A Qualitative Study pada: HTTP://PNPM-SUPPORT.ORG/PUBLICATION/OPPORTUNITIES-AND-APPROACHES-BETTERNUTRITION-OUTCOMES-THROUGH-PNPM-GENERASI-QUALITATIVE 6 Riset, Analisa & Pembelajaran. Kajian Mengenai Lembagalembaga Kesehatan Desa Kajian ini difokuskan pada pemahaman akan peran para pelaku dan lembaga kesehatan di tingkat desa dengan mempetakan interaksi antara para pelaku dan lembaga kesehatan di tingkat desa dan mempelajari bagaimana mereka bekerja sama atau gagal melakukannya dengan para pelaku dan institusi desa, dengan fokus khusus pada para pelaku dan lembaga yang terlibat dalam kesehatan ibu dan anak. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi peluang dan halangan bagi masyarakat yang ingin bekerja sama secara lebih efektif dengan penyelenggara kesehatan setempat dan cara-cara agar masyarakat dapat mendukung penyampaian layanan kesehatan berkualitas yang telah ditingkatkan. Berdasarkan temuan-temuannya, laporan ini mengidentifikasi sejumlah peluang untuk meningkatkan penerapan PNPM Generasi dan penyelenggaraan perawatan kesehatan secara lebih umum, termasuk penyediaan lebih banyak dukungan bagi kader posyandu. Secara khusus, kajian ini merekomendasikan perbaikan dan peningkatan interaksi antara kader posyandu dan bidan untuk mengidentifikasi dan menanggapi masalah-masalah kesehatan pada tingkat desa. Bila kebutuhan desa diidentifikasi lebih cermat, maka kader dapat memungkinkan direkrut secara lebih mantap dan posyandu dapat direncanakan dengan lebih strategis. Ini dapat mencakup pemanfaatan kader pria yang lebih baik dan pendekatan-pendekatan yang lebih baik untuk melibatkan para pria. Kajian ini juga merekomendasikan perbaikan koleksi informasi, berbagi informasi dan penggunaan informasi pada tingkat desa untuk mendukung pengidentifikasian masalah secara lebih baik, mengubah harapan-harapan mengenai layanan kesehatan dan mendorong pengawasan dan penguatan kaitan PNPM Generasi dengan departemen kesehatan. Untuk informasi lebih jauh mengenai kajian ini lihat Indonesian Village Health Institutions : A Diagnostic pada: http://pnpm-support.org/publication/indonesian-village-health-institu tions-diagnostic 7

PNPM Generasi Generasi Sehat Dan Cerdas