Penerapan Metode Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori pada Simulasi Prediksi Hujan Wilayah Kota Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE ASSOCIATION RULE MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA SIMULASI PREDIKSI HUJAN WILAYAH KOTA BANDUNG

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan Pola Penjualan Sebagai Strategi Penempatan Barang Dan Promo

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF)

Gambar Tahap-Tahap Penelitian

DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA RDBMS ORACLE

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

SKRIPSI TI S1 FIK UDINUS 1

PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA FP-GROWTH UNTUK PEREKOMENDASI PADA TRANSAKSI PEMINJAMAN BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Abstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris.

ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap :

PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-TREE DAN FP-GROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA ASOSIASI ANTARA DATA MAHASISWA DAN TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FOLD-GROWTH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA FP-GROWTH PADA APLIKASI SMART UNTUK MENENTUKAN MARKET BASKET ANALYSIS PADA USAHA RETAIL (STUDI KASUS : PT.

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

ANALISIS ALGORITMA APRIORI UNTUK REKOMENDASI PENEMPATAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN

Penerapan Data Mining Penjualan Sepatu Menggunakan Metode Algoritma Apriori

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN CONTINUOUS ASSOCIATION RULE MINING ALGORITHM (CARMA) UNTUK REKOMENDASI MATA KULIAH PADA PERWALIAN

PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CT-Pro PADA KOMODITAS EKSPOR DAN IMPOR SKRIPSI ELISA SEMPA ARIHTA KABAN

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(52-62)

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan)

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM SISTEM REKOMENDASI BIDANG MINAT MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE DAN ALGORITMA APRIORI

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

Decision Support on Supply Chain Management System Using Apriori Data Mining Algorithm

PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM)

ANALISA PENCARIAN FREQUENT ITEMSETS MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-MAX

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA ECLAT

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

Assocation Rule. Data Mining

PENERAPAN TEKNIK ASSOSIATION RULE UNTUK MENENTUKAN PENEMPATAN BUKU PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM REKOMENDASI PEMESANAN SPAREPART DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH (STUDI KASUS PT. ROSALIA SURAKARTA)

DATA MINING UNTUK REKOMENDASI KERJA BAGI ALUMI DENGAN ALGORITMA GARC(GAIN BASED ASSOCIATION RULE CLASSIFICTION)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

Penggunaan Struktur FP-Tree dan Algoritma FP- Growth dalam Rekomendasi Promosi Produk pada Situs Belanja Online

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DATA MINING INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN. Anita Sindar RM Sinaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

PENGGUNAAN ALGORITHMA APRIORI DALAM MENGANALISA PRILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH MATA KULIAH ( STUDI KASUS : FKIP UPI YPTK )

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN

Kata kunci: aplikasi data mining, Association Rule, Apriori, genre lagu, Radio

PENGELOMPOKAN DAN ANALISIS PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS CLUSTERING

ABSTRAK. Kata Kunci : data mining, market basket analysis, algoritma Apriori, algoritma Fuzzy c-covering, association rules

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR

ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS : KREDITPLUS)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

Analisis Aturan Asosiasi Data Transaksi Supermarket Menggunakan Algoritma Apriori

Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems). 2/13 (2017), DOI:

Lili Tanti. STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK PERLENGKAPAN BAYI

IMPLEMENTASI METODE ASSOSIATION RULES UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN ANTARA DATA AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK TUGAS AKHIR

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA

PENERAPAN ALGORITMA KLASIFIKASI BERBASIS ATURAN ASOSIASI UNTUK DATA METEOROLOGI ( CUACA )

Penerapan Stuktur FP-Tree dan Algoritma FP-Growth dalam Optimasi Penentuan Frequent Itemset

Perancangan Data Mining dalam Analisis Asosiasi Kuantitatif Pembelian Item Barang dengan Metode Apriori

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

ANALISIS ATURAN ASOSIASI MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN INVENTORI APOTEK

ASSOCIATION RULES PADA TEXT MINING

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALGORITMA APRIORI UNTUK REKOMENDASI PENAWARAN PRODUK DI BATIK PUTRA GHOFUR PEKALONGAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN

PENERAPAN METODE ASSOCIATION RULE MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN POLA PEMINJAMAN BUKU

BAB I PENDAHULUAN. frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan)

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI)

Aplikasi Data Mining untuk meneliti Asosiasi Pembelian Item Barang di Supermaket dengan Metode Market Basket Analysis

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

PENGENALAN POLA TRANSAKSI SIRKULASI BUKU PADA DATABASE PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENERALIZED SEQUENTIAL PATTERN

IMPLEMENTASI ALGORITMA FP- GROWTH MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE PADA MARKET BASKET ANALYSIS

Transkripsi:

Penerapan Metode Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori pada Simulasi Prediksi Hujan Wilayah Kota Bandung Mohamad Fauzy 1, Kemas Rahmat Saleh W 2, Ibnu Asror 3 123 Fakultas Informatika Telkom University, Bandung 1 mrojio12@gmail.com, 2 bagindokemas@telkomuniversity.ac.id, 3 ibn@telkomuniversity.ac.id Abstrak Prakiraan cuaca saat ini telah menjadi satu hal yang dibutuhkan bagi banyak orang di dunia. Dalam memprediksi hujan pengolahan data cuaca merupakan hal yang penting. Namun permasalahannya, data cuaca yang semakin hari semakin bertambah menyebabkan penumpukan data sehingga pengolahan data tersebut perlu penanganan lebih lanjut. Oleh karena itu pemanfaatan data mining digunakan untuk menyelesaikan masalah ini. Association rule mining adalah salah satu metode data mining yang dapat mengidentifikasi hubungan kesamaan antar item. Pada tugas akhir ini akan mencoba menerapkan Association rule mining dengan harapan aturan-aturan asosiatif yang dihasilkan dapat menjadi acuan dalam memprakirakan cuaca. Tugas akhir ini dilakukan dengan tiga tahapan utama yaitu : 1) melakukan analisa pola frekuensi tinggi menggunakan algortima apriori; 2) pembentukan aturan asosiasi (association rule); 3) uji kekuatan rule yang terbentuk dengan menghitung lift ratio pada masing-masing rule. Dataset yang digunakan adalah data klimatologi yang diambil dari BMKG stasiun geofisika kelas 1 Bandung. Hasil akhir dari tugas akhir ini berupa aturan-aturan asosiasi (association rules) dimana aturan-aturan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam memprediksi cuaca hujan atau untuk satu hari kedepan. Kata kunci : data mining, association rule, apriori, prediksi hujan Abstract Weather forecast today has become a necessary thing for many people in the world. In predicting rain weather data processing is essential. But the problem, weather data that is increasingly growing cause the accumulation of data so that the data processing needs further treatment. Therefore, the use of data mining is used to solve this problem. Association rule mining is one of data mining methods that can identify similarity relationships between items. In this final project will try to implement the Association rule mining in hopes of associative rules generated can become a reference in weather forecasting. The final task is performed by three main stages, namely: 1) to analyze high frequency patterns using algorithms priori; 2) the establishment of an association rule (association rule); 3) test the strength of the rule which is formed by calculating the ratio elevator on each rule. The dataset used is the climatological data taken from BMKG station 1st class geophysical Bandung. The end result of this thesis in the form of rules of association (association rules) in which these rules can be used as a reference in predicting the weather is rain or not rain for the next day. Keywords: data mining, association rule, apriori, rain forecast 1. Pendahuluan Prakiraan cuaca saat ini telah menjadi satu hal yang dibutuhkan bagi banyak orang di dunia. Dalam memprediksi hujan pengolahan data cuaca merupakan hal yang penting. Namun permasalahannya, data cuaca bertambah setiap hari dan prakiraan cuaca dibutuhkan untuk keesokan harinya. Oleh karena itu dibutuhkan teknik data mining yang cepat namun akurat untuk menyelesaikan masalah ini. Salah satu teknik yang dapat diterapkan yaitu Association rule mining. Association rule mining adalah salah satu metode data mining yang dapat mengidentifikasi hubungan kesamaan antar item. Dalam metode ini dibutuhkan algoritma untuk mencari kandidat aturan asosiasi. Salah satu algoritma yang biasa dipakai adalah algoritma apriori. Kelebihan asosiasi rule dengan apriori ini adalah lebih sederhana dan dapat menangani data yang besar. Sedangkan algoritma lainnya memiliki kelemahan dalam penggunaan memori saat jumlah data besar, tentunya berpengaruh terhadap banyaknya item yang diproses. Penting tidaknya aturan asosisasi dapat diketahui dengan 2 parameter, minimum support (prosentase kombinasi item dalam database) dan minimum confidence (kuatnya hubungan antar item dalam aturan asosiatif), keduanya ditentukan oleh user[1]. Penggunaan apriori ditujukan untuk menemukan asosiasi rule dalam simulasi prediksi hujan ini yaitu menambang keterhubungan antara item-item yang terkandung dalam data cuaca. 1

Pada tugas akhir ini, akan melakukan penelitian dengan membuat sistem yang menerapkan metode association rule mining sebagai alat bantu prakiraan cuaca. Data klimatologi dalam satu hari dianggap sebagai satu transaksi. Unsur-unsur yang terdapat di dalam data yaitu suhu, rata kelembapan, rata kecepatan angin, arah angin dan curah hujan masing-masing dianggap sebuah item. Pendekatan yang dilakukan adalah mencari kesamaan-kesamaan antar item pada tiap transaksi. Kemudian dibentuk aturan asosiatif berdasarkan kesamaan-kesamaan tersebut. Aturan asosiatif dijadikan sebagai acuan dalam prakriaan cuaca pada penelitian ini. Tugas akhir ini dilakukan dengan tiga tahapan utama yaitu : 1) melakukan analisa pola frekuensi tinggi menggunakan algortima apriori; 2) pembentukan aturan asosiasi (association rule); 3) uji kekuatan rule yang terbentuk dengan menghitung lift ratio pada masing-masing rule. Dataset yang digunakan adalah data klimatologi yang diambil dari BMKG stasiun geofisika kelas 1 Bandung. Hasil akhir dari tugas akhir ini berupa aturan-aturan asosiasi (association rules) dimana aturan-aturan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam memprediksi cuaca hujan atau untuk satu hari kedepan. 2. Landasan Teori 2.1 Association Rule Mining Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item. Analisis asosiasi dikenal juga sebagai salah satu teknik data mining yang menjadi dasar dari salah satu teknik data mining lainnya. Secara khusus, salah satu tahap analisis asosiasi yang menarik perhatian banyak peneliti untuk menghasilkan algoritma yang efisien, yaitu analisis pola frekuensi tinggi (frequent pattern mining) [5]. Secara umum association rule mempunyai bentuk : LHS => RHS dimana LHS dan RHS tersebut adalah himpunan item; jika setiap item-item dalam LHS terdapat dalam transaksi maka item-item dalam RHS juga terdapat dalam transaksi. Aturan asosiasi biasanya dinyatakan dalam bentuk[5]: {A,B} => {C} (support = 10%, confidence = 50%) 2.2 Support Support dari suatu association rule adalah presentasi kombinasi item tersebut dalam database, dimana jika mempunyai item A dan item B maka support adalah proporsi dari transaksi dalam database yang mengandung A dan B. Rumus untuk menghitung nilai support dari dua item tersebut adalah sebagai berikut[5][6]: Support ( A, B ) = P( A B ) Support ( A, B ) = 2.3 Confidence Confidence dari association rule adalah ukuran ketepatan suatu rule, yaitu presentasi transaksi dalam database yang mengandung A dan mengandung B. Dengan adanya confidence kita dapat mengukur kuatnya hubungan antar-item dalam association rule. Rumus untuk menghitung nilai confidence dari dua item tersebut adalalah sebagai berikut[5][6]: Confidence = P( B A ) Confidence = 2.4 Algoritma Apriori Algoritma apriori adalah langkah untuk proses menemukan frequent-itemset dengan melakukan iterasi pada data. Dimana itemset adalah himpunan item-item yang berada di dalam himpunan yang diolah oleh sistem, sedangkan frequent-itemset menunjukan itemset yang memiliki frekuensi kemunculan lebih dari nilai minimum yang telah ditentukan (ф). Pada iterasi ke-k, semua itemset yang ditemukan yang memiliki k item disebut k-itemset. Setiap iterasi terdiri dari dua tahap yaitu pembangkitan kandidtat dan pembangkitan rule. Pada tahap pembangkitan kandidat (candidat generation) dimana himpunan semua frequent(k 1)-itemset yang digunakan pada pass ke-(k-1) digunakan untuk membangkitkan kandidat itemset. Prosedur pembangkitan kandidat menjamin bahwa adalah superset dari himpunan. Kemudian di-scan dalam tahap perhitungan support (support counting). Pada akhir pass diperiksa untuk menentukan kandidat mana yang muncul, menghasilkan. Perhitungan support berakhir ketika atau kosong. Pada tahap membangkitkan rule, akan dibangkitkan lebih dahulu candidate rule. Candidate rule berisi semua kemungkinan rule yang memiliki support > minimum support karena inputan candidate rule adalah frequent-itemset. Kemudian candidate rule akan di-join dengan table F untuk menemukan support antecedent. Confidence rule dihitung dengan cara membandingkan support rule dengan support antecendent rule. Hanya rule yang mempunyai confidence > minimum confidence yang disimpan dalam table rule (table R)[6]. 2.5 Lift Ratio Lift ratio adalah suatu ukuran untuk mengetahui kekuatan aturan asosisasi (association rule) yang telah terbentuk. Nilai lift ratio biasanya digunakan sebagai penentu apakah aturan asosiasi valid atau 2

tidak valid. Untuk menghitung lift ratio digunakam rumus sebagai berikut: Lift Ratio = Untuk mendapatkan nilai benchmark confidence sendiri dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: - Nc = jumlah transaksi dengan item yang menjadi consequent = - N = jumlah transaksi basis data 3. Analisis dan Perancangan Sistem Gambar 1. Perancangan Umum Sistem Data training Analisis Pola Frekuensi Tinggi Pembentukan Association Rule Uji Lift Ratio pada Rule Hasil Association Rule Data testing Skenario keseluruhan sistem : 1. Data training dan data testing adalah data yang sudah melalui proses preprocessing secara manual. 2. Dengan menggunakan algoritma apriori akan dilakukan training terhadap itemset yang terdapat di dalam data klimatologi yaitu dengan membentuk kandidat kandidat itemset atau biasa disebut dengan k-itemset. 3. Setiap k-itemset yang terbentuk sebelumnya kemudian dilakukan perhitungan nilai support untuk menghitung jumlah transaksi yang memuat semua item di dalam k-itemset tersebut. K-itemset yang nilai supportnya lebih tinggi dari nilai minimum support kemudian dijadikan kandidat sebagai pembentukan aturan asosiasi (association rule). 4. Dilakukan perhitungan confidence dari tiap k- itemset untuk menentukan apakah kandidat tersebut dapat dijadikan sebagai aturan asosiasi (association rule) atau tidak. 5. Rule yang terbentuk di evaluasi kekuatannya dengan cara uji lift ratio. Nilai lift ratio dari sebuah rule didapatkan melalui perbandingan confidence rule tersebut dengan benchmark confidence. 6. Selanjutnya dikeluarkan hasil akhir aturan asosiasi dengan format jika (k-itemset) maka hujan atau. Nilai k-itemset tergantung berdasarkan k-itemset yang terbentuk. 4. Pengujian 4.1 Tujuan Pengujian Tujuan dari pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut ini: 1. Menganalisa pengaruh minimum support terhadap jumlah frequent itemset yang dibangkitkan algoritma aproiri. 2. Menganalisa pengaruh minimum confidence terhadap jumlah rule yang dihasilkan berdasarkan frequent itemset. 3. Menganalisa pengaruh minimum support dan minimum confidence terhadap akurasi dari sistem yang telah dibangun. 4. Mengetahui kekuatan dari tiap rule yang dihasilkan. 4.2 Dataset Dataset yang digunakan oleh sistem yang dibangun berupa file bertipe excel yang berisikan data cuaca yang diambil dari BMKG stasiun geofisika kelas 1 Bandung. Penginputan data ke file excel dilakukan secara manual karena data yang di dapat dari BMKG merupakan data fisik. Lalu data akan masuk ke proses data preprocessing yang akan menghasilkan dataset yang akan dipakai oleh sistem. 5. Analisis Hasil Pengujian 5.1 Analisis Hasil Pengaruh Minimum Support dan Minimum Confidence terhadap Frequent Itemset Tabel 1. frequent itemset 50% 73 40 19 17 7 60% 73 40 19 17 7 70% 73 40 19 17 7 3

Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat jumlah frequent itemset terbanyak dibangkitkan oleh minimum support terkecil dalam pengujian ini yaitu 10%, sedangkan frequent itemset paling sedikit dibangkitkan oleh minimum support sebesar 50%. Hal ini dikarenakan nilai minimum support adalah nilai acuan dalam perhitungan sebuah itemset. Hanya itemset yang nilai supportnya sama atau lebih besar dari nilai minimum support saja yang dijadikan sebagai frequent itemset. Sedangkan minimum confidence tidak memiliki pengaruh dalam pembangkitan frequent itemset karena tidak terjadi perhitungan confidence pada tahap ini. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi minimum support yang digunakan maka akan semakin sedikit jumlah frequent itemset yang dibangkitkan. 5.2 Analisis Hasil Pengaruh Minimum Support Minimum dan Confidence terhadap Rule Tabel 2. Jumlah rule 50% 9 5 2 2 0 60% 3 1 0 0 0 70% 2 0 0 0 0 Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat jumlah aturan aosiatif yang terbentuk terbanyak dihasilkan oleh minimum support 10% dan minimum confidence 50% yaitu sebanyak 9 rule. Pada setiap pertambahan nilai minimum support dan minimum confidence yang diujikan terlihat rule yang terbentuk semakin berkurang. Penurunan ini dipengaruhi oleh jumlah frequent itemset yang dibangkitkan pada pengujian sebelumnya. Pada minimum support 50% dapat dilihat tidak terbentuk satu pun aturan asosiatif, hal ini diakibatkan nilai confidence dari frequent itemset yang dibangkitkan tidak ada yang memenuhi syarat minimum confidence yang diujikan. Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa minimum confidence berpengaruh pada pembentukan rule. Pada pengujian ini dapat disimpulkan semakin tinggi minimum support dan minimum confidence yang digunakan maka rule yang dihasilkan akan semakin sedikit. 5.3 Analisis Hasil Pengaruh Minimum Support Minimum dan Confidence terhadap akurasi Tabel 3. Akurasi data training 50% 76.78 76.71 49.73 49.73 0 60% 42.67 26.71 0 0 0 70% 15.96 0 0 0 0 Berdasarkan tabel 3 di atas, akurasi tertinggi diperoleh sebesar 76.78% dengan minimum support 10% dan minimum confidence 50%. Sedangkan pada minimum support 50%, dan yang bernilai akurasi 0 lainnya tidak dapat dihitung besarnya akurasi karena tidak ada rule yang terbentuk. Dari grafik diatas dapat disimpulkan semakin tinggi minimum support dan minimum confidence yang digunakan maka akurasi yang dihasilkan akan semakin kecil. Hal ini terjadi karena rule-rule yang dihasilkan semakin kuat keterkaitan antar item-nya. Sehingga pada saat data training diuji kedalam rule dan dicocokkan kembali dengan data nilai kebenarannya semakin berkurang. Nilai tersebut di prosentasekan dan dijadikan nilai akurasi dari data training. Dalam pengujian akurasi data training dapat dilihat sistem berfungsi optimal pada minimum support sebesar 20% dan minimum confidence sebesar 50% yang menghasilkan akurasi sebesar 76.71%. Tabel 4. Akuarsi data testing 50% 75.89 75.89 50.41 50.41 0 60% 30.69 24.11 0 0 0 70% 6.58 0 0 0 0 Berdasarkan tabel 4 di atas, akurasi tertinggi diperoleh sebesar 75.89% terdapat pada dua minimum support berbeda yaitu minimum support 10% dan minimum support 20% dengan minimum confidence 50%. Akurasi berikutnya juga diperoleh pada dua minimum support yang berbeda yaitu minimum support 30% dan minimum support 40% dengan minimum confidence 50% sebesar 50.41%. Sedangkan pada minimum support 50%, dan yang bernilai akurasi 0 lainnya tidak dapat dihitung besarnya akurasi karena tidak ada rule yang terbentuk. Dari grafik diatas dapat disimpulkan semakin tinggi minimum support dan minimum confidence yang digunakan maka akurasi yang dihasilkan akan semakin kecil. Hal ini terjadi karena rule-rule yang dihasilkan semakin kuat keterkaitan antar item-nya. Sehingga pada saat data testing diuji kedalam rule dan dicocokkan kembali dengan data nilai kebenarannya semakin berkurang. Nilai tersebut di prosentasekan dan dijadikan nilai akurasi dari data testing. Dalam pengujian akurasi data testing dapat dilihat sistem berfungsi optimal pada minimum support sebesar 20% dan minimum confidence sebesar 50% yang menghasilkan akurasi sebesar 75.89%. 5.4 Analisis Hasil Lift Ratio terhadap Hasil Rule mini mum supp ort minim um confid ence Tabel 5. Lift ratio tiap rule aturan asosiatif confi denc e lift ratio 4

E(windDirection) - 73.08 1.46 E(windDirection) - 72.81 1.45 W(windDirection) -> hujan 62.9 1.26 Basah(humidity) 53.41 1.06 Kencang(windSpee d) - Kencang(windSpee 53.38 1.06 d) - 51.94 1.03 50.88 1.01 50.62 1.01 - W(windDirection) -> hujan 62.9 1.26 51.94 1.03 50.88 1.01 50.62 1.01-30% 50% 30% 50% 50.62 1.01-40% 50% 40% 50% - 50.62 1.01 Berdasarkan tabel 5 diatas lift ratio untuk semua rule yang berhasil dibentuk memiliki nilai lebih besar dari 1 (lift ratio >1). Hal ini menunjukan bahwa semua rule tersebut bersifat kuat dan valid untuk digunakan sebagai acuan dalam memprediksi hujan. 6. Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengujian yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode association rule mining dengan menggunakan algoritma apriori dapat diterapkan pada sistem simulasi prediksi hujan. 2. Semakin tinggi minimum support dan minimum confidence yang digunakan maka semakin sedikit jumlah frequent itemset dan rule yang terbentuk serta akurasi semakin berkurang. 3. Semua rule yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki nilai lift ratio lebih dari 1.00 sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam memprediksi hujan. 6.2 Saran Saran yang diperlukan untuk pengembangan sistem lebih lanjut adalah sebagai berikut : 1. Kategori yang dilakukan pada penelitian ini adalah hujan dan. Untuk kedepannya dapat dilakukan pengkategorian yang lebih luas sehingga dapat diketahui intensitas hujan yang turun. 2. Untuk selanjutnya dapat menggunakan dataset yang jauh lebih besar dari sekarang, misalnya data yang diolah sebanyak 10 tahun keatas. 3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat menerapkan algoritma pembangkitan frequent itemset yang berbeda, seperti FP-Growth. Daftar Pustaka: [1] Han, Jiawei., Kamber, Micheline.(2009). Data mining: Concepts and Techniques. San Francisco, CA. Morgan Kauffman. [2] Santosa, Budi.(2007). Data mining: Teknik Pemanfaatan Data untuk Keperluan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu-Bisnis.Edisi Pertama. [3] The Parallel Computer Center. 1995. Data Mining : An Introduction. Student Note. The Queen s University of Belfast. http://www.pcc.qub.ac.uk [4] Mujiasih, Subekti. (2011). Pemanfaatan Data Mining Untuk Prakiraan Cuaca. Pusat Meteorologi Penerbangan dan Maritim BMKG Jakarta. [5] Kusrini, Luthfi., Emha Taufiq.(2009). Algoritma Data Mining. Yogyakarta: Andi. [6] Kusumo, Dana S., Bijaksana, M. Arief., Darmantoro, Dhinta.(2003). Data Mining dengan Algoritma Apriori pada RDBMS Oracle. Bandung; Sekolah Tinggi Teknologi Telkom. 5

[7] Indrawan, Bani P., Maharani, Warih., K, Angelina P.(2003). Analisis Sentimen Berdasarkan Fitur Produk Menggunakan Opinion Lexicon dan Wordnet. Bandung; Institut Teknologi Telkom. [8] Chengqi, Zhang., Shichao, Zhang.,(2002). Association Rule Mining : Models and Algorithms (Lecture Notes in Computer Science). [9] S.Nandagopal., S.Karthik., V.P.Arunachalam(2010). Mining of Meteorological Data Using Modified Apriori Algorithm. EuroJournals Publishing, Inc. http://www.eurojournals.com/ejsr.htm [10] F.M, Tria., Hidayati, Hetti., Effendy, Veronikha.(2014). Simulasi Klasifikasi Hujan Wilayah Kota Bandung dengan Metode Decision Tree Menggunakan Algoritma C4.5. Bandung; Universitas Telkom. [11] Witten, Ian H & Eibe Frank, 2005, Data Mining : Practical Machine Learning Tools and Technique, University of Waikato, Morgan Kaufmann Publisher. 6