BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek 2.2 Pengertian Bisnis 2.3 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

VII. RENCANA KEUANGAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

9 Universitas Indonesia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan

BAB II TINJAUAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Bab 5 Penganggaran Modal

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

VIII. ANALISIS FINANSIAL

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang)

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB II LANDASAN TEORI

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

III KERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi menurut Mulyadi, R.A. Supriyono (2001, h.284) merupakan pengkaitan

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI ASPEK KEUANGAN. 6.1 Tabel Sumber Pendanaan. Uraian Sumber Dana Jumlah. Bisnis yang dirancang oleh Andalucia Party Planner memerlukan modal awal

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

II. TINJAUAN PUSTAKA

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersangkutan. Untuk mengetahui manajemen keuangan secara lebih jelas, di

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi dan Proyek Kasmir dan Jakfar berpendapat bahwa investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifatfisik ataupun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, dan pembangunan gedung. Sedangkan Proyek menurut Santosa adalah mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan sumber daya tertentu. 2.2 Pengertian Bisnis bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan suatu organisasi dalam rangka mendapatkan keuntungan dengan menawarkan barang atau jasa. (Arifin, 2008:2) pendapat lain menjelaskan bahwa bisnis adalah Rantai yang terhubuüng, kalau digambarkan, pebisnis atau wirausaha terlibat setidaknya dengan pemasok, internal perusahaan kita, pesaing, pelanggan, dan pihak lain tak langsung (Oei, 2010:134). 2.3 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis untuk menunjukkan bagaimana bisnis akan beroperasi di bawah seperangkat asumsi. Asumsi ini termasuk faktor-faktor seperti teknologi (fasilitas, peralatan, dan proses produksi), pembiayaan (modal, volume, harga pokok, dan upah), pemasaran (harga dan persaingan), dan sebagainya. (Brockhouse dan Wadsworth, 2010:1) Pendapat lain menjelaskan bahwa studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. (Umar, 2009:8) 11

12 Kasmir dan Jakfar berpendapat bahwa studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Jadi studi kelayakan bisnis dapat disimpulkan sebagai penelitian yang dilakukan agar dapat mengetahui layak atau tidaknya sebuah bisnis sehingga dapat diketahui keuntungan dan kerugian yang didapatkan apabila bisnis tersebut dijalankan. 2.4 Tujuan perlunya melakukan studi kelayakan bisnis Kasmir dan Jakfar menjelaskan bahwa terdapat lima tujuan perlunya melakukan studi kelayakan, yaitu: 1. Menghindari Resiko Kerugian Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. 2. Memudahkan Perencanaan Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan. Perencanaan tersebut meliputi: 1. Berapa jumlah dana yang diperlukan 2. Kapan usaha akan dijalankan 3. Dimana lokasi usaha akan dibangun 4. Siapa yang akan melaksanakan 5. Bagaimana cara melaksanakannya 6. Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh 7. Bagaimana cara mengatasinya jika terjadi penyimpangan

13 3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan usaha. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus diikuti.pedoman tersebut telah tersusun secara sistematis, sehingga usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. 4. Memudahkan Pengawasan Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan kita untuk melakukan pengwasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. 5. Memudahkan Pengendalian Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk mengendalikan pelaksanaan agar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai. 2.5 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis Hasil dari laporan studi kelayakan sebuah bisnis akan memiliki manfaat yang berguna bagi beberapa pihak (Umar, 2009:19), yaitu: 1. Pihak Investor Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari, misalnya dengan mencari investor atau pemilik modal yang mau turut serta menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan

14 diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkannya. 2. Pihak Kreditor Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank. Sebelum memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan. 3. Pihak Manajemen Perusahaan Studi kelayakan bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan sendiri. Terlepas dari siapa yang membuat, pembuatan proposal ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project leader sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan dari kreditor. 4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan devisa Negara, penggalangan ekspor nonmigas dan pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh-contoh kebijakan pemerintah di sektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintah inilah yang diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsidi dan keringanan lain. 5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi. Dalam menyusun studi kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-aspek yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain

15 ditinjau dari aspek rencana pembangunan nasional, distribusi nilai rambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh sosial, semi analisis kemanfaatan dan beban sosial. Jadi, jelas bahwa studi kelayakan bisnis yang dibuat perlu dikaji demi tujuan-tujuan pembangunan ekonomi nasional. 2.6 Tahapan-tahapan dalam studi kelayakan bisnis Terdapat 5 tahapan dalam melakukan studi kelayakan bisnis yaitu sebagai berikut (Kasmir dan Jakfar, 2013:18): 1. Pengumpulan data dan informasi Mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan baik kualitatif maupun kuantitatif. Data dan informasi tersebut dapat diperoleh dari sumber-sumber yang terpercaya. 2. Melakukan pengolahan data Setelah data dan informasi tersebut terkumpul maka selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan informasi. Pengolahan tersebut dilakukan dengan teliti untuk aspek-aspek yang ada, kemudian dilakukan pengecekan kembali agar memastikan kebenaran hitungan yang telah dilakukan. 3. Analisis data Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data untuk menentukan kriteria kelayakan dari aspek-aspek yang ada. Kriteriakriteria tersebut diukur agar dapat memenuhi syarat kelayakan bisnis. 4. Mengambil keputusan Setelah diperoleh hasil pengukuran kriteria tersebut maka selanjutnya adalah mengambil keputusan atas hasil analisis tersebut. Keputusan diambil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Apabila hasilnya tidak layak lebih baik dibatalkan kelanjutannya dengan menyebutkan alasan kenapa tidak layak. 5. Memberi rekomendasi Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi laporan studi kepada pihak-pihak yang berkaitan disertai dengan perbaikan atau saran-saran apabila diperlukan.

16 2.7 Konsep Analisa Ekonomi Teknik Secara umum analisis ekonomi teknik bisa dikatakan sebagai analisis ekonomi dari investasi teknik dan untuk mengetahui investasi teknik ini membutuhkan pengetahuan tentang aspek teknis serta aspek kinerja ekonomi. Pengambilan keputusan pada ekonomi teknik mempunyai dua sudut pandang yang berbeda yaitu sudut pandang ekonomi teknik dan sudut pandang akuntansi. Sudut pandang ekonomi teknik mencakup proses estimasi aliran kas masa mendatang dan memberikan gambaran tentang kemungkinankemungkinan akan dihadapi seandainya variabel-variabel pengmbilan keputusan berubah dari satu kondisi ke kondisi lain. Sedangkan, sudut pandang akuntansi lebih berkaitan kepada analisa aliran keuangan perusahaan yang telah terjadi pada periode yang telah lewat guna memproyeksikan aliran kas di masa mendatang. Alasan mengapa ekonomi teknik sangat penting bagi engineers (Blank & Tarquin, 2012) yaitu karena: 1. Engineers melakukan desain dan pembuatan. 2. Ada keputusan ekonomi dalam setiap proses desain. 3. Engineers harus bisa menggabungkan analisa ekonomi dalam dalam setiap kreatifitas mereka. 4. Seringkali engineers harus memilih dan implementasi dari berbagai alternatif. 5. Mengerti dan mengaplikasikan TVM (Time Value of Money), ekuivalesi nilai ekonomi, dan estimasi biaya adalah hal vital bagi para engineers. 6. Analisa ekonomi yang tepat untuk memilih dan melakukan execution adalah tugas dasar dari engineering. 2.7.1 Aliran Kas Aliran kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang tunai (kas) perusahaan. Lebih lanjut lagi, dalam hubunganya dengan suatu proyek, beliau

17 membagi aliran kas menjadi tiga kelompok (Iman Soeharto, 1999, 407), yaitu: Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang bertkaitan dengan nilai proyek seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek. Dalam menyusun aliran kas proyek sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut: Prinsip Aliran Kas Yaitu dengan menyusun aliran kas masuk dan aliran kas keluar secara sistematis Aliran Kas Inkremental Adalah aliran kas proyek apabila hanya memperhitungkan arus dana masuk dan keluar yang terdapat kaitannya dengan proyek yang bersangkutan. Aliran Kas Diperhitungkan Setelah Pajak Adalah keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya investasi diperhitungkan setelah kewajiban pajak. Incidental Effect Dengan memperhitungkan pengaruh diadakannya proyek baru atau proyek yang akan dijalankan terhadap laba perusahaan. Opportunity Cost Yaitu kemungkinan memperoleh tingkat keuntungan yang diterima dari penggunaan alternatif terbaik suatu asset. Bunga Utang Untuk mengevaluasi kelayakan proyek, dipisahkan antara keputusan investasi dengan keputusan pendanaan. 2.7.2 Depresiasi Depresiasi dan pajak adalah dua faktor yang sangat penting dipertimbangkan dalam studi ekonomi teknik khususnya untuk

18 kelayakan proyek. Walaupun depresiasi tidak berupa aliran kas, namun besar dan waktunya akan mempengaruhi pajak yang akan ditanggung oleh perusahaan. Pengetahuan yang baik tentang depresiasi dan sistem pajak akan sangat membantu dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi. Depresiasi pada dasarnya adalah penurunan nilai suatu properti atau aset karena waktu pemakaian, dan dampak yang ditimbulkan dari depresiasi ini adalah pengurangan jumlah penghsilan yang dikenakan pajak dan penurunan kemampuan fungsi kerja aset tersebut (I Nyoman Pujawan, 2004:193) Banyak metode yang bisa dipakai untuk menentukan beban depresiasi tahunan suatu aset. Salah satunya dengan metode garis lurus atau straight line method. Metode depresiasi garis lurus didasarkan atas asumsi bahwa berkurangnya nilai suatu aset secara linier (proporsional) terhadap waktu atau umur dari aset tersebut. Besarnya depresiasi tiap tahun dihitung berdasatkan: Dimana: D t = besarnya depresiasi pada tahun ke-t P = ongkos awal dari aset yang bersangkutan S = nilai sisa dari aset tersebut N = masa pakai (umur) dari aset tersebut dinyatakan dalam tahun Karena aset didepresiasi dengan jumlah yang sama tiap tahun maka aset tersebut dikurangi dengan besarnya depresiasi tahunan dikalikan t, atau: Tingkat depresiasi (rate of depreciation), d, adalah bagian dari P-S yang didepresiasi tiap tahun.

19 Untuk metode garis lurus, tingkat depresiasinya adalah: 2.7.3 Time Value of Money (TVM) Time value of money menjelaskan perubahan nilai uang terhadap watu untuk dana hutang yang dimiiki perusahaan atau individu. Time value of money adalah konsep terpenting di dalam ekonomi teknik. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak (Blank & Tarquin, 2012). 2.7.4 Interest (bunga) Interest (Bunga) adalah manifestasi dari nilai waktu terhadap uang yang dibayakan dari peminjaman asset dalam kurun waktu tertentu. Interest (bunga) itu muncul dari dua sudut, yaitu dari sudut pandang pemilik uang dan dari sudut pandang peminjam (Blank & Tarquin, 2012). Interest = amount owed now - principal Sedangkan interest rate adalah suku bunga yang dibayarkan terhadap suatu periode waktu yang di simbolkan dengan presentase. Interest rate (%) = x 100% Borrower s perspective (pandangan si peminjam) interest rate paid Lender s or Investor perspective (pandangan si pemberi pinjaman) rate of return earned 2.7.5 BI Rate Definisi dan fungsi dari BI rate menurut Bank Indonesia adalah: Definisi:

20 BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Fungsi: BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan. Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan. Sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan. (www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/penjelasan/contents/default.aspx) 2.8 Metode Analisa Investasi Dalam Ekonomi Teknik 2.8.1. Payback Period Metode ini bertujuan untuk melakukan pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money).

21 Kriteria penilaian payback period adalah apabila payback period lebih kecil dari periode investasi, maka usulan investasi layak dilanjutkan. Sebaliknya apabila payback period lebih besar dari periode investasi, maka usulan investasi tidak layak dilanjutkan (Rangkuti, 2012:7). 2.8.2. Net Present Value Unsur-unsur utama dalam menggunakan metode net present value adalah mengidentifikasi nilai discount rate (nilai r). Discount rate ditentukan berdasarkan biaya modal untuk mengetahui cash flow di masa yang akan datang. Net present value merupakan jumlah dari discounted net cash flow dari waktu ke waktu. Cara perhitungannya adalah dengan, seluruh net cash flow di discount dengan discount rate tertentu dari tahun (t) basisi yang sama, yakni tahun pada saat investasi dilakukan (Rangkuti, 2012:8). Rumusnya adalah sebagai berikut: C 1, C 2, C 3,... = net cash inflow mulai tahun 1,2,3, dan seterusnya k = opportunity cost dari modal yang digunakan (misalnya menggunakan asumsi 6, artinya apabila modal yang digunakan tersebut didepositokan di bank akan menghasilkan keuntungan sebesar 6% per tahun). C 0 = initial cost dari investasi yang digunakan n = periode investasi yang akan dihitung Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sebagai berikut: Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat suku bunga yang dipakai dalam analisis atau dengan kata lain tidak untung maupun rugi (impas). Jika NPV = - (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat suku bunga (bagi hasil yang diapaki). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut menguntungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga (bagi hasil yang dipakai).

22 2.8.3 Internal Rate of Return Metode Internal Rate of Return digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang (Umar 2009:198). Metode Internal Rate of Returns dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Dimana : Kriteria Penilaian Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari rate of return yang ditentukan maka investasi dapa diterima. 2.8.4. Profitability Index Metode analisis Profitability Index sangat mirip dengan analisis net present value, karena keduanya menggunakan komponen perhitungan nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalan net present value adalah nilai uang, sedangkan dalam profitability index adalah indeks (Rangkuti, 2012:11). Rumus perhitungan profitability index adalah sebagai berikut: Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan profitability index juga

23 sangan mirip dengan net present value, yaitu: Jika profitability index > 1, maka dikatakan layak Jika profitability index < 1, maka dikatakan tidak layak Jika profitability index = 1, maka dikatakan break event point.

24