BAB I PENDAHULUAN. manusia selalu membutuhkan kehadiran orang lain. Apalagi sebagai seorang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan akhirat yang kekal abadi. Namun demikian, nasib seseorang di akhirat nanti

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya dan selalu bekerja sama. Allah berfirman tengan surat Al-Mai dah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

MUZARA'AH dan MUSAQAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB IV. A. Analisis terhadap Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Ladang Pesanggem Antara

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Analisis Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada SPB (Sales Promotion Boy) Di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan penciptaan manusia. Syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang lengkap dan bersifat universal, berisikan ajaran-ajaran

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJASAMA (MUSAQAH) ujung sesuatu dan mengikatnya, lawannya adalah al-hillu atau

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran terhadap adat akan berdampak pada ketidak seimbangan dan

BAB I PENDAHULUAN. lain karena manusia merupakan makhluq sosial. Begitu juga dalam bekerja

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui al-qur an sebagai

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN BAGI HASIL PENGOLAHAN TANAH DI DUSUN DARAH DESA SADENGREJO KEC. REJOSO KAB.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah yang dihasilkan melalui beberapa proses di antaranya jasa,

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara bekerja, dan seseorang yang bekerja tentu mengharapkan imbalan. atau balas jasa dari hasil pekerjaannya tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan salah satu ibadah yang dapat mencakup hablu min Allâh

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Islam merupakan agama yang bersifat komprehensif dan

BAB IV TINJAUAN MASḶAHẠH TERHADAP PENERAPAN FATWA DSN NO. 29/ DSN-MUI/ VI/ 2002 TENTANG PEMBIAYAAN PENGURUSAN HAJI DI BRI SYARIAH SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena manusia diberi kelebihan akal untuk berpikir dan menjalankan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

Banyak orang-orang Islam dalam kehidupan sehari-harinya yang. mengerjakannya, mungkin karena sibuk dengan kegiatan lain atau memang

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mencapai hajat hidup dengan meningkatkan taraf

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGUPAHAN DI DESA SUMBERREJO KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO. Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. satu bentuk kegiatan tolong menolong yang dianjurkan oleh agama. Sebagai mana firman

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah dengan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, yang berbeda antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Manusia tidak ada yang sempurna, karenanya manusia selalu membutuhkan kehadiran orang lain. Apalagi sebagai seorang wirausaha dalam kegiatan usaha yang memerlukan kerjasama usaha dengan pihak lain, dan dalam memilih mitra kerjasama tentu memilih mitra yang memiliki kelebihan atas kekurangan yang dimiliki diri sendiri, serta memberi manfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain mitra kerjasama. 1 Dengan demikian, kerjasama tidak didorong oleh kepentingan sepihak saja, melainkan harus dilandasi oleh kesepakatan atau kerjasama yang membawa kemaslahatan kedua belah pihak. Hukum Islam berlaku secara universal 2 sesuai dengan perkembangan umat manusia yang bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan dan menolak segala kerusakan. Justru Islam memberikan prioritas yang tinggi kepada akal untuk menganalisa hukum-hukum Islam, meneliti dan mengembangkan dengan berpedoman kepada nash-nash yang telah ada supaya hukum Islam itu bersifat etis. 1 Ibnu Khaldun, Muqaddimah, Ahli Bahasa: Ahmadie Thoha, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), h. 68 2 Universal adalah sesuatu yang bersifat melengkapi seluruh dunia. 1

2 Islam sebagai suatu sistem kehidupan mengandung suatu tatanan nilai 3 dalam mengatur semua aspek kehidupan baik menyangkut sosial, politik, budaya, hukum, ekonomi, dan sebagainya. Syari at Islam mengandung suatu tatanan nilai yang berkaitan dengan aspek aqidah, akhlak, dan muamalah. Manusia dijadikan Allah SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus berusaha mencari karunia Allah yang ada dimuka bumi ini sebagai sumber ekonomi. Allah berfirman dalam Al-Qur an surat Az- Zumar ayat 39 : Artinya: Katakanlah(Muhammad) Wahai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui. 4 (Q.S Az-Zumar: 39). Dalam upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari, manusia tidak akan terlepas dari hubungan terhadap sesama manusia. Tanpa hubungan dengan manusia lain tidak mungkin manusia itu hidup dengan berbagai kebutuhan yang dapat terpenuhi. Terkait dengan hal ini perlu diciptakan suasana yang baik terhadap sesama manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan akad kerjasama ( musaqah) dengan pihak lain. Musaqah dalam arti bahasa merupakan wazn mufa alahdari kata assaqyu yang sinonimnya asy-syurbu, yang artinya memberi minum.penduduk sendiri. 3 Tatanan nilai adalah suatu sisitem nilai, aturan dalam suatu nilai, dan tata tertib nilai itu 4 Departemen Agama RI, Al-qur an dan Terjemahnya, (Jakarta: Al-huda, 2005), h. 463

3 Madinah menamai musaqahdengan mu amalah, yang merupakan wazn mufa alah dari kata amalia yang artinya berkerja (bekerja sama). 5 Menurut istilah, pengertian musaqah adalah suatu akad penyerahan pepohonan kepada orang yang mau menggarapnya dengan ketentuan hasil buah-buahan, dibagi di antara mereka berdua. Musaqah menurut Sayyid Sabiq adalah persekutuan dalam bidang pertanian untuk mengeksploitasi 6 pohon. Didalamnya terdapat pohon, di satu sisi, dan pekerjaan terhadap pohon di sisi lain. Dan hasil yang diperoleh dibagi diantara kedua orang yang berakad sesuai dengan porsi yang telah disepakati oleh keduanya seperti setengah, sepertiga atau sejenisnya. 7 Musaqahadalah memberikan pepohonan kepada orang lain yang akan mengurusnya dengan imbalan sebagian tertentu dari hasil buahnya. Syafi iyah memberikan definisi musaqahadalah melakukan muamalah dengan orang lain atas pohon kurma atau pepohonan atau anggur saja, untuk diurus dengan menyiramnya dan merawatnya dengan ketentuan hasil buahnya dibagi diantara mereka berdua. Musaqahadalah transaksi antara pemilik kebun atau tanaman dan pengelola atau penggarap untuk memelihara dan merawat kebun atau tanaman pada masa tertentu sampai tanaman itu berbuah. Sebagai imbalannya, pengelola atau penggarap berhak mendapatkan bagian tertentu dari hasil 5 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 404 6 Eksploitasi adalah pengambilan sumber daya alam untuk dipakai atau dipergunakan atau dimanfaatkan dalam berbagai keperluan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. 7 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2013), Cet. 5, h. 295

4 kebun tersebut sesuai dengan perjanjian yang dibuat antara pemilik dan penggarap. 8 Musaqahadalah sebuah bentuk kerjasama antara pemilik kebun dengan petani penggarap dengan tujuan agar kebun itu dipelihara dan dirawat sehingga memberikan hasil yang maksimal. Kemudian, sesuatu yang dihasilkan pihak kedua berupa buah yang merupakan hak bersama antara pemilik kebun dan penggarap sesuai dengan kesepakatan yang mereka buat. 9 Menurut Ahmad Wardi Muslich 10 musaqahadalah suatu akad antara dua orang di mana pihak pertama memberikan pepohonan dalam sebidang tanah perkebunan untuk diurus. Disirami dan dirawat, sehingga pohon tersebut menghasilkan buah-buahan, dan hasil tersebut dibagi diantara mereka berdua. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist Nabi Muhammad SAW bahwa musaqah dibolehkan. Dari Ibnu Umar bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda: ع ن اب ن ع م ر أ ن الن ب ي ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م ع ام ل أ ه ل خ ي ب ر ب ش ط ر م اي خ ر ج م ن ش م ر أ و ز ر ع Artinya: Dari Ibnu Umar bahwa Nabi Muhammad SAW bekerja sama dengan penduduk Kaibar (menyirami tanaman) dengan imbalan separuh dari hasil yang diperoleh, baik berupa buah-buahan maupun pepohonan. (HR. Jama ah) 11 8 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, (PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996), jilid 4, h. 1248 9 Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat ( Jakarta: Kencana Prenada Media group, 2012), Cet 2, h. 110 10 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 404 11 Dani Hidayat, Bulughul Maram bab jual beli (Pustaka Al-Hidayah@yahoo.co.id, 2008), Hadsit 800

5 Kerjasama yang dimaksud di sini adalah kerjasama dalam berusaha untuk mendapatkan keuntungan. Secara umum kerjasama adalah sesuatu bentuk tolong-menolong yang disuruh dalam agama selama kerjasama itu tidak dalam bentuk dosa dan permusuhan. 12 Berdasarkan dari penjelasan hadist diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang musaqahantara pemilik kebun kelapa bulat dengan pekerja di Desa Parit Menanti Seberang Pulau Kijang Kec. Reteh Kab. Inhil. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan pemilik kebun kelapa bulat, bahwa pemilik kebun tersebut melakukan kerjasama(musaqah) dengan pekerja di Desa Parit Menanti Seberang Pulau Kijang Kec. Reteh Kab. Inhil sejak tahun 2008 sampai saat ini. 13 Bentuk kerjasama musaqah yang mereka sepakati tanpa adanya ikatan perjanjian tertulis, serta adanya penyimpangan yang pekerja lakukan terhadap pemilik kebun kelapa bulat. Penyimpangan yang pekerja lakukan terhadap pemilik kebun kelapa bulat antara lain: a. Pekerja tidak membersihkan rumput yang ada disekeliling batang kelapa bulat sehingga menghambat pertumbuhan kelapa yang dapat merugikan pemilik kebun kelapa bulat. b. Parit-parit kecil yang dialiri air tidak dibersihkan sehingga menghambat masuknya air ke kebun, sementara kelapa tersebut membutuhkan asupan air. 12 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh, (Bogor : Kencana, 2003),Cet, 1, Edisi Pertama, h. 239 13 Moh. Ali, Pemilik Lahan Kebun Kelapa Bulat, ( Wawancara, 15 Oktober 2014).

6 c. Mengambil sebagian kelapa tanpa sepengetahuan pemilik kebun kelapa bulat untuk keperluan pribadi dalam jumlah yang banyak. d. Menjual kelapa secara diam-diam tanpa sepengetahuan pemilik kebun kelapa bulat. Berdasarkan penjelasan terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh pekerja terhadap pemilik kebun kelapa bulat, menurut penulis bertentangan dengan syariat seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 188 : Artinya: Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.(q.s.al- Baqarah:188). 14 Ayat ini berbicara tentang dosa besar penyebab ketidakadilan dan ketidakpahaman dalam ekonomi masyarakat. Dan kaum muslimin sangat dilarang melakukan perbuatan buruk terhadap harta milik orang lain dan menurut akal tidak patut serta menurut syariat dosa dan haram. Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kerjasama antara pemilik kebun kelapa bulat dengan pekerja di desa Parit Mananti Seberang Pulau Kijang Kec. Reteh Kab, Inhil. 14 Departemen Agama RI, Al -qur an dan Terjemahnya, (Jakarta: Al-huda, 2005), h. 30

7 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, penulis menemukan gejala-gejala dalam penelitian ini, yaitu : tidak adanya ikatan perjanjian tertulis antara pemilik lahan kebun kelapa bulat dengan pekerja di desa Parit Mananti sejak tahun 2008 sampai saat ini, serta adanya penyimpangan yang pekerja lakukan terhadap pemilik kebun kelapa bulat, belum lagi dalam pembagian hasil, yang menurut penulis tidak adil, sebagaimana pengakuan Bapak selaku pemilik kebun kelapa bulat bahwa beliau mengadakan kerjasama dengan sistem bagi hasil 50% : 50%. Walaupun setelah dikeluarkannya biaya-biaya yang tak terduga seperti makanan dan miniman pekerja, perbaikan peralatan, dan biaya lain yang tak terduga dikeluarkan terlebih dahulu, tetapi pekerja disini pemilik kebun dan penulis mengira bahwa adanya kecurangan, karena setiap pekerja pulang kerumah untuk berlibur atau istirahat, pekerja membawa sebagian kelapa kerumah tanpa sepengetahuan pemilik kebun kelapa bulat, dan kalau di hitung-hitung pekerja lebih banyak mendapakan hasil daripada pemilik kebun kelapa bulat tersebut karena adanya penyimpangan yang dilakukan oleh pekerja. Walaupun perjanjiannya 50% : 50% tetapi kenyataannya 40% : 60% (pemilik 40% dan pekerja 60%). Dengan bertitik tolak pada pemaparan di atas, penulis tertarik mengkaji lebih mendalam pelaksanaan kerja sama yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul: Kerjasama Antara Pemilik Kebun Kelapa Bulat dengan Pekerja di Desa Parit Menanti Menurut Perspektif Fiqh MuamalahStudi di Kec. Reteh Kab. Inhil

8 B. Batasan Masalah Untuk mendapatkan data yang lebih valid dan mendalam tentang inti permasalahan ini, maka pembahasan dalam tulisan ini lebih difokuskan kepada kerjasama antara pemilik kebun kelapa bulat dengan pekerja di desa Parit Menanti menurut perspektif fiqh muamalah (studi di Desa Parit Menanti Seberang Pulau Kijang Kec. Reteh Kab. Inhil). C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan, maka permasalahan yang dibahas penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana kerjasama antara pemilik kebun kelapa bulat dengan pekerja? b. Bagaimana tinjauan fiqh muamalah tentang kerjasamaantara pemilik kebun kelapa bulat dengan pekerja? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama antara pemilik kebun kelapa bulat dengan pekerja. b. Untuk menganalisa menurut perspektif fiqh muamalah tentang kerjasama antara pemilik kebun kelapa bulat dengan pekerja. 2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain: a. Sebagai bahan kajian, rujukan untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang fiqh muamalah.

9 b. Dapat dijadikan solusi untuk mengatasi problematika dalam kerjasama pemilik kebun kelapa bulat dengan pekerja di Desa Parit Menanti Inhil. c. Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang kerjasama antara pemilik kebun kelapa bulat dengan pekerja di Desa Parit Menanti dalam meningkatkan pendapatan kedua belah pihak. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Parit Menanti Seberang Pulau Kijang Kec. Reteh Kab. Inhil. Lokasi ini dipilih karena diharapkan dapat memberikan data-data yang lebih valid tentang kerjasama pemilik kebun dengan pekerja dalam perspektif fiqh muamalah. 2. Subyek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah pemilik kebun kelapa bulat dan pekerja di desa Parit Menanti. Sedangkan Objek penelitian adalah kerjasama antara pemilik kebun kelapa bulat dengan pekerja menurut persfektif fiqh muamalah 3. Populasi dan Sampel Penelitian Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pemilik kebun sebanyak 5 dan pekerja sebanyak 15 orang. Dalam pengambilan sampel untuk pemilik kebun dengan pekerja berjumlah 20 orang. Penulis menggunakan total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel karena jumlahnya sedikit.

10 4. Sumber Data Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah: a. Data primer adalah data yang didapat dilapangan dari responden (pemilik kebun kelapa bulat dengan pekerja). b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku yang ada kaitannya dengan permasalahan ini. 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang lebih valid dan akurat, penulis menggunakan instrument: a. Observasi yaitu melakukan pengamatan di lokasi penelitian untuk mendapat gambaran data yang tepat menganai subjek penelitian, adapun bentuk pengamatan yang penulis lakukan adalah secara langsung. b. Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan kepada subjek penelitian. Wawancara yang penulis lakukan adalah wawancara terbuka dimana informan tidak merasa dirinya sedang diwawancarai, sehingga informasi yang didapat benar-benar murni tanpa rekayasa. c. Melakukan kajian kepustakaan. 6. Analisa Data Analisa yang penulis gunakan dalan penulisan ini adalah analisa deskriftif kualitatif yaitu menganalisa data dengan mengklarifikasikan data-data berdasarkan persamaan jenis dari data tersebut, kemudian diuraikan antara satu data dengan data yang lainnya sedemikian rupa sehingga diperoleh gambaran umum yang utuh tentang masalah yang diteliti.

11 7. Metode Penulisan a. Deduktif yaitu menggambarkan kaidah umum yang ada kaitannya dengan penelitian ini dan diambil kesimpulan secara khusus. b. Induktif yaitu menggambarkan kaidah khusus yang ada kaitannya dengan menyimpulkan fakta-fakta secara khusus dianalisa dan diambil kesimpulan secara umum. c. Deskriftif yaitu penelitian yang menggambarkan kepada subjek dan objek penelitian berdasakan fakta-fakta yang ada. F. Sistematika Penulisan Penulisan ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab diuraikan kepada beberapa unit dan sub unit, yang mana keseluruhan uraian tersebut mempunyai hubungan dan saling berkaitan satu sama lainnya. BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan keguanaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM PENELITIAN Terdiri dari letak dan geografis dan demokratis desa Parit Menanti, pendidikan masyarakat dan kehidupan beragama. BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG KERJASAMA DALAM ISLAM Terdiri dari pengertian perjanjian, kerjasama dan musaqah dan dasar hukumnya, bentuk-bentuk kerjasama, rukun dan syarat serta berakhirnya suatu perjanjian dan kerjasama.

12 BAB IV : HASIL PENELITIAN Terdiri dari kerjasama antara pemilik kebun dengan pekerja serta analisis menurut persfektif fiqh muamalah mengenai pelaksanaan kerjasama kedua belah pihak tersebut. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Terdiri dari kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

13