BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. dengan Teknik Biblioterapi Dalam Mengatasi Dekadensi Ke-Imanan

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DATA. Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik. lebih jelasnya lihat table di bawah ini:

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Proses Bimbingan Konseling Kelompok Dengan Teknik. Sosiodrama Dalam Meningkatkan Self Esteem Siswa SMK Kusuma

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB IV ANALISIS DATA. klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Konseling dengan Teknik Timing Of Event Models Untuk

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

2. Faktor pendidikan dan sekolah

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISA DATA. dengan analisa deskriptif. Adapun datayang dianalisis sesuai dengan dua focus

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB IV ANALISIS KONSELING KELUARGA BAGI LANSIA YANG MENGALAMI EMPTY NEST SYNDROME DI DESA KATERBAN NGANJUK

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Dari Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir Dengan. Menggunakan Instrumen Holland Hexagon Dalam Menangani

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor yang menyebabkan perilaku maladaptif di TPA Baitul Hamid

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Terapi Shalat Tahajud Dalam

BAB IV ANALISIS DATA. Dengan Teknik Token Economy Dalam Membentuk Disiplin Shalat

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENGGAPAI CITA-CITAKU Oleh : Eva Imania Eliasa, S.Pd. Pertanyaan pertanyaan diatas sering ditanyakan oleh anak-anak, juga orang tua pada

BAB IV ANALISIS TERAPI REALITAS UNTUK MEMBANTU PENYESUAIAN DIRI SANTRI MADRASAH DINIYAH

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISIS DATA. C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan. Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik).

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB IV ANALISIS DATA

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

EFEKTIVITAS KONSELING INDIVIDU MENGGUNAKAN CINEMA THERAPY

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis proses dari pelaksanaan bimbingan dan konseling islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis

BAB IV ANALISIS DATA TERAPI GROWTH MINDSET ( CAROL S. DWECK, PH.D.) DAN KETERAMPILAN ADAPTASI DIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Siswa Sekolah Menengah Pertama merupakan tahap anak berada pada masa

BAB I PENDAHULUAN. mereka mengubah dirinya sendiri (QS. Ar Ra du/13: 11).

BAB IV ANALISIS DATA. observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis. sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB IV ANALISIS DATA. Mahasiswa Jurusan BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN. perolehan data pengembangan paket.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan

LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR MELALUI PEMANFAATAN KELOMPOK BELAJAR. Sri Lestari SMK Negeri 2 Karanganyar Jawa Tengah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

V1. SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Proses Konseling Tawakal Untuk Meningkatkan Motivasi Hidup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BIMBINGAN KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN DIRI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data mengenai Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan. di Desa Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik

BAB I PENDAHULUAN. atau tugas yang diberikan dengan segenap kemampuannya terutama dalam

BAB V PENUTUP Simpulan

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam Meningkatkan Manajemen Diri Siswa antara Belajar dan Berorganisasi Berdasarkan penyajian data pada proses Bimbingan Konseling Karir dalam Meningkatkan Manajemen Diri Siswa antara Belajar dan Organisasi, konselor menentukan waktu dan tempat karena waktu menentukan keefektivitasan proses konseling, sama halnya dengan tempat, karena kenyamanan tempat bagi klien sangat dibutuhkan agar klien dapat leluasa mengungkapkan semua permasalahan yang dialami. Proses analisis data dalam proses konseling ini menggunakan analisis deskriptif komparatif, sehingga peneliti membandingkan data teori dan data yang terjadi di lapangan. Tabel 4.1 Perbandingan Proses Pelaksanaan di Lapangan dengan Teori Konseling Karir No Data Teori Data Empiris 1. Identifikasi Masalah Langkah yang di gunakan untuk mengumpulkan data untuk mengenal kasus beserta gejala-gejala yang nampak pada klien Konselor mengumpulkan data dari klien terkait dengan manajemen diri klien. Dari hasil yang di peroleh dari proses wawancara dan observasi menunjukkan bahwa klien memang anak yang aktif, rajin, baik hati, sopan, suka mencari sesuatu hal baru atau kesibukan. Sampai-sampai berbagai ekstra di ikuti dan berbagai ekstra pula dia bukan orang biasa melainkan menjadi anggota inti yang berperan penting di dalamnya. 2. Diagnosa Menetapkan masalah yang dihadapi klien beserta latar belakangnya Melihat dari hasil identifikasi masalah maka dapat disimpulkan permasalahan yang di hadapi adalah menyangkut manajemen diri di buktikan lemah dalam mengatur waktu, lemahnya belajar, dan kedisiplinan pun menurun sehingga berpengaruh pada nilai pelajaran. 95

96 3. Prognosa Menentukan jenis bantuan atau terapi yang sesuai dengan permasalahan klien. Langkah ini ditetapkan berdasarkan kesimpulan dari diagnosa. 4. Terapi/Treatment Proses pemberian bantuan terhadap klien berdasarkan prognosis. Terapi atau treatment yang di gunakan konselor memakai Training Super Student yakni Membangun Karakter Berprestasi Menetapkan jenis bantuan berdasarkan diagnosa, yaitu konselor memakai pendekatan Bimbingan Konseling Karir dalam Meningkatkan Manajemen Diri Siswa antara Belajar dan Organisasi. Dalam hal ini konselor menggunakan Training Super Student yakni Membangun Karakter Berprestasi, yang di dalamnya berisi motivasi diri yang terkandung dalam energi postif di setiap kata-kata yang di berikan karena mengarahkan tujuan hidup yang sesungguhnya, atau maksud dan keinginan yang sebenarnya. Pendekatan ini akan membantu klien dalam meningkatkan manajemen dirinya baik manajemen belajar maupun organisasinya. Pendekatan Bimbingan konseling karir dalam meningkatkan manajemen diri siswa antara belajar dan berorganisasi dengan peningkatannya menggunakan Training Super Student yakni Membangun Karakter Berprestasi berisi Motivasi diri dan Energi Positif untuk meningkatkan potensi baik belajar maupun berorganisasi yang dimiliki. Adapun tahapannya sebagai berikut: a. Identifikasi dan Klarifikasi: Konselor membantu klien dalam mengidentifikasi dan mengklarifikasi keyakinan dalam hidup atau optimis dan berfikir positif. Hal ini dilakukan dengan memancing permasalahan yang saat itu klien alami dan penyelesaiannya dari klien sendiri, konselor hanya memfasilitasi solusi yang sekiranya dapat di rencanakan untuknya. b. Menulis Impian Konselor berusaha merefleksikan diri klien dengan cara menulis impian atau cita-citanya guna untuk melihat sampai mana mimpimimpinya tersebut, seimbang apa tidak dengan kegiatan yang saat ini di lakukan, setinggi apa mimpinya dan bagaimana tujuan hidup yang sebenarnya dia kejar. c. Menulis Idola Konselor mengajak klien untuk menulis idolanya, serta menulis kebiasaan idolanya guna untuk menyesuaikan dengan cita-cita

97 atau impiannya tersebut. Sebisa mungkin klien melakukan hal-hal yang di lakukan oleh idolanya tersebut. Mengarahkan, mengajak klien untuk berbuat yang positif, berfikir yang positif untuk melangkah menuju impiannya yang positif tersebut. d. Menulis kebiasaan sehari-hari Konselor mengajak klien untuk menulis kebiasaan sehari-hari karena menulis kebiasaan tersebut kita dapat membaca kehidupan kita dan melihat berapa kali kita berbuat baik kepada sesama dalam sehari karena kita sebenarnya di arahkan untuk menuju hal-hal yang positif, bertindak yang postif. e. Motivasi Diri Konselor memberikan motivasi diri terhadap klien berupa kata-kata dan juga menonton video motivasi yang dapat mendorong semangat belajar dan optimis untuk melakukan hal-hal yang baru, guna untuk mengarahkan tujuan hidup yang sesungguhnya. 5. Evaluasi Mengetahui sejauh mana langkah terapi yang dilakukan dalam mencapai hasil Melihat perubahan pada klien setelah di lakukan Bimbingan konseling karir dalam meningkatkan manajemen diri siswa antara belajar dan berorganisasi dengan menggunakan Training Super Student yakni klien mengetahui bagaimana cara mengatur waktu dengan tepat dan sesuai pada sasaran, mengatur belajar, serta kedisiplinan dalam segala hal. Walaupun belum sempurna dan belum sepenuhnya klien sudah ada perubahan, karena butuh proses dan tidak bisa langung. Sekecil apapun permasalahan itu pasti butuh proses tapi dalam dirinya sudah terdapat nilai positif yang dapat mendorong dia melakukan hal-hal yang positif pula. Seperti, sikap, sifat, watak, tutur kata, cara berpikir dan pengambilan keputusan sudah berbeda dari yang sebelumnya walaupun belum sempurna karena butuh proses, yang pasti ada perubahan itu sudah mewakili dari semua aspek dalam dirinya yang terpendam.

98 B. Analisis Hasil Bimbingan Konseling Karir dalam Meningkatkan Manajemen Diri Siswa antara Belajar dan Berorganisasi Untuk lebih jelas analisis data tentang hasil akhir proses pelaksanaan Bimbingan konseling karir yang dilakukan dari awal konseling hingga tahaptahap akhir konseling, apakah ada perubahan pada diri klien antara sebelum dan sesudah dilaksanakan Bimbingan Konseling Karir. Hal ini dapat di gambarkan pada tabel di bawah ini: No Tabel 4.2 Analisis Keberhasilan Proses Konseling Karir Gejala yang nampak sesudah konseling 1. Tidak melalaikan pentingnya waktu 2. Mengakui belajar itu penting 3. Bersikap yang baik dengan sesama 4. Memiliki keyakinan yang kuat antara impian dan yang saat ini di ikuti (organisasi) 5. Mulai mengurangi aktivitas yang di ikuti 6. Memulai disiplin dalam segala hal 7. Mulai mengurangi sikap judes dan jutek dalam dirinya 8. Mengakui bahwa hidup itu harus seimbang 9. Memiliki gambaran yang positif untuk menjalani hidup 10. Mengakui bahwa manajemen diri penting Keterangan: A B C D = Tidak Sesuai Pengukuran = Kadang-kadang Sesuai Pengukuran = Sesuai Pengukuran = Sangat Sesuai Pengukuran Intensitas Perubahan Gejala Awal Intensitas perubahan Setelah Konseling A B C D A B C D

99 Pembuktian dari perubahan sikap klien dijelaskan pada tabel di atas yang dapat dilihat setelah dilaksanakannya Bimbingan Konseling Karir Pasca melakukan Training Super Student untuk Meningkatkan Manajemen Diri Siswa pada kondisi awal. Pada tabel tersebut terdapat 4 point A (Tidak Sesuai Pengukuran) dan 6 point B (Kadang-kadang Sesuai Pengukuran). Kategori Point A yaitu menunjukkan minimnya perilaku peningkatan manajemen diri yang dilakukannya dan tidak sesuai pengukuran. Jika perilaku klien nampak pada point A berarti proses konseling tidak berhasil karena tidak adanya perubahan perilaku klien. Selanjutnya point B yaitu untuk Kadang-kadang sesuai pengukuran. Hal ini dilakukan bahwa sikap dan perilaku klien ini hampir menunjukkan minimnya perilaku klien dan kadang-kadang sesuai pengukuran siswa yang meningkatkan manajemen dirinya tersebut. Untuk point C yaitu untuk sesuai pengukuran. Hal ini dimaksudkan bahwa perilaku klien hampir sesuai pengukuran siswa yang meningkatkan manajemen dirinya. Selanjutnya untuk point D yaitu untuk sangat sesuai pengukuran. Hal ini dimaksudkan bahwa klien sangat sesuai pengukuran siswa yang meningkatkan manajemen dirinya. Jika perilaku klien nampak pada point D, maka terjadi perubahan dalam diri klien dan pemberian konseling di kategorikan berhasil. Untuk melihat tingkat keberhasilan dan kegagalan konseling tersebut, peneliti berpedoman pada prosentasi perubahan perilaku dengan standart uji sebagai berikut:

100 1. > 75% atau 75% sampai dengan 100% (dikategorikan berhasil) 2. 60% sampai dengan 75% (dikategorikan cukup berhasil) 3. < 60% (dikategorikan kurang berhasil) Dari tabel di atas dijelaskan bahwa setelah mendapatkan Bimbingan Konseling Karir tersebut terjadi perubahan sikap dan perilaku dalam manajemen diri siswa tersebut. Dimana yang sangat sesuai pengukuran ada 6 point, yang sesuai pengukuran ada 4 point. Yang dapat ditulis sebagai berikut: 1. Point B = 0 0/10/100% = 0% (Gejala yang sering dilakukan) 2. Point C = 4 4/10/100% = 40% (Gejala yang kadang dilakukan) 3. Point D = 6 6/10/100% = 60% (Gejala yang tidak pernah dilakukan) Berdasarkan prosentasi dari hasil diatas dapat diketahui bahwa hasil proses Bimbingan Konseling Karir dalam Meningkatakan Manajemen Diri Siswa antara Belajar dan Berorganisasi dikategorikan cukup berhasil. Hal ini sesuai dengan nilai skor 60% yang memiliki kategori cukup berhasil. Jadi, kesimpulannya dalam pemberian konseling karir yang di lakukan konselor dapat dikatakan cukup berhasil karena pada awalnya ada 10 gejala. Gejala tesebut adalah gejala tidak adanya manajemen diri sebelum proses konseling, akan tetapi sesudah proses konseling 6 gejala itu tidak dilakukan lagi oleh klien dan 4 gejala yang kadang-kadang masih dilakukan oleh klien. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perubahan yang cukup sempurna walaupun tidak sepenuhnya karena suatu masalah menemukan sebuah solusi tidak akan berjalan langsung mulus pasti butuh sebuah proses untuk memuluskan masalah tersebut.